Bocah kecil

"Selamat pagi." panggil Safira yang baru masuk ke dalam tempat kerjanya.

"Pagi." jawab Amel dan Lala yang melihat Safira sudah masuk kerja.

"Kamu sudah masuk kerja Fir? kamu sudah baikan?" tanya Amel kepada Safira.

"Tentu saja, Kalian kan bilang hidup itu harus dinikmati. Ngapain juga aku terus menderita, mereka bersenang-senang di belakangku. aku menderita mengenaskan Bahkan aku harus merasa tertekan seperti Beberapa bulan yang lalu." ucap Safira.

"Bagus, kamu benar-benar berpikir jernih, Safira. karena jika kau terus-menerus meratapi kehidupanmu maka kamu akan menderita sendiri, sedangkan suamimu itu enak-enakan bersama selingkuhannya!!" seru Bu Esti yang sudah berada di belakang tiga wanita muda tersebut.

Sekarang Safira sudah bertekad untuk bertahan atas segala kebohongan yang dilakukan oleh Rudi dan putri.

"Kamu benar, Safira. Kamu tidak boleh menyerah dengan semua cobaan seperti ini, kamu harus tegar, kamu harus kuat agar mereka tahu kalau kita ini bukanlah orang bodoh. kalau kita bukanlah wanita lemah yang akan terus dibohongi." ucap Lala.

"Ok, aku mau bertahan!" seru Safira.

"Kita berjuang!!" seru Amel dan yang lain.

Sekitar satu jam kemudian seorang anak kecil yang biasanya selalu bersama dengan Safira terlihat dia kembali ke Toko swalayan tersebut.

"Fir, Lihatlah anak kesayanganmu itu sudah datang." ucap Amel yang membuat Safira menoleh.

Bocah yang berusia sekitar 5 atau 6 tahun itu nampak berjalan kembali sembari berdiri di depan makanan instan Jepang.

"Apa yang dia lihat?" tanya Safira.

"Kelihatannya dia melihat makanan Jepang." jawab Amel.

"Biasanya kan dia selalu mencari mie instan atau bubur?" tanya Safira.

"Cepat kamu ke sana gih, nanti kasihan dia berdiri mematung di sana." pinta Amel yang membuat Safira mendekati bocah kecil tersebut.

"Halo adik kecil, kamu mau membeli apa?" tanya Safira yang membuat bocah kecil itu menoleh sembari menatap Safira. Salah satu jari bocah kecil itu menunjuk sebungkus toppoki.

"Kamu mau makan itu?" tanya Safira.

"Bocah kecil itu menganggukkan kepalanya, kakak mau minta temen Kakak untuk masak dulu ya." ucap Safira.

"Bocah kecil itu menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian dia duduk di kursi yang sudah disediakan untuk para pembeli membeli makanan cepat saji.

"Adik kecil, Kenapa kamu selalu sendiri. kalau datang kemari kamu punya saudara, tidak?" tanya Safira.

"Bocah Malang tersebut hanya bisa menundukkan kepalanya, raut wajahnya yang penuh dengan kesedihan, hal itu membuat Safira tahu kalau bocah kecil itu tidak mempunyai keluarga.

"Apakah kamu sendirian?" tanya Safira.

Bocah kecil itu menganggukkan kepalanya kembali, sesaat kemudian terlihat Safira memberikan sebotol air mineral. tatapan mata Safira menata bocah kecil tersebut, ada rasa sedikit penasaran dan juga ada perasaan yang benar-benar begitu kasihan. Safira terlihat begitu sabar menghadapi bocah kecil tersebut.

"Mama panas..," ucap bocah kecil yang tiba-tiba memanggil Safira dengan sebutan mama.

"Kamu datang ke sini sama mama kamu ya?" tanya Safira.

Bocah kecil itu menggelengkan kepalanya. "Lalu, kamu datang ke sini sama siapa?" tanya Safira kembali.

Tak Ada jawaban yang keluar dari bocah kecil itu, sekitar 10 menit kemudian terlihat bocah kecil itu meminta Safira untuk menyuapinya.

"Mama..," ucap bocah kecil.

Safira yang memang adalah tipe wanita yang sangat lembut Tentu saja dia langsung menyuapinya. "Idih teman gue udah dipanggil mama sama anak orang." ucap Lala sembari bercanda kepada Safira.

"Kasihan tahu." jawab Safira.

Suara mungil dari bocah kecil itu membuat Safira benar-benar begitu kasihan kepadanya. "Kamu mau dibuatkan tante teh hangat, nggak?" tanya Safira.

Bocah kecil itu menganggukkan kepalanya, sesaat kemudian dia mengeluarkan selembar uang senilai 50.000.

"Anak baik, kenapa kamu tidak pernah makan di rumah? apakah Ayah dan ibumu bekerja?" tanya Safira.

Bocah kecil itu nampak menggelengkan kepalanya, sesaat kemudian dia tiba-tiba duduk di pangkuan Safira. "Mama." panggil bocah kecil tersebut.

Safira kembali tersentak, bocah kecil itu dari tadi memanggilnya Mama terus menerus. Sayang di mana Ayah atau ibumu Kenapa kamu selalu sendirian jika kemari tanya Safira bocah kecil itu tidak menjawab namun tatapan mata yang ditunjukkan oleh bocah kecil itu membuat Safira sedikit mengerutkan keningnya. sekitar 10 menit kemudian Seorang pria sudah datang ke Toko swalayan tempat Safira, seorang pria gagah dengan memakai setelan kemeja yang mungkin harganya lumayan mahal.

"Apa yang kamu lakukan di sini, Yufan? setiap hari kamu ke sini?!" seru seorang pria yang memanggil bocah kecil tersebut.

Bocah kecil itu tidak menghiraukan perkataan dari seorang pria yang entah mungkin ayahnya atau tidak.

"Yufan, Papa memanggil kamu. kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan papa?!" tanya seorang pria.

Safira yang ada di samping bocah kecil itu nampak menatap seorang pria yang tiba-tiba datang dan marah-marah kepada bocah kecil tersebut.

"Halo tuan, anda ini siapa ya? Kenapa Anda memarahi anak ini?" tanya Safira kepada seorang pria yang baru muncul dan memarahi bocah kecil tersebut.

"Aku adalah Ayah dari bocah ini, Memangnya kamu siapa?" tanya si pria kepada Safira.

Tentu saja Safira tidak menjawab, Karena dia hanyalah di Toko swalayan tersebut.

"Dia mamaku, dia adalah mamaku!!" bentak bocah kecil sembari memeluk Safira.

Safira langsung terkejut dan menetap bocah kecil tersebut. "Bukan sayang, Aku ini bukan mamamu loh." ucap Safira sembari mencoba untuk melepaskan pelukan erat dari bocah kecil itu.

"Kamu mamaku, Kamu adalah mamaku." jawab bocah kecil itu yang terus memanggil Safira dengan panggilan mama.

"Yufan, kamu tidak boleh melakukan hal itu!" seru si pria kepada bocah kecil tersebut.

"Dia mamaku dia adalah mamaku!" teriak si bocah dengan suara yang keras kemudian menangis dengan suara yang keras pula.

HUAAAAAA....

Seketika bocah kecil itu langsung menangis tersedu-sedu ketika Safira mengatakan kalau dia Bukan mamanya, sedangkan si pria yang berada di depan Safira tentu saja pria itu juga marah.

"Cepat kita pergi, Yufan. kamu selalu saja membuat Papa pusing!" seru si pria.

Dengan kasar pria itu mencoba untuk menarik tangan bocah kecil yang bernama Yufan. Safira yang melihat hal itu seketika dia langsung tersentak.

"Jika kamu papanya kenapa kamu menariknya dengan sangat kasar. Kamu ini punya hati nurani nggak sih?!" teriak Safira sembari menghempaskan tangan pria yang berusaha menarik bocah kecil itu.

"Kamu jangan ikut campur, dia adalah Putraku!" seru si pria.

"Jika kamu benar papanya, maka tunjukkan aku buktinya. Aku ingin melihat kartu namamu atau ktpmu." seru Safira yang kemudian memeluk bocah kecil itu. perdebatan di antara dua orang itu terlihat sengit karena tidak ingin membuat keributan. akhirnya pria itu menunjukkan kartu identitasnya kepada Safira.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Janji di bawah rembulan

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatanmu

Terpopuler

Comments

Rini Gumilang

Rini Gumilang

siapa juga yg ngakuin...😂😂

2022-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Safira
2 Bocah kecil
3 Kabar angin
4 Bau pengkhianatan
5 Ulang tahun Safira
6 Kabar angin
7 Keyakinan untuk sang suami
8 Pesan misterius
9 Ayo kita cari tahu
10 Kenyataan pahit
11 Akan ku balas
12 Dia pengkhianat
13 Bocah kecil
14 Gunawan Chandra
15 Penawaran dari Gunawan
16 Hatiku telah mati
17 Kabar kehancuran
18 Putri hamil
19 Luka di atas luka
20 Keputusan Safira
21 Menandatangani kontrak perjanjian
22 Safira yang baru
23 Satu untuk sakit ini
24 Pria dingin super cuek
25 Safira marah
26 Si kembar di bully
27 Ancaman dari Safira
28 Putri marah
29 Wanita bernama Andira
30 Dinas ke luar kota
31 Kepergian Safira
32 Safira pulang
33 Ke puncak
34 Mulai ada rasa
35 Panggil aku Mas
36 Persaingan antara Gunawan dan Satria
37 Kok aku di sini
38 Gunawan yang mulai caper
39 Putri marah, Safira bahagia
40 Memberi pelajaran kepada Putri
41 Akting Safira
42 Senyum Safira, tangisan Putri
43 Di jemput Gunawan
44 Makan bersama
45 Hukuman untuk Putri
46 Rasakan kamu
47 Putri menjadi office girl
48 Putri di campakkan Rudi
49 Air mata yang tak berguna
50 Wajah Satria yang sebenarnya
51 Tragedi
52 kesedihan Rudi dan Putri.
53 Menikah lagi
54 Waktu mulai berjalan
55 Kamu harus berani
56 Kecurigaan Gunawan
57 Menyewa bodyguard
58 Aku mencintaimu
59 Safira hendak di culik
60 Satria murka Gunawan hancur
61 Memulai dari awal
62 Bahagia itu sederhana
63 Rudi mencari Safira
64 Hidup itu tidak selalu indah
65 Kedatangan Satria ke tempat Safira
66 Satria di usir warga
67 Sikap mungkin berubah
68 Mencari kebahagiaan
69 Putri ke tempat Rudi
70 Rencana putri
71 Putri ke rumah Bu lurah
72 Putri sakit hati
73 Dia mantan isteriku
74 Putri mendekati Rudi lagi
75 Putri mengejar Rudi dan Gunawan
76 Papa itu manusia berhati batu
77 Pertengkaran di jalan
78 Di guyur air
79 Dewasa
80 Rintangan hidup
81 Dia mamaku
82 Ivan yang gunda
83 Kembali ke Jakarta
84 Zaskia ke perusahaan Ivan
85 Wanita menyebalkan
86 Berkas aneh
87 Apakah dia Satria?
88 Zaskia ke rumah Ivan
89 Zaskia yang begitu sombong
90 Siapa musuh Gunawan
91 Zaskia wanita ular
92 Safira bersabar
93 Ivan yang mulai goyah
94 Ivan Pergi bersama Aisyah
95 Zaskia menampar Aisyah
96 Keraguan Ivan
97 Perasaan yang tumbuh perlahan
98 Zaskia di putuskan Ivan
99 Keputusan Ivan
100 Aku bukan wanita lemah
101 Curahan hati Aisyah
102 Melamar Indah dan Aisyah
103 Satria kembali
104 Melodi mendekati Yufan
105 Pernikahan
106 Awas ada pelakor
107 Sebuah rencana
108 Melodi mencoba menganggu Indah
109 Trik licik melawan siasat licik.
110 Satya adalah Satria
111 Salam untuk pelakor
112 Jangan main-main denganku
113 Menampar Melodi.
114 Ini hadiah untuk pelakor
115 Wanita murahan
116 Tamu untuk Safira
117 Melodi menuntut Indah
118 Serangan balik dari Indah
119 Pertemuan para wanita
120 Dasar pria kurang ajar
121 Reno Anggara
122 Kamu!
123 Berkerja
124 Pria tua tidak tahu diri
125 Gadis pemberani
126 Ke puncak
127 Kok di sini sih?
128 INSIDEN
129 Menemui wanita itu
130 Mencari bukti
131 Pria misterius
132 Menangkapmu
133 Para wanita yang di sekap
134 Tertangkapnya Satria
135 Hukuman seumur hidup untuk Satria
136 Hello
137 Wanita hebat
138 Tertembak
139 Amarah Reno
140 Mencari pelakunya
141 Akan ku balas
142 Menangkap Putri
143 Putri masuk penjara
144 Masa lalu
145 Memberi pelajaran
146 Persidangan
147 Siapa mereka
148 Kasus gila
149 Ada jalan
150 Menjadi nyonya Reno
151 Alvaro kembali
152 Hahaha mati kutu deh
153 Raihan yang playboy
154 Wanita malang
155 Kamu harus bertanggung jawab
156 Antara amarah dan kenyataan
157 Jadilah pria gentle
158 Asyifa
159 Raihan dan Asyifa
160 Raihan kecelakaan
161 Mereka bahagia
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Safira
2
Bocah kecil
3
Kabar angin
4
Bau pengkhianatan
5
Ulang tahun Safira
6
Kabar angin
7
Keyakinan untuk sang suami
8
Pesan misterius
9
Ayo kita cari tahu
10
Kenyataan pahit
11
Akan ku balas
12
Dia pengkhianat
13
Bocah kecil
14
Gunawan Chandra
15
Penawaran dari Gunawan
16
Hatiku telah mati
17
Kabar kehancuran
18
Putri hamil
19
Luka di atas luka
20
Keputusan Safira
21
Menandatangani kontrak perjanjian
22
Safira yang baru
23
Satu untuk sakit ini
24
Pria dingin super cuek
25
Safira marah
26
Si kembar di bully
27
Ancaman dari Safira
28
Putri marah
29
Wanita bernama Andira
30
Dinas ke luar kota
31
Kepergian Safira
32
Safira pulang
33
Ke puncak
34
Mulai ada rasa
35
Panggil aku Mas
36
Persaingan antara Gunawan dan Satria
37
Kok aku di sini
38
Gunawan yang mulai caper
39
Putri marah, Safira bahagia
40
Memberi pelajaran kepada Putri
41
Akting Safira
42
Senyum Safira, tangisan Putri
43
Di jemput Gunawan
44
Makan bersama
45
Hukuman untuk Putri
46
Rasakan kamu
47
Putri menjadi office girl
48
Putri di campakkan Rudi
49
Air mata yang tak berguna
50
Wajah Satria yang sebenarnya
51
Tragedi
52
kesedihan Rudi dan Putri.
53
Menikah lagi
54
Waktu mulai berjalan
55
Kamu harus berani
56
Kecurigaan Gunawan
57
Menyewa bodyguard
58
Aku mencintaimu
59
Safira hendak di culik
60
Satria murka Gunawan hancur
61
Memulai dari awal
62
Bahagia itu sederhana
63
Rudi mencari Safira
64
Hidup itu tidak selalu indah
65
Kedatangan Satria ke tempat Safira
66
Satria di usir warga
67
Sikap mungkin berubah
68
Mencari kebahagiaan
69
Putri ke tempat Rudi
70
Rencana putri
71
Putri ke rumah Bu lurah
72
Putri sakit hati
73
Dia mantan isteriku
74
Putri mendekati Rudi lagi
75
Putri mengejar Rudi dan Gunawan
76
Papa itu manusia berhati batu
77
Pertengkaran di jalan
78
Di guyur air
79
Dewasa
80
Rintangan hidup
81
Dia mamaku
82
Ivan yang gunda
83
Kembali ke Jakarta
84
Zaskia ke perusahaan Ivan
85
Wanita menyebalkan
86
Berkas aneh
87
Apakah dia Satria?
88
Zaskia ke rumah Ivan
89
Zaskia yang begitu sombong
90
Siapa musuh Gunawan
91
Zaskia wanita ular
92
Safira bersabar
93
Ivan yang mulai goyah
94
Ivan Pergi bersama Aisyah
95
Zaskia menampar Aisyah
96
Keraguan Ivan
97
Perasaan yang tumbuh perlahan
98
Zaskia di putuskan Ivan
99
Keputusan Ivan
100
Aku bukan wanita lemah
101
Curahan hati Aisyah
102
Melamar Indah dan Aisyah
103
Satria kembali
104
Melodi mendekati Yufan
105
Pernikahan
106
Awas ada pelakor
107
Sebuah rencana
108
Melodi mencoba menganggu Indah
109
Trik licik melawan siasat licik.
110
Satya adalah Satria
111
Salam untuk pelakor
112
Jangan main-main denganku
113
Menampar Melodi.
114
Ini hadiah untuk pelakor
115
Wanita murahan
116
Tamu untuk Safira
117
Melodi menuntut Indah
118
Serangan balik dari Indah
119
Pertemuan para wanita
120
Dasar pria kurang ajar
121
Reno Anggara
122
Kamu!
123
Berkerja
124
Pria tua tidak tahu diri
125
Gadis pemberani
126
Ke puncak
127
Kok di sini sih?
128
INSIDEN
129
Menemui wanita itu
130
Mencari bukti
131
Pria misterius
132
Menangkapmu
133
Para wanita yang di sekap
134
Tertangkapnya Satria
135
Hukuman seumur hidup untuk Satria
136
Hello
137
Wanita hebat
138
Tertembak
139
Amarah Reno
140
Mencari pelakunya
141
Akan ku balas
142
Menangkap Putri
143
Putri masuk penjara
144
Masa lalu
145
Memberi pelajaran
146
Persidangan
147
Siapa mereka
148
Kasus gila
149
Ada jalan
150
Menjadi nyonya Reno
151
Alvaro kembali
152
Hahaha mati kutu deh
153
Raihan yang playboy
154
Wanita malang
155
Kamu harus bertanggung jawab
156
Antara amarah dan kenyataan
157
Jadilah pria gentle
158
Asyifa
159
Raihan dan Asyifa
160
Raihan kecelakaan
161
Mereka bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!