Manager baru

Setelah melihat siapa yang ke luar dari mobil mewah itu, Norin melangkah kakinya ke arah kanan dimana ada pintu masuk sebuah gudang yang cukup besar tanpa menghiraukan dua pria di depannya. Namun, baru beberapa langkah pria berseragam sopir itu memanggilnya.

Norin menghentikan langkahnya lalu menoleh pada dua orang pria tersebut, " apa bapak memanggil saya ?" tanya Norin pada pria berseragam itu.

" iya mba, apa mba kerja disini ?"

" betul pak, apa ada yang bisa saya bantu ?"

" kebetulan sekali, tuan saya ini ingin bertemu dengan Mr Lee Hyo Park, apa mba bisa bantu mengantarnya ?"

Norin menoleh pada pria tinggi tegap yang tengah menatapnya lalu menoleh kembali ke sopir tersebut.

" waduh gimana ya pak, saya buru buru ini udah telat 20 menit. gimana kalau bapak saja yang mengantarkan tuan ini ke sana,'' jawab Norin sambil tangannya menunjuk sebuah gedung cukup besar yang berjarak dua ribu meter dari mereka.

" oh di sana ?"

" iya pak, di sana officenya. ruangan tuan Lee ada di sana, bapak tanyakan saja sama resepsionis yang ada di lobi."

" ya sudah kalau begitu terima kasih ya mba," ucap sang sopir. Sementara pria tinggi itu hanya diam saja tidak bicara sepatah katapun.

"sama sama pak, "

Norin menatap punggung ke dua pria yang sudah beranjak pergi.

" ck seperti ngga punya mulut aja itu orang Korea."

Kemudian Norin meneruskan langkahnya masuk ke ruang kerjanya, Sebuah ruangan berukuran tidak terlalu besar.

"chie bu bos baru datang, sepertinya abis begadang semalaman nih, "goda Hendy. Seorang pria tinggi berusia dua puluh tujuh tahun. Salah satu staf nya sebagai penanggung jawab di bagian gudang bahan kain.

Norin tersenyum lalu duduk di kursi dimana tempat ia kerja tanpa menanggapi godaan Hendy.

Sementara yang menggoda Norin itu hanya menggaruk belakang kepalanya saja karena tidak di tanggapi.

" Dewi, " Norin memanggil salah satu stafnya bernama Dewi. gadis manis yang menangani bagian Input dan output data barang di gudang.

lalu Dewi menoleh pada Norin, " iya mba Norin ada apa ?"

" ini kenapa barang Asesoris yang kemaren datang dari suplier PT abadi jaya belum di update ya ? " tanya Norin sambil terus menatap layar laptopnya.

Kemudian Dewi beranjak dari kursinya lalu menghampiri Norin yang tengah duduk di atas kursi kerjanya.

" i i itu mba, mba Rina belum ngasih datanya ke saya ," jawab Dewi dengan ragu.

Norin menoleh sekilas ke arah meja Rina yang kosong lalu ia menatap Dewi lagi.

" lho kok bisa ? sekarang Rina nya kemana ?"

Norin heran tidak ada Rina di meja kerjanya padahal masih pagi.

" kurang tau mba, kemaren saya udah minta tapi mba Rina malah marah marah sama saya."

" terus dimana Rina nya sekarang ? " tanya Norin lagi karena Dewi belum menjawab pertanyaannya.

" ke gudang asesoris mungkin mba," kata hendy menjawab pertanyaan Norin.

Norin melirik ke arah Hendy sekilas lalu menoleh pada Dewi lagi, " ya udah kamu lanjut kerja lagi aja." kemudian Dewi kembali ke meja kerjanya.

Norin kembali fokus ke layar laptopnya mengecek satu persatu email yang masuk.

lalu matanya tertuju pada satu email yang menurutnya asing, " email siapa ini ? sepertinya bukan email orang pusat atau orang Korea yang bekerja di pabrik ini," gumam Norin dalam hati.

Norin penasaran lalu ia membuka dan membaca email tersebut sampai selesai.

" oh jadi orang ini yang akan menjadi manager aku berikutnya, baguslah jadi beban aku akan berkurang sedikit " ucap Norin lalu tersenyum lebar.

Beberapa jam kemudian, munculah Rina dari balik pintu. Ia melangkah dengan wajah di tegakkan tanpa menoleh dan menyapa ke semua orang yang ada di ruangan tersebut.

" Rina, " Norin memanggil Rina dengan halus tapi Rina diam saja pura pura tidak mendengarnya.

"Rinaaa " Norin manggil lagi dengan nada di tinggikan membuat semua orang menoleh ke arah Norin termasuk Rina.

" apa mba ?" jawab Rina sambil memainkan sebuah bulpen di tangannya.

" darimana aja kamu baru kelihatan ?"

lalu Rina menatap Norin dengan tatapan tajam.

" bukannya mba Norin sendiri ya yang baru kelihatan ! tadi pagi aku ngga liat mba ada di ruangan ini."

Norin menghembuskan nafasnya dengan kasar mendengar jawaban Rina, ada rasa kesal padanya.

" okey, saya emang telat dua puluh menit, tapi selama saya duduk berjam jam disini saya ngga liat kamu lho, saya juga udah telpon ke gudang Asesoris dan kata mereka kamu hanya sepuluh menit di sana terus kamu kemana ?"

" iiss mba ini kayak wartawan aja, aku kerja lah mba emangnya mba fikir aku cuma kerja di sini dan di gudang Asesoris aja apa ?"

" ngga usah ketus gitu lah Rin, wajar mba Norin nanya kan dia bos kita di gudang," ucap Hendy membela Norin.

Rina menatap tajam pada Hendy merasa tidak suka dengan perkataannya itu.

" sudah sudah lanjutkan lagi pekerjaan kalian,"

Norin menyudahi perdebatan, Ia tidak suka berdebat apalagi dengan bawahannya.

Tiba jam makan siang. Norin mengambil ponselnya di dalam laci lalu menghubungi sahabatnya Anisa, untuk mengajak makan siang bersama di kantin. namun, Anisa menolaknya dengan alasan bahwa ia sudah terlanjur membawa bekal dari rumahnya dan akan makan di ruang kerjanya saja.

Norin terpaksa pergi sendirian ke kantin, ia memesan Soto ayam dan nasi serta segelas es teh sebagai menu makan siangnya.

Di pabrik ini ada dua kantin yang terpisah, satu kantin khusus untuk orang orang yang bekerja di bagian produksi, sementara kantin satu lagi untuk orang orang yang bekerja di bagian office, Adm gudang dan orang Korea. menu makanannya pun bermacam macam mulai dari masakan Padang, soto, bakso, sampai makanan Korea.

Norin menikmati makanannya dengan lahap, karena bangun ke siangan ia tidak sempat masak nasi goreng, makanan yang biasa ia makan hampir setiap pagi. karena menurutnya kalau belum makan nasi itu seperti belum makan meskipun makan roti sepuluh biji dan tadi pagi ia terpaksa sarapan hanya dengan satu bungkus roti selai blueberry kesukaannya.

Kantin mulai ramai oleh karyawan yang mau makan siang dan meja meja kosong pun mulai terisi penuh.

Norin duduk sendirian membelakangi dua orang wanita yang ia kenal, Siska dan Maya.

" lu udah tau belum ada Korea baru?" tanya wanita yang duduk memunggunginya, Siska.

" Oya, di divisi apa ?" tanya wanita yang duduk di hadapan wanita tersebut, Maya.

" iya tadi gue sempat ketemu waktu dia jalan bareng Mr Lee, kalau liat dari postur tubuhnya sih keliatan gagah tapi kalau mukanya ngga tau deh soalnya tu Korea pake masker dan gue dengar dia di bagian divisi gudang, " jawab Siska.

" wah, berarti bosnya mba Norin dong," kata Maya.

Siska tersendat minumannya mendengar perkataan Maya.

" Norin si perawan tua itu ?"

" huss jangan ngatain orang lain begitu kalau orangnya dengar bisa sakit hati dan kamu juga belum merit kan ? emangnya kamu ngga takut sama yang namanya karma."

" karma apaan ? yang suka sama gue mah bajibun Bu, gue ngomong kenyataan kok. udah tua belum nikah apalagi coba sebutannya selain perawan tua ? ck apa ngga ada laki laki yang mau sama dia kali ya."

" belum nikah bukan berarti ngga ada yang mau Siska, mungkin ada suatu alasan yang membuatnya belum siap untuk menikah, udahlah ngga usah mengurusi hidup orang lain urus aja hidup kita sendiri, lagipula setau aku yang suka sama dia mah banyak termasuk gebetan kamu itu, si Doni."

Siska menatap tajam pada Maya," apaan lu bawa bawa Doni, paling juga si perawan tua itu kali yang melet gebetan gue."

Tanpa mereka sadari ada dua pasang telinga yang mendengarkan percakapan mereka di belakang.

" ck dasar tukang hina, " Norin beranjak pergi tanpa menoleh kebelakang lagi.

Norin kembali ke ruang kerjanya. di sana sudah ada Hendy, Dewi, pak Arif, dan intan yang sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya.

Setengah jam kemudian munculah Rina dari balik pintu

" Rina tolong kesini sebentar, " Norin memanggil Rina yang sedang jalan menuju meja kerjanya, kemudian dengan malas ia menghampirinya

" ada apa ?" tanya Rina dengan wajah datar.

" kamu tau kan kalau kemaren itu ada barang Asesoris masuk dari PT abadi jaya ? terus kenapa belum di laporin datanya ke dewi ? itu tanggung jawab kamu lho rina, " ucap Norin sambil menatap Rina yang berwajah datar saja.

" anak anak belum selesai mengeceknya gimana aku bisa membuat laporan," jawab Rina beralasan.

Norin mengerutkan dahinya, " kok bisa, itu cuma lima karton label lho, masa sehari ga cukup untuk ngecek. saya ngga mau tau pokoknya hari ini harus udah selesai soalnya besok pagi akan datang lagi barang lebih banyak lagi dari PT sentosa."

" ya " jawab Rina singkat kemudian beranjak dari hadapan Norin.

Tidak lama kemudian, suara pintu di ketuk dari luar. lalu munculah dua pria Korea yang satu pria paruh baya dan satu lagi pria muda memakai masker.

" selamat siang semuanya, " sapa Mr Lee selaku direktur PT Nobland Indonesia.

" perkenalkan ini Mr Shin dong Hoon. dan mulai hari ini beliau akan bekerja disini sebagai manager kalian yang baru, "

" lho itu kan pria yang aku temui di parkiran tadi pagi, " gumam Norin dalam hati.

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

lanjuuut

2024-09-18

0

Wati

Wati

keren😎

2023-06-27

1

ciru

ciru

cakeep

2023-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 ( Prolog )
2 Manager baru
3 Shin Dong Hoon
4 Terlambat
5 Masalah di produksi
6 Hari libur
7 Pemandian air panas
8 Main ke mall
9 Gara gara ponsel
10 Danau
11 Gara gara kunci
12 Hukuman
13 Norin VS Siska
14 Terluka
15 Menjalani hukuman 1
16 menjalani hukuman 2
17 Sarapan bersama
18 Doni
19 Hinaan
20 Iner beauty
21 Mulut tetangga
22 Acara lamaran Elis
23 Bersepeda
24 Maaf
25 Masalah besar 1
26 Masalah besar 2
27 Kemarahan Shin
28 Rencana ke bandung
29 Cantik
30 Perhatian kecil Shin
31 Perkara baju
32 Perkara baju 2
33 Berbagi kamar
34 Salah paham
35 Norin jatuh sakit
36 Pingsan
37 Kepribadian ganda
38 Mulut dua comberan
39 Gara gara kaldu
40 jendela pecah
41 Di apeli kurir
42 Sandwich special
43 Menyandra tas
44 Pesona Shin
45 Buyer dari Eropa
46 Cemburu
47 Tuan Hoon
48 Tertimpa motor
49 Atheisme
50 Norin merajuk
51 para pencari perhatian
52 Menjenguk Norin
53 fakta tentang Norin
54 ada apa denganmu ?
55 Kedatangan Shin
56 Cha Eun Woo
57 Saya kekasih Norin !
58 Bertemu Anisa
59 Siska berulah
60 Sepasang kekasih !
61 Sisi baik seorang Shin
62 Berbelanja
63 Pemaksa
64 Shin berulah lagi
65 Balada hati Shin
66 Bertemu klien
67 Ponsel Norin rusak
68 Tuan pemaksa
69 Apa itu Alqur'an ?
70 Setitik rasa
71 Saya mencintaimu, Norin !
72 Demi wanitaku
73 Bubur ayam
74 Kejutan dari Shin
75 Bingung
76 Kembali kerja
77 Kepergok tuan Lee
78 Norin pingsan 1
79 Norin pingsa 2
80 Kepergok shin
81 Memborong baju
82 Istana Shin
83 Lapangan golf
84 Hoon adalah Shin
85 Kekecewaan
86 Norin kabur
87 Wanita penggoda
88 Kantin
89 Norin di skorsing
90 Shin murka
91 Pulang kampung
92 Kampung halaman
93 Kepala sekolah
94 Ibu bijaksana
95 Cibiran seorang kakak
96 Di traktir Rio
97 Rio bertamu
98 Ke rumah Susi
99 Si buntelan
100 Norin dan Rio
101 Rencana Lamaran
102 Shin Dilema
103 Batal lamaran
104 Alasan Rio
105 Rumah sakit
106 Permintaan Alesa
107 Kejutan untuk Norin
108 Bertemu keluarga Norin
109 Gara gara sambal
110 Satu Ranjang
111 Kelakuan Shin
112 Para tetangga
113 Dinner keluarga
114 Shin nekat
115 Harapan Rio
116 Pulang ke kota
117 Shin vs Youn
118 Rumah tangga Anisa
119 Pengkhianatan Rendi
120 Hukuman berlebihan
121 Bertemu Anisa
122 Mengambil sikap
123 Sikap dingin Shin
124 lapangan golf 1
125 Lapangan golf 2
126 Putus
127 Rumah sakit
128 Pertengkaran
129 Salah sasaran
130 pulang ke rumah
131 Anisa vs Rendi
132 kembali kerja
133 Penyesalan Rendi
134 Di salip Doni
135 Elis hamil 1
136 Elis hamil 2
137 Motor Norin kembali
138 Kedatangan Hendric
139 Wanita murahan
140 Al sakit
141 Menjaga Al
142 Hendi melamar Rina
143 Youn & Anisa
144 kedatangan Youn
145 Kedatangan Rio
146 Menginap 1
147 Menginap 2
148 Di lamar Rio
149 Di perkosa
150 Kemarahan Norin
151 Bertemu teman lama 1
152 Bertemu teman lama 2
153 Mengundurkan Diri
154 Kepergian Norin
155 Setelah kepergian Norin
156 Pencarian Norin
157 Reni selingkuh
158 Doni & Dewi
159 Youn mualaf
160 Cari tahu tentang Islam
161 Shin mualaf
162 Cerita Doni&Dewi
163 Shin di pesantren
164 Shin di pesantren 2
165 Aku menemukanmu
166 Traktir Pecel Ayam
167 Shin meminang Norin
168 Rencana ternak ikan
169 Pinangan diterima
170 Rencana Pernikahan
171 Kedatangan keluarga Norin
172 Sah
173 Hari pernikahan
174 Sikap dingin norin
175 End
Episodes

Updated 175 Episodes

1
( Prolog )
2
Manager baru
3
Shin Dong Hoon
4
Terlambat
5
Masalah di produksi
6
Hari libur
7
Pemandian air panas
8
Main ke mall
9
Gara gara ponsel
10
Danau
11
Gara gara kunci
12
Hukuman
13
Norin VS Siska
14
Terluka
15
Menjalani hukuman 1
16
menjalani hukuman 2
17
Sarapan bersama
18
Doni
19
Hinaan
20
Iner beauty
21
Mulut tetangga
22
Acara lamaran Elis
23
Bersepeda
24
Maaf
25
Masalah besar 1
26
Masalah besar 2
27
Kemarahan Shin
28
Rencana ke bandung
29
Cantik
30
Perhatian kecil Shin
31
Perkara baju
32
Perkara baju 2
33
Berbagi kamar
34
Salah paham
35
Norin jatuh sakit
36
Pingsan
37
Kepribadian ganda
38
Mulut dua comberan
39
Gara gara kaldu
40
jendela pecah
41
Di apeli kurir
42
Sandwich special
43
Menyandra tas
44
Pesona Shin
45
Buyer dari Eropa
46
Cemburu
47
Tuan Hoon
48
Tertimpa motor
49
Atheisme
50
Norin merajuk
51
para pencari perhatian
52
Menjenguk Norin
53
fakta tentang Norin
54
ada apa denganmu ?
55
Kedatangan Shin
56
Cha Eun Woo
57
Saya kekasih Norin !
58
Bertemu Anisa
59
Siska berulah
60
Sepasang kekasih !
61
Sisi baik seorang Shin
62
Berbelanja
63
Pemaksa
64
Shin berulah lagi
65
Balada hati Shin
66
Bertemu klien
67
Ponsel Norin rusak
68
Tuan pemaksa
69
Apa itu Alqur'an ?
70
Setitik rasa
71
Saya mencintaimu, Norin !
72
Demi wanitaku
73
Bubur ayam
74
Kejutan dari Shin
75
Bingung
76
Kembali kerja
77
Kepergok tuan Lee
78
Norin pingsan 1
79
Norin pingsa 2
80
Kepergok shin
81
Memborong baju
82
Istana Shin
83
Lapangan golf
84
Hoon adalah Shin
85
Kekecewaan
86
Norin kabur
87
Wanita penggoda
88
Kantin
89
Norin di skorsing
90
Shin murka
91
Pulang kampung
92
Kampung halaman
93
Kepala sekolah
94
Ibu bijaksana
95
Cibiran seorang kakak
96
Di traktir Rio
97
Rio bertamu
98
Ke rumah Susi
99
Si buntelan
100
Norin dan Rio
101
Rencana Lamaran
102
Shin Dilema
103
Batal lamaran
104
Alasan Rio
105
Rumah sakit
106
Permintaan Alesa
107
Kejutan untuk Norin
108
Bertemu keluarga Norin
109
Gara gara sambal
110
Satu Ranjang
111
Kelakuan Shin
112
Para tetangga
113
Dinner keluarga
114
Shin nekat
115
Harapan Rio
116
Pulang ke kota
117
Shin vs Youn
118
Rumah tangga Anisa
119
Pengkhianatan Rendi
120
Hukuman berlebihan
121
Bertemu Anisa
122
Mengambil sikap
123
Sikap dingin Shin
124
lapangan golf 1
125
Lapangan golf 2
126
Putus
127
Rumah sakit
128
Pertengkaran
129
Salah sasaran
130
pulang ke rumah
131
Anisa vs Rendi
132
kembali kerja
133
Penyesalan Rendi
134
Di salip Doni
135
Elis hamil 1
136
Elis hamil 2
137
Motor Norin kembali
138
Kedatangan Hendric
139
Wanita murahan
140
Al sakit
141
Menjaga Al
142
Hendi melamar Rina
143
Youn & Anisa
144
kedatangan Youn
145
Kedatangan Rio
146
Menginap 1
147
Menginap 2
148
Di lamar Rio
149
Di perkosa
150
Kemarahan Norin
151
Bertemu teman lama 1
152
Bertemu teman lama 2
153
Mengundurkan Diri
154
Kepergian Norin
155
Setelah kepergian Norin
156
Pencarian Norin
157
Reni selingkuh
158
Doni & Dewi
159
Youn mualaf
160
Cari tahu tentang Islam
161
Shin mualaf
162
Cerita Doni&Dewi
163
Shin di pesantren
164
Shin di pesantren 2
165
Aku menemukanmu
166
Traktir Pecel Ayam
167
Shin meminang Norin
168
Rencana ternak ikan
169
Pinangan diterima
170
Rencana Pernikahan
171
Kedatangan keluarga Norin
172
Sah
173
Hari pernikahan
174
Sikap dingin norin
175
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!