Amel terus menatap seorang pria dan seorang wanita yang berada di pusat perbelanjaan, tatapan mata Amel tertuju pada sang pria yang tidak lain adalah suami dari temannya.
"Ada apa, Amel?" tanya teman Amel.
"Kamu lihat pria itu, Lulu?" tanya Amel.
"Siapa?" tanya Lulu kembali.
"Itu loh pria itu." jawab Amel.
Salah satu teman Amel nampak menatap Amel dengan semua penjelasannya di sana, terlihat seorang pria yang di kenal oleh mereka.
"Bukankah pria itu adalah suami dari Safira?" tanya Lulu kepada Amel.
"Aku tidak salah lihat kan?" tanya Amel balik.
"Tidak, itu adalah suami Safira. Bukankah dia adalah Mas Rudi?" tanya Lulu balik.
Amel menganggukkan kepalanya, Bagaimana mungkin mereka bisa mengenal Rudi karena Lulu dan Amel adalah teman kerja Safira di Toko swalayan tersebut.
"Pria itu benar-benar gila, bersama siapa dia?" tanya Lulu.
"Aku tidak tahu, tapi lihatlah pria itu menggandeng tangannya bahkan memeluk erat pinggang wanita itu." jawab Amel.
"Apa mungkin kalau pria itu berselingkuh?" tanya Lulu.
"Entahlah, aku tidak tahu. tapi kalau sampai pria itu berselingkuh berarti kasihan sekali ya Safira, karena dia terlalu percaya dengan suaminya." jawab Amel.
"Tapi kalau aku lihat sih Bukankah wanita itu wanita yang beberapa hari lalu berada di depan Toko swalayan?" tanya Lulu.
"Maksudmu?" tanya Amel balik.
"Itu loh yang waktu itu nunggu Safira di depan Toko swalayan." jawab Lulu.
Karena begitu penasaran akhirnya Amel dan Lulu mengikuti Ke mana arah kepergian Rudi dan Putri, mereka tanpa malu-malu ternyata sedang berjalan-jalan di sekitar area perbelanjaan. Rudi berpamitan kepada Safira dengan alasan dia harus lembur, padahal dia sekarang berada di tempat perbelanjaan bersama selingkuhannya.
"Pria itu benar-benar gila, apa kekurangan kurangnya Safira hingga pria itu membohonginya." ucap Lulu.
"Pria kan selalu seperti itu, mereka selalu mencari barang baru di luar rumah." jawab Amel.
"Bagaimana kalau sampai Safira tahu, bisa-bisa dia akan patah hati." ucap Lulu.
"Kamu bodoh ya, kita tidak boleh memberitahukan kepada Safira." jawab Amel.
"Tapi, kalau Tidak diberitahu suaminya itu tetap akan membohongi Safira." ucap Lulu.
"Biarkan saja seperti ini dulu, Kita harus mencari waktu yang tepat agar kita bisa memberitahukan hal ini kepada Safira. jika sampai kita memberitahukan Safira secara tiba-tiba bisa bisa bisa dia menuduh kita tidak percaya sama suaminya." jawab Amel yang membuat Lulu menganggukkan kepalanya.
"Kamu benar sekali, Tapi bagaimana jika sampai pria itu membohongi Safira terus, kasihan kan Safira." ucap Lulu.
"Kita buat saja sebuah rencana, kita video mereka dan Kita katakan kepada Amel kapan-kapan. untuk saat ini kita tidak boleh mengatakannya kepada Safira, Pasti sangat dia akan sangat syok jika wanita itu tahu mengenai hal ini. kamu tahu kan Safira itu benar-benar mencintai suaminya bahkan wanita itu memuja suaminya seperti seorang dewa." jawab Amel.
"Baiklah kalau begitu, kita video Apa yang dilakukan oleh pria itu. nanti kita cari bukti-bukti yang lain kita tidak boleh membiarkan Safira terus-menerus dibohongi, kita tidak boleh membiarkan pria itu membuat Safira menderita." ucap Lulu.
"Kamu benar, kita akan membantu Safira. kita tidak boleh membiarkan Safira hancur gara-gara pria tidak bermutu seperti dia." jawab Amel.
Akhirnya kedua sahabat Safira itu memvideo apa yang dilakukan oleh Rudi di tempat itu, Bahkan mereka sudah mempunyai satu bukti.
"Ya sudah kalau begitu, kita lanjutkan berbelanja dahulu nanti kita tidak dapat barang-barang yang kita incar." ucap Lulu setelah melakukan semua itu akhirnya Amel dan Lulu membeli barang-barang yang mereka perlukan.
"Sayang, boleh tidak aku membeli barang-barang itu?" tanya Putri kepada Rudi.
"Tentu saja kamu boleh membeli barang-barang itu, lagi pula aku juga akan membeli sebuah kalung untuk Safira karena hari ini adalah hari ulang tahunnya." ucap Rudi.
"Buat apa sih kamu membelikan dia kalung, Seharusnya kamu itu sudah meninggalkannya." ucap Putri.
"Kamu jangan berkata yang tidak tidak, dia adalah istriku aku tidak akan pernah meninggalkannya." jawab Rudi.
"Kamu ini adalah pria brengsek, kamu tidak mau berpisah dengan istrimu tapi kamu juga menginginkanku." cibir Putri yang kemudian mengambil sebuah kalung yang ada di depannya.
Tatapan mata Rudi menatap sebuah kalung yang benar-benar begitu istimewa. "Tolong bungkus kalung itu." pinta Rudi.
Pelayan toko akhirnya membungkus satu kalung yang sudah di beli Rudi. "Kalung itu kan ada dua, kenapa tidak untukku satu?" tanya Putri.
"Kamu kan sudah beli kalung itu, kenapa mau yang ini juga." jawab Rudi.
"Tapi aku mau kalung yang seperti itu, di situ kan ada dua. satu berikan untuk istrimu satu berikan untukku, kan jadi kita impas kamu sudah memberikan aku kebahagiaan untukku dan juga istrimu." ucap Putri yang membuat Rudi akhirnya membeli kedua kalung itu. tak ada curiga di hati Safira sama sekali, wanita itu selalu percaya dengan suaminya. selalu percaya dengan kebohongan indah yang dikatakan oleh suaminya.
Hari itu Rudi mengajak Putri berjalan-jalan di pusat perbelanjaan seharian, mereka membeli beberapa barang kemudian pergi ke rumah Putri.
"Kamu ingin minum apa, Mas?" tanya Putri.
"Buatkan aku sesuatu untuk aku makan, aku lapar." jawab Rudi.
"Kamu tahu kan kalau aku tidak bisa memasak." ucap Putri.
"Kamu itu adalah wanita, masa kamu tidak bisa memasak. Safira saja sangat pandai memasak." jawab Rudi.
"Kamu selalu saja mengatakan hal itu padaku, kamu selalu membanding-bandingkan aku dengan istrimu itu. kalau kamu mengatakan hal itu kenapa kamu mau berselingkuh denganku?" tanya Putri yang tidak terima karena Rudi selalu membandingkan Safira dengan dirinya.
"Bukan aku yang menginginkan perselingkuhan ini, tapi kamulah yang terus-menerus melakukannya hingga Aku tergoda padamu." jawab Rudi.
"Tidak akan ada perselingkuhan jika dua orang itu tidak saling mengatakan Iya. aku menggodamu dan kau menerimanya, Jadi kita ini adalah sama-sama orang brengsek kan." ucap Putri yang membuat Rudi langsung berdiri.
"Aku benar-benar sangat muak dengan semua ucapanmu, lebih baik aku pergi daripada aku selalu mendengar ocehanmu yang tidak jelas itu." ucap Rudi yang kemudian pergi meninggalkan rumah Putri.
Di tempat lain terlihat seorang wanita sudah selesai dengan ritual masaknya, wanita itu menunggu suaminya dengan begitu sabar.
"Pasti Mas Rudi sangat senang dengan masakan ini, karena ini adalah masakan kesukaannya." ucap Safira yang sudah mempersiapkan masakan untuk suaminya.
Hari ini adalah hari ulang tahun Safira, wanita itu menunggu sang suami dengan begitu sabar. hingga beberapa saat kemudian suara ketokan pintu terdengar dan Safira berdiri untuk melihat Siapa tamu yang sudah berada di rumahnya, Tentu saja tidak lain adalah suaminya sendiri.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Janji di bawah rembulan
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
fitriani
y allah gemetar badan aku bacanya....
2022-11-11
0
Raynafsir Nafsir
Safira isteri yang goblok dibutakan mata dan hati oleh cinta palsu sang suami
2022-10-13
0
Rini Gumilang
rudi rudi kmu royal sama wanita pembangkang.amsiong bgt kmu.
2022-10-12
0