Episode 7

...Hujan Turun...

"Kamu perhatiin deh, kok sekarang Ecca jadi berubah ya?" Tanya Devi.

"Ya mungkin dia lagi males ngomong kali!" Jawab Deva.

"Ya enggak begitu juga kali" ujar Devi.

"Apa dia masih kepikiran David kali ya?" Tanya Deva

"Hmmm, mudah-mudahan enggak ya, soalnya kasian Ecca!" Jawab Devi.

"Tapi jujur aku suka ngeliat dia pakai jilbab!" Ujar Deva.

"Besok aku juga mau pake jilbab ah!" Ujar Deva.

"Ehhmm, dasar!" Seru Devi.

ooOoo

Cinta adalah candu jangan menggebu nanti jadi babu kekal di dalam semu, maka cinta merupakan anugrah dari yang maha kuasa.

Hujan turun rintik demi rintik, aku mencoba untuk menghitung tetes demi tetes rintik hujan tersebut. Sembari membawa ku kepada kenyataan bahwa sang waktu akan membawaku ke dalam sebuah perjalanan hidup yang tak aku ketahui akan membawa ku kemana.

"Kenapa tiba-tiba turun hujan sangat deras padahal sedari tadi pagi matahari sangat terik dan cerah bercahaya" ujarku menggerutu pada sang hujan.

Padahal sebenarnya aku sangat suka saat hujan turun, tetapi entah kenapa sekarang perasaan ku jadi dilema seperti ini. Aku hanya takut saat hujan turun, aku hanya bisa teringat kala aku bersama David lelaki yang aku sangat cintai.

"Hmm, aku nggak bawa payung lagi!" Seruku sembari menggerutu.

Dan tiba-tiba aku melihat sosok lelaki mirip sekali dengan David, tetapi kenapa dia sedang bermain hujan?.

"Cowok aneh!" Seruku sembari melihat lelaki tersebut yang sedang bermain hujan.

"Tapai kenapa kayak cowok yang di angkot waktu itu?" Tanyaku.

"Ah, iya aku inget banget dia kayak cowok yang waktu itu, tapi kenapa dia main hujan-hujanan?" Tanyaku kebingungan.

Cinta adalah candu jangan menggebu nanti jadi babu kekal di dalam semu, cinta itu anugrah jangan terlalu marah nanti luka parah nikmati dengan pasrah, cinta juga bisa mendewasakan pergi untuk menyabarkan menjatuhkan untuk menguatkan pelangi setelah hujan. Hujan air mata, ada yang dihempaskan awan sebelum cerah menggeser hitam merata di langit, ada yang harus kau buang sebelum senyum mengasingkan duka yang sakit.

Matahari bersinar di ufuk timur berikan sinarnya yang terang sembari menunggu datangnya sang fajar menyingsing, aku tak tahan melihat cahaya terang yang begitu besar nan indah namun tak pelak cahyanya memberikan tanda tanya terhadap perasaan ku yang berkecamuk antara kebimbangan dan juga ketidak pastian yang membuat aku tak percaya akan indahnya cinta, naluri ku bertanya ada apakah gerangan dengan misteri yang selalu saja timbul dalam kehidupanku yang membuat aku tak mampu melalui setiap proses dalam kehidupanku. Aku tak gentar namun juga yakin tapi tak pelak hati kecilku pun bertanya apakah aku mampu memenuhi hajat hidupku dengan baik, angin nampak riuh ciruh yang membuat aku kedinginan kemudian aku selimuti badanku dengan jaket tebal yang aku bawa dari rumah. Entahlah aku baru menyadari bahwa ini adalah musim hujan dan sepertinya akan turun hujan lebat, kemudian aku tutup jendela kamarku sembari aku melihat rintikan tetesan air hujan yang tak pelak menetes dan juga membasahi area kebun rumah nenekku.

Semua akan berganti siang akan digantikan malam, begitu pula dengan matahari yang tak akan mungkin bersinar ditengah malam. Apa cuma aku yang terdiam sendiri, sejenak aku berfikir dengan setiap sekenario yang Tuhan buat untuk ku, semuanya ambigu gak jelas, tapi juga membuat aku takut.

Sang waktu berjalan tak pelak kau tak memberikan aku waktu untuk sejenak melupakan egoku, aku tahu semua hal yang aku lakukan dengan sadar ataupun tidak mungkin menyakiti hatimu, bukan sang waktu yang salah bukan kita pula yang harus menafikan setiap hal yang telah terjadi. Lihatlah aku yang disini melawan getirnya hidupku sendiri tanpamu aku lemah melawan pahit getirnya hidupku sendiri. Aku sadar setiap jam menit detik gak akan mudah mengucapkan kata maaf meski demikian egoku masih membuat aku merasa takut. Aku sendiri melawan getir pahitnya mentari bersama dengan sinarnya yang selalu menjagaku dalam setiap keluh kesah yang aku lalui, meski ku sadar sang fajar tak semudah itu menyingsingkan setiap hal yang membuat aku sadar aku bukan kamu dan kamu bukan aku.

Setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita nyatanya kayak sebuah dongeng yang terus berkembang dari akar yang satu ke akar lainnya, suka atau gak suka kita cuma bisa menjalankan setiap perjalanan yang udah Tuhan siapkan seperti layaknya Sutradara yang ngasih arahan ke kita, meskipun semua gak mudah setiap rentetan peristiwa yang hadir dalam kehidupan ini kayak sebuah misteri yang terus berjalan.

Ada kalanya kamu tersenyum, dan ada kalanya pula kamu bersedih setiap jalan panjang yang kamu lalui itu gak mudah tiap jalan penuh halangan dan juga rintangan, kamu ingin bahagia tapi semua butuh proses panjang gak instan kayak Indomie, bahkan kamu akan merasa semakin kamu diatas maka akan banyak orang yang akan menjatuhkan kamu.

Bagaimanpun juga semua akan terjadi dan setiap hal akan menjadi kisah perjalanan hidup yang penuh dengan fantasi, bersama dengan sosok sahabat yang selalu menemanimu di kala kamu suka maupun duka kita takkan pernah berjalan sendirian selalu ada seseorang di belakang kita entah mereka sebagai sosok penyelamat maupun sosok antagonis.

Ada kebahagiaan yang aku rasa bersama dengan cinta dan juga setiap hal yang aku hayalkan dengan itu aku merasa bahwa Tuhan selalu bersamaku menjaga ku dan juga melindungi ku. Karenanya aku kuat karenanya aku merasa bangga menjadi diriku sendiri, meski aku sadar bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna semuanya mempunyai kelebihan dan juga kelebihannya masing-masing. Aku sadar setiap asa yang aku punya terkadang menjatuhkan diriku sendiri dan juga terkadang semua lelah yang ku perbuat bukan hanya memberi ku bahagia tapi juga memberikan peluang untuk tetap maju dan sukses.

"Kayaknya ada yang ngeliatin aku deh?" Tanyanya dalam benaknya.

Kemudian dia berubah dengan ekspresi terdiam dan berpura-pura membersihkan dirinya dari air hujan yang mengalir mengguyur dan membasahi dirinya.

"Kenapa kamu ngeliatin aku ajah?" Tanya cowok tersebut sembari mendekati aku ditempat ku berteduh.

"Deh siapa lagi yang ngeliatin kamu, GR!" Jawabku.

"Hmm, David apa dia David?" Tanyaku dalam benakku sembari memperhatikan cowok tersebut.

Aku hanya bisa termenung dan berfikir, kenapa bisa orang yang telah meninggal dunia punya kembaran yang sama dan mirip banget. Wajahnya, bibirnya, matanya, sungguh sangat-sangat mengingat ku kepada David. Semakin aku melihatnya semakin hatiku terasa sakit, pedih sangat pedih sungguh cinta ini sangat menyiksa ku.

ooOoo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!