Antara Adele dan Lovie

Kaisar telah bertekad untuk menghindari Lovie malam ini di pesta pernikahan orang tua Rani yang juga Om dan Tantenya. Dia membawa Adele malam itu, dan dia tidak ingin terlihat salah tingkah di hadapan kekasihnya saat bertemu dengan gadis alaya yang berhasil mengguncangkan hatinya. 

"Kamu cantik." Ucap Kaisar sambil membukakan pintu mobilnya untuk Adele. 

Adele hanya tersenyum, tak biasanya sang kekasih memujinya terlebih dahulu sebelum Adele yang bertanya pendapat dia tentang penampilannya. 

Berkali-kali Kaisar mencuri pandang pada gadis bergaun merah yang duduk di sampingnya. Tapi malah wajah Lovie yang terus terlintas di pikirannya. Gaun merah yang dipakai Adele mengingatkannya kembali kepada bra merah yang terpampang nyata saatLovie kenakan waktu itu. 

"Kamu kenapa sih liatin aku terus? Aku secantik itu kah?" Adele terlihat salah tingkah, membuat Kaisar merasa bersalah pada wanita yang telah menjalin hubungan selama satu tahun terakhir ini. 

Tapi Kaisar hanya bisa tersenyum menanggapi pertanyaan kekasihnya. Dia benar-benar merasa berdosa karena hatinya telah berpaling kepada wanita cerewet yang satu keyakinan dengan Qiran. Kenapa harus dia? Kenapa gak ke Otornya aja gitu? Mungkin seperti itulah yang ia pikirkan. 

Mobil hitam miliknya telah terparkir di halaman luas rumah keluarga Rani. Ternyata sudah banyak tamu yang datang baik dari keluarga maupun para kolega mereka. 

"Eh calon mantu udah datang." Zee menyambut pelukan hangat Adele. 

Sedangkan Adele hanya tersipu malu juga merasa senang saat dirinya diperkenalkan sebagai calon menantu kepada para koleganya yang datang saat itu.

Ini adalah ulang tahun pernikahan Flower dan Baim yang ke 20, mereka terlihat bahagia, senyum merekah terus terpancar dari wajah keduanya. 

Acara potong kue sebagai acara inti pun dimulai, Rani dan kedua adiknya bergabung bersama orang tuanya. 

Disaat itu Kaisar melihat dua gadis cantik yang mengenakan gaun yang sama persis masuk ke dalam ruangan pesta. Lovie dan Qiran kembali menjadi Ipin-Upin versi wanita. Semua yang mereka pakai sama, bahkan tatanan rambut dan riasan keduanya pun sama. 

Keduanya terlihat sangat cantik, tapi fokus mata Kaisar terus tertuju pada gadis yang lebih tinggi 10 centi dari adiknya. 

"Aku keluar dulu ya!" Kaisar pamit kepada Adele. Dia benar-benar ingin menghindari Lovie. 

Dia mengambil sebatang rokoknya duduk di bangku taman sambil menatap langit yang hanya dihiasi beberapa bintang yang berkerlap-kerlip. 

Dari tempatnya duduk dia masih bisa melihat senyum Mommynya yang terlihat bangga memperkenalkan Adele kepada para tamu yang juga dia kenal. Kaisar sudah memutuskan untuk mempertahankan Adele daripada harus memperjuangkan cinta baru yang penuh kejutan yang selalu membuat Kevin kelojotan. 

"Kakak kok disini?" Suara itu berhasil memompa  jantungnya berkali-kali lebih cepat. 

"Kepanasan." Jawab Kaisar singkat kemudian berdiri untuk pergi menjauh dari wanita yang selalu membuat perasaan menggelitik di dadanya. 

"Sekarang mau kemana?" Tanya Lovie yang kini duduk di bangku taman yang dia duduki. 

"Masuklah, nemenin cewek gue takut digondol cowok laen." Kaisar menginjak rokok yang baru dia hisap setengahnya. 

Tapi ada hatinya berdenyut nyeri saat mengucapkan jawaban yang dia ucapkan untuk wanita bergaun biru muda itu. 

Kaisar menghampiri Adele dan mengajaknya berkeliling duduk di samping kolam renang yang ada di belakang rumah besar itu. Dia benar-benar ingin menghindari untuk bertemu dengan Lovie. 

Sepertinya rencananya berhasil, tak ada seorangpun yang ada di area kolam renang. 

"Hari ini kamu aneh." Ucap Adele yg duduk di sampingnya. 

"Aneh gimana?" 

"Aneh aja, ga biasanya kamu kayak gini. Biasanya kamu kan ga pernah ngajakin aku mojok kalo lagi sama keluarga." Ucap Adele yang kini menangkup wajah tampan prianya.

"Hehehe…" Kaisar mengusir rasa canggungnya. "Udah lama aja kita ga mojok. Bibir aku kangen bibir kamu." 

Kaisar pun balik menangkup wajah cantik wanita bergaun merah yang terlihat sangat cantik dari biasanya. Tapi saat bibirnya akan menyentuh bibir Adele, wajah Lovie kembali datang menghantuinya, hingga Kaisar mengurungkan niatnya mencium bibir kekasihnya. 

"Kok ga jadi?" Tanya Adele. 

"Si Kikir kayaknya lagi merhatiin kita." Elak Kaisar. 

Hampir satu jam Kaisar dan Adele bersembunyi dari para tamu undangan, atau lebih tepatnya bersembunyi untuk menghindari Lovie. 

"Kita pulang aja yuk!" Adele merasa ada yang aneh dengan kekasihnya malam itu, dia seperti sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Tak biasanya Kaisar tak banyak bicara, tak ada gombalan receh ataupun lelucon yang keluar dari mulutnya, dia tidak banyak bicara saat bersamanya kecuali jika Adele bertanya atau memulai perbincangannya.

"Yuk, kita pamit dulu sama Onty Flo n Om Baim." Kaisar menggandeng tangan sang kekasih.

"Kok mau pulang aja? Kalian udah pada makan belum?" Tanya Flower saat keponakan tampannya pamit pulang.

"Kita mau makan di luar. Kan jarang-jarang Adele punya waktu luang." Ucap Kaisar sambil memeluk tubuh Flower.

"Terus kapan nih kalian mau nyebar undangan?" Goda Flower pada keduanya.

"Adele lagi sibuk lanjutin sekolahnya sekarang Nty. Nty sama Om juga nikah telat." 

Ucapan Kaisar berhasil membuatnya mendapatkan cubitan mematikan dari sang Tante. 

"Kakak udah mau pulang?" Qiran menghampiri mereka. Mata Kaisar tanpa dia sadari mencari gadis yang mengenakan gaun yang sama persis dengan titisan Hitler di hadapannya. 

"Gue mau ngedate sama Kak Adele, elu ga boleh nebeng."

"Ih si Soang, gue juga tau apa maksud ngedate yang elu maksud." Adik durjana itu berbisik ke telinga Kaisar. 

Tapi Kaisar sedang malas berdebat dengan gadis cantik itu. Dia berbalik arah menuju belakang ruangan tersebut. 

"Kakak mau kemana?" 

"Toilet." 

"Ada si Boby lagi Pup. Naek ke kamar aku aja kalo mau ke toilet, tapi kalo Kakak mau nunggu satu jam lagi silahkan aja!" Ucap Rani. 

Dengan setengah berlari Kaisar pun berlari menuju kamar Rani karena dia sudah ingin buang air kecil. Tubuh semampai Lovie tak nampak disana, bahkan bayangannya pun tak terlihat olehnya. 

"Astaghfirullah." Kaisar sangat terkejut saat keluar dari kamar Rani. Gadis cantik yang sedari tadi Kevin cari berdiri di depan kamar Rani yang sepertinya dia pun akan masuk ke dalam kamar sahabatnya itu. 

"Biasa aja kali Kak! Kayak ngeliat setan aja!" Si mata bulat itu sewot. 

"Elu kenapa sih ngikutin gue terus?" Bentak Kaisar yang terlihat kesal. 

Lovie mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa yang Kaisar ucapkan dan mengapa dia terlihat kesal saat bertemu dengannya. 

"Gue dari tadi berusaha untuk kagak ketemu sama elu, tapi elu terus aja nongol di depan gue. u sengaja ngikutin gue?" 

"Kok kakak marah sama aku? Emang aku salah apa?" Suara Lovie terdengar serak, dia berusaha untuk tidak menangis karena ucapan kasar Kaisar. Kaisar menarik pergelangan tangan kecil itu masuk ke dalam kamar Rani dan mengunci pintu kamar Rani.

"Kakak mau apa?" Lovie gugup. 

"Jangan salahin gue! Karena elu benar-benar menguji kesabaran gue."

Terpopuler

Comments

jumirah slavina

jumirah slavina

idihhhhh ngarep 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-27

1

Afternoon Honey

Afternoon Honey

Lovie yg polos... ngak paham ama maksud Kaisar 😅

2023-09-21

1

Sita Sit

Sita Sit

novel paling favoritku,udah berkali-kali aku baca tetep masih baper aja

2023-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Birthday Party
3 Obrolan absurd di meja makan
4 Hukuman dari guru BK
5 Cerita Lovie
6 Pemotretan Pertama Lovie
7 Qiran in action
8 Double Date
9 Mulai Uncontrol
10 Si Merah Terpampang Nyata
11 Kaisar Naik Darah
12 Kecupan yang menakjubkan
13 Antara Adele dan Lovie
14 Kiss Time
15 Kiss Time part 2
16 Tersulut Emosi
17 Terulang Lagi
18 Sarung Kevin
19 Mengakhiri sebelum memulai
20 Menantang Takdir
21 Mulai menantang Takdir
22 Makan Malam
23 Permainan Sang Takdir
24 Wejangan ibu mertua
25 Di Panggil BK
26 You are my destiny
27 Pertemuan Adele dan Lovie
28 Kemarahan Adele
29 Jadi, Kevin itu,,,,???
30 Jeng,, Jeng...!!!!
31 Dominic Toretto versi Qiran
32 Mendadak Hamil
33 Lovie menjual diri
34 Dating...
35 Sleeping Handsome
36 berpisah
37 Bukan mimpi
38 Datting part. 2
39 Hari Pelulusan
40 Berusaha bersifat Egois
41 Mengungkap Fakta
42 Perbincangan Antar Lelaki
43 Jadilah Seperti Bawang
44 Momen perpisahan
45 Tetaplah di sampingku
46 Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47 Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48 Dalang
49 Tunangan
50 Bertemu
51 Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52 Setelah 2 tahun
53 Dua tahun untuk Lovie
54 Bukan Ilusi
55 Kepergok Haris
56 Menualah bersamaku!
57 Kemarahan Ibu Negara
58 Lamaran
59 Menuju hari bersejarah
60 Akad
61 Gagal
62 Video kecil Kaisar
63 Ada apa dengan Qiran?
64 Siang Pengantin
65 Ocehan Qiran
66 Ada apa dengan Mr. Baek?
67 Gara-gara Lovie
68 Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69 Mengajarkan sopan-santun
70 Obrolan tiga wanita
71 Obrolan tiga wanita
72 Mengunjungi pantai Sawarna
73 Lagu untuk Lovie
74 Pertengkaran pertama
75 Terpaksa Berpisah
76 Kok bisa?????
77 Gara-gara Adele
78 Pesta syukuran
79 Permintaan yang emejing...
80 Alat Pelindung Diri
81 Foto model
82 Mahakarya Qiran
83 i'm your destiny
84 Beri aku selamat!
85 The Twins are coming
86 Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87 The Twins has came
88 Baby Sora dan Baby Aurora
89 Sebuah akhir yang bahagia
90 Sepatah kata dari Otor Soleha
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal
2
Birthday Party
3
Obrolan absurd di meja makan
4
Hukuman dari guru BK
5
Cerita Lovie
6
Pemotretan Pertama Lovie
7
Qiran in action
8
Double Date
9
Mulai Uncontrol
10
Si Merah Terpampang Nyata
11
Kaisar Naik Darah
12
Kecupan yang menakjubkan
13
Antara Adele dan Lovie
14
Kiss Time
15
Kiss Time part 2
16
Tersulut Emosi
17
Terulang Lagi
18
Sarung Kevin
19
Mengakhiri sebelum memulai
20
Menantang Takdir
21
Mulai menantang Takdir
22
Makan Malam
23
Permainan Sang Takdir
24
Wejangan ibu mertua
25
Di Panggil BK
26
You are my destiny
27
Pertemuan Adele dan Lovie
28
Kemarahan Adele
29
Jadi, Kevin itu,,,,???
30
Jeng,, Jeng...!!!!
31
Dominic Toretto versi Qiran
32
Mendadak Hamil
33
Lovie menjual diri
34
Dating...
35
Sleeping Handsome
36
berpisah
37
Bukan mimpi
38
Datting part. 2
39
Hari Pelulusan
40
Berusaha bersifat Egois
41
Mengungkap Fakta
42
Perbincangan Antar Lelaki
43
Jadilah Seperti Bawang
44
Momen perpisahan
45
Tetaplah di sampingku
46
Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47
Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48
Dalang
49
Tunangan
50
Bertemu
51
Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52
Setelah 2 tahun
53
Dua tahun untuk Lovie
54
Bukan Ilusi
55
Kepergok Haris
56
Menualah bersamaku!
57
Kemarahan Ibu Negara
58
Lamaran
59
Menuju hari bersejarah
60
Akad
61
Gagal
62
Video kecil Kaisar
63
Ada apa dengan Qiran?
64
Siang Pengantin
65
Ocehan Qiran
66
Ada apa dengan Mr. Baek?
67
Gara-gara Lovie
68
Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69
Mengajarkan sopan-santun
70
Obrolan tiga wanita
71
Obrolan tiga wanita
72
Mengunjungi pantai Sawarna
73
Lagu untuk Lovie
74
Pertengkaran pertama
75
Terpaksa Berpisah
76
Kok bisa?????
77
Gara-gara Adele
78
Pesta syukuran
79
Permintaan yang emejing...
80
Alat Pelindung Diri
81
Foto model
82
Mahakarya Qiran
83
i'm your destiny
84
Beri aku selamat!
85
The Twins are coming
86
Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87
The Twins has came
88
Baby Sora dan Baby Aurora
89
Sebuah akhir yang bahagia
90
Sepatah kata dari Otor Soleha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!