Akhirnya mereka menemukan jalan pulang yang ditunjukkan oleh Abang google dan sekarang ketiganya berada dalam bus menuju perjalanan pulang.
Audi dengan tampang lesu dan tak bersemangat tidak beda jauh dari keadaan Mira juga Laras. Seragam sekolah mereka kini sudah kucel dan sedikit basah oleh keringat. Tubuh mereka pun terasa lengket serta bau asem tak enak dicium.
"Kalau begini jadinya mendingan tadi kita tak usah bolos. Lebih baik duduk anteng memperhatikan Pak guru yang mengajar, lagi pula sebentar lagi kita kan UN.. Bukannya giat belajar ini malah bolos!" Celetuk Laras menyesali perbuatannya.
"Entahlah, aku juga tidak menyangka akan begini jadinya.. Apa kata penggemarku nanti.. Seorang Audi yang cantik imut jadi kucel mirip gembel ini gegara bolos? Aku tak berani membayangkan hal itu." Audi menekuk wajahnya lesu.
Sementara Mira malah tersenyum kecut seraya cemberut, "yang ngajak bolos siapa? Yang nyesal bolos siapa?"
"Audi!"
"Laras!"
Jawab Audi dan Laras kompak saling menuduh.
"Kalian berdua!!" Sinis Mira dengan sebal. "Nggak usah saling tuduh begitu, kalian sama saja. Kalau sudah begini taunya cuma menyesalkan! Berapa kali mulut gue bahkan hampir berbusah sangking seringnya ngingetin kalian berdua?! Tapi apa?? Itu percuma saja... toh, kalian gak berubah dan perduli."
"Iya, maaf aku yang salah." Sesal Audi.
"Hm.. aku juga, maaf ya Ra, besok aku gak akan maksa kamu ikut bolos lagi deh. Janji!!" Laras meraih kelingking Mira dan menautkannya dengan serius.
"Besok tidak, tapi minggu depannya masih iya.. begini doang mah aku mana kapok. Hehe!" Celetuk Audi seenaknya dan menyebabkan Mira kembali cemberut.
"Sana loh!!"
"Maksudmu apa Ra?" Audi heran serta agak takut melihat raut wajah Mira.
"Turun."
"Hahh!!"
"Kamu sudah sampai di halte bus pemberhentian kompleks tempat tinggalmu Audi."
Fiuhh.. ternyata Mira cuma mau memberitahu itu toh. Bikin takut saja.
"Gue duluan ya gays!! Bye-bye.." Audi turun dari bus dan berjalan pulang kerumahnya.
Jika kemarin Audi jalan kaki dari halte kerumah karena tidak dijemput Farah, maka kali ini dia pulang jalan kaki lagi akibat bolos. Farah mungkin saat ini masih belum pulang, biasanya dia masih dikantor dan pulang pada jam makan siang jika tak sedang sibuk akan menjemput dan mengantarkan Audi pulang. Setelahnya barulah kembali ke kantor, tentu saja setelah makan siang dahulu.
"Buset dah.. capek bangat!!" Dumel Audi pada saat sudah sampai di rumah. "Ini lebih capek dari pada ngedengerin Bu Reya ceramah panjang di depan kelas.."
Tanpa babibu langsung saja sofa jadi sasaran empuknya menghempaskan diri sejenak beristirahat. Merasa cukup akan hal itu, Audi pun bergegas mandi mengingat dia sudah bau keringat dan badannya terasa lengket.
Kali ini Audi mandi dengan bersih dan tidak menyapa airnya dahulu sebelum menyiramnya ketubuh. Perkara rasa gerah yang tak bisa ditunda untuk diguyur air dingin yang menyegarkan.
Selesai dengan ritual mandinya Audi keluar kamar mandi dengan keadaan handuk yang melilit tubuhnya dan menggelung rambutnya. Dia segera ke lemari untuk mengambil pakaian yang akan dikenakannya. Namun, belum juga memakai pakaiannya, suara bel rumahnya terdengar.
Mungkin itu Aunty Mey, biasanya kan cuma dia yang suka bertamu selama dua bulan. Dengan segera Audi bergegas membukakan pintu dan tanpa sadar dia masih mengenakan handuk.
"Om!!" Celetuk Audi sedikit kaget mengelus dada menyaksikan Rezvan ada dihadapannya. Detik berikutnya Audi tersadar sesuatu dan melirik pada tubuhnya.
"AAAAAAAAAAA...!!!" Teriak Audi sambil menutup wajahnya.
Sontak saja Rezvan dengan sigap membekap mulut Audi dan mengiring Audi yang menghalangi pintu agar masuk ke dalam rumah serta tidak lupa menutup pintunya kembali.
"Mmmm.." Suara Audi tertahan oleh tangan Rezvan yang membekap mulutnya.
"Diam!!" Perintah Rezvan dengan tegas tak ingin dibantah.
Keadaan Audi yang demikian sebenarnya membuat Rezvan tergoda untuk menyentuhnya. Biasanya Rezvan tidak akan sungkan melakukannya, sekedar menyentuh atau mencium sudah biasa baginya meski tidak pernah lebih dari hal itu. Namun, Rezvan mengurungkan niatnya dan menahan diri. Bayangan Audi mengenakan seragam sekolah membuatnya mundur.
Mungkin Rezvan memanglah berengsek, tapi dia bukanlah golongan laki-laki berengsek yang tega menyentuh gadis polos dan masih lugu. Rezvan bukanlah sejenih mahluk yang asal sentuh, dia hanya menyentuh yang sudah tersentu dan mau disentuh.
Tiba-tiba saja bayangan laki-laki lain yang melihat tubuh Audi melintas dipikiran Rezvan dan dia tidak suka hal itu, "dasar bocah bodoh!! Bagaimana bisa kau ceroboh berpenampilan begini saat membuka pintu? Bagaimana jika yang datang bukan aku tadi tapi orang lain?"
Apa ini kenapa perasaan tak rela muncul bigitu saja. Audi hanya orang asing, kenapa harus memperdulikannya..
"Mmmm.."
"Bocah sialan, bisa diam tidak!!" Geram Rezvan sambil mengunci pergerakan Audi.
Tak dapat berbuat apa lagi, akhirnya Audi pun pasrah dibawah kendali Rezvan dan mulai berhenti memberontak.
"Nah bagus, jangan memberontak. Aku suka gadis penurut. Jadi sekarang dengarkan! Aku akan melepaskanmu tapi berjanjilah kau tidak akan berteriak."
Audi mengangguk dan tanpa ragu Rezvan melepaskannya.
"AAAAAA.. TOLO..... Mmmmmm!!"
"Shit!!" Umpat Rezvan kesal.
"Kau menipuku? Dasar bocah sialan!! Sudah kukatakan jangan teriak.. jika ada orang yang mendengar dan berpikir yang tidak-tidak bagaimana??!" Rezvan kembali membekap mulut Audi. Namun, hal tidak terduga terjadi.
Tanpa sengaja lipatan handuk yang membalut tubuh Audi mengendur hingga melorot dan terlepas begitu saja dari tubuh Audi.
"Shit!!"
Dengan reflek Rezvan mendorong tubuh Audi yang tanpa sehelai benang pun seraya menutup mata dan berbalik membelakangi dengan cepat.
Audi terjatuh dan meringis sakit, tapi dengan segera memungut handuknya dan mengenakannya segera.
"Aku tidak lihat apa-apa.." Kilah Rezvan masih membelakangi Audi. "Kenakan handukmu dan cepatlah pakai bajumu sana!!"
Audi merona malu, sangat amat malu tepatnya. Dengan sigap dia segera pergi dari hadapan Rezvan dengan berlari cepat menuju kamarnya segera.
○○○
Audi sudah mengenakan pakaiannya dengan rambut basah yang sudah diurai dan disisir. Keduanya duduk di sofa sambil berhadapan. Kecanggungan menerpa Rezvan juga Audi perihal kejadian tadi masih saja terlintas dalam pikiran.
Audi jelas orang yang dirugikan dan malu sekali. Bagaimana tidak bagian yang harusnya hanya boleh dilihat jodoh masa depannya sudah dilihat oleh laki-laki lain terlebih dulu.
"Ekhhmm..!!" Dehem Audi mencairkan suasana.
"Ada apa kemari? Jangan bilang kamu datang untuk berdebat denganku atau sengaja untuk mengambil kesempatan seperti tadi.." Nada suara Audi makin menurun dan terdengar pelan sekali di Akhir kalimatnya.
Rezvan merogoh sakunya dan mengeluarkan sesuatu dari sana, "ini milikmu bukan? Kemarin ketinggalan dan Mama menyuruhku kemari untuk mengembalikannya."
"Terima kasih." Jawab Audi singkat menerima pemberian Rezvan yang ternyata adalah kalung miliknya yang amat berarti.
"Kalau tidak ada hal penting lainnya, sebaiknya kamu pulang!"
"Kau mengusirku?"
"Anggap saja begitu, tapi ketahuilah bahwa seorang laki-laki tidak boleh bertamu ke rumah seorang gadis yang tenga sendirian dirumahnya.."
"Lalu bagaimana dengan seorang gadis yang bertamu ke rumah laki-laki!!?" Sarkas Rezvan dengan sinis.
Rezvan beranjak dan berdiri, "kau benar tapi ucapanku juga tidak salah. Jangan biarkan laki-laki manapun bertamu kemari saat kamu sendirian atau jangan pernah mencoba bertamu kerumah laki-laki mana pun sendirian!" Tegas Rezvan terdengar posesif sebelum dia keluar.
○○○
TO BE CONTINUED
15-05-2020
jjjjiiiiiaaaaa... Sudah Part empat aja nihhhh😁🤭
Ada yang mulai jatuh cinta pada cerita ini gak?
yang suka?
Sekedar suka?
bisalah buat buang suntuk?
Kalau ada, I LOVE YOU TOO 😍😍
Ikuti terus sampai tamat ya.. Moga aja kalian gak bosan dan terhibur membacanya.
Ok, bye-bye..!!
Jumpa lagi di part berikutnya. Tunggulah upload-tanku.😘😘😘
---
Aku akan senang bila di sapa..
Facebook : saiyaara saiyaara
Instagram : Saiyaarasaiyaara
Noveltooon : Saiyaarasaiyaara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Gechabella
audi yg konyol
2021-07-30
1
Fitri Lin
dah mulai posesif aja...mau dong diposesifin....
2021-01-08
2
Sri Yani
wahhhh tiba2 posesif aja nih
2020-10-18
2