The Phantom Child

The Phantom Child

Keluarga Bangsawan Randolf

Rangkaian pembunuhan misterius terjadi di sebuah negeri modern yang dipimpin oleh Seorang Raja. Tanpa motif yang jelas, pembunuhan itu terus terjadi dan selalu ada korban setiap harinya.

Militer yang bertugas menangani kasus pembunuhan berantai itu dalam keadaan buntu karena nihilnya petunjuk tentang pembunuhan itu.

Hingga suatu hari, seseorang datang dan mengatakan dirinya adalah utusan kerajaan yang diperintahkan untuk membantu menyelidiki kasus itu.

Damian D Z, seorang laki-laki muda dan tampan datang menghadap Aillard Randolf yang merupakan pemimpin pasukan khusus. Aillard juga memimpin militer yang bertugas dalam kejahatan khusus, termasuk Teror Malam yang tengah terjadi saat ini.

Aillard sempat menolak kedatangan Damian, bagi Aillard, Damian hanyalah bocah di bawah umur yang tidak boleh terlibat dengan kasus berbahaya seperti Teror Malam ini. Namun, setelah di tolak Aillard, Damian justru membeberkan hal-hal di luar nalar yang menurutnya berhubungan erat dengan teror saat ini.

Aillard memberikan Damian kesempatan untuk menjelaskan lebih detail, namun penjelasannya sama sekali tidak masuk akal.

Di saat yang bersamaan, Bryan Swan yang merupakan bawahan Aillard baru saja kembali setelah menyelidiki kasus terbaru. Damian meminta Brian untuk menjelaskan bagaimana kondisi korban, lalu Brian pun mengatakan hasil penyelidikannya.

“Sama seperti korban sebelumnya, ada bekas gigitan di bagian tubuh korban, pihak forensik mengatakan dia meninggal pada dini hari karena anemia. Tidak DNA di bekas gigitan itu, jadi masih belum ada tersangka dalam kasus ini..” jelas Brian.

“Pelakunya bukan manusia, ini sangat jelas, mungkin makhluk ini terdaftar dalam makhluk mitologi namun kenyataannya mereka benar-benar ada dan bersembunyi di balik kegelapan malam!” ujar Damian tegas.

“Bukankah itu hanya asumsimu?” tanya Aillard dingin.

“A-apa?” Damian tak percaya kalau membuat seseorang mengerti akan sesulit itu.

“Kau terlalu banyak menonton film fantasi tentang vampir atau membaca buku misteri tentang pembunuhan, pulang dan belajarlah lebih giat, jangan terpaku pada asumsi konyol mu!” ujar Aillard.

“Bagaimana bisa kau mengusirku begitu saja?” tanya Damian.

“Aku akan memberitahu Kerajaan kalau aku menolakmu.. Jadi, pulanglah..” ucap Aillard.

Damian kehabisan kata-kata untuk membujuk Aillard dia pun pergi dari ruangan itu.

Dari tempat Aillard berada, Aillard melihat seseorang pria dengan setelan jas rapih tengah berdiri di samping sebuah mobil. Hingga tak lama kemudian Damian datang lalu pria itu membukakan pintu mobil untuk Damian. Setelah melihat wajah pria itu, Aillard mengetahui satu hal.

Aillard adalah putra tertua Bangsawan Randolf, dia memiliki tiga orang adik yang dua adik termudanya merupakan kembar laki-laki dan perempuan.

Karena pekerjaannya, Aillard meninggalkan kota Delmarev dan tinggal di Kota Shannon dengan Audric Randolf, putra kedua Randolf. Sementara si kembar tetap tinggal di Mansion Randolf di Utara.

Setelah matahari terbenam, Aillard pergi ke perpustakaan militer setelah menugaskan prajuritnya untuk berpatroli. Aillard mempercayai Bryan untuk mengambil alih komando selama patroli.

Bryan membagi pasukannya menjadi empat pasukan yang akan pergi  berpatroli ke  empat arah yang berbeda. Namun, seperti malam-malam sebelumnya, patroli mereka tidak mendapatkan masalah apapun. Hanya saja, Bryan mendapat panggilan dari pasukannya yang pergi ke Timur Kota Shannon, setelah mendapatkan panggilan itu Bryan segera pergi ke Timur dan sampai di perbatasan Kota Shannon dan Kota Adelaide.

Sesampainya di sana, Bryan diantar oleh salah satu prajurit ke sebuah mobil militer, seorang remaja laki-laki berusia lima belas tahun tengah duduk dengan santai di dalamnya.

“Kau?” ucap Bryan setelah melihat remaja itu.

“Halo, Tuan Swan!” sapa remaja itu.

“Bukankah kau Tuan Muda Randolf?” tanya Bryan.

“Sungguh ingatan yang buruk untuk seorang komandan sepertimu.” Balas remaja itu.

“Nyelekit!” Gumam Bryan dalam hati.

“Kau tidak sendirian bukan? Dimana pelayanmu? Apa kau datang bersama saudaramu?” tanya Bryan bertubi-tubi.

Remaja itu menghela nafas lalu melemparkan tatapan datar kepada Bryan. Dia menatap Bryan dalam-dalam hingga Bryan merasa tidak nyaman dan memalingkan wajahnya.

“Kalian berpatroli untuk menemukan pelaku teror malam itu kan?” tanya Remaja itu.

Spontan Bryan kembali melihat ke arahnya.

“Aku rasa saudariku melihatnya” ucap remaja itu.

“Lalu, dimana dia sekarang?” tanya Bryan.

“Itu masalahnya.” Jawab remaja itu santai.

“Dimana? Jangan bilang kau tidak tahu!” ucap Bryan.

“Jangan bertanya jika kau sudah tahu jawabannya!” balas remaja itu.

Setelah mendengar hal itu, segera Bryan menyisir jalanan untuk menemui adik bungsu Aillard.

“Bisakah kau sebutkan ciri-ciri saudarimu?” tanya Bryan.

“Namanya Ethelyne Zylvechia Randolf, dia menggunakan gaun hitam dengan rambut hitam yang terurai, dia memiliki kulit yang pucat dan sorot mata yang dingin dengan pupil berwarna hitam, satu hal yang jelas dia sangat cantik.” Jelas remaja itu.

“Bukankah kalian kembar? Kenapa kedengarannya dia sangat berbeda denganmu?” Tanya Bryan heran.

“Maksudmu aku jelek?” tanya remaja itu.

Bryan memutar bola matanya dan sadar jika terus mendebat remaja yang sedang dalam masa memberontak tidak akan cepat berakhir.

“Apa baru saja kau kesal padaku?" tanya remaja itu.

“Tidak, siapa namamu?” tanya Bryan.

“Ingat ini, Aku adalah Eliezer Zico Hann Randolf, Put-“

“Baiklah, Tuan Muda Randolf, aku akan meminta prajuritku mengantarmu ke tempat tujuanmu, jadi serahkan pencarian Nona Ran-“

“Lady Ethelyne.” Potong Zico.

“Baiklah, pencarian Lady Ethelyne akan dilakukan oleh tim patroli..” ujar Bryan.

“Kau yakin dapat menemukannya?" tanya Zico.

“Kami pasti menemukannya..” ucap Bryan mantap.

"Baiklah, tidak perlu mengantar, mobilku ada di  dekat sini, semoga berhasil!” Pungkas Zico sebelum akhirnya melenggang pergi dengan santainya.

Bryan hanya menatap remaja itu tanpa mengatakan apa pun, saat bawahannya menyadarkannya, segera dia memberi perintah untuk mengawasi diam-diam sampai Zico tiba di tujuannya.

Eliezer Zico Hann Randolf  adalah putra ketiga Randolf, di antara anak-anak Randolf, Zico adalah satu-satunya putra yang mewarisi sifat Randolf.

Sifatnya sangat berbeda dengan kedua kakaknya. Bahkan Zico dan Zylvechia yang merupakan sepasang saudara kembar memiliki sifat yang bertentangan. Satu-satunya hal yang sama dari mereka adalah sama-sama menyukai  pertarungan.

Zico adalah anak yang aktif dan selalu ingin tahu, dia terkesan ceria dan jahil. Selain itu, Zico juga merupakan pribadi yang cerewet dan mudah bergaul dengan siapa pun.

Meskipun demikian, Zico selalu menghormati orang-orang yang lebih tua darinya, kecuali Bryan Swan.

Dia tidak pandang bulu untuk memberikan rasa hormat, dia sangat dermawan dan suka membantu rakyat Delmarev. Karena sifatnya itu, Zico disukai banyak  orang.

Sementara saudara kembarnya memiliki sifat yang dingin dan tidak mudah didekati. Dia memiliki sorot mata yang tajam dan sering memasang wajah tanpa ekspresi.

Zylvechia adalah sosok  jenius yang tegas dan memiliki lidah yang tajam. Dia tidak memiliki banyak kata untuk di ucapkan, namun jika dia sudah berbicara, orang-orang akan mulai diam.

Sifat Zylvechia ini bahkan membuat Sang ayah dan Ketiga Kakaknya merasa tertekan jika berbicara dengannya. Satu-satunya orang yang yang bisa membuatnya melembut adalah Ibunya, Claire Quinn atau Madam Quinn.

Madam Quinn berasal dari Bristol, kota kecil yang rata-rata penduduknya adalah seorang pedagang. Madam Quinn sebelumnya adalah seorang pemimpin prajurit sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti setelah Tuan Randolf menikahinya.

Sementara Tuan Randolf yang memiliki nama lengkap Aelfric Faust Hann Randolf adalah laki-laki tampan berdarah biru yang memimpin Kota Delmarev sejak lama.

Karena hal itu, banyak penduduk yang heran karena Tuan Randolf tidak terlihat menua sedikit pun, bahkan teror pembunuh malam dikaitkan dengan Tuan Randolf, rumornya Bangsawan Randolf mengambil energi kehidupan manusia untuk membuatnya tetap terlihat muda.

Terpopuler

Comments

Eky Tama

Eky Tama

aku hadir ... aku bacanya nyicil, ya. semangat

2022-12-12

3

Heavenly Demon

Heavenly Demon

Semangat updatenya thorrr....

2022-11-28

3

Na Ca

Na Ca

lanjut thor!

2022-08-18

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!