Pagi tiba, Aillard mengadakan sebuah rapat untuk membahas kasus terbaru serta kesaksian Dax.
Dengan adanya rekaman CCTV, Aillard pun percaya ancaman ini bukanlah tindakan wajar yang dilakukan manusia. Dia mengeluarkan peraturan baru tentang ditiadakannya berbagai aktivitas di malam hari demi keselamatan penduduk kota. Peraturan itu tidak hanya berlaku di Shannon, melainkan seluruh kota.
Kerajaan menyetujui hal itu, sanksi berlaku pada siapapun yang melanggarnya.
Aillard dan Brian pergi makan siang bersama setelah rapat selesai. Mereka memilih pergi ke Cafe Audric dan makan disana. Secara kebetulan, Zico pun sedang membantu disana.
Di Cafe, Aillard larut dalam diamnya, lebih tepatnya dia larut dalam pikirannya sendiri yang akhirnya mempercayai keberadaan Un-Human. Namun, dia kembali bertanya-tanya, makhluk seperti apa yang menyerang manusia dan apa tujuannya.
"Aillard?" panggil Brian.
"Huh?" Aillard tersadar.
"Makanan sudah datang sejak tadi dan adikmu memanggilmu berkali-kali, kemana saja kau?" tanya Brian.
"Entahlah, sulit ku akui aku mempercayai hal itu.." balas Aillard.
"Mau bagaimana lagi, kan? Semua sudah ada buktinya.." ujar Brian.
"Kau benar, namun, tetap saja sesuatu mengganjal, meski demikian, selalu ada banyak pertanyaan yang muncul, itu membuatku semakin ragu.." ujar Aillard.
"Perlahan saja.. " ucap Brian.
Malam harinya, kelompok berjubah hitam itu kembali berkumpul. Phantom Child datang langsung ke hadapan Lux dan Xavier. Sebelum sempat sepuluh orang itu menyadari kehadirannya, Phantom Child sudah lebih dulu mengambil langkah untuk berdiri di hadapan Xavier dan Lux yang kebetulan berdiri berdampingan.
"Kenapa? Kenapa lari? Dia hanya sendirian! Takut?" tanya Phantom Child.
Segera semuanya berlutut setelah suara dinginnya terdengar. Xavier dan Lux tentu saja ketakutan saat itu, tubuh mereka gemetar bahkan mereka sampai keringat dingin.
"Di-dia.." ucap Xavier gugup.
"Ya?" balas Phantom Child menyimak.
"Di-dia.. dari Abyss.." lanjut Xavier.
"Aku tahu, makanya aku bertanya kenapa kau melarikan diri? Kau lupa tugasmu?" tanya Phantom Child lagi.
Segera Xavier bersujud memohon ampun.
"Ma--"
"Bukankah kau seharusnya sudah tahu aturannya? Kau bergabung bersama kami, maka Mati bukanlah hal yang akan membuatmu takut. Kami adalah pemburu, tidak aneh jika satu atau dua pemburu mati karena mangsanya.. Ini tentang membunuh atau dibunuh, namun mangsa kita adalah mereka yang membelot Sang Ratu. " ujar Phantom Child.
Semua terdiam.
"Manusia diburu oleh Predator, Para Manusia menyebut mereka Un-Human tanpa tahu lebih banyak tentang mereka.. Kita tidak melindungi manusia, kita hanya hakim yang mengadili mereka yang berbuat jahat. Untuk permulaan, mari hindari pertemuan dengan mereka.. Namun, jika mereka berani menghalangi, mungkin pekerjaan kalian akan bertambah.."
"Baik, sudah cukup aku berpidato, kedepannya aku tidak ingin hal ini terulang lagi... " pungkas Phantom Child lalu berlalu pergi.
Seperginya Phantom Child, Xavier dan Lux tertunduk layu. Mereka seolah telah menahan nafas dalam waktu yang lama sebelum akhirnya mendapatkan kembali oksigen mereka.
Floryn datang ke hadapan mereka dengan wajah kesal.
"Bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas kepada kalian?" tanya Floryn.
"Tunggu, Floryn ada apa?" tanya Barbara mencoba menahan kekesalan Floryn yang mau meledak.
"Lux?" panggil Floryn menunggu jawaban.
"Kami salah langkah, tidak, seharusnya aku pergi saat itu, namun aku memilih menghentikannya.." ujar Xavier.
"Apa maksudmu?" tanya Maxime.
"Ada Predator diantara orang-orang militer.." jawab Lux.
"Berapa banyak?" tanya Peter.
"Kami baru menemukan satu.." jawab Lux.
"Aku akan menangkapnya.." ujar Emmanuel.
"Tidak, kau dan aku tidak berurusan dengan Militer" Jack membantah.
"Kau tahu namanya?" tanya Peter.
"Aku tidak tahu, namun aku ingat jelas wajahnya.." jawab Xavier.
"Jack, kau ingat Arthur?" tanya Lux.
"Tentu.."
"Aroma tubuhnya persis seperti Arthur, " ucap Lux.
"Kau benar, tapi dia bukan Arthur.." tambah Xavier.
"Mungkinkah, keturunan Cassandre?" celetuk Maxime.
"Tapi, bukankah Klan Cassandre sudah di musnahkan?" tanya Floryn.
Hening seketika.
"Jika bisa tangkap dia hidup-hidup.. Akan lebih mudah memastikannya.." ujar Jack.
Mengintai aktivitas Damian dan Dax ternyata mampu menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Mereka masih ragu mengelompokkan Dax ke dalam Predator atau bukan. Hal-hal yang dilakukan oleh Dax akan di awasi mulai saat ini, dan itu adalah hal yang menentukan siapa Dax sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 12 Episodes
Comments
Yoorinnn J.V
Semangat updatenyaaa
2023-01-13
0