○-8-○

Yuuhhuuuhhhhhh...

Aku Update bagian yang ke delapan, ini part kedua loh hari ini!😏😁

Ada yang mau update-an part selanjutnya gak??

Hayo..

Suaranya mana??

Angkat tangan dong🙋‍♀️🙋‍♂️, aku mau tahu siapa saja..

😍😍😍

Selamat membaca!!

"Selain bandel mengenakan mainan gadis dewasa ternyata kamu juga pembolos. Setelah ini hal buruk apa lagi yang kamu miliki?" Tanya Rezvan mengucapkannya tepat di telinga Audi.

"Hmm.. apa setelah kamu bolos akan keyuran hingga lupa pulang." Tebak Rezvan.

Tadinya Rezvan berbalik kesekolah Audi padahal dia sudah berada di tempat kerja untuk mengembalikan buku pelajaran Audi yang ketinggalan dimobilnya. Rezvan pikir gadis itu pasti memerlukannya dan mungkin akan dimarahi gurunya karena tak membawa buku pelajarannya. Rezvan tak tega memikirkan hal itu makanya sebelum hal dalam pikirannya terjadi dengan tergesa Rezvan mengemudikan mobilnya cepat.

Tapi setelah melihat Audi sekarang sedang membolos pikiran itu enyah seketika berganti kecewa.

"Apaan sih Om? Itu bukan komsumsi publik.. mau seburuk apapun aku itu gak ada hubungannya dengan orang lain terlebih lagi itu Om." Audi cemberut sambil berusaha menyingkirkan tangan Rezvan dipinggangnya.

Mendengar hal itu dengan geram disertai hawa menyeramkannya, Rezvan mengangkat tubuh Audi dan memasukkannya kedalam mobil dengan paksa.

"Pertama berhentilah memanggil saya Om, Audi! Kita sudah sepakat hal itu tadi pagi. Panggil saya Mas atau Kakak."

Dengan cepat Audi mengangguk takut sebelum Rezvan makin murka.

"Kedua kamu ikut saya! Sebab saya takkan membiarkanmu setelah itu keluyuran tak jelas." Tegas Rezvan seraya segera mengemudikan mobilnya membelah jalanan.

Aneh sekali, bagaimana bisa dia, Rezvan Arya Pradipta tiba-tiba saja begitu perduli dengan gadis seperti Audi..

Dia cuma gadis nakal, bandel tapi lihatlah sukses menarik perhatian Rezvan.

Anehnya lagi sifat pemarah Rezvan tidak keluar dan mampu Rezvan tahan dan dia malah berniat mengubah sifat buruk gadis disampingnya. Entahlah perasaan itu muncul tiba saja menghampiri tanpa alasan.

Tapi sudahlah, lagipula membantu orang tak perlu alasankan.

Setelah sampai ditempat tujuan Rezvan menarik Audi masuk ke gedung tempat kerja serta membawanya langsung ke ruang pribadinya sendiri.

Kejadian tersebut tidak luput dari perhatian para bawahannya serta kini mulai membicarakan dirinya dengan Audi.

"Ini di mana Abang Rezvan Arya Pradipta? Kenapa kamu membawaku kemari.." Tanya Audi seraya mengeja nama Rezvan yang terdapat pada papan nama diatas meja.

Rezvan mengernyit, "kamu panggil saya Abang?"

"Loh, iya. Kan kamu lebih tua dariku dan kamu bilang dirimu bukanlah bukan adik dari Papaku berarti aku manggil kamu Abanglah.." Ucap Audi hati-hati sebab aura jahat menyeramkan Rezvan masih terasa.

'Dan wajahmu cocok jadi Abang tukang bakso mari dong kemari, aku mau beli. Hehe..' sambung Audi dalam hatinya.

Rezvan mengangguk. Tidak masalah setidaknya itu lebih baik dari pada dipanggil Om.

"Nih buku pelajaranmu!"

"Terima kasih.."

"Hm.." dehem Rezvan sebelum melanjutkan kalimatnya, "sekarang buka buku pelajaranmu dan baca. Selesai dengan hal itu nanti kamu katakan pada saya apa saja yang sudah kamu baca, kamu pahami dan bagian mana yang belum paham."

Jangan katakan kalau Rezvan sedang mengajukan diri untuk jadi guru privat. Lah, disekolah saja Audi tak berminat belajar dan sekarang kok malah ditambah? Terus tadi apa gunanya dibolos ujungnya belajar juga..

"Aku nggak punya pensil." Audi beralasan.

"Saya menyuruhmu membaca bukan untuk menulis!"

"Tapi ini buku matematika, dipahami dengan cara menjawab latihan soal bukan buku sejarah atau buku biologi yang dipahami dengan membaca dan menghafal."

Rezvan melirik buku yang Audi pegang dan ternyata benar saja, bukunya memang buku matematika.

"Kamu bisa baca buku lain yang ada ditasmukan."

"Tapi gak ada buku lain di dalam tasku."

Hal itu menyebabkan Rezvan heran mengernyitkan dahinya, "kamu jangan bohongi saya. Bagaimana bisa anak SMA hanya belajar satu mata pelajaran perhari?"

"Memang tidak, kami belajar banyak, tiga sampai lima pelajaran perhari. Hanya saja akupun tidak akan membawa buku apapun kesekolah kalau saja aku tak ingat guru dari pelajaran buku ini galak." Ketus Audi seraya menuju sofa dengan seenaknya untuk duduk. Kakinya sedikit pegal sedari tadi berdiri.

Rezvan membuang nafasnya kasar. Menghampiri Audi, ikut duduk disampingnya dan memeriksa isi tas Audi.

Laki-laki itu dengan seenaknya mengeluarkan isinya dengan cara menuangkannya langsung keatas meja, tidak ada pulpen, buku pelajaran atau buku tulis dan isinya membuat Rezvan jadi geram dan tak suka. Bagaimana tidak isinya terdapat dua cermin kecil, libstik, buku TTS, dan amplop surat berwarna-warni.

"Kamu ini pelajar atau seorang model?!!" Tanya Rezvan prustasi seraya menyugar rambutnya kebelakang dengan kasar.

Audi tak berniat menjawab sementara Rezvan tak juga menunggu jawaban Audi, laki-laki itu malah merogoh ponselnya di saku seraya beranjak menjauh untuk menelepon seseorang. Audi tidak perduli hal itu dan memilih mengabaikannya.

Selesai menelepon Rezvan menuju mejanya mulai mengerjakan sibuk dengan pekerjaannya melupakan keberadaan Audi. Masih sama, Audi juga tidak memperdulikan hal itu.

Selang beberapa waktu kemuadian seorang mengetuk pintu dan masuk setelah Rezvan mempersilahkannya. Namun, kali ini Audi perduli hal tersebut disertai raut wajah prustasi yang segara ingin memaki, tapi ditahan karena tak berani.

"Sekarang belajarlah yang benar Audi!! Entah dengan membaca atau mengerjakan latihan soal, jangan beralasan lagi." Tegas Rezvan disertai senyuman khas devil.

Laki-laki itu mungkin ingin Audi berubah lebih baik. Namun, caranya itu menyebabkan Audi merasa tersiksa. Tumpukan buku pelajaran, buku tulis serta perlengkapan belajar lainnya sengaja Rezvan belikan agar Audi tak punya alasan mengelak lagi untuk belajar

○○○

"Wah Farah.. parah bangat!"

"Paan sih, nggak usah nyebut namaku sampai dua kali begitulah Put!" Balas Farah tanpa mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya.

"Bukan Farah namamu tapi parah sinonim kata gawat."

"Apanya yang gawat?"

"Pak Rezvan."

"Terus.."

"Dia bawa cewek."

"Terus.."

"Terus terus mulu.. loh dengar aku ngomong nggak sih?" Omel Putri membuat Farah menghetikan pekerjaannya beralih pada Putri.

"Katakan cepat! Gue gak lagi punya banyak waktu sebab masih banyak pekerjaan perkerjaan yang harus kuselesaikan sesegera mungkin."

"Pak Rezvan bawa cewek dan itu masih pakai seragam sekolah... " Putri mulai menceritakan kronologi kejadian yang menyebabkan teman sekantornya heboh terkecuali beberapa orang cuek dan sibuk seperti Farah sekarang. Tidak akan tahu gosip tak penting kalau tak diberitahu. Lagipula bagaimana mau tahu, orangnya sedari datang langsung menyibukkan diri dengan tumpukan pekerjaannya.

"Mungkin dia itu cuma adiknya kali.." Saut Farah tak ingin salah paham.

"Tapi loh sendiri yang tetanggaan dengan nyokapnya pernah ngomong dia gak punya adik."

"Adik sepupu."

"Mana ada cara gandeng adek sepupu seposesif itu? Menggenggam tangannya erat bangat lagi."

"Terus kamu mau bilang itu pacarnya, terus si Salsa gadis gila pekerja keras dari perusahaan sebelah mau dikemanain?!!" Sarkas Farah ada benarnya.

"Bisa aja udah putuskan." Putri tak mau kalah.

"Mungkin saja, tapi apakah mungkin juga kalau Si Iblis itu suka anak kecil?"

"Gadis yang Pak Rezvan bawa bukan anak kecil Farah tapi Anak SMA."

"Hm, tetap saja. Kalau disandingkan dengan Rezvan yang sudah amat dewasa dia masih terlalu kesil."

Putri cemberut kesal, "gak asik ngobrol denganmu mendingan dengan Amel."

"Ya sudah.. kalau begitu temui saja dia! Aku masih banyak pekerjaan." Balas Farah kesal.

Yang ngajak ngobrol siapa?

Yang nyesal siapa?

○○○

TO BE CONTINUED

19-05-2020

Terima kasih sudah membaca😘💜💜

Mohon dukungan vote-nya ya sayang!!

Aku akan senang bila di sapa..!😍😍

Facebook : saiyaara saiyaara

Instagram : Saiyaarasaiyaara

Noveltooon : Saiyaarasaiyaara

Terpopuler

Comments

Gechabella

Gechabella

siap2 kena omel kmu audi

2021-07-30

1

ita 2u

ita 2u

untung mbak Farah ga tau yg dceritain Putri tu Audi 🤣🤣🤣🤣🤣

2020-10-30

2

Siti Syahara Binggun

Siti Syahara Binggun

gmn kagetnya farah kalo ade tengilnya yg dbawa pak boss...

2020-09-08

7

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 81 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!