Obrolan absurd di meja makan

Bertemu sang kekasih yang telah lama tak jumpa memang momen yang berharga untuk sekedar dilewatkan begitu saja, apalagi Kaisar dan Adel sudah hampir  satu bulan tidak bertemu, karena kesibukan mereka, terutama jadwal kerja Adel yang padat, ditambah saat ini dia sedang melanjutkan sekolahnya untuk mengambil gelar spesialis bedah. Rasanya ingin sekali menghabiskan waktu sepanjang malam hanya untuk bersama dengan orang yang mereka rindukan selama ini. 

"Kangen!" Adel memeluk mesra sang kekasih saat memasuki mobil Kaisar. 

"Sama!" Balas Kaisar yang juga menyambut pelukan sang kekasih. 

"Kawinin dong! Supaya kita bisa barengan terus." Rayuan seperti biasanya menjurus ke arah pernikahan. 

"Yakin dikawinin doang, ga usah dinikahin?" Godanya, mengecup mesra kening kekasih cantiknya itu. 

"Ih kamu mah, ya nikahin dulu lah baru dikawinin!" Rengekan manja keluar dari mulut dokter cantik yang kini dalam pelukan sang kekasih. 

"Aku masih harus fokus sama perusahaan. Kamu tahu sendiri Daddy nyerahin perusahaan itu kurang dari dua tahun. Aku takut fokus aku ke kamu teralihkan nantinya." Jawabnya seperti biasa, selalu saja ada alasan untuk tidak membahas pernikahan. "Kita jalan sekarang yuk! Mommy udah kangen banget sama kamu katanya."

Kaisar mulai melajukan mobilnya membelah jalanan malam yang terlihat ramai pada akhir pekan ini, berusaha mengalihkan perbincangan mereka. 

Obrolan yang diselingi canda tawa pun mengiringi perjalanan mereka ke rumah orang tua Kaisar, momen romantis tercipta saat kedua jari tangan mereka saling bertautan dan saling membalas senyum saat mata mereka saling bertatapan. Hal itu sudah cukup membuat Adel yakin jika kekasihnya juga mencintai dirinya walaupun mungkin tak sebesar cinta Adel untuknya. 

Acara makan malam dengan kedua orang tua Kaisar selalu menjadi momen menyenangkan untuknya, selain karena semua masakan yang dibuat sang calon ibu mertua itu memang sangat lezat, momen mengobrol dan bercanda di tengah meja makan selalu menjadi momen berkesan yang selalu ia nanti-nantikan. 

"Del lagi sibuk nanganin pasien apa sekarang?" Tanya Zee Mommy Kaisar. 

"Itu rahasia dokter lah Mom, ga boleh dikasih tau, itu namanya kode etik kedokteran." Jawab Kaisar. 

"Diem! Orang Mommy nanya ke Adel, kamu yang jawab." Nyonya sewot. 

Adel hanya bisa tersenyum melihat kekasihnya dipelototi sang calon mertua. "Aku kan masih dokter umum jadi aku ikut nangani banyak pasien dengan berbagai penyakit baik pria maupun wanita." Jawab Adel lebih universal. 

Disaat itu Qiran yang baru pulang dari toko buku bersama sahabatnya Lovie dan ikut bergabung dengan mereka. 

"ASSALAMU'ALAIKUM!" Suara cempreng Qiran menggema di ruang makan. 

"Waalaikumsalam." Jawab semua makhluk yang ada di meja makan. 

"Elu ngucap salam kayak ibu-ibu penagih kontrakan tau Dek! Berisik!"

"Diem lu!" Qiran dengan santainya mendorong belakang kepala Kakaknya ketika melewatinya. 

"Wah songong nih bocah. Minta diruqyah nih kayaknya." Kaisar terlihat akan menghampiri untuk membalas gadis bertubuh mungil itu. 

"Daddy!" Seperti biasa manusia yang selalu mengaku-ngaku jika dirinya adalah warga planet EXO ini selalu bersembunyi di ketiak Ayahnya jika dalam keadaan terancam. 

Zee yang kesal melihat tingkah kedua anaknya ini langsung berubah menjadi seorang ibu negara yang memiliki kekuasaan atas segala hal. 

"Udah! Bisa diem gak kalian? Ga malu apa ada Adel sama Lovie disini? Ayo Vie ikut gabung makan malem sama kita. Kebetulan kita juga baru mulai. Dan kalo kamu minta ditemenin, ntar Mommy nambah sepiring lagi." Zee mengajak teman anak gadisnya yang juga tidak kalah cantik dengan putrinya untuk bergabung bersama mereka. 

Lovie yang sudah biasa datang dan makan di rumah keluarga Zee langsung memposisikan dirinya di meja makan. Dia dengan sigap mengambil makanannya sendiri tanpa malu-malu. 

Dan mereka pun kembali makan dengan tenang, kecuali Qiran yang ingin makan disuapi oleh Mommynya. 

"Tadi kita ngobrol sampe mana ya? Mommy lupa." Zee bertanya pada calon menantu cantiknya.

"Aku sekarang lagi sibuk nanganin banyak pasien." Jawab Adel mengingatkan. 

Zee mengangguk. "Semuanya? Pasien laki-laki juga kamu tanganin?"

Adel mengangguk, tapi hal itu membuat Zee semakin penasaran. 

"Semuanya?" Zee terlihat semakin penasaran. 

Adel kembali mengangguk, tapi kali ini dengan wajah sedikit bingung. 

"Kamu juga meriksa pasien dengan penyakit hernia dong?" Tanya Zee penasaran bahkan dia sudah menyimpan sendok dan garpunya di piring.

Adel kembali mengangguk. Memang apa salahnya menangani pasien hernia? 

"Kamu liat 'itu' nya mereka dong?"

Kini Adel mengerti mengapa sang calon ibu mertua begitu penasaran. Jadi ini masalahnya. 

Bluuuuussshhh wajah Adel langsung memerah mendengar pertanyaan Zee. Adel kembali mengangguk kecil, menanggapi pertanyaan Zee. 

"Waaah, paraaahh!" Nyonya besar geleng-geleng kepala.

"Kamu masih gadis tapi mata kamu udah ga gadis lagi. Mata kamu bener-bener udah tercemar." Zee berbicara tanpa memikirkan perasaan Adel yang malu mendengar ucapannya. 

"Mommy!" Guntur dan Kaisar membentak Zee. 

"Apaan sih kalian ngomongin apa?" Pertanyaan itu keluar dari mulut si Cantik Qiran. 

"Mommy masih gak percaya dan Mommy yakin bukan cuma satu dua pasien yang udah kamu periksa. Kamu anak gadis tapi udah liat yang berbagai macam bentuk dan ukuran." Zee berbicara pada dirinya sendiri.

"Ukuran apa sih Kak?" Kali ini pertanyaan keluar dari bibir mungil Lovie. 

Kaisar hanya bisa menggelengkan kepalanya kepada sang Mommy agar tidak menjelaskan kepada kedua gadis yang otaknya masih polos ini.

Bisa ngejengkang kedua gadis centil itu jika tahu apa yang sedang Zee pikirkan. 

"Mata Kak Adel udah tercemar dengan berbagai macam bentuk tutut!" Ucapannya Zee tanpa sadar. 

Untungnya kedua gadis itu sudah ditutup telinga mereka oleh Kaisar dan juga Guntur yang duduk paling dekat dengan mereka. Sedangkan Adel merasakan panas di seluruh wajah hingga telinganya. 

"Mommy aja seumur-umur baru liat dua bentuk Tutut, si Otong sama si Kevin doang. Itu juga si Kevin udah lama ga pernah mommy tengok, tau udah segede apa dia sekarang?" Zee terus saja meracau, tanpa mempedulikan kedua anak gadis yang tidak mengerti arah perbincangan mereka. 

"MOMMY!!!!" Wajah Kaisar sudah semerah wajah Adel. 

*****

Acara makan malam vulgar itu pun berakhir dua jam yang lalu, Adele sudah kembali lagi ke rumahnya, dan kini Kaisar berjalan menaiki tangga menuju kamar sambil meregangkan otot-otot lehernya yang terasa kaku. 

Kaisar sangat terkejut ketika menyalakan lampu kamarnya saat kembali sehabis mengantarkan Adel. Qiran si adik perempuannya sedang duduk bersila di atas ranjangnya. 

"Astaghfirullah, Deeeek! Elu ampir bikin jantung gue copot. Dasar pe'a!" Kaisar melempar kaos yang dipakainya ke wajah cantik adik perempuannya itu. 

"Isstt Kakak jorok!" Protes si Cantik yang melempar kembali kaos Kakaknya. 

"Mau minta tolong apa lagi lu?" Tanya Kaisar yang sudah hafal tabiat adiknya. "Kuota?"

Tapi Qiran masih tak menjawab, bahkan seperti gugup ingin mengutarakan maksudnya. 

"Ngapa sama muka lu? Kok dibikin jelek gitu?" Kaisar mencubit manja pipi mulus adiknya.

"Aku mau minta tolong, sebenarnya ini buat Lovie." Qiran memulai ceritanya.

Menceritakan bagaimana sulitnya kehidupan Lovie saat ini setelah kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan satu tahun lalu dan semua aset milik keluarganya dibekukan karena dijadikan jaminan hutang orang tuanya, sekarang dia hanya hidup bersama pengasuhnya yang dulu bekerja dengan keluarganya. Lovie si Anak Sultan harus rela menjadi upik abu untuk melewati masa akhir sekolahnya dalam beberapa bulan terakhir sebelum mereka melewati masa ujian nasional. 

Bahkan saat semua siswa sibuk memilih universitas, si Mantan anak Sultan itu sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kuliah seperti sebuah hal yang sulit dijangkau untuknya, tapi hebatnya dia tidak pernah menunjukkan kesedihannya kepada teman-temannya bahkan sahabatnya sekalipun, termasuk Qiran.

Tinggalkan Jejakmu...

Terpopuler

Comments

Sita Sit

Sita Sit

ini cerita paling aku suka ,si pelakor yang aku dukung nih

2024-10-06

0

Sita Sit

Sita Sit

calon menantu mu itu zee ,si lope

2024-10-06

0

jumirah slavina

jumirah slavina

dah tuir jg donk s' EXO 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-08-25

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Birthday Party
3 Obrolan absurd di meja makan
4 Hukuman dari guru BK
5 Cerita Lovie
6 Pemotretan Pertama Lovie
7 Qiran in action
8 Double Date
9 Mulai Uncontrol
10 Si Merah Terpampang Nyata
11 Kaisar Naik Darah
12 Kecupan yang menakjubkan
13 Antara Adele dan Lovie
14 Kiss Time
15 Kiss Time part 2
16 Tersulut Emosi
17 Terulang Lagi
18 Sarung Kevin
19 Mengakhiri sebelum memulai
20 Menantang Takdir
21 Mulai menantang Takdir
22 Makan Malam
23 Permainan Sang Takdir
24 Wejangan ibu mertua
25 Di Panggil BK
26 You are my destiny
27 Pertemuan Adele dan Lovie
28 Kemarahan Adele
29 Jadi, Kevin itu,,,,???
30 Jeng,, Jeng...!!!!
31 Dominic Toretto versi Qiran
32 Mendadak Hamil
33 Lovie menjual diri
34 Dating...
35 Sleeping Handsome
36 berpisah
37 Bukan mimpi
38 Datting part. 2
39 Hari Pelulusan
40 Berusaha bersifat Egois
41 Mengungkap Fakta
42 Perbincangan Antar Lelaki
43 Jadilah Seperti Bawang
44 Momen perpisahan
45 Tetaplah di sampingku
46 Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47 Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48 Dalang
49 Tunangan
50 Bertemu
51 Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52 Setelah 2 tahun
53 Dua tahun untuk Lovie
54 Bukan Ilusi
55 Kepergok Haris
56 Menualah bersamaku!
57 Kemarahan Ibu Negara
58 Lamaran
59 Menuju hari bersejarah
60 Akad
61 Gagal
62 Video kecil Kaisar
63 Ada apa dengan Qiran?
64 Siang Pengantin
65 Ocehan Qiran
66 Ada apa dengan Mr. Baek?
67 Gara-gara Lovie
68 Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69 Mengajarkan sopan-santun
70 Obrolan tiga wanita
71 Obrolan tiga wanita
72 Mengunjungi pantai Sawarna
73 Lagu untuk Lovie
74 Pertengkaran pertama
75 Terpaksa Berpisah
76 Kok bisa?????
77 Gara-gara Adele
78 Pesta syukuran
79 Permintaan yang emejing...
80 Alat Pelindung Diri
81 Foto model
82 Mahakarya Qiran
83 i'm your destiny
84 Beri aku selamat!
85 The Twins are coming
86 Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87 The Twins has came
88 Baby Sora dan Baby Aurora
89 Sebuah akhir yang bahagia
90 Sepatah kata dari Otor Soleha
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal
2
Birthday Party
3
Obrolan absurd di meja makan
4
Hukuman dari guru BK
5
Cerita Lovie
6
Pemotretan Pertama Lovie
7
Qiran in action
8
Double Date
9
Mulai Uncontrol
10
Si Merah Terpampang Nyata
11
Kaisar Naik Darah
12
Kecupan yang menakjubkan
13
Antara Adele dan Lovie
14
Kiss Time
15
Kiss Time part 2
16
Tersulut Emosi
17
Terulang Lagi
18
Sarung Kevin
19
Mengakhiri sebelum memulai
20
Menantang Takdir
21
Mulai menantang Takdir
22
Makan Malam
23
Permainan Sang Takdir
24
Wejangan ibu mertua
25
Di Panggil BK
26
You are my destiny
27
Pertemuan Adele dan Lovie
28
Kemarahan Adele
29
Jadi, Kevin itu,,,,???
30
Jeng,, Jeng...!!!!
31
Dominic Toretto versi Qiran
32
Mendadak Hamil
33
Lovie menjual diri
34
Dating...
35
Sleeping Handsome
36
berpisah
37
Bukan mimpi
38
Datting part. 2
39
Hari Pelulusan
40
Berusaha bersifat Egois
41
Mengungkap Fakta
42
Perbincangan Antar Lelaki
43
Jadilah Seperti Bawang
44
Momen perpisahan
45
Tetaplah di sampingku
46
Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47
Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48
Dalang
49
Tunangan
50
Bertemu
51
Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52
Setelah 2 tahun
53
Dua tahun untuk Lovie
54
Bukan Ilusi
55
Kepergok Haris
56
Menualah bersamaku!
57
Kemarahan Ibu Negara
58
Lamaran
59
Menuju hari bersejarah
60
Akad
61
Gagal
62
Video kecil Kaisar
63
Ada apa dengan Qiran?
64
Siang Pengantin
65
Ocehan Qiran
66
Ada apa dengan Mr. Baek?
67
Gara-gara Lovie
68
Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69
Mengajarkan sopan-santun
70
Obrolan tiga wanita
71
Obrolan tiga wanita
72
Mengunjungi pantai Sawarna
73
Lagu untuk Lovie
74
Pertengkaran pertama
75
Terpaksa Berpisah
76
Kok bisa?????
77
Gara-gara Adele
78
Pesta syukuran
79
Permintaan yang emejing...
80
Alat Pelindung Diri
81
Foto model
82
Mahakarya Qiran
83
i'm your destiny
84
Beri aku selamat!
85
The Twins are coming
86
Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87
The Twins has came
88
Baby Sora dan Baby Aurora
89
Sebuah akhir yang bahagia
90
Sepatah kata dari Otor Soleha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!