You Are My Destiny

You Are My Destiny

Awal

"Jangan salahin gue, karena elu bener-bener udah menguji kesabaran gue!" Ucap Kaisar, seraya mendorong tubuh ramping itu ke dinding kamar. 

"Kakak!" 

Wanita belia itu mendorong dada yang pelukable itu agar menjauh. Tapi kekuatan Kaisar jauh lebih besar dari gadis bergaun biru muda. Selanjutnya gadis itu merasakan tengkuk dan pinggang kecilnya ditarik oleh tangan kekar pria berkemeja biru muda yang senada dengan yang ia kenakan.

Perlahan dan pasti bibir seksi milik pria tampan itu menyentuh bibir seksualnya milik gadis cantik bermata bulat tersebut.

Dia mengerjap, gadis itu begitu terkejut dengan apa yang dilakukan Kakak sahabatnya. Kaisar menghisap lembut bibir merah jambu yang terasa begitu manis untuknya. Ah, sial, dia terbuai permainannya sendiri. Dan inilah awal dimulainya konflik batin dalam dirinya.

"Ganti pose!"

Cekrek,,, 

Cekrek,,, 

Cekrek,,,

Puluhan kali kilatan lampu blitz kembali menerpa wajah cool dengan tatapan mata tajamnya. 

"Oke. Bungkus!" ucap seorang fotografer mengakhiri sesi pemotretan sebuah produk pakaian pria merek ternama yang selalu jadi incaran kaum milenial negeri ini. 

Wajah yang tampan, rahang yang kokoh dan kilatan matanya yang tajam membuat tampangnya yang keren menjadi modalnya dalam dunia modeling, ditambah dengan tingginya yang menjulang, dadanya yang bidang yang teramat menawan juga postur tubuhnya yang berotot menjadi nilai plus untuknya. 

Kaisar, dia kini tengah menjadi model brand fashion bermerek yang dikeluarkan oleh anak perusahaan ayahnya yang ia kelola. 

Dunia modeling bukan hal baru untuknya, ini sudah jadi pekerjaannya sejak kecil bahkan sejak masih Batita. Wajahnya yang lucu dan menggemaskan ketika bayi berhasil menjadikannya bintang iklan susu formula, popok bayi, makanan bayi bahkan dia pernah menjadi wajah di salah satu merek makanan pendamping asi yang cukup populer di negeri ini. Hal itu tak lepas dari dukungan sang Mommy yang memang memiliki jiwa narsis tingkat dewa yang kemudian dia turunkan kepada anak-anaknya. 

Di usia yang sudah menginjak 27 tahun dia masih belum menikah, walaupun sebenarnya dia sudah memiliki seorang kekasih yang berprofesi sebagai dokter, tapi entah karena alasan apa dia selalu malas jika mengungkit masalah pernikahan. 

Pria Lulusan Monash University ini bukan orang yang gila kerja, tapi setiap apa saja yang dia kerjakan selalu mendapatkan hasil yang memuaskan. Sebabnya Sang Ayah sudah mempercayakannya untuk mengurus salah satu anak perusahaan yang bergerak di bidang fashion. Dan dengan kepercayaan dirinya tingkat dewa yang diturunkan dari sang Mommy dia menjadikan dirinya sendiri sebagai wajah dari setiap produk yang perusahaannya luncurkan. 

Sikapnya yang tegas namun ramah kepada siapa saja membuatnya dijuluki 'Si Seksi yang baik hati' oleh para karyawan wanita. 

"Om, aku balik dulu yah," ucapnya pada kepala bagian pemasaran yang sekaligus sahabat dari ibunya yang bernama Fery. 

"Sekalian bilangin sama Mommy kamu, besok Om ulang tahun jangan lupa kado yang udah dia janjiin!" ucap Fery dengan senyum tiga jarinya. 

"Dih, kado request. Sedikasihnya aja lah. Emang Om mau traktir kita makan-makan dimana ampe minta kado segala? Paling juga di restoran murah terus ujung-ujungnya Daddy yang bayarin." Ucapan laknat itu keluar dari bibir seksi seorang pemimpin perusahaan fashion terbesar di negeri ini. Kaisar.

"Masya Allah, dasar ponakan durhaka. Kagak ada sopan-sopannya ngomong sama orang yang lebih tua." Fery ngotot. 

"Cape ngomong sama lansia, bawaannya ngegas aja!" jawab Kaisar sambil berlari meninggalkan Fery yang mau melayangkan sebuah map besar ke kepalanya.

Sebelum pulang dia kembali ke ruangannya yang berada satu lantai di atas studio tempatnya melakukan pemotretan tadi. 

"Sore Pak," sapa seorang sekretaris cantik bernama Lia dengan senyum menggoda.

"Kamu belum pulang?"

Lia tersenyum, "Kan aku tuh tipe wanita setia Pak."

Kai mengernyitkan keningnya, meminta penjelasan pada sekretarisnya yang selalu bersikap genit kepadanya. 

"Mana bisa saya pulang sedangkan calon imam saya belum pulang," jawabnya sambil tersenyum malu-malu, dia memang selalu senang menggoda atasannya.

"Kamu tuh. Emang kamu mau disuntik Arsenik sama Adel?" Senyuman mengancam tersungging di bibirnya.

Adel adalah nama kekasih Kaisar, mereka sudah hampir setahun menjalin kasih, sebenarnya keduanya adalah teman sewaktu SMA. Setelah lama tak bertemu akhirnya mereka dipertemukan di acara reuni dua tahun lalu dan akhirnya menjalin kasih hingga saat ini. Semua orang yang melihat mereka pasti akan setuju bahwa mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Adele yang cantik dan Kaisar yang mempesona adalah perpaduan serasi yang membuat hati wanita teriris karena tak kuasa untuk menyetujui bahwa keduanya memang sangat serasi.

"Jangan donk Pak! Kan saya belum dibayar tunai sama Bapak." Lia masih keukeuh menggoda sang atasan. 

Kai hanya tersenyum menimpali godaan Lia yang memang benar-benar dari dalam hatinya. Dia sudah terlalu lelah seharian ini harus melakukan pemotretan dari pagi hingga sore ini.

"Eh maaf Pak, Pak Danu dari PT. Gold Textile minta pertemuannya ditunda minggu depan. Karena besok dia masih ada di luar kota."

"Oke!" jawabnya sambil berlalu.

Kai memasuki ruangannya dia langsung merebahkan dirinya di sofa empuk yang berada di sudut ruangannya.

Tak lama handphonenya berbunyi ternyata sang kekasih hati yang menelpon. 

"Kangen yaaaa?" sapanya tanpa kata halo terlebih dahulu. 

"Emang kalo aku bilang kangen kamu mau jemput aku dari sini?" Terdengar suara riang ketika Adel menimpali candaan kekasihnya. 

"Emang boleh aku culik kamu dari sana?" goda Kai, biasa ia disapa. Karena saat ini sang kekasih sedang melakukan pembekalan dan pembinaan tenaga medis yang dilakukan rumah sakit tempatnya bekerja.

Terdengar suara tawa dari sang kekasih. "Kalo udah nyulik aku emang kamu mau ngapain?"

"Mau ngapa-ngapainin kamu lah."

Adel kembali tertawa mendengar candaan kekasihnya. "Makanya cepet lamar aku supaya kamu bebas ngapa-ngapainin aku!"

Kai mendesah, ini bukan pertama kalinya sang kekasih memintanya untuk dilamar. 

"Aku takut kamu nyesel."

"Nyesel gimana maksudnya?" tanya Adele dengan nada khawatir, karena dia takut kekasihnya memiliki penyakit berbahaya, atau senjatanya tak bisa digunakan sebagaimana mestinya. Dasar dokter pikirannya pasti ga jauh-jauh dari hal medis. 

"Ya aku takut kamu nyesel ternyata setelah kita nikah aku jauh lebih mempesona daripada yang kamu liat sekarang ini," jawab Kai dengan nada yang dibuat seolah-olah itu adalah aib. 

"Ih kamu tuh ya. Aku pikir kamu kenapa-napa. Bikin aku deg-degan aja." Adel kesal.

Mengerti akan maksud sang kekasih, Kaisar semakin menggodanya. "Hayo, kamu mikirin apa tadi?"

"Aku—" Adel bingung masa iya dia bilang terus terang jika tadi dia sedang memikirkan adik kandung kekasihnya. Walaupun sebenarnya itu adalah hal yang sangat penting tapi masa iya harus bahas itu dengan kekasihnya. 

"Aku takut kamu punya penyakit yang berbahaya." Lanjutnya dengan gugup. 

"Penyakit bahaya kayak gimana?" Kaisar terus menggodanya sambil membayangkan wajah cantik Adel yang merona karena malu. 

"Udah ah, gak usah dibahas."

"Tapi aku jadi semakin pengen bahas ini. Kamu lagi mikirin kalo si Kevin ga bisa berfungsi sebagaimana mestinya ya?" lanjutnya yang begitu senang membuat kekasihnya malu.

Kaisar yang berhasil mengetahui apa yang tadi dia pikirkan membuat Adel semakin merona. "Udah ah, aku harus kumpul lagi ini. Bye, luv you!" Adel menutup teleponnya tanpa terlebih dahulu mendengar jawaban dari kekasihnya. 

Wajahnya kini terasa panas setelah menelpon kekasihnya yang memang selalu senang membahas hal-hal dewasa agar membuatnya merona. 

Dilihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul Lima sore, kini suasana kantor sudah mulai sepi, hanya ada beberapa karyawannya yang sedang menyelesaikan pekerjaannya dengan khusyuk.

Kaisar melajukan mobilnya ke rumah yang selalu ramai dengan canda tawa, apalagi bila si cerewet Qiran sedang bercerita tentang sekolahnya. Ambyar sudah urusannya rumah karena pasti saja ada kelucuan dibalik cerita-ceritanya. 

Mobil sport hitam miliknya kini sudah terparkir di parkiran rumahnya, dengan jas dan tas kerja ditangan dia berjalan lunglai memasuki rumah.

"Kamu udah pulang?" sapa sang Mommy. 

"Iya Mom, aku capek banget nih, tadi abis pemotretan buat produk baru yang bakal rilis bulan depan," jawab Kaisar sambil menyalami tangan Mommynya yang terlihat masih sangat cantik di usianya yang sudah setengah abad ini.

"Aku ke kamar dulu ya Mom, kalo waktunya makan malem suruh Qiran panggil aja!" lanjutnya dan berlalu menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

...Dua jam berlalu...

"KAKAAAAK!" teriak seorang gadis sambil membuka handle pintu seperti biasanya.

Kaisar yang saat itu sedang merebahkan tubuhnya di kasur sampai melonjak mendengar teriakan adik perempuan semata wayang yang memiliki suara tinggi, yang bisa disejajarkan dengan bunyi tonggeret.

"Lu kalo ujung-ujungnya mau masuk kamar gue ga usah pake treak-treak napa!" Kaisar kesal.

"Isst punya adek satu-satunya doang aja dimarah-marahin mulu." Qiran cemberut.

Kaisar tersenyum melihat ABG centil di hadapannya cemberut. "Mau ngapain?"

"Kata Mommy masih mau idup ga? Kalo masih cepet turun makan!" jawab Qiran sambil berlalu, dan tak lupa menutup pintu kamarnya dengan sekuat tenaga.

"Astaghfirullah, dasar kampret lu Kikir!" caci Kaisar yang kembali terkejut.

******

Suasana makan malam selalu hangat dengan canda dan tawa dari cerita kisah keseharian mereka.

"Mom, besok malem ada undangan pesta ulang tahun temen aku— "

"Ga boleh!" jawab Zee tegas sebelum Qiran menyelesaikan ucapannya. 

Walaupun Qiran sudah tahu apa yang akan Mommynya katakan, tapi dia berusaha untuk merayunya, karena besok malam adalah pesta ulang tahun teman sekelasnya yang sangat kaya, jadi dia akan mengundang semua siswa di angkatannya dan itu artinya sangat pujaan hatinya pun akan datang di pesta tersebut. Tapi untuk mendapatkan izin dari nyonya besar dengan tubuh kecil itu sangat lah sulit, banyak halang rintang yang akan dia lewati untuk mendapatkan izin keluar malam. 

"Kalo aku dianterin Kakak boleh kan?" Qiran memasang wajah memelas nya kepada sang Kakak yang duduk di sampingnya.

Kaisar mencibir, seolah berkata 'siapa juga yang mau nganterin elu?'

Tapi bisikan dari adiknya membuat sikap Kaisar  berubah 180 derajat. "Aku yang anterin si Kikir deh Mom! Aku pastiin dia ga akan lepas dari tangan aku." Bujuk Kaisar pada Zee. 

...Masih penasaran?...

...Lanjuuuuuttt!!!...

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

mampir lagi

2024-10-29

0

Sita Sit

Sita Sit

baca lagi nih,paporitku

2024-10-06

0

Sita Sit

Sita Sit

kangen lope kai

2024-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Birthday Party
3 Obrolan absurd di meja makan
4 Hukuman dari guru BK
5 Cerita Lovie
6 Pemotretan Pertama Lovie
7 Qiran in action
8 Double Date
9 Mulai Uncontrol
10 Si Merah Terpampang Nyata
11 Kaisar Naik Darah
12 Kecupan yang menakjubkan
13 Antara Adele dan Lovie
14 Kiss Time
15 Kiss Time part 2
16 Tersulut Emosi
17 Terulang Lagi
18 Sarung Kevin
19 Mengakhiri sebelum memulai
20 Menantang Takdir
21 Mulai menantang Takdir
22 Makan Malam
23 Permainan Sang Takdir
24 Wejangan ibu mertua
25 Di Panggil BK
26 You are my destiny
27 Pertemuan Adele dan Lovie
28 Kemarahan Adele
29 Jadi, Kevin itu,,,,???
30 Jeng,, Jeng...!!!!
31 Dominic Toretto versi Qiran
32 Mendadak Hamil
33 Lovie menjual diri
34 Dating...
35 Sleeping Handsome
36 berpisah
37 Bukan mimpi
38 Datting part. 2
39 Hari Pelulusan
40 Berusaha bersifat Egois
41 Mengungkap Fakta
42 Perbincangan Antar Lelaki
43 Jadilah Seperti Bawang
44 Momen perpisahan
45 Tetaplah di sampingku
46 Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47 Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48 Dalang
49 Tunangan
50 Bertemu
51 Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52 Setelah 2 tahun
53 Dua tahun untuk Lovie
54 Bukan Ilusi
55 Kepergok Haris
56 Menualah bersamaku!
57 Kemarahan Ibu Negara
58 Lamaran
59 Menuju hari bersejarah
60 Akad
61 Gagal
62 Video kecil Kaisar
63 Ada apa dengan Qiran?
64 Siang Pengantin
65 Ocehan Qiran
66 Ada apa dengan Mr. Baek?
67 Gara-gara Lovie
68 Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69 Mengajarkan sopan-santun
70 Obrolan tiga wanita
71 Obrolan tiga wanita
72 Mengunjungi pantai Sawarna
73 Lagu untuk Lovie
74 Pertengkaran pertama
75 Terpaksa Berpisah
76 Kok bisa?????
77 Gara-gara Adele
78 Pesta syukuran
79 Permintaan yang emejing...
80 Alat Pelindung Diri
81 Foto model
82 Mahakarya Qiran
83 i'm your destiny
84 Beri aku selamat!
85 The Twins are coming
86 Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87 The Twins has came
88 Baby Sora dan Baby Aurora
89 Sebuah akhir yang bahagia
90 Sepatah kata dari Otor Soleha
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal
2
Birthday Party
3
Obrolan absurd di meja makan
4
Hukuman dari guru BK
5
Cerita Lovie
6
Pemotretan Pertama Lovie
7
Qiran in action
8
Double Date
9
Mulai Uncontrol
10
Si Merah Terpampang Nyata
11
Kaisar Naik Darah
12
Kecupan yang menakjubkan
13
Antara Adele dan Lovie
14
Kiss Time
15
Kiss Time part 2
16
Tersulut Emosi
17
Terulang Lagi
18
Sarung Kevin
19
Mengakhiri sebelum memulai
20
Menantang Takdir
21
Mulai menantang Takdir
22
Makan Malam
23
Permainan Sang Takdir
24
Wejangan ibu mertua
25
Di Panggil BK
26
You are my destiny
27
Pertemuan Adele dan Lovie
28
Kemarahan Adele
29
Jadi, Kevin itu,,,,???
30
Jeng,, Jeng...!!!!
31
Dominic Toretto versi Qiran
32
Mendadak Hamil
33
Lovie menjual diri
34
Dating...
35
Sleeping Handsome
36
berpisah
37
Bukan mimpi
38
Datting part. 2
39
Hari Pelulusan
40
Berusaha bersifat Egois
41
Mengungkap Fakta
42
Perbincangan Antar Lelaki
43
Jadilah Seperti Bawang
44
Momen perpisahan
45
Tetaplah di sampingku
46
Hari Kelulusan Qiran and the gengs part. 1
47
Hari kelulusan Qiran and the gengs part. 2
48
Dalang
49
Tunangan
50
Bertemu
51
Untuk hari ini, besok dan seterusnya
52
Setelah 2 tahun
53
Dua tahun untuk Lovie
54
Bukan Ilusi
55
Kepergok Haris
56
Menualah bersamaku!
57
Kemarahan Ibu Negara
58
Lamaran
59
Menuju hari bersejarah
60
Akad
61
Gagal
62
Video kecil Kaisar
63
Ada apa dengan Qiran?
64
Siang Pengantin
65
Ocehan Qiran
66
Ada apa dengan Mr. Baek?
67
Gara-gara Lovie
68
Masih tentang Mr. and Mrs. Baek
69
Mengajarkan sopan-santun
70
Obrolan tiga wanita
71
Obrolan tiga wanita
72
Mengunjungi pantai Sawarna
73
Lagu untuk Lovie
74
Pertengkaran pertama
75
Terpaksa Berpisah
76
Kok bisa?????
77
Gara-gara Adele
78
Pesta syukuran
79
Permintaan yang emejing...
80
Alat Pelindung Diri
81
Foto model
82
Mahakarya Qiran
83
i'm your destiny
84
Beri aku selamat!
85
The Twins are coming
86
Dominic Toretto versi Qiran part. 2
87
The Twins has came
88
Baby Sora dan Baby Aurora
89
Sebuah akhir yang bahagia
90
Sepatah kata dari Otor Soleha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!