Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai di sebuah penginapan di ujung desa. Kinan menatap lurus ke arah bangunan tua itu. Bukan hanya bangunan itu terlihat tua, tapi penginapan itu juga tampak sangat menyeramkan dengan suara-suara burung gagak di sekelilingnya...
Kinan takut, tapi dia tidak berani bertanya, dia hanya bisa menelan cairan salivanya dan mengikuti Mas ocong dari belakang. "Ini bahkan lebih menyeramkan dari pada rumah-rumah hantu di film-film" batin Kinan sambil menatap ke sekeliling...
KREK, pintu itu terbuka sendiri. Mas ocong dan Kinan perlahan masuk ke dalam. Kinan terus menatap ke sekeliling ruangan itu, sangat mengerikan, bahkan di sana tidak ada pencahayaan yang jelas, hanya ada sebuah lilin di setiap sudut ruangan. "Gelap sekali" ucap Kinan...
Saat Kinan menatap ke sekeliling, Tiba-tiba dia berteriak, "Ah!!!" jerit Kinan dan langsung berlari ke sisi Mas ocong. "Hehe, halo cah ayu, gak usah takut" ucap seorang nenek. Ternyata nenek itu membawa lentera dan berdiri tepat di depan Kinan, yang spontan membuatnya terkejut, terlebih penampilan nenek itu yang bisa di katakan sangat tidak layak, bajunya lusuh, matanya putih dan dia bungkuk...
"Jangan main-main" ujar Mas ocong dan nenek itu langsung berhenti mengganggu Kinan. "Berikan kuncinya" ucap Mas ocong dan nenek itu langsung memberikannya. Mas ocong menyuruh Kinan untuk berjalan lebih dulu dan Kinan menurutinya. "Gak usah gangguin kekasihku, atau kau gak akan bisa hidup di dunia ghoib ini dengan tenang" ujar Mas ocong dan nenek kebayan hanya bisa manut...
Setelah mengatakan itu, Mas ocong pergi menyusul Kinan. "Ingat kodratmu, kau dan dia tidak bisa bersama kecuali dia mati" ucap si nenek. "Mati... mati... mati... hahaha.. " Mas ocong tak memperdulikan perkataan nenek kebayan, dia hanya pergi menyusul Kinan...
Ternyata saat ini mata Kinan telah di butakan oleh Mas ocong. Yang bisa Kinan lihat hanyalah pria tampan nan gagah yang saat ini bersama dengannya. Akhirnya mereka sampai di kamar itu. Sebelum memulainya. Mas ocong menyuruh Kinan meminum segelas air di atas meja, yang merupakan air kembang tujuh rupa, tapi Kinan tak tau, dia hanya berpikir itu adalah air kosong biasa...
Setelah meminumnya, Kinan mulai oyong, pandangannya mulai kabus dan badannya terasa panas. Mas ocong pun mulai menjulurkan tangannya yang tadinya terbalut oleh kain kafan itu untuk menyentuh wajah Kinan. "Uh, dingin" ucap Kinan yang sudah terlena akan sentuhan Mas ocong...
Tak puas hanya dengan sentuhan wajah, Kinan secara agresif menarik tangan Mas ocong. Dia menarik Mas ocong ke dalam dekapannya, dan begitu saja, mereka berdua pun menjalin kasih bersama...
***
Setelah selesai bercocok tanam, tepat pukul 4 subuh, Mas ocong berjalan membawa Kinan di gendongannya. Dia memindahkan Kinan yang tadinya berada di penginapan makhluk goib menuju penginapan di mana Kinan sebelumnya menginap...
Kinan yang masih tak sadar hanya bisa tertidur lelap. Setelah sampai di tujuan, Mas ocong meletakkan Kinan di atas kasur, tak lupa sebelum pergi dia meniup kening Kinan dan merobek sedikit kain kafannya...
Mas ocong langsung melilitkan kain kafan itu di pergelangan tangan Kinan dan jadinya sebuah gelang kain kafan yang sangat tidak bermerek tapi khasiatnya sangat luar biasa. Tujuannya adalah untuk menjaga keselamatan Kinan di mana pun dia berada nantinya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Ternyata mereka sama2 jatuh hati😊
2024-09-23
0
🎯™Neli SyifaE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
Kinan tau gak kalo yang dililitkan ditangannya kain kafan 🙈🙈
2022-12-08
2
𝐀⃝🥀👙𝐄𝐥𝐥𝖘𝖍𝖆𝖓 E𝆯⃟🚀
mas ocong bisa jga jatuh cinta sma manusia 🤭🤣
2022-11-26
3