Legenda Pedang Bulan
Gejolak api mengisi kegelapan.
Asap panas mengepul, genangan air mendidih tepat di bawah telapak kaki.
Tumpukkan abu menyebar di mana-mana melapisi tanah yang hitam.
Dinding hitam bagai tebing curam terbuat dari batu abadi yang keras.
Bisa disebut sebagai batu dari dunia bawah.
Besi lancip yang ditempa sedemikian rupa terlihat menari-nari di bawah sana.
Sejauh mata memandang dari ketinggian di atas jurang neraka yang curam, kilatan bagai petir menyambar disambut dengan bunyi dentingan nyaring yang saling bersahutan.
Suara tapak kaki menyentuh air mengisi keheningan selain suara gejolak api.
Keringat dingin mengucur dari keningnya, darah terus-menerus mengalir dari setiap kulitnya yang terbuka.
Nafasnya memburu, tetap berusaha memegang gagang pedang dengan satu genggaman. Pandangannya hanya tertuju pada satu sosok, besar dan gagah.
Tidak ada luka di seluruh tubuhnya yang menjulang tinggi. Kedua tanduk kerbau melingkar di kepalanya, menunjukan sosoknya yang menyeramkan daripada apapun yang ada di dunia ini.
"Zhang Yuan." Suaranya menggelegar bagai petir, namun seperti angin dingin.
Jemari besarnya dengan kuku tajam menunjuk sosok Zhang Yuan yang terus menggenggam gagang pedangnya tanpa gentar. "Kenapa tidak menyerah juga? Percuma saja, kau akan segera mati." Lanjutnya.
Zhang Yuan yang mendengar itu terkekeh masam. Di sela-sela nafasnya yang memburu ia berucap, "Enyahlah! Walaupun aku akan mati, arwahku akan tetap bertarung denganmu!"
Perkataan Zhang Yuan hanya menimbulkan tawa menggelegar dari sang iblis.
Ia menunjuk Zhang Yuan dengan remeh, menantangnya untuk berduel sekali lagi. Zhang Yuan memberikan senyum miring, rasa semangat bertarung yang bergejolak ini kembali lagi.
Ia merindukan saat-saat ini, saat dimana ia memiliki rasa nafsu untuk bertarung. Zhang Yuan, di usianya yang masih muda sudah melangkah pada dunia kultivasi. Dan sekarang menjadi salah satu kultivator terhebat di antara 5 kultivator terkenal lainnya.
Dan kali ini hanya dirinya sendiri yang menapak pada dunia bawah untuk mengalahkan raja iblis kejam yang telah menghancurkan dunianya dalam sekejap mata.
Kakaknya, saudaranya, keluarganya, teman-temannya, semuanya telah musnah dan mati menjadi abu. Bahkan keempat kultivator hebat yang ia anggap sebagai saudaranya itu sudah melebur sampai ke tulang.
Tangan Zhang Yuan gemetar, rasa semangat dan dendam mengalir dalam darahnya. Dengan kuda-kuda yang kokoh ia mengambil banyak udara dari mulutnya walaupun sekarang paru-parunya mungkin sudah terluka begitu parah.
Zhang Yuan berteriak, amarah mengguncang nya hingga membuatnya menjadi gila. Kilat menyambar di matanya, dengan satu hentakkan kaki ia mampu berlari ratusan kilometer dengan waktu persekian detik.
Gejolak api semakin besar, abu berterbangan di mana-mana.
Iblis dunia bawah mundur beberapa langkah, mengambil pedang neraka yang paling ia banggakan dan menodongkannya pada sosok Zhang Yuan yang berlari kencang ke arahnya.
Pikiran Zhang Yuan kosong, bahkan kesadarannya di ambil alih oleh kemarahannya sendiri.
"Adik Yu, aku berjanji padamu akan memberikanmu manisan setiap hari." lirih Zhang Yuan dalam hati menyebut nama adik satu-satunya. Alisnya mengernyit, menahan tangis dengan penuh rasa penyesalan.
"Aku telah melanggar janjiku, nyatanya aku tidak pernah memberikanmu manisan selain hari itu." Zhang Yuan, pria itu kembali bertambah gusar dalam hatinya. Mengingat betapa keji ia melanggar janji dan mencampakkan adik nya itu dahulu.
Langkahnya bertambah cepat, pedangnya terangkat ke atas dengan cahaya terang hampir menerangi seluruh jurang.
"Aku berjanji akan bermain bersamamu dan membawakan mu manisan setiap hari. Aku berjanji."
"AYUNAN PEDANG BULAN PURNAMA!!" Teriaknya penuh kemarahan yang menggebu, Zhang Yuan mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga ketika iblis dunia bawah tepat berada di jangkauannya.
Asap mengepul, abu berterbangan, batu-batu abadi jurang neraka retak.
Gempa terjadi selama beberapa detik sebelum kesunyian kembali melanda.
Zhang Yuan mengatur nafasnya, pandangannya berkunang-kunang setelah mengeluarkan jurus terkuat yang ia latih selama bertahun-tahun.
Abu mengepul tepat di bawah kakinya, pedang bulan masih terlihat utuh dengan warna ungu kebiruan khasnya.
Setelah abu mulai menghilang, Zhang Yuan pikir ia telah menebas atau bahkan menghancurkan Iblis dunia bawah dengan sekali ayunan bulan purnama.
Tapi kenyataannya seribu kali lebih mengejutkan. Zhang Yuan muntah darah ketika tusukan pedang besi raksasa menembus perutnya, isi perutnya hancur, paru-parunya bekerja lebih lambat dari sebelumnya. Pedang itu menusuk dari tengah perutnya, lalu pedang itu menyayat perutnya ke kanan dan ke kiri, membelah bagian tubuh atas dan bawah menjadi terpisah.
"Kau pikir ayunan pedang ringanmu itu dapat membunuhku?" Suara iblis dunia bawah bergema di telinganya sebelum akhirnya ia kehilangan pendengaran.
Iblis dunia bawah memutar pedang besi keabadiannya, lalu menggerakkannya ke kiri dan kanan sekali lagi membentuk garis horizontal. Tubuh Zhang Yuan mendingin ketika menyentuh bebatuan.
Matanya melotot sempurna, ia masih memiliki kesadaran. Tapi yang ia lihat bukanlah pemandangan dunia bawah, melainkan sesuatu.
Ah, bukan! Ia melihat seseorang, seseorang yang terlihat tidak asing baginya.
Zhang Yuan melihat dirinya sendiri duduk di antara catatan-catatan miliknya di atas meja. Wajahnya menampakkan rasa bosan, namun tak lama kemudian ia tersenyum jahil sambil menuangkan tinta hitam ke atas catatannya sendiri. Itu adalah catatan tugas untuk murid tingkat menengah di sekte.
Kakak seperguruannya memarahinya, hendak mengejarnya tapi Zhang Yuan sudah lebih dulu melompat dari jendela dan kabur menuju pasar untuk makan daging di salah satu kedai di desa.
Kemudian ia melihat dirinya sendiri berada di tempat berbeda, yaitu ketika ia tidak sengaja membuat adik seperguruannya yang paling muda, Chang Yu menangis keras. Bocah kecil itu menghentak-hentakkan kaki kecilnya ke tanah, berteriak menyalahkan Zhang Yuan.
Zhang Yuan terlihat bingung ketika menghadapinya, tapi ia memiliki ide cemerlang untuk menenangkan Chang Yu dengan menggendongnya di pundak dan kabur diam-diam menuju pasar desa.
Disana ia membelikan bocah itu manisan yang banyak, dan itu ampuh untuk membuatnya berhenti menangis.
Kali pertama ia melihat senyuman Chang Yu membuatnya merasakan perasaan yang berbeda, ia baru menyadari bahwa anak-anak itu polos dan menyenangkan. Mereka menyelundup ke sekte dan makan manisan diam-diam disana.
"Kak Yuan akan membawakan manisan ini lagi kan? aku menyukainya!" Zhang Yuan tersenyum ketika mendengar perkataan kekanakan Chang Yu.
Ia menjawab, "Ya, aku akan membawakanmu manisan setiap hari." Kepala Zhang Yuan memanas, air mata keluar begitu saja. Ketika ia masih memiliki kesadaran dan menatap dirinya sendiri di sana, ia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa ketika ia tidak menepati janjinya sama sekali pada Chang Yu. Perlahan ia sibuk sendiri dengan berbagai urusan ketika menjadi seorang kultivator, dan meninggalkan Chang Yu sendirian.
Ah, beginikah rasanya mati? Sakit sekali. Perlahan semuanya berubah menjadi putih. Zhang Yuan memiliki sedikit lagi kesadaran sebelum ia benar-benar akan pergi.
Kaki kecil melangkah ke arahnya,ketika ia mendongak untuk melihat, yang ia lihat adalah sosok Chang Yu. Bocah itu mengenakan seragam sekte lengkap dan rapih, rambutnya yang lurus menjuntai ke bawah.
"Chang... Yu..?" Chang Yu membungkuk, menepuk kepala Zhang Yuan dengan senyuman polosnya yang hangat. Zhang Yuan merasakan kehangatan sekali lagi, memegang tangan Chang Yu yang tengah menepuk kepalanya.
Bibir pucat Zhang Yuan bergerak berusaha mengatakan sesuatu, "Ayo... pergi dan bermain.. bersama..".
Tidak ada balasan dari Chang Yu, senyum polosnya luntur ketika mendengar ucapan itu.
Chang Yu menggigit bibir bawahnya sendiri, matanya berkaca-kaca menatap mata Zhang Yuan yang hampir menutup sepenuhnya.
Ia menggeleng, mendorong tubuh Zhang Yuan dengan keras, "Tidak! Pergilah!" Zhang Yuan merasakan jantungnya yang semula ingin berhenti kembali berdetak cepat, tubuhnya serasa melayang di udara, jatuh ke bawah diliputi kegelapan.
Tangannya meraih-raih sosok Chang Yu yang semakin menjauh. " CHANG YU!!"
BRAK!
.
.
.
"Hei, berapa harga budak disini? anda bisa menjualnya dengan harga murah kan?" Suara hiruk pikuk pasar terdengar jelas. Roda dari kereta kuda terdengar dari luar, dan yang paling bisa di dengar disini adalah proses jual-beli yang aneh.
" Bocah kotor! Bangunlah! Sedikit lagi akan ada yang membelimu!". Seketika ia membuka kelopak matanya,dan yang ia dapati adalah bilik kayu rapuh. Bawahnya terdapat beberapa roda.
Dan ia menyadari sesuatu setelah beberapa detik.
"Dimana aku?".
-***Bersambung-
Hai, berikan semangat padaku ya agar cepat up nya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Ini cerita Alurnya kok berantakan
saran Perbaiki Tor 🙏
2023-06-17
0