Bagian 5

"Ipuuuull."

Baru saja Ipul turun dari mobil dia sudah mendapat sambutan teriakan yang berasal dari satu-satunya ratu di rumah itu.

"Mama bisa nggak jangan panggil Ipul lagi," protes Ipul ketika sang Mama menghambur memberikan pelukan padanya.

"Loh memangnya kenapa? sejak dari lahir juga panggilan kamu IPUL! dan akan selamanya Ipul Mama yang tampan dan.." Riska menahan kata-katanya untuk menelisik penampilan sang anak yang terlihat jauh lebih wow, "astaga anak Mama jadi sangat keren sekarang, luar biasa!" Riska berseru dengan bola mata yang membesar.

"Lebay!" celetuk Ipul.

Mereka berdua beriringan masuk ke dalam rumah sedangkan sang sopir menurunkan barang bawaan milik Ipul.

"Kamu kenapa kok tumben banget protes di panggil Ipul?" wanita ber daster itu mulai membahas sikap anaknya yang tadi bilang tidak mau di panggil dengan nama kesayangannya.

Yah panggilan Ipul terasa sudah sangat melekat di dalam ingatan siapapun lalu kenapa sekarang Ipul malah tidak senang.

"Ganti panggilan yang lebih keren gitu Ma, lagian di Inggris juga teman-teman Ipul manggilnya Awan," terang Ipul memberitahu tentang temannya di Inggris yang memanggilnya dengan nama Awan.

"Awan? Awan mendung kah? atau tidak sekalian langit saja? matahari juga boleh," Riska malah meledek anaknya yang kini merengut kesal.

Baru saja pulang bukannya di tawarkan makan atau istirahat ini malah mendapatkan ledekan dari Mamanya yang memang akan seperti itu jika bertemu dengannya, seolah lupa bahwa beberapa bulan lalu saat dia harus kembali ke Inggris wanita yang kulitnya masih terlihat kencang itu menangis tak rela mengijinkannya pergi.

Tapi sekarang mulutnya dengan lancar mengejek mengeluarkan apa saja yang ingin wanita ini keluarkan.

"Nama aku Saipul Gunawan! bukan Saipul gunawandung bukan juga Saipul gunawangit apalagi Saipul gunawanti!" sengit Ipul mengingatkan sang Mama tentang namanya yang memang menyelipkan kata Awan di bagian akhir.

"Wow sekarang Mama yakin kalau Ipul sudah dewasa," seloroh Riska dengan matanya yang semakin bulat persis seperti mata rusa.

"Astaga Mamaaaa." Ipul mengeluh frustasi.

"Jadi selama ini Mama berpikiran aku tidak tumbuh dewasa begitu? lihatlah tubuhku ini Mama bahkan jauh lebih tinggi dari Mama!" suara Ipul menggema di dalam rumah yang lampu-lampunya bersinar terang di tengah hujan yang mulai turun rintik-rintik di luar sana.

Riska mencebikkan bibirnya, "tubuh kamu memang tumbuh dengan sempurna tapi sayangnya kamu Mama anggap tetap menjadi anak kecil saat kamu belum memutuskan untuk menikah dan memberi Nama cucu," sahut Riska membuat Ipul mengerutkan alisnya.

"Jadi definisi dewasa versi Mama itu menikah dan punya anak?" tanya Ipul sungguh tak percaya dengan jalan pikiran wanita tersayangnya itu.

Riska mengangguk cepat dan semangat, "Mama ingin cucu Pul, setiap melihat anak Abang mu Mama selalu membayangkan kapan kamu menikah dan memberikan Mama cucu," jawab Riska, "kasih Mama cucu ya Pul ya," meminta dengan harap.

"Ipul buatin dari adonan semen mau?!" bertanya sinis dengan sudut bibir yang terangkat.

Memangnya punya anak itu gampang apa, menikah saja belum masa sudah di tuntut untuk memberikan cucu, jangankan menikah wanita yang dekat dengannya saja saat ini tidak pasti apakah wanita itu suka atau tidak dengannya.

Riska mengerucutkan bibirnya mendengar penuturan sang anak.

"Papa Mana?" tanya Ipul, lebih baik mengalihkan pembicaraan yang akan semakin konyol jika diteruskan.

"Sedang mandi, Papa mu itu mulai menua Pul apa tidak sebaiknya kamu mengambil alih perusahaan Papa saja, di Inggris pun kamu hanya karyawan saja yang harus menunggu satu bulan dulu untuk gaji lebih baik disini dan menjalankan perusahaan milik Papa, semua milik kami itu kepunyaan kamu," tutur Riska yang tidak pernah lelah membujuk anaknya itu untuk tidak kembali lagi ke Inggris.

Ipul menghela napas panjang dan berat, "nanti aku pikirkan lagi," sahut Ipul akhirnya.

Dan jawabannya itu sukses membuat Riska kembali merengut, merajuk layaknya anak kecil yang keinginannya tidak dituruti.

"Sudah tua Ma, malu sama umur masih aja ngambek-ngambek." dengan kurang ajarnya Ipul malah mengejek wanita luar biasa yang sudah membuatnya terlahir ke dunia ini.

Pembicaraan keduanya terjeda karena kehadiran sang kepala keluarga yang rambutnya terlihat basah, yah tentu saja karena pria itu memang baru selesai mandi.

"Kamu sudah sampai Pul?" tanya Irman seraya menerapkan langkah menuju sang anak yang berdiri siap memberikan pelukan.

"Ipul sudah tidak mau di panggil Ipul Pa."

Riska membuat Irman yang sedang memberikan pelukan selamat datang pada sang anak menoleh padanya dengan tatapan pertanyaan.

"Apa maksudnya Ipul tidak mau di panggil Ipul?" bingung Irman menatap istri dan anaknya bergantian.

"Anak kita ingin di panggil Awan, biar lebih terasa teduh kali," sahut Riska asal memancing dengusan dari sang anak.

"Hahaha, Awan mendung kah?!" tawa Irman lantas pecah begitu saja mendengar ocehan istrinya yang menunjukkan tampang tidak bersalah sedikitpun.

"Udah lah, Aku ngambek sama Papa Mama, ngeselin banget anak baru pulang malah diledekin," ujar Ipul dengan wajah yang di tekuk sedemikian rupa.

"Cup cup cup, Awan anak Mama yang paling ganteng tidak boleh ngambek Mama kan cuma bercanda, namanya sudah keren loh Awan tapi masa kelakuannya masih kayak anak kecil pake acara ngambek segala," ucap Riska merangkul tubuh anaknya yang sudah dewasa, benar-benar tidak terasa bahwa anaknya itu tumbuh menjadi lelaki dewasa yang wajahnya pun semakin terlihat tampan.

Riska akui berbulan-bulan di negara orang membuat Ipul justru semakin tampan banyak perubahan yang terlihat dari fisik sang anak, meskipun sifat kekanakannya masih tetap ada jika sudah bersama dirinya dan suami.

Malam yang semakin larut membuat mereka gegas beristirahat setelah sebelumnya makan malam bersama di meja makan dengan masakan kesukaan dari sang anak yang jelas sangat dirindukan karena di Inggris sana makanan itu tentu tidak ada di negara yang anaknya tinggali.

\*\*\*\*\*

Terpopuler

Comments

Masfaah Emah

Masfaah Emah

hahahaha Ipul -ipul npa pengen d ganti Awan ya, Awan mendung x🤣🤣🤣🤣🤣

2022-09-14

0

Halisa Fauzan

Halisa Fauzan

jauh banget pul melenceng ny 😅 dr ipyl jd awan 😄

2022-09-08

0

Ketut Wiraksini

Ketut Wiraksini

keren Ipul dong daripada awan 😂

2022-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Balikin Dompet Gue!
9 Mata Gue Mengawasi
10 Anggap Hiburan
11 Gue Nggak Nafsu!
12 Jebakan Hujan
13 Satu Minggu
14 Satu Bulan
15 Mama Kepo..
16 Gue Di Terima Kerja
17 Kehebohan Di Pagi Hari
18 Tak Bisa Diam
19 Taruhan
20 Semangat!
21 Oh OB Baru?
22 Lo Blokir Nomor Gue!
23 Tidak Semangat
24 Mencoba Kabur?
25 Ini Sudah Satu Bulan
26 Ruang Istirahat
27 Terjebak Dengan Jelita
28 Saipul Gunawan!!
29 Mimpi Buruk Kah?
30 Meriang
31 Ini Peringatan?
32 Pelecehan!
33 Masuk Sini
34 Gue Belum Setuju!
35 Tampil Cantik
36 Air Putih
37 Terjebak Kesalahan
38 Tentang Kecewa
39 Sendu Seorang Ralen
40 Yang Terjadi Sebenarnya
41 Melihatnya Dengan Wanita
42 Tanggung Jawab!
43 Berhadapan
44 Malas Merespon
45 Gue Minta Maaf
46 Apa Ini Yang Terbaik?
47 Hampir Ketahuan
48 Bahagia Dan Duka
49 Menyesal
50 Sakit
51 Ceraikan
52 Gue Bisa Tidur Di Bawah
53 Layaknya Orang Asing
54 Gue Titip Mama
55 Kuliah?
56 Dia Yang Manis
57 Terpaksa Berbohong
58 Blokir Sekian Kalinya
59 Jangan Kayak ABG!
60 Bertemu Lagi
61 Mereka Memang Mirip
62 Galak!!
63 Drama Cuci Piring
64 Daftar Kuliah
65 Tidak Mau Kuliah
66 Sudah Sepakat
67 Ratu Bergosip
68 Seorang Yang Jauh
69 Mulai Mencari Tahu
70 Setitik Harapan
71 Ganas Tidak?
72 Kamu Tidak Pernah Membelikan
73 Jalan Menuju Cemburu
74 Ini Aku
75 Pergi Lagi
76 Kita Akan Sering Bertemu
77 Mimpi Buruk
78 Kebencian
79 Mimpi Yang Berulang
80 Kembar?
81 Tidak Jawab Telepon
82 Hanya Spontanitas
83 Jelita
84 Ingin Kamu
85 Aku Sudah Menikah
86 Gambar Yang Membuat Gaduh
87 Rasa Penasaran
88 Menerjang Wanita Yang Mengamuk
89 Kita Punya Kakak?
90 Tidak Sengaja Bertemu
91 Wanita Dalam Mimpi
92 Diam Kamu!
93 Kamu, Sebenarnya Apa Rencana mu?
94 Kenyataan Yang Angga Ketahui
95 Wanita Cantik
96 Kerjain Saja Sekalian
97 Kamu Mau Mabuk?
98 Kamu Cinta Siapa?
99 Yang Kamu Ketahui
100 Pamer Hasil Karya
101 Punya Mobil Baru
102 Adik Perempuan
103 Jatuh Miskin Kah?
104 Ribet Sekali
105 Situasi Tak Termaafkan
106 Mereka Masih Berhubungan?
107 Mama Tahu Dari Mana?
108 Ternyata Kamu Sangat Kaya
109 Salah Tingkah
110 Bakso Setan
111 Mual Tidak Tahu Diri!
112 Istri Sendiri Tidak Kenal!
113 Minta Pertolongan
114 Tidak Mungkin Kan?
115 Masih Tentang Mobil
116 Mimpi Kan?
117 Sikap Tenang Menyebalkan
118 Dia Pria Yang Dani Suka
119 Minum Obaaat!
120 Kemeja Suamiku
121 Nyatanya Kamu Tak Berotak
122 Hanya Ciuman
123 Caramu Melihat
124 Tidak Pernah Berhubungan!
125 Kabar Bahagia
126 Akhirnya Kita Bertemu
127 Bunuh Diri
128 Apa Menyesal?
129 Pembicaraan Menyebalkan
130 Peelaaan-peelaaan..
131 Ibu Tidak Sayang Ralen?
132 Jalan Hidup Hendak Kemana
133 Tidak Berhak Bahagia?
134 Angga Yang Banyak Tahu
135 Pilihan Ada Padamu
136 Asah Ilmu
137 Tidak Makan Sampai Dipenuhi
138 Kembali Pada Dani
139 Saya Menghormati Ibu
140 Alergi Miskin
141 Bosan Mengurus Suami?
142 Tidak Mau Di Tinggal
143 Sindiran Arda
144 Ini Kan..
145 Mertua Sayang Menantu
146 Jangan Ganggu
147 Kebahagiaan Palsu
148 Ibu Mau Ralen Mati?
149 Apa Yang Terjadi?
150 Dia Jauh Lebih Baik
151 Jelita Sudah Pulang Belum Ma?
152 Senyum Mencurigakan
153 Bawa Pulang Ralen!!
154 Belum Juga Pulang
155 Ralen Sudah Pulang..
156 Kamu Balas Dendam?
157 Semua Tidak Menginginkan..
158 Cari Orangnya!!!
159 Kamu Tidak Usah Kuliah
160 Karena Dia Lebih Cantik
161 Kasihan Kamu Mas
162 Kamu Jahat!!
163 Ini Akhir Hidupku?
164 Suami Bajingan!
165 Suami Bajingan Istri Juga Bajingan
166 Duda Tampan?
167 Lihat Anggur
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Balikin Dompet Gue!
9
Mata Gue Mengawasi
10
Anggap Hiburan
11
Gue Nggak Nafsu!
12
Jebakan Hujan
13
Satu Minggu
14
Satu Bulan
15
Mama Kepo..
16
Gue Di Terima Kerja
17
Kehebohan Di Pagi Hari
18
Tak Bisa Diam
19
Taruhan
20
Semangat!
21
Oh OB Baru?
22
Lo Blokir Nomor Gue!
23
Tidak Semangat
24
Mencoba Kabur?
25
Ini Sudah Satu Bulan
26
Ruang Istirahat
27
Terjebak Dengan Jelita
28
Saipul Gunawan!!
29
Mimpi Buruk Kah?
30
Meriang
31
Ini Peringatan?
32
Pelecehan!
33
Masuk Sini
34
Gue Belum Setuju!
35
Tampil Cantik
36
Air Putih
37
Terjebak Kesalahan
38
Tentang Kecewa
39
Sendu Seorang Ralen
40
Yang Terjadi Sebenarnya
41
Melihatnya Dengan Wanita
42
Tanggung Jawab!
43
Berhadapan
44
Malas Merespon
45
Gue Minta Maaf
46
Apa Ini Yang Terbaik?
47
Hampir Ketahuan
48
Bahagia Dan Duka
49
Menyesal
50
Sakit
51
Ceraikan
52
Gue Bisa Tidur Di Bawah
53
Layaknya Orang Asing
54
Gue Titip Mama
55
Kuliah?
56
Dia Yang Manis
57
Terpaksa Berbohong
58
Blokir Sekian Kalinya
59
Jangan Kayak ABG!
60
Bertemu Lagi
61
Mereka Memang Mirip
62
Galak!!
63
Drama Cuci Piring
64
Daftar Kuliah
65
Tidak Mau Kuliah
66
Sudah Sepakat
67
Ratu Bergosip
68
Seorang Yang Jauh
69
Mulai Mencari Tahu
70
Setitik Harapan
71
Ganas Tidak?
72
Kamu Tidak Pernah Membelikan
73
Jalan Menuju Cemburu
74
Ini Aku
75
Pergi Lagi
76
Kita Akan Sering Bertemu
77
Mimpi Buruk
78
Kebencian
79
Mimpi Yang Berulang
80
Kembar?
81
Tidak Jawab Telepon
82
Hanya Spontanitas
83
Jelita
84
Ingin Kamu
85
Aku Sudah Menikah
86
Gambar Yang Membuat Gaduh
87
Rasa Penasaran
88
Menerjang Wanita Yang Mengamuk
89
Kita Punya Kakak?
90
Tidak Sengaja Bertemu
91
Wanita Dalam Mimpi
92
Diam Kamu!
93
Kamu, Sebenarnya Apa Rencana mu?
94
Kenyataan Yang Angga Ketahui
95
Wanita Cantik
96
Kerjain Saja Sekalian
97
Kamu Mau Mabuk?
98
Kamu Cinta Siapa?
99
Yang Kamu Ketahui
100
Pamer Hasil Karya
101
Punya Mobil Baru
102
Adik Perempuan
103
Jatuh Miskin Kah?
104
Ribet Sekali
105
Situasi Tak Termaafkan
106
Mereka Masih Berhubungan?
107
Mama Tahu Dari Mana?
108
Ternyata Kamu Sangat Kaya
109
Salah Tingkah
110
Bakso Setan
111
Mual Tidak Tahu Diri!
112
Istri Sendiri Tidak Kenal!
113
Minta Pertolongan
114
Tidak Mungkin Kan?
115
Masih Tentang Mobil
116
Mimpi Kan?
117
Sikap Tenang Menyebalkan
118
Dia Pria Yang Dani Suka
119
Minum Obaaat!
120
Kemeja Suamiku
121
Nyatanya Kamu Tak Berotak
122
Hanya Ciuman
123
Caramu Melihat
124
Tidak Pernah Berhubungan!
125
Kabar Bahagia
126
Akhirnya Kita Bertemu
127
Bunuh Diri
128
Apa Menyesal?
129
Pembicaraan Menyebalkan
130
Peelaaan-peelaaan..
131
Ibu Tidak Sayang Ralen?
132
Jalan Hidup Hendak Kemana
133
Tidak Berhak Bahagia?
134
Angga Yang Banyak Tahu
135
Pilihan Ada Padamu
136
Asah Ilmu
137
Tidak Makan Sampai Dipenuhi
138
Kembali Pada Dani
139
Saya Menghormati Ibu
140
Alergi Miskin
141
Bosan Mengurus Suami?
142
Tidak Mau Di Tinggal
143
Sindiran Arda
144
Ini Kan..
145
Mertua Sayang Menantu
146
Jangan Ganggu
147
Kebahagiaan Palsu
148
Ibu Mau Ralen Mati?
149
Apa Yang Terjadi?
150
Dia Jauh Lebih Baik
151
Jelita Sudah Pulang Belum Ma?
152
Senyum Mencurigakan
153
Bawa Pulang Ralen!!
154
Belum Juga Pulang
155
Ralen Sudah Pulang..
156
Kamu Balas Dendam?
157
Semua Tidak Menginginkan..
158
Cari Orangnya!!!
159
Kamu Tidak Usah Kuliah
160
Karena Dia Lebih Cantik
161
Kasihan Kamu Mas
162
Kamu Jahat!!
163
Ini Akhir Hidupku?
164
Suami Bajingan!
165
Suami Bajingan Istri Juga Bajingan
166
Duda Tampan?
167
Lihat Anggur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!