Malam hari setelah keesokan harinya, akhirnya aku sudah di dalam kereta malam mengarah ke kota Extrobile. Bersama Akuta, aku juga membawa kristal yang kami peroleh sebelumnya.
Sebelum ke kota Extrobile, kami berhenti di salah satu stasiun untuk menjemput teman kami dari stasiun Astroid barat. Setelah bertemu dengan mereka, kami pindah kereta untuk perjalanan ke kota lain, yaitu stasiun Extrobile.
Awalnya kita ingin berangkat siang hari, namun tiket sudah kehabisan. Maka itu kami hanya kedapatan jam terakhir. Kami juga sebelumnya sudah menghubungi teman kami yang lain untuk berangkat pada malam hari.
Jadi, kali ini kami membawa 2 teman lagi untuk menambah bantuan agar lebih membantu kami kedepannya.
Namanya adalah Orez dan Kenzu, mereka adalah kakak-beradik yang tidak jauh beda usianya. Mereka juga teman masa kecil kami semenjak sekolah asrama di kota Agress. Sama dengan Akuta, kami berempat sekamar pada saat itu.
Sedikit cerita soal Uyou bersaudara ini karena mereka berdua adalah orang yang unik.
Orez Uyou adalah kakaknya. Dia memiliki kemampuan seperti meretas dan jago dalam game konsol. Ia sering terlibat dalam pertarungan semasa dia sekolah dulu. Maka itu kami memilih nya karena dia dapat diandalkan.
Adiknya bernama Kenzu Uyou. Kemampuannya adalah memiliki pengamatan bagus, mempunyai skill parkour dan sedikit bisa memanipulasi orang lain. Entah itu benar atau tidak soal memanipulasi.
Orang tua mereka meninggal semenjak kejadian perang faksi beberapa tahun yang lalu. Mereka hidup bersama pamannya yang seorang profesor jenius. Beliau dapat menciptakan alat dan teknologi baru yang sangat luar biasa. Namun bisa saja juga membahayakan nyawanya.
Lanjut ke cerita kami yang sedang dalam perjalanan menuju ke kota Extrobile.
"Jadi kita akan pergi ke kota Extrobile?"
"Memang apa yang akan kita lakukan disana?"
Orez dan Kenzu bertanya-tanya kepada kami. Kami menjelaskannya secara detail dimulai dari kejadian di gedung.
Mereka berdua paham apa yang kujelaskan. Tapi dia masih bingung oleh beberapa hal.
"Tapi kenapa kalian mengajak kami?"
"Ya, bukannya itu akan merepotkan kalian?" cemas mereka berdua.
"Ayolah, kita dari dulu selalu bersama. Kalian akan sangat banyak membantu nanti" Akuta meyakinkan mereka.
"Oiya, bagaimana kabar paman mu?" Aku mengalihkan pembicaraan dengan bertanya hal lain agar tidak terlalu tegang.
"Dia masih di pedalaman kota Astroid barat, menciptakan apa yang bisa dia ciptakan" Orez senang dengan pertanyaannya. "Ya, dia sekarang sedang menciptakan jumpboost. Yaitu semacam sepatu yang dapat lompat tinggi dan mengeluarkan api. Memang ada ada saja dia, haha" Kenzu menceritakan pamannya itu.
"Wah, itu bagus sekali. Mungkin aku dan Kevy akan mengunjunginya nanti!" Akuta ikut senang.
Disaat kita sedang basa-basi soal kakek nya mereka berdua, ada seorang duduk di sebelah bangku kami. Orang itu berseragam seperti seorang pemimpin faksi. Aku sedikit mengamankan kristal itu didalam saku celanaku.
Aku awalnya berpikir kalau itu hanyalah orang yang biasa saja, sampai . . . .
"Kau memiliki Sci-Libur. Darimana kau mendapatkannya?" seketika aku terkejut dengan apa yang barusan ia ucapkan.
Kami berempat mulai curiga dengan tujuan orang ini. Jujur saja aku terkejut karena dia seolah-olah tau apa yang ada di saku celana ku sekarang.
"Siapa kau?"
"Dengar nak, berikan kristal. Setelah itu, tidak akan ada bahaya untuk mu" kata orang itu dengan nada mengancam.
"Aku . . . eh, tidak yakin" jelas tidak akan mungkin aku memberikannya, karena ini adalah kristal ku.
"Dengar nak, kristal itu adalah sebuah pecahan Cryptide. Jika kamu tidak tahu apa-apa lebih baik serahkan benda itu" dia masih memaksa menginginkan kristal ku seperti itu adalah barang berharga baginya.
"Tidak akan! aku tidak sebodoh itu dengan tentang kristal ini" tegas ku.
Dan tiba-tiba . . . .
...[DUARRRR]...
Sebuah ledakan di gerbong 7, yaitu gerbong dimana kami duduk sekarang. Ledakan itu menyebabkan separuh kereta hancur oleh sebuah bom C4 atau semacam bom tempel.
Beberapa gerbong di belakang putus. Mungkin saja beberapa orang yang berada di gerbong itu selamat, berharap saja. Tapi karena ini adalah kereta malam, tidak terlalu banyak orang yang naik kereta ini.
"Argh . . . kepalaku" aku terbangun dengan perlahan dan melihat sekitar. "A . . . APA?"
Aku syok setelah melihat separuh kereta telah hancur. Kereta ini masih berjalan, karena sudah tidak ada masinis lagi di tahun ini.
Satu satunya cara untuk menghentikan kereta ini adalah dengan menarik tuas rem darurat di gerbong paling depan. Dan semoga tuas rem itu masih baik baik saja.
"Aku sudah memperingatkan mu nak" Orang itu datang kepadaku yang sedang terkapar.
"Namaku adalah Smoky Jack" Jack memperkenalkan diri kepadaku dengan menunjukkan sebuah kristal berwarna kuning itu. "Aku adalah pemegang kristal kuning, yaitu kristal Divinity 02"
"No . . . nomor 2?"
"Ya, aku sudah mengontrol beberapa skill yang dapat dikendalikan untuk sekarang. Maka itu . . . . ." dia menendang ku sejauh mungkin.
Aku tidak dapat menahan keseimbangan ku akibat kencangnya angin yang mendorong ini. Tetapi aku masih bertahan di dalam kereta itu setelah terbentur dinding kereta.
Aku melihat teman-teman ku terkapar dan pingsan. Sepertinya oleh sebab efek dari ledakan itu.
"Orez, Kenzu, Akuta!" aku memanggil mereka, namun mereka masih tidak sadarkan diri.
"Semua kristal memiliki kemampuan, kekuatan, dan perubahan masing-masing. misalnya seperti ini" dia menunjukkan kekuatannya kepada ku.
Kristal itu berubah menjadi tinju golem mecha berwarna kuning. Aku heran kenapa dia menjelaskan hal itu kepadaku seperti baru kenal dengan kristal Cryptide ini, tapi aku biarkan ia berbicara saja seperti orang bodoh.
"Kekuatan bukan dari senjata juga, tapi dari perubahan" dia menjelaskan kristal nya dan meneriakkan sesuatu mantra?
"Create, Armor, Up!" lalu partikel partikel itu perlahan menyerap semua tubuhnya dan membentuk helm mekanik bermotif gorilla. Partikel itu juga membuat armor mekanik berwarna kuning, di lengannya memiliki nama "Divinity02"
"Inilah, kekuatan" Jack mempersembahkannya di depan ku.
Aku terkejut melihat itu semua karena ternyata semua pecahan itu dapat membuat sebuah zirah mekanik seperti untuk perang. Aku tidak pernah melihat ayahku berubah menjadi Mecha form sebelumnya, tapi baru kali ini aku melihat seseorang berubah menjadi mecha form.
"Dengar, kita bisa selesaikan ini baik-baik" tawar ku.
"Negara sudah tidak peduli dengan pertumpahan darah untuk memperebutkan pecahan-pecahan itu, nak!" lalu dia mengangkat dan melempar ku keluar jendela kereta.
Untung saja aku masih selamat dan masuk ke dalam gerbong. Aku merangkak kembali secara perlahan dan hati-hati.
Tanpa pikir panjang, aku langsung mengambil kristal yang ada di tas kecil ku. Kemudian aku mengubahnya menjadi pedang Sci-Libur.
Aku melawan nya sebisa ku, tapi dia sangat kuat dengan zirah itu. Dia selalu menghindari ayunan pedangku dengan cepat.
"Perlawanan mu lemah sekali" dia langsung meninju perut ku sampai terpental ke gerbong 8.
Aku terkapar kesakitan setelah menerima tinju yang menyakitkan itu. Lalu aku sedikit membungkuk dan berusaha bangun perlahan. Beruntung aku masih dapat bertahan dalam momen ini.
"Mengapa . . . . . mengapa harus aku yang menerima ini?!" kesal ku.
"Ekspektasi ku sangatlah jauh tentang mu. Sangat sia-sia sekali aku tidak menikmati pertarungan ini." Jack memanas-manasi ku dengan hinaan nya.
"DIAM!" aku menggertak.
Jack yang memanas-manasi ku, tiba-tiba menjadi diam.
"Aku sedari tadi hanya bertahan diri. Aku mencoba untuk tidak menyerang kembali. Aku tidak tahu apa yang terjadi, kenapa aku bisa memegang kristal ini dan menjaganya seperti sesuatu yang penting. Namun semakin aku tersakiti, hinaan mu semakin melonjak" aku mulai menggertak, namun Jack hanya tersenyum dibalik helm nya itu.
"Maka itu . . . aku berterimakasih padamu" Aku mengambil Sci-Libur dan memegangnya erat-erat, lalu menodongkan pedang ku ke arahnya.
Jack semakin terbuat bingung dengan apa maksud ku.
"Jika kau ingin kristal ini," aku menghela nafas, "MAKA LANGKAHKAN MAYAT KU TERLEBIH DAHULU!"
Tanpa pikir panjang, aku langsung mengikuti mantra yang ia ucapkan sebelumnya untuk ikut berubah menjadi mecha form.
"Create, Armor, Up!" aku langsung meneriakkan kata-kata mantra itu dan langsung merasakan sensasi yang sangat luar biasa.
Seolah-olah badan ku menjadi lebih kuat dan lebih stabil. Suatu partikel-partikel kecil perlahan menggerogoti seluruh tubuhku, menutupi semua nya menjadi sebuah zirah armor mecha berwarna biru tua.
Di lengan kanan armor ku memiliki nama "Sci-Libur 01" yaitu sesuai nama pedang ku. Dan helm ku bermotif serigala, dengan ini aku dapat melawannya.
Jack tersenyum dibalik helm nya seperti tidak sabar lagi untuk bertarung. Dan berikutnya adalah pertarungan antara Sci-Libur dan Divinity di dalam kereta yang separuh nya hancur. Sembari dituruni hujan di malam hari ini, disinari terang nya bulan dan angin yang kencang. Membuatku semakin semangat untuk melawannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Niat banget, ampe dikasih gambar ilustrasinya👍🏻
2024-01-09
1