Vermin langsung maju secepat kilat diikuti ayunan baton besi tajam dari lengannya ke depan, lalu Akuta juga ikut maju secepat kilat dengan gergaji mesin nya. Mereka beradu senjata dengan sengit sampai mengeluarkan percikan-percikan api.
"Itu bukan Akuta yang kukenal" dalam hatiku.
Kemudian aku juga mencoba untuk menarik kaki ku sekuat dan secepat mungkin agar aku bisa membantu Akuta dan menolong yang lainnya. Sementara Akuta dan Vermin masih beradu ayunan senjatanya masing-masing, sampai akhirnya Vermin terkena serangan gergaji Akuta di lengan dan berdarah banyak.
"Kristal itu, berbeda seperti yang ada di mimpi ku. apakah maksudnya aku tidak terpilih karena aku tidak punya sifat yang jahat? jadi apakah Akuta memang cocok dengan monster Reptil itu?" kata ku dalam hati lagi.
Kali ini aku sudah menarik kaki ku, sampai akhirnya aku bebas.
"Kali ini aku bisa mengejar pertarungan mereka" lalu aku mengejar pertarungan mereka, mendadak Akuta menatapku dengan seram.
Entah, perasaanku tiba-tiba tidak mau mengganggu pertarungan mereka. Kemudian aku tidak jadi ikut campur pertarungan mereka, tetapi aku berkumpul dengan yang lain untuk mengecek keadaan.
Akuta berjalan ke arah Vermin dengan suara gergaji mesin di tangannya secara perlahan sambil tertawa. Vermin merasa kesakitan dan masih menahan sakit di lengannya itu, tetapi dia masih bersiap dengan baton di lengannya itu. Kali ini Vermin tidak tertawa seperti biasanya, mungkin kali ini dia benar-benar kesakitan. Lalu Vermin maju ke arah Akuta dan mencoba menyerangnya, namun Akuta menangkisnya dengan mudah dan langsung menusuk ke arah Vermin.
"ARGHH . . . UHUK" Vermin kesakitan dan memuntahkan darah dari mulutnya, tetapi muntahan darah itu tentu saja terjatuh di dalam helm nya. Akuta masih tertawa dengan hal seperti ini.
"AKUTA HENTIKAN!!" aku berteriak.
Bukannya berhenti, Akuta malah membelah Vermin menjadi 2 dengan gergaji nya. Semua orang melihat Akuta baru saja membunuh seseorang tanpa ekspresi belas kasihan sedikit pun.
"A . . .a . . . apa yang telah kau lakukan Akuta?" aku dengan ekspresi tidak percaya, ditambah dengan shock.
Teman-teman yang lain juga shock melihat Akuta yang bersimbah darah nya vermin, lalu dia melemparkan mayat Vermin ke bawah.
Akuta kemudian melihat kami dan membunyikan suara gergaji nya, lalu dia berjalan pelan-pelan mengarah kami. Aku tentu tidak diam, aku langsung berdiri dan bersiap-siap terhadap serangan nya.
Akuta langsung maju secepat kilat dan menyerang ku, tetapi aku berhasil menghindar karena aku melompat. Lalu aku menendang Akuta dari atas dan menendang dagunya, dia terjatuh. Tetapi Akuta cepat sekali bangkitnya, dia langsung melompat dan mencoba menyerang ku namun tidak sampai. Aku melihat mayat Vermin yang memegang kristal SoundSmoker12.
Lalu aku melompat dan memukul ke arah tanah, menggunakan tangan Golem Divinity yang aku ciptakan dengan kristal Divinity. Akuta langsung terjatuh dan aku dengan cepat mengambil kristal yang ada di genggaman mayat Vermin.
"Mungkin aku bisa menggunakan ini" lalu aku menggunakan sedikit kekuatan kristal silver yang ku genggam sekarang.
Akuta langsung bangkit dan langsung mengejar ku dengan mengangkat tangannya sambil mengayunkan gergaji yang ada di tangannya itu, kemudian . . . .
...[BOOMM . . . .]...
Akuta terpental oleh ledakan gelombang ultrasonik, karena aku sudah menggunakan kristal SoundSmoker.
"Mungkin dengan kekuatan ini, aku bisa menyelamatkan Akuta yang kukenal" lalu aku berdiri tegak menghadap Akuta yang berperilaku seperti iblis.
Akuta kemudian bangkit dan kami tatap tatapan, dia langsung lari ke arah ku dan aku juga berlari mengarah nya.
"MATIIIII!!!" Akuta berteriak sambil mengayunkan gergaji nya ke arah ku.
Saat aku berlari, aku menghindar gergaji nya Akuta. Lalu aku memegang kepalanya dan menjatuhkannya, kemudian aku langsung menginjak kepalanya.
"Mind Break!" lalu aku masuk ke dalam pikirannya Akuta yang sudah dikendalikan iblis, aku dapat masuk ke dalamnya setelah menggunakan kristal SoundSmoker.
Yang orang lain lihat adalah kami berdua tidak sadarkan diri, karena aku sedang berada di dalam pikiran Akuta.
"Kevy!" Kenko cemas dan mencoba mendatanginya.
"Tidak Kenko, kita tunggu terlebih dahulu" Yuusha menahan Kenko yang khawatir
Sementara itu aku memasuki dimensi pikiran Akuta yang sangat kacau sekali.
"argh" aku sudah sadar dan aku sedang berada di dalam pikiran Akuta yang kacau.
Disana suasananya bernuansa seperti darah berceceran dimana-mana, tetapi ada sebuah ruangan yang ada di dalam pikiran Akuta. Aku memasukinya dan disana ada Akuta yang sedang tidak sadarkan diri. Lalu aku mendatanginya, tetapi ada suara auman sebuah monster disana.
"suara apa itu?" kemudian aku melihat sekitar ruangan itu dan tidak ada apa-apa, namun disaat aku melihat ke belakang . . . .
...[WOARRRR . . . .]...
Monster itu langsung menyergap ku dari belakang, tetapi aku berhasil menghindarinya.
"Tubuh ini, sekarang adalah milikku hahahahah" monster berbentuk reptil itu dengan senyum menyeramkan.
"Kita bisa bicarakan ini baik-baik tanpa pertumpahan darah" tawar ku.
"Jika kau ingin dia kembali, maka lewati aku terlebih dahulu!" Kemudian dia langsung melompat dan menyerang ku.
Aku langsung mengubah kristal menjadi Sci-Libur dan menangkis cengkeramannya. Kemudian kami bertarung lumayan sengit sampai aku lupa kalau tujuanku hanya menyelamatkan Akuta yang tidak sadarkan diri. Disaat aku menjatuhkan monster Reptil itu, aku mengambil kesempatan dengan langsung berlari ke arah Akuta yang tidak sadarkan diri.
"Akuta! sadarlah, ini Kevy!" aku membangunkan Akuta dengan paksa.
"argh . . . . dimana aku?" Akuta akhirnya tersadar dan dia kebingungan.
"Syukurlah kau bangun Akuta" kemudian aku mengangkat Akuta secara perlahan.
Monster itu bangkit lagi dan melihat ke arah kami.
"Dia sudah bangkit" Akuta sambil menunjuk.
"Ya, kita akan kembali ke dunia kita" lalu aku mencari taktik untuk membawa monster itu ke dunia nyata juga.
Disaat monster itu sudah sedekat mungkin, aku menyentuh dada monster itu dan mendorong nya ke dunia nyata.
Aku keluar dari pikiran Akuta, dan Akuta juga sadarkan diri ke dirinya.
"Argh, sejak kapan aku berubah?" lalu Akuta perlahan berdiri, begitu juga aku yang membantunya berdiri.
Monster itu juga keluar dari kaca helm Akuta, dia membungkuk dan berbalik setelah berdiri.
Akhirnya kami semua melihat sosok monster Reptil itu dari dunia pikiran Akuta. Bentuk nya sangat mengerikan seperti monster di mimpiku.
Dia berwarna hijau, mulutnya seperti kadal, punggung nya memiliki duri seperti buaya, lalu dia mempunyai ekor yang panjang. Tapi kami tercengang karena dia juga memegang kristal berwarna hijau.
"T . . .tidak mungkin" aku tercengang karena aku pernah melihat kristal itu sebelumnya di mimpiku.
Kemudian monster itu langsung berubah menjadi armor zirah mekanik nya "Create, armor, up"
"Hahh????" Akuta tercengang melihat ke atas.
"D. . . . dia, mengapa dia bisa sebesar itu . . . ." aku langsung menatapnya dengan ekspresi yang sulit dipercaya. Nama di lengannya itu adalah "*ToxicParty**04*", helmnya sudah memadai dengan kepalanya toxic. Badan dari armor mecha itu tambah besar, dia memiliki senjata di punggungnya seperti meriam.
"Nah, mari kita mulai pesta racun dan darah nya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments