Bocah kecil

** Keesokan hari **

"Selamat pagi, mas?!" seru Safira.

"Pagi, sayang." jawab Rudi.

"Hari ini Mas lembur lagi?" tanya Safira.

"Iya, maaf ya sayang. karena hari ini Mas harus lembur lagi karena ada beberapa pekerjaan yang harus Mas selesaikan." jawab Rudi.

"Ya sudah kalau begitu aku buatkan bekal buat siang ya, biar Mas enggak terlalu capek Kalau nanti malam lembur." ucap Safira.

"Baiklah sayang, tolong kamu buatkan dengan penuh cinta ya karena mas selalu menyukai masakan mu." jawab Rudi yang kemudian memberikan kecupan di kening sang istri

Setelah makan dan mengambil bekal untuk dibawa ke kantor akhirnya Rudi berangkat bersama sang istri, setiap pagi Rudi selalu menjalankan aktivitas seperti itu. dia selalu mengantarkan sang istri ke Toko swalayan tempat sang istri bekerja, sedangkan dia akan pergi ke perusahaan tempatnya bekerja.

Pagi ini sudah ada seorang wanita yang sudah berdiri di dekat Toko swalayan tersebut .

"Putri!" sapa Safira yang baru keluar dari mobil sang suami.

"Hai Fir." jawab Putri.

"Lagi ngapain kamu di sini, Putri?" tanya Safira kepada sahabatnya tersebut.

"Hari ini aku malas berjalan di sana, Aku di sini lagi nunggu ojek untuk pergi ke perusahaan tempatku bekerja." jawab Putri.

"Ngapain kamu harus nunggu ojek, bareng aja sama mas Rudi. Kalian kan satu perusahaan." ucap Safira yang kemudian meminta sang suami untuk mengajak Putri berangkat kerja bersamanya.

"Apa tidak apa-apa Mas Rudi?" tanya Putri.

"Ya tentu saja tidak apa-apa, daripada kamu nunggu ojek nanti kelamaan kan. lebih menghemat waktu dengan ikut aku." jawab Rudi.

Tanpa berpikir aneh Safira meminta sang suami untuk mengajak sahabatnya itu berangkat kerja bersama, seorang wanita setengah baya itu menatap tiga orang yang sudah berdiri di luar toko swalayannya. seorang wanita yang pernah mengalami sakit hati, seorang wanita yang pernah mengalami rasa dicampakkan tentu saja wanita itu memandang tiga orang itu dengan tatapan mata yang benar-benar seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Aku berangkat, sayang!" seru Rudi.

"Ya, mas. hati-hati!!" seru Safira.

Safira melambaikan tangannya kepada sang suami yang sudah berangkat bekerja, sesaat kemudian Bu Esti datang menemui Safira yang sudah ada di Toko swalayan.

"Baru datang, Fira?" tanya Bu Esti kepada Safira.

"Iya Bu, baru datang tadi sekalian berangkat sama Mas Rudi." jawab Safira.

"Siapa wanita tadi?" tanya Bu Esti kepada Safira.

"Wanita yang berangkat sama suamiku tadi bu?" tanya Safira.

"Iya." jawab Bu Esti.

"Dia adalah Putri, dia teman saya bu. rumahnya berada di dekat Toko swalayan ini." jawab Safira.

"Sudah lama kamu kenal wanita itu, Fira?" tanya Bu Esti.

Safira menganggukkan kepalanya, saat kemudian wanita itu tersenyum memandang sang pemilik toko. "Kami sudah berteman semenjak SMA Bu. Jadi kami adalah teman akrab sejak SMA." jawab Fira.

"Sahabat gitu?" tanya Bu Esti.

Safira menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian wanita itu menunggu majikannya untuk membuka pintu Toko swalayan. sekitar 30 menit kemudian begitu banyak orang-orang yang sudah berbondong-bondong untuk membeli di Toko swalayan tersebut. orang-orang yang membeli di sana sangat suka dengan perlakuan Safira yang sangat sopan kepada mereka semuanya.

"Tatapan mata Bu Esti nampak menatap Safira yang sedang melayani para pembeli dengan begitu sabar. terlihat Safira membantu beberapa wanita tua yang membeli di sana.

"Coba kamu belum menikah aku pasti akan menjodohkan mu dengan Putraku." ucap salah satu perempuan tua.

"Terima kasih ya Bu, tapi maaf aku sudah menikah." jawab Fira dengan nada suara yang begitu lembut. Hal itu membuat wanita tua itu benar-benar tersenyum dengan senyuman yang begitu sedih.

"Kalau aku bisa berdoa kepada Tuhan aku pasti akan mendoakan kau agar cepat berpisah dengan suamimu, agar kamu bisa menjadi menantuku." ucap nenek tua yang membuat Safira kembali tersenyum.

"Jangan begitu dong Bu, itu namanya ibu mendoakan aku agar aku berpisah dong sama suamiku. itu tidak boleh lho Bu, itu namanya berdosa." jawab Safira dengan kata-kata yang begitu lembut.

Tak berselang lama Safira menatap salah satu anak kecil yang ada di sana. "Adik kecil kamu ingin membeli apa? Kok setiap hari kamu di sini sih?" tanya Safira.

"Aku mau membeli makanan itu." jawab bocah kecil.

"Kamu datang sendiri ya? di mana Ayah atau ibumu?" tanya Safira kepada bocah kecil itu.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut bocah kecil itu, terlihat bocah itu membeli mie instan dan meminta Safira untuk memasaknya.

"Tunggu sebentar ya, Tante mau manggil teman tante dulu. kamu duduk manis di sini biar teman tante buatkan kamu makanan, oke." ucap Safira.

Bocah kecil itu menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian Safira meminta salah satu temannya untuk merebus air panas untuk memasak mie instan tersebut. Entah mengapa Naura menata bocah kecil itu dengan begitu sedih, setiap hari bocah kecil itu selalu ke Toko swalayan tempat Naura bekerja. selalu saja bocah kecil itu meminta Naura untuk menemaninya.

"Siapa bocah kecil itu, Naura?" tanya salah satu pekerja yang ada di Toko swalayan.

"Aku tidak tahu." jawab Safira.

"Lalu, Kenapa setiap hari dia selalu memintamu untuk menemaninya?" tanya teman Amel kembali.

"Entahlah, tapi aku kasihan banget deh aku sama bocah itu. setiap kali ke sini aku selalu menanyakan di mana orang tuanya dan bocah kecil itu tidak pernah menjawabnya." ucap Safira yang membuat beberapa karyawan Toko swalayan nampak terenyuh.

"Ya udah kalau begitu, lebih baik kita tanyain anak kecil itu mungkin saja Dia anak yatim piatu." ucap salah satu pekerja.

"Hus..., Tidak boleh seperti itu. lagian tidak baik kan mengatakan kata-kata seperti itu." ucap teman Safira yang ada di Toko swalayan.

"Kamu benar sekali deh, Amel. tapi kalau dia mempunyai orang tua Kenapa setiap hari kemarin sendirian ya. kasihan kan kalau ada apa-apa sama bocah kecil itu." ucap Safira.

"Mungkin orang tuanya sedang bekerja." jawab Salah satu pekerja.

"Apa mungkin dia itu anak pungut atau anak haram ya, jadi orang tuanya tidak menginginkannya." ucap Amel yang membuat Safira langsung memukul pundak temannya tersebut.

"Hus...,Jangan mengatakan hal itu. kalau bocah kecil itu mendengarnya kasihan kan, dia tidak pantas lho mendapat perkataan seperti itu dari kita." ucap Safira yang membuat teman-temannya nampak terdiam.

"Iya benar jika kita berada di posisi bocah kecil itu bisa-bisa aku langsung kena syok. Aku tidak akan mampu sendirian di dunia ini, apalagi kau tahu sendiri kan aku itu anak ibu." ucap Amel yang membuat teman-temannya nampak mencibir wanita yang masih berusia 19 tahun tersebut.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Janji di bawah rembulan

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatanmu

Terpopuler

Comments

Rini Gumilang

Rini Gumilang

yaa iyaa pastinya anak ibu,kan ibumu yg mngandung,mlhirkn mnyusui,dan mmbrikn ksh sayang lain nya😊😊😊

2022-10-12

0

Rini Gumilang

Rini Gumilang

iya betul jgn sotoy😊😊😊

2022-10-12

0

Rini Gumilang

Rini Gumilang

mungkin bgtu😊😊😊

2022-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Safira
2 Bocah kecil
3 Kabar angin
4 Bau pengkhianatan
5 Ulang tahun Safira
6 Kabar angin
7 Keyakinan untuk sang suami
8 Pesan misterius
9 Ayo kita cari tahu
10 Kenyataan pahit
11 Akan ku balas
12 Dia pengkhianat
13 Bocah kecil
14 Gunawan Chandra
15 Penawaran dari Gunawan
16 Hatiku telah mati
17 Kabar kehancuran
18 Putri hamil
19 Luka di atas luka
20 Keputusan Safira
21 Menandatangani kontrak perjanjian
22 Safira yang baru
23 Satu untuk sakit ini
24 Pria dingin super cuek
25 Safira marah
26 Si kembar di bully
27 Ancaman dari Safira
28 Putri marah
29 Wanita bernama Andira
30 Dinas ke luar kota
31 Kepergian Safira
32 Safira pulang
33 Ke puncak
34 Mulai ada rasa
35 Panggil aku Mas
36 Persaingan antara Gunawan dan Satria
37 Kok aku di sini
38 Gunawan yang mulai caper
39 Putri marah, Safira bahagia
40 Memberi pelajaran kepada Putri
41 Akting Safira
42 Senyum Safira, tangisan Putri
43 Di jemput Gunawan
44 Makan bersama
45 Hukuman untuk Putri
46 Rasakan kamu
47 Putri menjadi office girl
48 Putri di campakkan Rudi
49 Air mata yang tak berguna
50 Wajah Satria yang sebenarnya
51 Tragedi
52 kesedihan Rudi dan Putri.
53 Menikah lagi
54 Waktu mulai berjalan
55 Kamu harus berani
56 Kecurigaan Gunawan
57 Menyewa bodyguard
58 Aku mencintaimu
59 Safira hendak di culik
60 Satria murka Gunawan hancur
61 Memulai dari awal
62 Bahagia itu sederhana
63 Rudi mencari Safira
64 Hidup itu tidak selalu indah
65 Kedatangan Satria ke tempat Safira
66 Satria di usir warga
67 Sikap mungkin berubah
68 Mencari kebahagiaan
69 Putri ke tempat Rudi
70 Rencana putri
71 Putri ke rumah Bu lurah
72 Putri sakit hati
73 Dia mantan isteriku
74 Putri mendekati Rudi lagi
75 Putri mengejar Rudi dan Gunawan
76 Papa itu manusia berhati batu
77 Pertengkaran di jalan
78 Di guyur air
79 Dewasa
80 Rintangan hidup
81 Dia mamaku
82 Ivan yang gunda
83 Kembali ke Jakarta
84 Zaskia ke perusahaan Ivan
85 Wanita menyebalkan
86 Berkas aneh
87 Apakah dia Satria?
88 Zaskia ke rumah Ivan
89 Zaskia yang begitu sombong
90 Siapa musuh Gunawan
91 Zaskia wanita ular
92 Safira bersabar
93 Ivan yang mulai goyah
94 Ivan Pergi bersama Aisyah
95 Zaskia menampar Aisyah
96 Keraguan Ivan
97 Perasaan yang tumbuh perlahan
98 Zaskia di putuskan Ivan
99 Keputusan Ivan
100 Aku bukan wanita lemah
101 Curahan hati Aisyah
102 Melamar Indah dan Aisyah
103 Satria kembali
104 Melodi mendekati Yufan
105 Pernikahan
106 Awas ada pelakor
107 Sebuah rencana
108 Melodi mencoba menganggu Indah
109 Trik licik melawan siasat licik.
110 Satya adalah Satria
111 Salam untuk pelakor
112 Jangan main-main denganku
113 Menampar Melodi.
114 Ini hadiah untuk pelakor
115 Wanita murahan
116 Tamu untuk Safira
117 Melodi menuntut Indah
118 Serangan balik dari Indah
119 Pertemuan para wanita
120 Dasar pria kurang ajar
121 Reno Anggara
122 Kamu!
123 Berkerja
124 Pria tua tidak tahu diri
125 Gadis pemberani
126 Ke puncak
127 Kok di sini sih?
128 INSIDEN
129 Menemui wanita itu
130 Mencari bukti
131 Pria misterius
132 Menangkapmu
133 Para wanita yang di sekap
134 Tertangkapnya Satria
135 Hukuman seumur hidup untuk Satria
136 Hello
137 Wanita hebat
138 Tertembak
139 Amarah Reno
140 Mencari pelakunya
141 Akan ku balas
142 Menangkap Putri
143 Putri masuk penjara
144 Masa lalu
145 Memberi pelajaran
146 Persidangan
147 Siapa mereka
148 Kasus gila
149 Ada jalan
150 Menjadi nyonya Reno
151 Alvaro kembali
152 Hahaha mati kutu deh
153 Raihan yang playboy
154 Wanita malang
155 Kamu harus bertanggung jawab
156 Antara amarah dan kenyataan
157 Jadilah pria gentle
158 Asyifa
159 Raihan dan Asyifa
160 Raihan kecelakaan
161 Mereka bahagia
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Safira
2
Bocah kecil
3
Kabar angin
4
Bau pengkhianatan
5
Ulang tahun Safira
6
Kabar angin
7
Keyakinan untuk sang suami
8
Pesan misterius
9
Ayo kita cari tahu
10
Kenyataan pahit
11
Akan ku balas
12
Dia pengkhianat
13
Bocah kecil
14
Gunawan Chandra
15
Penawaran dari Gunawan
16
Hatiku telah mati
17
Kabar kehancuran
18
Putri hamil
19
Luka di atas luka
20
Keputusan Safira
21
Menandatangani kontrak perjanjian
22
Safira yang baru
23
Satu untuk sakit ini
24
Pria dingin super cuek
25
Safira marah
26
Si kembar di bully
27
Ancaman dari Safira
28
Putri marah
29
Wanita bernama Andira
30
Dinas ke luar kota
31
Kepergian Safira
32
Safira pulang
33
Ke puncak
34
Mulai ada rasa
35
Panggil aku Mas
36
Persaingan antara Gunawan dan Satria
37
Kok aku di sini
38
Gunawan yang mulai caper
39
Putri marah, Safira bahagia
40
Memberi pelajaran kepada Putri
41
Akting Safira
42
Senyum Safira, tangisan Putri
43
Di jemput Gunawan
44
Makan bersama
45
Hukuman untuk Putri
46
Rasakan kamu
47
Putri menjadi office girl
48
Putri di campakkan Rudi
49
Air mata yang tak berguna
50
Wajah Satria yang sebenarnya
51
Tragedi
52
kesedihan Rudi dan Putri.
53
Menikah lagi
54
Waktu mulai berjalan
55
Kamu harus berani
56
Kecurigaan Gunawan
57
Menyewa bodyguard
58
Aku mencintaimu
59
Safira hendak di culik
60
Satria murka Gunawan hancur
61
Memulai dari awal
62
Bahagia itu sederhana
63
Rudi mencari Safira
64
Hidup itu tidak selalu indah
65
Kedatangan Satria ke tempat Safira
66
Satria di usir warga
67
Sikap mungkin berubah
68
Mencari kebahagiaan
69
Putri ke tempat Rudi
70
Rencana putri
71
Putri ke rumah Bu lurah
72
Putri sakit hati
73
Dia mantan isteriku
74
Putri mendekati Rudi lagi
75
Putri mengejar Rudi dan Gunawan
76
Papa itu manusia berhati batu
77
Pertengkaran di jalan
78
Di guyur air
79
Dewasa
80
Rintangan hidup
81
Dia mamaku
82
Ivan yang gunda
83
Kembali ke Jakarta
84
Zaskia ke perusahaan Ivan
85
Wanita menyebalkan
86
Berkas aneh
87
Apakah dia Satria?
88
Zaskia ke rumah Ivan
89
Zaskia yang begitu sombong
90
Siapa musuh Gunawan
91
Zaskia wanita ular
92
Safira bersabar
93
Ivan yang mulai goyah
94
Ivan Pergi bersama Aisyah
95
Zaskia menampar Aisyah
96
Keraguan Ivan
97
Perasaan yang tumbuh perlahan
98
Zaskia di putuskan Ivan
99
Keputusan Ivan
100
Aku bukan wanita lemah
101
Curahan hati Aisyah
102
Melamar Indah dan Aisyah
103
Satria kembali
104
Melodi mendekati Yufan
105
Pernikahan
106
Awas ada pelakor
107
Sebuah rencana
108
Melodi mencoba menganggu Indah
109
Trik licik melawan siasat licik.
110
Satya adalah Satria
111
Salam untuk pelakor
112
Jangan main-main denganku
113
Menampar Melodi.
114
Ini hadiah untuk pelakor
115
Wanita murahan
116
Tamu untuk Safira
117
Melodi menuntut Indah
118
Serangan balik dari Indah
119
Pertemuan para wanita
120
Dasar pria kurang ajar
121
Reno Anggara
122
Kamu!
123
Berkerja
124
Pria tua tidak tahu diri
125
Gadis pemberani
126
Ke puncak
127
Kok di sini sih?
128
INSIDEN
129
Menemui wanita itu
130
Mencari bukti
131
Pria misterius
132
Menangkapmu
133
Para wanita yang di sekap
134
Tertangkapnya Satria
135
Hukuman seumur hidup untuk Satria
136
Hello
137
Wanita hebat
138
Tertembak
139
Amarah Reno
140
Mencari pelakunya
141
Akan ku balas
142
Menangkap Putri
143
Putri masuk penjara
144
Masa lalu
145
Memberi pelajaran
146
Persidangan
147
Siapa mereka
148
Kasus gila
149
Ada jalan
150
Menjadi nyonya Reno
151
Alvaro kembali
152
Hahaha mati kutu deh
153
Raihan yang playboy
154
Wanita malang
155
Kamu harus bertanggung jawab
156
Antara amarah dan kenyataan
157
Jadilah pria gentle
158
Asyifa
159
Raihan dan Asyifa
160
Raihan kecelakaan
161
Mereka bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!