Aku mempunyai kekuatan baru hasil dari eksperimen asal-asalan dengan kristal Sci-Libur dan Divinity, tapi efek ini sepertinya hanya aktif disaat genting saja.
"HAHA AKU BISA TERBANG!" Aku dengan teriakkan gembira sambil memamerkan skill terbang ku.
Akuta, Orez, dan Kenzu terpukau, karena aku juga menyelamatkan kereta yang jatuh. Semua orang bertepuk tangan dan tersenyum lega. Ada beberapa wartawan datang dan merekam kejadian ini, salah satu wartawan mewawancarai ku setelah aku turun ke jalanan.
"Kamu telah menyelamatkan kereta itu seorang diri, kamu adalah pahlawan!" ucap wartawan itu. "Bagaimana kamu bisa mengangkat kereta itu sendiri?" wartawan itu menanyakan soal kekuatan ku.
"Y . . . y . . . . yaaaaa aku hanya berusaha sekuat mungkin menggunakan kekuatan kristal ini" Aku bingung harus jawab apa.
"Kamu sudah menyelamatkan nyawa orang lain di kota ini, apakah kamu pahlawan yang akan menyelamatkan kota ini terus?" wartawan itu kembali bertanya.
"Entahlah, aku baru saja datang ke kota ini. Mungkin jika ada bahaya aku akan siap membantu sebisa ku"
"Terima kasih pahlawan!" senang wartawan itu dan sorakan meriah warga sekitar di belakang.
"Ya sama-sama haha . . ." sambil menggaruk kepala meski sedang menggunakan helm.
"Bisakah kamu beritahu namamu? atau nama pahlawan mu?" wartawan itu menanyakan nama ku.
Aku berpikir sambil melihat sekitar. Karena banyak orang yang melihat ku juga. Akuta, Orez, dan Kenzu juga melihat ku dari jauh dan sepertinya mereka bangga kepadaku.
"Sci-Libur" Aku menamakan nama pahlawanku Sci-Libur, karena sesuai dengan nama kristal yang ku gunakan.
"Terimakasih Sci-Libur karena telah menyelamatkan banyak nyawa manusia di kota ini!" wartawan itu berterimakasih kepadaku.
"Kewajiban ku" Lalu aku langsung lompat dan terbang pergi ke atas gedung meninggalkan tempat itu.
Aku disoraki meriah dan bahagia oleh orang-orang di bawah sana. Sampai akhirnya aku di atas gedung untuk beristirahat. Aku mengabarkan teman-teman ku yang lainnya untuk datang kemari, lalu melihat ke langit dengan senyuman di balik helm ku.
Aku lelah dan secara tidak sengaja, aku mengembalikan armor ini ke dalam kristal lagi. Yang kalau bisa disebut, kembali menjadi human form.
Entah bagaimana caranya, yang pasti aku akan mempelajarinya lagi tentang kristal ini.
"Kevy!" Teman-teman ku akhirnya datang dan langsung menanyakan kabar ku. "Kau baik-baik saja?"
"Tentu aku baik-baik saja namun aku hanya sedikit lelah."
Setelah itu, Aku berisitirahat di atas gedung itu bersama teman-teman ku sampai pagi.
Namun aku masih kepikiran nasib Jack, "Apakah dia masih hidup? akan kah dia kembali lagi untuk merebut kristal ini? bagaimana sebelumnya dia tahu kalau aku memegang kristal yang lain?"
Pagi pun tiba, aku melanjutkan perjalanan ku mencari gedung yang diberi tahu dari pesan sebelumnya. Ternyata kota Extrobile cuacanya sedang bagus hari ini. Aku memfoto sekitar untuk kenang-kenangan.
Saat kami berjalan di trotoar jalanan sambil memotret gedung-gedung, ada seorang wanita menabrak kami secara tidak sengaja. Barang-barangnya terjatuh secara berantakan, dia membungkuk untuk membereskan berkas-berkas dan dokumen itu.
"Aaa . . . Maaf aku tidak sengaja" sambil meminta maaf, dia membereskan barang-barang nya.
"Eh . . . tidak apa-apa, aku juga sedikit tidak fokus jalan" aku juga membantu membereskan berkas-berkas itu yang berserakan.
Secara tidak sengaja, aku melihat salah satu berkas itu ada sebuah nama dokumen berjudul Cryptide. Aku memegang dan melihat nama yang familiar ini, itu jelas jelas adalah nama pecahan dari kristal ku.
"Maaf, bisa berikan itu pada ku?" dia langsung merebut berkas-berkas dan dokumen itu seperti tidak ingin dilihat isinya, lalu dia berterimakasih dan langsung pergi.
"KENKO!" aku meneriakkan nama itu sesuai nama yang ada di dalam pesan sebelumnya.
Dia langsung menoleh dan sedikit terkejut.
"Apakah nama mu Kenko?"
"B . . . bagaimana bisa kau--"
"Pesan di Sci-Libur!"
Kenko menyuruhku untuk menutup mulut. Ia menggunakan hp nya untuk memanggil taksi. Kemudian dia menyuruh semuanya untuk masuk.
"Eum, kemana kita?" tanya Akuta.
"Sudahlah masuk saja terlebih dahulu!" Kenko mendorong semua orang.
"Ini bukan penculikan kan? Kevy?" Orez sedikit khawatir.
"Ikuti saja apa yang ia bilang" aku masuk ke dalam taksi.
Setelah itu dia mengarahkan taksi ini ke sebuah jalan menuju gedung di kota Extrobile timur, berbatasan dengan kota Velocity.
Sekarang sudah tidak ada supir semenjak teknologi semakin maju. Palingan hanya pengemudi manual saja jika memiliki kendaraan pribadi. Sedangkan tranportasi umum sudah menggunakan AI agar kendaraan dapat bergerak sesuai tujuan.
...[Beberapa menit kemudian]...
Sesampainya di sana, kami masuk ke dalam gedung itu, kami langsung diarahkan ke lift oleh Kenko.
"Soal itu . . . " aku mencoba memulai topik.
"Jangan bicara disini" dengan nada berbisik.
Di dalam lift ada 50 tombol lantai, tapi Kenko menekan tombol itu seperti pola dan menempelkan sidik jari di tombol itu. Tiba-tiba lift ini mengarah ke bawah tanah bukannya ke atas, lift ini pun masih mengarah ke bawah sampai lantai -1.
Akhirnya kami sampai di lantai -1. Pintu lift pun terbuka, "Selamat datang di Cod3Breaker" Kenko mempersembahkan ruangan itu.
"Woahh" kami semua terpukau melihat ruangan penuh gadget seperti komputer, monitor, kontroler, dan berbagai macam gadget dan teknologi lainnya.
"Oh, Kenko. Kau sudah pulang? cepat sekali" ada suara wanita lagi yang keluar dari kamar tidur sepertinya dan melangkah ke depan pintu masuk.
"Aku bertemu mereka" sambil mengarahkan tangannya ke kami.
"Oh, jangan bilang . . . "
"Ya, orang ini adalah penemu surat yang kutulis 3 tahun yang lalu" Kenko menjelaskan mengenai surat yang dibuat olehnya.
"Maaf kau baru saja bilang 3 tahun?" pinta Akuta.
"Ya, surat itu kurang lebih 3 tahun yang lalu" jawab Kenko.
Ternyata surat itu sudah berada di gedung Libero selama 3 tahun. Lalu bagaimana surat dan kristal itu berada di sebuah gedung Libero? apakah manekinnya tertukar oleh kristal itu?
"Jadi apa yang ingin kau jelaskan dari isi surat dan soal kristal-kristal ini?" Akuta bertanya sambil mengeluarkan surat itu di dalam tas nya.
"Oke bagaimana jika kita duduk dulu sambil minum? mungkin aku akan jelaskan semuanya secara detail soal kristal ini" Kenko ingin membahas itu semua secara santai di ruang komputer.
"Oiya, sebelum itu mungkin kalian sudah tahu namaku," dia memperkenalkan diri, "Nama ku Kenko, Kenko Helen."
"Sial, dia cantik sekali" dalam hatiku.
"Dan dia Yuusha Yukata" Kenko menunjuk ke arah Yuusha.
"Yo!" sapa Yuusha.
Ia melambaikan tangan dengan senyum, kemudian dia kembali bermain game di komputernya.
"Ahh senang bertemu dengan kalian, nama ku Kevy Devotee. Kamu bisa memanggilku Kevy"
aku memperkenalkan diri. "Dan dia . . . "
"Aku Akuta Kamuki, kau bisa memanggilku Akuta" Akuta ikut memperkenalkan diri.
"Nama ku Orez Uyou, dan ini adik ku Kenzu" Orez juga ikut memperkenalkan diri dan adiknya, "Hai" sapa Kenzu dengan senyum.
"Senang berkenalan dengan kalian. Aku harap kita bisa bekerjasama sambil menyelesaikan dan memecahkan masalah soal kristal ini dengan cepat."
Kami pun berkenalan satu sama lain, kami juga diberi tempat istirahat yang cukup untuk kita berempat. Kami menaruh semua barang-barang kami di dalam kamar. Kemudian kami kembali ke ruang komputer dan duduk sambil minum kopi yang dijamu oleh Kenko.
"Oke, kita mulai dari mana?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments