Sebuah pesan dikirim oleh seseorang ke ponsel Safira, Terlihat wanita itu menatap ponselnya sembari meyakinkan dirinya. tak ada kata yang keluar dari mulut Safira ketika melihat video tersebut, ada sedikit penasaran namun wanita itu masih tetap yakin kalau suaminya tidak akan pernah melakukan hal itu.
"Aku yakin ada seseorang yang berusaha untuk menjebak Mas Rudi." ucap Safira yang sudah melihat sebuah video kemesraan Rudi bersama seorang wanita.
Tak berselang lama beberapa foto kembali diterima oleh Safira dan sebuah pesan yang bertuliskan "jangan terlalu percaya dengan pria, mereka bisa berkata manis di depanmu tapi sebuah kenyataan pahit akan kamu terima. jangan terlalu percaya dengan temanmu karena seorang teman bisa membuatmu merasakan patah hati seumur hidupmu" isi dari pesan yang diterima oleh Safira.
DEG...
jantung Safira serasa berdebar begitu kencang, ingin sekali dia marah namun dia tidak tahu kepada siapa dia harus mengatakan hal itu.
"Tidak, aku percaya dengan suamiku. aku tidak akan pernah melukainya dengan semua ini." ucap Safira kembali.
Terlihat pria itu menatap sebuah foto yang sudah diterima Safira, wanita itu benar-benar merasakan jantungnya Seperti di remas. tapi wanita itu lebih memilih untuk percaya kepada suaminya daripada dia harus mempertanyakan mengenai foto-foto tersebut.
"Tidak, aku percaya dengan suamiku. dia tidak akan mungkin melukaiku, cinta kami benar-benar sangat kuat." ucap Safira yang kemudian mematikan ponselnya.
Ada sedikit ruang tidak percayaan di hati Safira, Benarkah yang dikatakan oleh orang itu kalau suaminya sudah menghianatinya bersama sahabatnya. sedikit demi sedikit Safira merasakan sebuah perasaan yang begitu aneh, ada keyakinan juga ada sedikit kecurigaan.
Keesokan hari saat Rudi kembali dari sebuah tempat yang lumayan jauh, pria itu nampak begitu kelelahan. terlihat Rudi berjalan dengan begitu lemah.
"Kamu sudah pulang, Mas?" tanya Safira kepada sang suami.
"Ya, Mas baru pulang sayang. Mas capek banget." jawab Rudi.
"Ya sudah kalau begitu, Mas mandi dulu aku akan persiapkan makanannya nanti." ucap Safira.
Rudi menganggukkan kepalanya, pria itu terlihat menatap istrinya yang selalu setia menunggunya. ada sedikit rasa bersalah di hati Rudi ketika melihat senyum sang istri yang begitu tulus. "Maaf" itulah perkataan Rudi setiap kali melihat senyum Safira. senyum seorang wanita yang sudah dia nikahi 1 tahun yang lalu.
"Mas lepas pakaiannya, nanti aku cuci sekalian mumpung Hari ini aku libur." ucap Safira.
Rudi menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, pria itu terlihat benar-benar sangat kecapean. Entahlah dia habis dari mana dan melakukan apa, tentu saja hanya Rudi yang tahu Apakah dia benar-benar bekerja atau dia cuma bersenang-senang bersama dengan Putri.
Setelah memasak terlihat Safira pergi ke kamar sang suami, menatap pria yang sudah menikahinya itu tertidur begitu lelap. Safira mengambil pakaian suaminya dan membawanya ke belakang rumah untuk dicuci. entahlah.., mungkin hari ini pikiran Safira benar-benar dibuka oleh Tuhan atas semua penghianatan sang suami.
Sebuah lipstik terlihat menempel di kerah baju milik Rudi, Safira menatap lipstik itu wanita itu kemudian menyentuhnya.
"Lipstik siapa ini." ucap Safira yang kemudian tidak ingin memikirkan sesuatu. wanita itu mencuci pakaian sang suami dan berusaha untuk menghilangkan semua pemikirannya. ketika Safira mencuci celana milik suaminya ada sesuatu di dalam saku Rudi, Safira merogo saku itu dan menemukan sebuah nota pembayaran sebuah hotel tempat sang suami. Naura juga melihat nota belanja dengan beberapa nominal yang cukup fantastis.
"Ini belanjaan siapa, Kok banyak banget ya." ucap Safira. wanita itu mengambil struk belanjaan dan semua barang yang ada di saku sang suami.
Rudi lupa untuk membuang struk belanja serta tagihan dari hotel tersebut. Tak ada kata yang dikeluarkan oleh Safira, wanita itu terus melakukan pekerjaannya, dia ingin menanyakan semua barang penemuannya itu kepada sang suami namun Safira tidak ingin melakukan hal itu. itu namanya wanita itu mencurigai sang suami.
Mulai dari hari itu sedikit demi sedikit Safira menemukan beberapa kejanggalan pada sang suami, terkadang saat malam menjelang ponsel Rudi berbunyi. di sana terpampang nama yang begitu aneh, tukang gali ledeng. Memangnya Apa yang dilakukan oleh suaminya dengan pekerja tersebut? tapi sering kali nama tersebut muncul di ponsel Rudi karena begitu penasaran akhirnya Naura menyalin nomor ponsel itu di ponselnya.
** satu minggu kemudian **
sebuah notifikasi muncul di ponsel milik Naura, sebuah pesan yang mengatakan kebahagiaan tak selamanya indah. Entahlah Siapa yang mengirimnya yang pasti bukan Amel, Lala ataupun Bu Esti.
"Safira, Ada apa? Kenapa kamu melamun?" tanya Amel kepada Safira.
Safira menghela nafasnya berulang kali, sesaat kemudian wanita itu menatap sahabatnya. "Aku menemukan beberapa barang di pakaian dan celana suamiku, Amel." jawab Safira.
"Maksud mu?" tanya Amel.
"Entahlah, hatiku tiba-tiba mulai goyah. Aku benar-benar sangat bingung." jawab Safira.
"Apa yang terjadi, apakah ada sesuatu yang membuatmu berpikir mengenai hal itu?" tanya Amel.
"Setiap malam ada seseorang yang menelpon suamiku dan telepon itu berulang kali, jika telepon itu diangkat maka suamiku akan pergi dari kamar." ucap Safira.
"Apakah kamu masih bangun ketika suamimu mengangkat ponselnya?" tanya Amel.
"Dia akan mengangkat ponselnya ketika aku tidur, jadi aku tidak tahu apa-apa." jawab Safira.
Amel menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian Bu Esti muncul dari belakang mereka.
"Terkadang hidup selalu memberi kita cobaan, Safira. tidak semua kebahagiaan itu adalah kesempurnaan, tidak semua kepahitan itu adalah kenyataan.'' ucap Bu Esti yang sudah berada di belakang Safira dan Amel. Hal itu membuat kedua wanita itu langsung menoleh.
"Bu." ucap Safira.
"Ibu sudah tahu semuanya, Safira. Ibu sudah tahu mengenai kondisi yang terjadi pada dirimu." ucap Bu Esti.
"Apa yang harus aku lakukan jika semuanya itu benar, Bu. aku akan merasakan kehancuran." ucap Safira.
"Kenapa kamu harus hancur karena orang yang sudah menghianatimu, aku dulu seperti dirimu, Safira. Ibu dulu adalah seorang wanita yang begitu mencintai pria yang membohongi Ibu, semuanya sudah Ibu berikan, semua ibu pertaruhkan untuknya Namun nyatanya Ibu hanya mendapatkan penghianatan. ibu sakit hati, ibu kecewa bahkan Ibu hendak bunuh diri." jawab Bu Esti.
"Apakah aku akan melakukan hal itu, Bu. jika Suamiku benar-benar berselingkuh?" tanya Safira.
"Kamu tidak boleh melakukannya, Jika kamu adalah seorang wanita yang mempunyai kepercayaan kepada Tuhan.., maka kamu tidak boleh melakukannya, kamu harus mencari tahu apakah benar suamimu sudah berselingkuh ataukah itu hanyalah kebohongan semata. carilah kebenaran sebelum kamu percaya dengan pengkhianatan ini." ucap Bu Esti yang membuat Safira meneteskan air matanya.
Tidak akan terbayangkan bagi Safira kalau suaminya benar-benar berselingkuh, mungkin hatinya akan hancur bahkan jiwanya pun akan hancur.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Janji di bawah rembulan
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Suharti Ristie
cerita sbnarnya mudah di ikuti dipahami dan aq suka alur ceritanya tp teks nya kurang rapi kadang kurang pas agak bingung juga kadang² bacanya
2022-11-28
2
fitriani
seriap suami yg selingkuh pasti tuhan punya cara untuk menunjukan kpd istrinya ttg sebuah kebenaran itu
2022-11-11
0
Gavin Bae
jiwanya akan hancur.dasar bucin akut.
2022-11-02
1