Kabar kehancuran

"Lepaskan aku!!" seru Safira yang kemudian menghempaskan tangan Rudi dan pergi dari rumahnya.

"Kamu tidak bisa melakukan hal ini, Sayang?!" teriak Rudi.

Safira menghentikan langkah kakinya, wanita itu menatap suaminya sembari tersenyum.

Kenapa aku tidak boleh melakukannya, Mas? Lalu apakah kamu boleh melakukan hal itu padaku?" tanya Safira balik yang membuat Rudi kehilangan kata-kata.

Dalam sekejap mata Safira langsung pergi dari rumah yang selama ini dianggap sebagai istananya, Safira akan tinggal di rumah Bu Esti untuk sementara waktu. Wanita itu sudah tidak sanggup melihat rumah yang selama ini dia jadikan istananya sekarang rumah itu sudah menjadi tempat yang penuh dengan dosa.

Rudi benar-benar menyesali semua kebutuhannya, namun sayangnya kebodohan yang selalu dia lakukan berulang kali itu seperti hanyalah sebuah kebohongan semata. Rudi hanya bisa terduduk di lantai rumahnya, pria itu menatap ruangan yang selalu penuh dengan cinta istrinya itu sekarang serasa kosong.

Di tempat lain Safira yang sudah berada di rumah Bu Esti nampak wanita itu selalu saja menangisi takdirnya. dia tidak akan pernah mengira kalau cintanya dibalas oleh sang suami dengan pengkhianatan cinta yang begitu diagungkan ternyata hanyalah sebuah kebohongan. Bu Esti dan Amel membiarkan Safira menangis di dalam kamar, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Safira hanya air mata yang terus mengalir.

"Apakah saya boleh berada di sini, Bu?" tanya Amel kepada Bu Esti.

"Boleh kamu tinggal saja di sini untuk sementara waktu, kamu temani Amel biar dia tidak terlalu terguncang." ucap Bu Esti.

"Terima kasih ya Bu." jawab Amel yang kemudian duduk dengan Bu Esti di ruang tamu. suara yang begitu hening di rumah itu hanya terdengar suara gemericik air bahkan suara tangis Safira pun tidak terdengar sama sekali.

Malam yang panjang dan larut itu membuat Safira hanya bisa memejamkan matanya, Wanita itu tidak sedang tertidur lelap hanya memejamkan matanya sembari mengingat semua kejadian yang benar-benar membuatnya patah hati.

** Dua hari kemudian **

Mau tidak mau Safira harus kembali bekerja, wanita itu berusaha untuk melupakan semua kenangan pahit itu. Safira harus memutuskan untuk memaafkan suaminya atau tidak, tapi cinta yang terlalu besar kepada suaminya itu membuat Safira merenungkan hubungannya kembali.

Siang itu Safira bercanda gurau dengan teman-temannya yang ada di Toko swalayan, 2 hari sudah cukup bagi Safira untuk merasakan kesedihan.

"Kamu tahu Amel, hari ini kan hari ulang tahunku Bagaimana kalau kamu masak buat aku?" tanya Amel kepada Safira.

"Seharusnya kamu itu mentraktir kami bukannya meminta kami untuk masak." cibir Lala.

"Ya mungkin Kalian mau melakukannya kan bisa ngirit pengeluaran." ucap Amel sembari bercanda dengan dua sahabatnya itu.

Di sela canda gurau tiga wanita itu sesaat kemudian seorang wanita mendekati Safira dan yang lain.

"Fira." Panggil Putri yang sudah ada di Toko swalayan.

Safira yang mendengar namanya dipanggil seketika wanita itu menoleh, dia menatap Putri yang sudah ada di tempat kerjanya. "Putri." ucap Safira.

Tatapan mata dua sahabat Amel langsung menatap pelakor yang sudah menghancurkan rumah tangga sahabatnya tersebut.

"Apa yang kamu lakukan di tempat ini?!" seru Amel kepada Putri.

"Aku tidak ada urusan dengan kalian, Aku hanya ingin berbicara dengan Safira." jawab Putri.

"Enak banget mengatakan hal itu, cepat katakan apa yang kau inginkan di Sini?!" teriak Lala yang kemudian berdiri.

Putri menatap Amel, wanita itu seolah mengatakan kalau dia harus berbicara dengan Safira. "Bagaimanapun caranya Kalian diam saja, aku akan berbicara dengan dia, kalau dia mau bicara biar dia bicara di depan kita. tapi tidak akan membiarkannya melukaimu!" seru Amel yang kemudian menahan tangan Safira. wanita itu menatap 2 sahabatnya, akhirnya Safira memutuskan untuk membiarkan Putri mengatakan apapun yang ingin dia katakan di depan dua sahabatnya tersebut.

"Katakan apa yang ingin kamu katakan, Putri." ucap Safira.

"Baiklah kalau begitu, kalau kamu ingin berbicara seperti ini maka aku akan mengatakannya." jawab Putri yang kemudian memberikan sebuah amplop kepada Safira.

"Apa ini?" tanya Lala.

"Suruh saja temanmu untuk membukanya, dia akan tahu." jawab Putri.

"Kamu itu pelakor tapi tidak tahu malu sama sekali ya, bukannya kamu meminta maaf tapi gayamu tuh sok-sokan banget!" bentak Amel yang benar-benar begitu geram dengan wajah Putri yang ada di depan mereka.

Tanpa mengatakan apapun Safira langsung membuka amplop putih tersebut, di sana ada sebuah hasil laboratorium dari rumah sakit. tatapan mata Safira menatap sebuah alat kecil yang ada di dalam lembaran tersebut, sedikit demi sedikit Safira membuka dan membaca surat dokter tersebut.

DEG...

jantung Safira serasa terhenti saat membaca hasil dari laboratorium itu, hasil tes kehamilan yang bernama Putri. seketika kertas putih dan alat tespek itu dijatuhkan oleh Safira. Lala yang melihat hal itu dia langsung membaca surat dari rumah sakit itu, betapa terkejutnya Lala saat dia membaca surat keterangan tersebut.

"Apa ini?" tanya Lala kepada Putri.

"Kenapa kamu harus bertanya, Kamu sudah membacanya kan." jawab Putri.

Air mata Safira langsung menetes Setelah dia membaca surat yang menyatakan kalau sekarang Putri sudah mengandung.

"Dengarkan aku, Fira. Aku tahu kamu marah sama aku, tapi apa yang kami lakukan itu bukanlah kesalahan. kami masih saling mencintai dia dulu adalah mantan kekasihku, Jadi tidak salah kan saat Mas Rudi tidak bisa melupakanku. dia lebih memilih kembali bersamaku." ucap putri.

Safira harus kembali merasakan sakit yang begitu menakutkan, rasa sakit itu terasa menembus tubuhnya. Safira tidak bisa mengatakan apapun sedangkan Amel dan Putri langsung menarik rambut Putri dengan sangat keras.

"Dasar wanita pelakor, kamu datang kemari hanya untuk menyakiti Safira saja kan, dasar wanita kurang ajar, wanita brengsek wanita hina dasar pelacur!!" teriak Putri dan Amel secara bersamaan.

Tak berselang lama terlihat Rudi sudah berada di sana, pria itu melihat Putri yang sudah dihajar oleh dua teman Safira. "Hentikan!!" seru Rudi yang sudah melerai pertengkaran Amel, Lala dan Putri.

Safira menatap suaminya yang baru datang, tatapan mata itu seolah menanyakan kebenaran mengenai apa yang dikatakan oleh Putri.

"Aku hanya ingin mengatakan padamu Kalau Mas Rudi harus bertanggung jawab padaku." ucap putri yang kemudian menatap Rudi.

Kata-kata yang hendak diucapkan oleh Rudi seketika terkunci begitu rapat, ingin hati dia meminta maaf namun nyatanya Putri malah mengatakan sebuah kebenaran yang membuat Safira tidak bisa bangkit lagi.

"Seperti inikah kalian menyakitiku? seperti inikah ketulusan yang aku berikan pada kalian?" tanya Safira sembari menatap Putri dan suaminya. wanita itu kembali hancur setelah melihat sebuah kebenaran.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- Mawar hitam berduri

- I love you uncle Bastian

- Terlempar ke dimensi kerajaan

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

ceritanya bagus tapi sedikit ribet bacanya krn banyak typo nama😅😅😅

2022-11-11

0

Erni Kusumawati

Erni Kusumawati

kurangin typo nama kak..kadang keder juga saya bacanya..
utk pemeran utama jgn terlalu di dramatisir ya kak,kan safira bukannya dpt simpati dr reader malah dpt hujatan krn kebodohannya😊

semangat terus ya kak..semoga ke depannya lebih baik lagi karyanya

2022-10-16

0

No Name

No Name

banyk typonya

2022-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Safira
2 Bocah kecil
3 Kabar angin
4 Bau pengkhianatan
5 Ulang tahun Safira
6 Kabar angin
7 Keyakinan untuk sang suami
8 Pesan misterius
9 Ayo kita cari tahu
10 Kenyataan pahit
11 Akan ku balas
12 Dia pengkhianat
13 Bocah kecil
14 Gunawan Chandra
15 Penawaran dari Gunawan
16 Hatiku telah mati
17 Kabar kehancuran
18 Putri hamil
19 Luka di atas luka
20 Keputusan Safira
21 Menandatangani kontrak perjanjian
22 Safira yang baru
23 Satu untuk sakit ini
24 Pria dingin super cuek
25 Safira marah
26 Si kembar di bully
27 Ancaman dari Safira
28 Putri marah
29 Wanita bernama Andira
30 Dinas ke luar kota
31 Kepergian Safira
32 Safira pulang
33 Ke puncak
34 Mulai ada rasa
35 Panggil aku Mas
36 Persaingan antara Gunawan dan Satria
37 Kok aku di sini
38 Gunawan yang mulai caper
39 Putri marah, Safira bahagia
40 Memberi pelajaran kepada Putri
41 Akting Safira
42 Senyum Safira, tangisan Putri
43 Di jemput Gunawan
44 Makan bersama
45 Hukuman untuk Putri
46 Rasakan kamu
47 Putri menjadi office girl
48 Putri di campakkan Rudi
49 Air mata yang tak berguna
50 Wajah Satria yang sebenarnya
51 Tragedi
52 kesedihan Rudi dan Putri.
53 Menikah lagi
54 Waktu mulai berjalan
55 Kamu harus berani
56 Kecurigaan Gunawan
57 Menyewa bodyguard
58 Aku mencintaimu
59 Safira hendak di culik
60 Satria murka Gunawan hancur
61 Memulai dari awal
62 Bahagia itu sederhana
63 Rudi mencari Safira
64 Hidup itu tidak selalu indah
65 Kedatangan Satria ke tempat Safira
66 Satria di usir warga
67 Sikap mungkin berubah
68 Mencari kebahagiaan
69 Putri ke tempat Rudi
70 Rencana putri
71 Putri ke rumah Bu lurah
72 Putri sakit hati
73 Dia mantan isteriku
74 Putri mendekati Rudi lagi
75 Putri mengejar Rudi dan Gunawan
76 Papa itu manusia berhati batu
77 Pertengkaran di jalan
78 Di guyur air
79 Dewasa
80 Rintangan hidup
81 Dia mamaku
82 Ivan yang gunda
83 Kembali ke Jakarta
84 Zaskia ke perusahaan Ivan
85 Wanita menyebalkan
86 Berkas aneh
87 Apakah dia Satria?
88 Zaskia ke rumah Ivan
89 Zaskia yang begitu sombong
90 Siapa musuh Gunawan
91 Zaskia wanita ular
92 Safira bersabar
93 Ivan yang mulai goyah
94 Ivan Pergi bersama Aisyah
95 Zaskia menampar Aisyah
96 Keraguan Ivan
97 Perasaan yang tumbuh perlahan
98 Zaskia di putuskan Ivan
99 Keputusan Ivan
100 Aku bukan wanita lemah
101 Curahan hati Aisyah
102 Melamar Indah dan Aisyah
103 Satria kembali
104 Melodi mendekati Yufan
105 Pernikahan
106 Awas ada pelakor
107 Sebuah rencana
108 Melodi mencoba menganggu Indah
109 Trik licik melawan siasat licik.
110 Satya adalah Satria
111 Salam untuk pelakor
112 Jangan main-main denganku
113 Menampar Melodi.
114 Ini hadiah untuk pelakor
115 Wanita murahan
116 Tamu untuk Safira
117 Melodi menuntut Indah
118 Serangan balik dari Indah
119 Pertemuan para wanita
120 Dasar pria kurang ajar
121 Reno Anggara
122 Kamu!
123 Berkerja
124 Pria tua tidak tahu diri
125 Gadis pemberani
126 Ke puncak
127 Kok di sini sih?
128 INSIDEN
129 Menemui wanita itu
130 Mencari bukti
131 Pria misterius
132 Menangkapmu
133 Para wanita yang di sekap
134 Tertangkapnya Satria
135 Hukuman seumur hidup untuk Satria
136 Hello
137 Wanita hebat
138 Tertembak
139 Amarah Reno
140 Mencari pelakunya
141 Akan ku balas
142 Menangkap Putri
143 Putri masuk penjara
144 Masa lalu
145 Memberi pelajaran
146 Persidangan
147 Siapa mereka
148 Kasus gila
149 Ada jalan
150 Menjadi nyonya Reno
151 Alvaro kembali
152 Hahaha mati kutu deh
153 Raihan yang playboy
154 Wanita malang
155 Kamu harus bertanggung jawab
156 Antara amarah dan kenyataan
157 Jadilah pria gentle
158 Asyifa
159 Raihan dan Asyifa
160 Raihan kecelakaan
161 Mereka bahagia
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Safira
2
Bocah kecil
3
Kabar angin
4
Bau pengkhianatan
5
Ulang tahun Safira
6
Kabar angin
7
Keyakinan untuk sang suami
8
Pesan misterius
9
Ayo kita cari tahu
10
Kenyataan pahit
11
Akan ku balas
12
Dia pengkhianat
13
Bocah kecil
14
Gunawan Chandra
15
Penawaran dari Gunawan
16
Hatiku telah mati
17
Kabar kehancuran
18
Putri hamil
19
Luka di atas luka
20
Keputusan Safira
21
Menandatangani kontrak perjanjian
22
Safira yang baru
23
Satu untuk sakit ini
24
Pria dingin super cuek
25
Safira marah
26
Si kembar di bully
27
Ancaman dari Safira
28
Putri marah
29
Wanita bernama Andira
30
Dinas ke luar kota
31
Kepergian Safira
32
Safira pulang
33
Ke puncak
34
Mulai ada rasa
35
Panggil aku Mas
36
Persaingan antara Gunawan dan Satria
37
Kok aku di sini
38
Gunawan yang mulai caper
39
Putri marah, Safira bahagia
40
Memberi pelajaran kepada Putri
41
Akting Safira
42
Senyum Safira, tangisan Putri
43
Di jemput Gunawan
44
Makan bersama
45
Hukuman untuk Putri
46
Rasakan kamu
47
Putri menjadi office girl
48
Putri di campakkan Rudi
49
Air mata yang tak berguna
50
Wajah Satria yang sebenarnya
51
Tragedi
52
kesedihan Rudi dan Putri.
53
Menikah lagi
54
Waktu mulai berjalan
55
Kamu harus berani
56
Kecurigaan Gunawan
57
Menyewa bodyguard
58
Aku mencintaimu
59
Safira hendak di culik
60
Satria murka Gunawan hancur
61
Memulai dari awal
62
Bahagia itu sederhana
63
Rudi mencari Safira
64
Hidup itu tidak selalu indah
65
Kedatangan Satria ke tempat Safira
66
Satria di usir warga
67
Sikap mungkin berubah
68
Mencari kebahagiaan
69
Putri ke tempat Rudi
70
Rencana putri
71
Putri ke rumah Bu lurah
72
Putri sakit hati
73
Dia mantan isteriku
74
Putri mendekati Rudi lagi
75
Putri mengejar Rudi dan Gunawan
76
Papa itu manusia berhati batu
77
Pertengkaran di jalan
78
Di guyur air
79
Dewasa
80
Rintangan hidup
81
Dia mamaku
82
Ivan yang gunda
83
Kembali ke Jakarta
84
Zaskia ke perusahaan Ivan
85
Wanita menyebalkan
86
Berkas aneh
87
Apakah dia Satria?
88
Zaskia ke rumah Ivan
89
Zaskia yang begitu sombong
90
Siapa musuh Gunawan
91
Zaskia wanita ular
92
Safira bersabar
93
Ivan yang mulai goyah
94
Ivan Pergi bersama Aisyah
95
Zaskia menampar Aisyah
96
Keraguan Ivan
97
Perasaan yang tumbuh perlahan
98
Zaskia di putuskan Ivan
99
Keputusan Ivan
100
Aku bukan wanita lemah
101
Curahan hati Aisyah
102
Melamar Indah dan Aisyah
103
Satria kembali
104
Melodi mendekati Yufan
105
Pernikahan
106
Awas ada pelakor
107
Sebuah rencana
108
Melodi mencoba menganggu Indah
109
Trik licik melawan siasat licik.
110
Satya adalah Satria
111
Salam untuk pelakor
112
Jangan main-main denganku
113
Menampar Melodi.
114
Ini hadiah untuk pelakor
115
Wanita murahan
116
Tamu untuk Safira
117
Melodi menuntut Indah
118
Serangan balik dari Indah
119
Pertemuan para wanita
120
Dasar pria kurang ajar
121
Reno Anggara
122
Kamu!
123
Berkerja
124
Pria tua tidak tahu diri
125
Gadis pemberani
126
Ke puncak
127
Kok di sini sih?
128
INSIDEN
129
Menemui wanita itu
130
Mencari bukti
131
Pria misterius
132
Menangkapmu
133
Para wanita yang di sekap
134
Tertangkapnya Satria
135
Hukuman seumur hidup untuk Satria
136
Hello
137
Wanita hebat
138
Tertembak
139
Amarah Reno
140
Mencari pelakunya
141
Akan ku balas
142
Menangkap Putri
143
Putri masuk penjara
144
Masa lalu
145
Memberi pelajaran
146
Persidangan
147
Siapa mereka
148
Kasus gila
149
Ada jalan
150
Menjadi nyonya Reno
151
Alvaro kembali
152
Hahaha mati kutu deh
153
Raihan yang playboy
154
Wanita malang
155
Kamu harus bertanggung jawab
156
Antara amarah dan kenyataan
157
Jadilah pria gentle
158
Asyifa
159
Raihan dan Asyifa
160
Raihan kecelakaan
161
Mereka bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!