Kaisar sedang merebahkan tubuhnya di kursi penumpang depan, dia sedang pura-pura tidur karena Haris terus saja mengejeknya.
"Lah itu bukannya bidadari elu Bro?" Haris menunjuk ke arah Lovie yang sedang menangis dibawah guyuran hujan yang sore itu sedang menerpa planet yang dihuni warga yang kasat mata hingga tak kasat mata, dari yang alim hingga yang alay.
Kaisar langsung membelalakan matanya mendengar ucapan Haris. Benar saja gadis berkemeja soft pink itu terlihat sangat sedih, air matanya terus mengalir bersama dengan derasnya air hujan yang turun, dia tidak seperti gadis ceria yang tadi siang mereka lihat, tak ada lagi senyuman di wajah cantik berkuncir kuda.
"Pinggir!" Ucap Kaisar yang tanpa sadar reflek memukul tangan Haris.
"Sakit b*go! ni juga gue mau minggir." Bentak Haris sambil meringis kesakitan.
Kaisar langsung keluar dari mobilnya, berlari menghampiri gadis itu.
"Lah calon bucin dia." Ucap Haris pada dirinya sendiri saat dia hendak memberikan payung lipat yang ada di laci dasbor, tapi sang target sudah melesat keluar mobil.
*****
Lovie terus menangis dalam pelukan Kaisar di bangku mobil penumpang. Dia seperti sedang dalam keterpurukan yang teramat dalam.
"Kamu kenapa? Apa yang terjadi?" Kaisar terus memeluk tubuhnya? yang telah basah oleh terpaan air hujan.
Haris yang sedang mengendarai mobil Kaisar hanya bisa memperhatikan kedua makhluk yang terlihat sangat serasi dari spion depan.
"Kak Rafi—" Lovie mulai mengatur emosinya saat mulai bercerita.
"Kenapa dia?" Tanya Kaisar yang kini merenggang pelukannya untuk bisa menatap wajah wanita yang berhasil mengguncangkan hatinya.
"Kak Rafi selingkuh, padahal aku udah nyerahin semuanya sama dia, tapi dia tega selingkuh di belakang aku. Aku harus gimana sekarang Kak?" Lanjut Lovie dan kembali menangis di pelukan pemilik dada bidang itu.
Kaisar seperti tersambar ayahnya (guntur maksudnya) saat mendengar jawaban Lovie, begitu pula dengan Haris yang kini hanya bisa menganga saat mendengar pengakuan gadis cantik yang kini menangis di pelukan sahabatnya.
"Kamu bilang apa barusan?" Tanya Kaisar dengan nada lirih, tubuhnya tiba-tiba terasa mencair seperti air hujan yang terus menampar kaca jendela mobilnya.
"Aku udah ngasih semua uang tabungan aku buat dia, karena katanya dia butuh uang buat berobat ibunya terus pinjem uang aku. Tapi pas tadi aku liat, dia lagi mesra-mesraan sama cewek di mall." Lovie kembali menangis saat adegan menyakitkan hati beberapa waktu lalu itu terlintas di pikirannya lagi.
"Terus?" Kali ini pertanyaan dilontarkan oleh Haris, karena Kaisar sepertinya sudah tidak sanggup mendengar hal yang lebih jauh.
"Terus aku labrak mereka, tapi Kak Rafi pura-pura gak kenal aku." Jawab Lovie dengan nada kesal.
"Maksud gue, sebelumnya elu ngapain aja sama tuh cowok?"
Lovie kembali mengingat acara ngedatenya siang tadi dengan Rafi. Dia pun menceritakan semuanya mulai dari makan di restoran fastfood, nonton dan jalan-jalan di mall hingga akhirnya Rafi mengutarakan niatnya untuk meminjam uang kepada Lovie.
"Cuma itu?" Kaisar mulai penasaran.
Lovie menganggukkan kepalanya.
"Lo gak diapa-apain sama tuh bocah?"
"Diapain maksudnya?" Kali ini Lovie yang bingung dengan arah pertanyaan Kaisar.
"Katanya semalem elu mau nyerahin ciuman pertama lu sama si Kampret. Jadi ga?" Kali ini dia bertanya dengan intonasi yang lebih tinggi karena kesal.
Lovie menggeleng tapi dengan raut wajah kecewa. "Belum. Aku malah belum dicium sama dia."
"Lu ga usah kecewa gitu napa! Harusnya elu beruntung ga sampe dicip*k sama tuh cowok." Kali ini Kaisar benar-benar kesal melihat respon Lovie yang terlihat kecewa.
"Tapi kan aku jadinya belum pernah ciuman Kak, aku juga rugi uang tabunganku abis tapi belum dapet ciuman dari dia." Rengek Lovie.
"Entar uang tabungan lu gue gantiin dua kali lipat. Urusan ciuman ntar gue yang ajarin sampe elu mahir!" Jawaban Kaisar membuat dirinya sendiri terkejut Bahkan Haris sampai melototi dirinya dari kaca spion.
"Ma, mak, maksud gue—" Kaisar berusaha meralat ucapannya.
"Bener ya? Kakak mau ngajarin aku ciuman sampe mahir. Awas sampe bo'ong!" Kali ini wajah Lovie terlihat sumringah. Entah apa yang ada dipikiran gadis belia itu? Hanya dia dan Tuhanlah yang tau.
Kaisar menatap ke arah spion. Dilihatnya Haris sedang menggelengkan kepalanya, memberi kode untuk mengurungkan niatnya itu. Tapi apa yang dilihat Haris membuat dirinya ingin meludahi wajah atasannya itu. Kaisar sedang tersenyum dengan wajah penuh kemenangan. Jiwa playboy yang telah lama hilang seperti merasukinya kembali.
Entah sejak kapan kedua orang makhluk di kursi penumpang itu tertidur dalam posisi berpelukan membuat Haris ingin sekali menjambak rambut pria yang sepertinya lebih menikmati pelukan mereka.
Perlahan Lovie membuka matanya. Dan menyadari dia dalam pelukan kekasih Adele tersebut.
"Kak, aku laper." Ucapnya sambil menatap wajah pria yang masih terpejam. "Kak!" Lovie sedikit mengguncang tubuh pria dengan blazer hitam yang terlihat sangat menawan.
Kaisar membuka matanya, pada saat itu mata bulat Lovie sedang menatap wajahnya, membuatnya kembali salah tingkah.
"Si Lope laper. Bukan minta cip*k. Ga usah gelagapan gitu kali!" Haris kembali mengintip wajah Kaisar yang saat itu kembali memerah.
"Oh." Hanya itu yang bisa dia ucapkan.
"Jemput Nanda dulu ya!" Haris nyengir.
"Serah lu!"
Kurang lebih satu jam kemudian mobil hitam milik Kaisar sudah terparkir di depan restoran cepat saji sesuai permintaan gadis penggemar berat Sehun EXO tersebut.
"Astaghfirullah!" Kaisar sangat terkejut melihat bayangan benda berwarna merah di balik kemeja soft pink yang dipakai Lovie yang kini basah.
Otak cerdas dan mesumnya langsung memodifikasi bentuk tubuh Lovie di balik pakaian yang ia kenakan saat itu membayangkan seberapa besar benda yang terlihat menonjol dan sangat menggugah selera. Hingga untuk kesekian kalinya si Kevin dibuat kelabakan di balik boxer yang ia kenakan.
Kaisar segera memeluk tubuh ramping Lovie dan mendorongnya lagi masuk ke dalam mobil.
"Kakak kenapa?" Lovie belum menyadari apa yang terjadi pada dirinya.
"Si Merah terpampang nyata!" Kaisar menunjuk dengan matanya ke arah benda bulat yang tertutup kain berwarna merah.
"Aaaaaaaaaa… !!!" Spontan Lovie menyilangkan kedua tangannya. "Kakak jangan ngeliatin terus! Merem!" Bentak Lovie melihat mata mantan playboy pensiun itu terus menatap ke arah dadanya.
Kaisar langsung memejamkan matanya dan merebahkan tubuhnya di kursi penumpang, mengontrol detak jantung yang terus berpacu dengan kencang. Tapi Lovie tak tahu bahwa otaknya tidak berhenti berimajinasi dengan bentuk benda di balik bra merah yang Lovie kenakan. Otak kotornya bertambah kotor dengan imajinasi yang dia buat sendiri.
Kaisar : Aduh Tor, adegan ciumannya dipercepat ngapa!
Otor : mending gladi resik dulu sama Otor yuk!!!!
Kaisar : 🤮🤮🤮
Otor : Liatin aja gue akan bikin elu tersiksa lebih lama… 😈😈😈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Vera Wilda
Kocak juga 😁😁😁
2024-05-24
1
Dyah Saja
beneran deh mbak vii aku tuh Uda 3x baca lapak ini yaaa ... tp tetep ngakak ini loo aku Uda ngantuk banget tp baca yg lucu2 ginii yaaa emaaan kalo mau tidurrr mau bacaaa teruss walaupun mata sepet
2023-12-29
2
Dyah Saja
wkwkwkkwkwkwk🤣🤣🤣🤣
2023-12-29
0