Qiran in action

Qiran sedang menjabat sebagai Miss Lambe Nyinyir saat ini. Dia terus saja bertanya ini dan itu tentang pengalaman pertama Lovie menjadi seorang foto model, bukan hanya Qiran tapi juga keempat sahabatnya satu spesies dengan gadis cantik si penggemar berat Baekhyun. 

"Terus kata kakak gue gimana setelah liat bakat modeling yang udah gue turunkan ke elu Vie?"

Ucapan Qiran mendapat cibiran dari kelima orang yang sedang menikmati batagor kuah dengan level kepedasan tingkat paripurna. 

"Sejak kapan pinguin jadi model?" Celetuk Zaki atau yang biasa dipanggil Jek. 

Si anak Sultan mendaratkan toyoran di kening pria hitam manis berkacamata itu. "Ki, permaisuri lu tangannya sekali-kali direndem pake kembang kantil ngapa! Supaya agak jinak!"

Tapi Baehaki hanya bisa menertawakannya. "Syukurin!" Ucapnya tanpa suara. 

"Diem lu! Elu mau ntar gue yang rendem lu di kuah baso Mas Senyum" Bentak Nona muda sengklek itu. 

"Vie cepetan bilang apa kata si Soang?" Julukan Soang dia berikan kepada Kakaknya sering kepergok mencium kekasihnya saat mereka sedang berkunjung ke rumahnya. 

"Kakak lu muji gue lah, terus traktir makan steak di hotel mewah, bukan di restoran murahan yang biasa kita nongkrong." Jawabnya sombong. 

"Kalian makan bedua doang?" Si Anak guru BK Rani mulai kepo. 

"Tadinya mau sama Kak Adele, tapi dia kagak bisa datang. Ada pasien gawat darurat katanya di rumah sakit. Kasian banget Kakak lu Kir, mukanya langsung jelek gitu. Untung dia ngajak gue, coba kalo kagak. Auto nyanyi lagu patah hati dia sambil termehek-mehek di depan steak. "

"Vie inget lu, Kak Kaisar udah punya Kak Adele, elu jangan ke centilan sama dia. Ntar elu disebut Pelakor. Mau lu?!" Ucap pria dengan panggilan Boby padahal nama aslinya adalah Akmal.

"Dasar Botak Bi*dap. Elu pikir gue cewek apaan? Gue juga udah punya pacar pea!"

"Lagian kalo pun dia ngerebut Kak Kaisar dari Kak Adele masih bukan disebut Pelakor, tapi Pepakor." Jawab si Gadis Sengklek. "Perebut pacar orang."

Tawa mereka pun mengisi kantin SMA swasta di kotanya. Suara tawa mereka yang berisik membuat pengunjung kantin lainnya merasa terganggu. Tapi walaupun begitutak pernah ada seorang pun yang berani menegur sekelompok makhluk kasat mata yang sering wara-wiri keluar masuk ruang BK itu. 

*****

Waktu sekolah telah usai keenam siswa yang masih berseragam SMA itu sedang berkeliling mall, bukan untuk membeli barang atau apapun itu, hanya sekedar merefresh otak mereka yang sudah seminggu ini mereka pakai untuk belajar. Hampir semua toko mereka kunjungi, tapi tak satupun barang yang mereka bawa pulang. Bahkan beberapa pemilik toko sudah hapal dengan kelakuan keenam bocah yang masih dalam masa pertumbuhan itu. 

"Ran, bapak elu!" Zaki menunjuk ke arah sebuah toko tas branded. 

"Mau beliin kado ulang tahun pernikahan mereka minggu depan kali." Jawab Rani gugup.

Keenam siswa itu langsung berjalan mundur secara otomatis, seperti ada yang mengomandoi mereka.

Brugh… 

Qiran tanpa sengaja menabrak seorang Bapak-bapak di belakangnya.

"Aduh maaf Om!" Qiran menundukkan kepalanya menyesal. 

Tapi percuma, segelas ice coklat telah mengotori baju bapak-bapak bertubuh tinggi besar dan berwajah sangar itu, pokoknya bukan tipe ideal Qiran ya! Jadi tidak akan ada cerita mereka akan jatuh cinta seperti cerita-cerita di FTV ya guys.

"Apa? Cuma maaf?" Suara Bariton itu membuat keenam siswa itu menciut. 

"Om maunya apa? Nanti aku ganti rugi." Qiran memberanikan buka mulut. Karena itu memang sepenuhnya kesalahannya. 

"Lalu baju saya ini bagaimana?"

Qiran langsung melihat ke arah telunjuknya. Benar saja kemeja putihnya sudah berubah warna dan otomatis Qiran mengusap-usap dada bapak yang sepertinya berumur 40 tahunan. 

"Berani-beraninya kamu pegang-pegang dada saya sembarangan! Dasar anak kecil mesum!" Pria itu menepis tangan kecil nan lembut milik Qiran. 

Mendengar dia diremehkan dan permohonan maafnya tidak diterima Qiran si Mungil langsung berubah menjadi mode iblis. 

"Jangan panggil aku anak kecil Paman!" Ucapnya persis seperti menirukan tokoh kartun anak bernama Shiva, menantang perdebatan dengan orang tua di hadapannya. 

Melihat Qiran si Ahli Taekwondo dulu sudah berubah dalam mode iblis, kelima sahabatnya langsung berkerumun untuk menyemangati sahabat mungil mereka. 

"Shiva, Shiva, Shiva, Shiva!!!!" Boby menyanyikan soundtrack film anak tersebut. 

"Qiran Nyet!" Ralat Lovie 

Dan akhirnya mereka kompak menyanyikan soundtrack film tersebut secara berjamaah. 

"Qiran, Qiran, Qiran, Qiran!" Mereka kompak.

Anehnya Sang Object terlihat senang melihat para sahabatnya menjadi supporter untuknya. 

Kegaduhan mereka membuat mereka menjadi pusat perhatian pengunjung lain yang berada di lantai tiga mall tersebut. 

"Ada apa ini?" Suara berat dari seorang pria tua yang tidak asing membuat keenam siswa itu terkejut.

"Papa?", "Bapak?", "Om?" Ucap keenamnya kompak. 

Qiran yang tadi sudah dalam posisi kuda-kuda langsung merapatkan kakinya, dan menundukkan kepalanya. Bahkan jika memungkinkan ingin rasanya si Mungil itu menyembunyikan wajahnya dibalik roknya.

Mamp*s gue. Batin mereka pun kembali kompak.

*****

"Pak bisa pergi dulu ga? Kita mau makan dengan tenang." Ucapan Lovie membuat kelima yang lainnya menganggukan kepalanya dengan cepat. 

"Berani-beraninya kamu bilang seperti itu kepada orang yang mentraktir kamu makan! Dasar tidak sopan."

"Kita susah nelen Om, liat muka Om bikin makanannya jadi seret." Gadis turunan sengklek menimpali. 

"Kamu juga, apa Jadinya tadi kalo Om ga datang? Bisa habis kamu sama Mommy kamu!" Baim memojokkan keponakannya.

"Kalo Om kagak tau mah, ya Mommy juga ga bakalan tau lah." Mulut kecil itu tak mau kalah. 

Baim tak habis pikir dengan kelakuan keenam anak muridnya, bisa-bisanya dia berucap tidak sopan kepada guru di hadapan mereka. 

Padahal dahulu saat dia ada diposisi mereka, guru adalah makhluk yang sangat menakutkan baginya melebihi orang tuanya sendiri. Tapi lihat apa yang mereka lakukan kepada Baim saat ini?

Dan pada akhirnya Baim mengalah dengan berpindah tempat duduk dari keenam siswa didiknya yang termasuk anak dan keponakannya.

Petang pun datang memisahkan keenam sahabat dari sekumpulan makhluk yang dalam masa labil. Mereka berpisah di lobby mall. 

"Vie jadi nginep di rumah gue kan?" Qiran mengingatkan sahabatnya. 

Sebenarnya Lovie bukannya lupa tentang janji mereka, tapi dia takut saat melihat tampang sangar guru yang juga ayah dari Rani itu.

"Tapi Qir?" Lovie ragu. "Gue gak bawa baju ganti, belum bilang juga ke Bik Sumi." Lovie mengedipkan matanya sambil sedikit menolehkan wajahnya ke arah Baim. 

"Oke, kalo gitu ntar malem gue jemput ya! Bye!" Qiran berdadah ria dan segera masuk ke mobil yang dikendarai Baim. 

"Lu balik bareng gue aja Vie, mayan ngirit ongkos." Ajak Zaki yang saat itu membawa sepeda motor. 

"Lah gue gimana?"

Boby merangkul leher Baehaki dan menyeretnya menjauh. "Elu balik bareng gue lah!"

Jangan lupa Like, Komen n Votenya!!? 🤗🤗

Terpopuler

Comments

ponii

ponii

bengekk Thor😂😂😂😂

2025-04-04

0

Mah Nizar

Mah Nizar

ngakak terus nih baca cerita mereka 😁😁😁😁

2024-01-25

1

Rindy Apriyani

Rindy Apriyani

🤣🤣🤣🤣
sumpah lucu bingit cerita nya 👏👏👏

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Birthday Party
3 Obrolan absurd di meja makan
4 Hukuman dari guru BK
5 Cerita Lovie
6 Pemotretan Pertama Lovie
7 Qiran in action
8 Double Date
9 Mulai Uncontrol
10 Si Merah Terpampang Nyata
11 Kaisar Naik Darah
12 Kecupan yang menakjubkan
13 Antara Adele dan Lovie
14 Kiss Time
15 Kiss Time part 2
16 Tersulut Emosi
17 Terulang Lagi
18 Sarung Kevin
19 Mengakhiri sebelum memulai
20 Menantang Takdir
21 Mulai menantang Takdir
22 Makan Malam
23 Permainan Sang Takdir
24 Wejangan ibu mertua
25 Di Panggil BK
26 You are my destiny
27 Pertemuan Adele dan Lovie
28 Kemarahan Adele
29 Jadi, Kevin itu,,,,???
30 Jeng,, Jeng...!!!!
31 Dominic Toretto versi Qiran
32 Mendadak Hamil
33 Lovie menjual diri
34 Dating...
35 Sleeping Handsome
36 berpisah
37 Bukan mimpi
38 Datting part. 2
39 Hari Pelulusan
40 Berusaha bersifat Egois
41 Mengungkap Fakta
42 Perbincangan Antar Lelaki
43 Jadilah Seperti Bawang
44 Momen perpisahan
45 Tetaplah di sampingku
46 Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47 Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48 Dalang
49 Tunangan
50 Bertemu
51 Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52 Setelah 2 tahun
53 Dua tahun untuk Lovie
54 Bukan Ilusi
55 Kepergok Haris
56 Menualah bersamaku!
57 Kemarahan Ibu Negara
58 Lamaran
59 Menuju hari bersejarah
60 Akad
61 Gagal
62 Video kecil Kaisar
63 Ada apa dengan Qiran?
64 Siang Pengantin
65 Ocehan Qiran
66 Ada apa dengan Mr. Baek?
67 Gara-gara Lovie
68 Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69 Mengajarkan sopan-santun
70 Obrolan tiga wanita
71 Obrolan tiga wanita
72 Mengunjungi pantai Sawarna
73 Lagu untuk Lovie
74 Pertengkaran pertama
75 Terpaksa Berpisah
76 Kok bisa?????
77 Gara-gara Adele
78 Pesta syukuran
79 Permintaan yang emejing...
80 Alat Pelindung Diri
81 Foto model
82 Mahakarya Qiran
83 i'm your destiny
84 Beri aku selamat!
85 The Twins are coming
86 Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87 The Twins has came
88 Baby Sora dan Baby Aurora
89 Sebuah akhir yang bahagia
90 Sepatah kata dari Otor Soleha
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal
2
Birthday Party
3
Obrolan absurd di meja makan
4
Hukuman dari guru BK
5
Cerita Lovie
6
Pemotretan Pertama Lovie
7
Qiran in action
8
Double Date
9
Mulai Uncontrol
10
Si Merah Terpampang Nyata
11
Kaisar Naik Darah
12
Kecupan yang menakjubkan
13
Antara Adele dan Lovie
14
Kiss Time
15
Kiss Time part 2
16
Tersulut Emosi
17
Terulang Lagi
18
Sarung Kevin
19
Mengakhiri sebelum memulai
20
Menantang Takdir
21
Mulai menantang Takdir
22
Makan Malam
23
Permainan Sang Takdir
24
Wejangan ibu mertua
25
Di Panggil BK
26
You are my destiny
27
Pertemuan Adele dan Lovie
28
Kemarahan Adele
29
Jadi, Kevin itu,,,,???
30
Jeng,, Jeng...!!!!
31
Dominic Toretto versi Qiran
32
Mendadak Hamil
33
Lovie menjual diri
34
Dating...
35
Sleeping Handsome
36
berpisah
37
Bukan mimpi
38
Datting part. 2
39
Hari Pelulusan
40
Berusaha bersifat Egois
41
Mengungkap Fakta
42
Perbincangan Antar Lelaki
43
Jadilah Seperti Bawang
44
Momen perpisahan
45
Tetaplah di sampingku
46
Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47
Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48
Dalang
49
Tunangan
50
Bertemu
51
Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52
Setelah 2 tahun
53
Dua tahun untuk Lovie
54
Bukan Ilusi
55
Kepergok Haris
56
Menualah bersamaku!
57
Kemarahan Ibu Negara
58
Lamaran
59
Menuju hari bersejarah
60
Akad
61
Gagal
62
Video kecil Kaisar
63
Ada apa dengan Qiran?
64
Siang Pengantin
65
Ocehan Qiran
66
Ada apa dengan Mr. Baek?
67
Gara-gara Lovie
68
Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69
Mengajarkan sopan-santun
70
Obrolan tiga wanita
71
Obrolan tiga wanita
72
Mengunjungi pantai Sawarna
73
Lagu untuk Lovie
74
Pertengkaran pertama
75
Terpaksa Berpisah
76
Kok bisa?????
77
Gara-gara Adele
78
Pesta syukuran
79
Permintaan yang emejing...
80
Alat Pelindung Diri
81
Foto model
82
Mahakarya Qiran
83
i'm your destiny
84
Beri aku selamat!
85
The Twins are coming
86
Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87
The Twins has came
88
Baby Sora dan Baby Aurora
89
Sebuah akhir yang bahagia
90
Sepatah kata dari Otor Soleha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!