Terjebak Dengan Sang Jelita
Satu unit motor matic tengah melaju santai di jalanan, masih benar-benar santai dan tenang sampai akhirnya satu mobil yang melaju tak jelas mendahului lalu memotong jalannya.
Brak!
Motor yang dikendarai seorang wanita sudah tergeletak tak berdaya di pinggir jalan, dalam waktu singkat emosi wanita bernama Ralensi Jelita memenuhi kepalanya.
Turuuuuuuunnn!!"
Suara lantang sekaligus cempreng sungguh sangat memekakkan telinga.
"Ah, pantas saja sebentar lagi waktunya para setan gentayangan," gerutu Ipul saat melihat pada jam tangannya yang sudah berada di angka 6 kurang, hampir Maghrib menganggap bahwa wanita yang sekarang tengah meneriakinya adalah jenis hantu.
"Keluar woi!" makin tak sabar ketika melihat pria di dalam mobil hanya menurunkan kaca sedikit lalu menatapnya dengan sadis.
Apa-apaan ini! dia yang salah malah tampangnya yang lebih galak dan menyebalkan. dasar Saipul Gunawan!
Tok! tok!
"Keluar atau gue panggil massa?!" ancam sang wanita yang mulai tak sabar.
"Ck!" Ipul berdecak kencang tapi tangannya segera mematikan mesin mobil.
Lebih baik segera keluar ketimbang harus berhadapan dengan massa yang lebih senang main keroyokan, bisa-bisa wajahnya lebih babak belur daripada apa yang sudah dia perbuat pada Abangnya.
Oh apakah ini peringatan akan karma yang akan segera datang padanya karena sudah memukuli Abang sepupunya sendiri?
Brak!
Ipul membanting pintu mobilnya dengan sangat keras, menyalurkan kekesalannya pada benda mati itu.
"Ada apa?!" bertanya ketus.
Astaga pertanyaan gila macam apa yang tengah dilontarkan oleh pria yang sudah menabrak wanita dengan panggilan Ralen ini? apa matanya tidak melihat ada motor yang tertidur di samping mobilnya?.
Mata Ralen melebar sekian rupa dengan pertanyaan tak bertanggung jawab dari pria pemilik mobil yang Ralen tak tahu kisaran harganya, hah! tentu saja karena ia bukan seorang pemilik showroom apalagi pengoleksi barang-barang mahal seperti itu.
"Serius Lo tanya ada apa?" Ralen menggeleng takjub dengan sikap yang Ipul tunjukkan.
Bayangkan saja pria itu malah melipat tangannya sambil bersandar di pintu mobil berwarna hitam metaliknya.
"Apa?" dengan entengnya Ipul malah mengulangi pertanyaannya seraya memicingkan mata.
"Minimal minta maaf terus bangunin motor gue yang lagi tiduran!" teriak Ralen tak kuasa menahan lengkingan suaranya yang cempreng.
"Kenapa gue mesti minta maaf? lagian motor Lo ngantuk kali jadi tiduran," sahut Ipul melirik motor yang memang tepat berada di samping mobilnya tergeletak di trotoar hampir masuk ke got.
"Heh!" bentak Ralen tak terima dengan pernyataan pria di depannya, "jangan pura-pura bego! atau benar-benar bakal gue panggilin massa! udah nabrak nggak mau tanggung jawab," Ralen tak menekan Ipul yang menunjukkan itikad buruk.
Ipul melihat jam tangannya lalu mendesah, "berapa mesti gue bayar?" masih setenang seperti saat dia turun dari mobil tadi.
Ralen mengepal tangan gemas dengan tingkah laku pria kaya di depannya sekarang.
"Berapa? gue banyak urusan nggak bisa ngeladenin cewek preman macem elo," kata Ipul sangat sinis seraya matanya memindai penampilan wanita di depannya yang menggunakan celana jeans serta kaos yang ditutupi oleh jaket kebesaran, tampilan tomboi di tambah dengan mulutnya yang sangat melengking tinggi.
"Orang kaya belagu!"
Mata Ipul membesar sempurna dengan ucapan wanita yang seperti preman ini.
"Udahlah gue males berurusan dengan cewek nggak jelas kayak elo," Ipul sudah akan membuka pintu mobilnya.
"Mau kabur Lo ya?" Ralen menahan pintu mobil dengan kaki kirinya.
Ipul memutar bola matanya jengah dan mulai tak sabar ketika harus menghadapi wanita bermulut besar yang ke bawelannya melebihi Zara serta Mamanya, oh sungguh Ipul pusing hingga mengurut pangkal hidungnya diiringi dengan ******* napas yang kasar.
Tanpa bicara Ipul mendirikan motor milik wanita bermulut cempreng, menurunkan standarnya lalu melihat pada sang wanita, "tuh motor Lo udah gue bangunin," desis Ipul, "puas?" sambung Ipul sinis.
"Motor gue lecet!" kata Ralen mendapati sisi motornya tak lagi mulus seperti biasanya.
"Nah kan ujung-ujungnya duit juga, sok jual mahal!" cibir Ipul mengingat tadi dia sudah sempat bertanya berapa dia harus ganti rugi.
Ipul mengeluarkan dompet dan untungnya dia membawa uang cash lalu mengeluarkannya.
"Nih sekalian buat ganti celana Lo yang sobek!" sindir Ipul melirik celana Ralen yang sobek pada bagian dengkulnya.
"Ini model, dasar norak!" seru Ralen tak terima lalu mengambil beberapa lembar uang yang ia taksir cukup untuk memoles motornya lalu mengembalikan sisanya ke tangan Ipul, "gue nggak butuh duit Lo!" menyentak uang itu di tangan pria hitam manis yang meskipun tampan tapi sangat menyebalkan dan bermulut pedas.
Ipul tertawa sinis lalu melihat saja ketika wanita bercelana sobek itu menaiki motor dan melajukan nya dengan kencang.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Megga Dee
Mbakkkkk, AKUN IG KAMU APAAAA
2023-06-14
0
Enisensi Klara
Yeaay 🥳
2022-12-03
0
Masfaah Emah
wah Ipul dapat jodoh nya nih 🤣🤣🤣
2022-09-13
1