NovelToon NovelToon

Legenda Pedang Bulan

Pertarungan Dunia Bawah

Gejolak api mengisi kegelapan.

Asap panas mengepul, genangan air mendidih tepat di bawah telapak kaki.

Tumpukkan abu menyebar di mana-mana melapisi tanah yang hitam.

Dinding hitam bagai tebing curam terbuat dari batu abadi yang keras.

Bisa disebut sebagai batu dari dunia bawah.

Besi lancip yang ditempa sedemikian rupa terlihat menari-nari di bawah sana.

Sejauh mata memandang dari ketinggian di atas jurang neraka yang curam, kilatan bagai petir menyambar disambut dengan bunyi dentingan nyaring yang saling bersahutan.

Suara tapak kaki menyentuh air mengisi keheningan selain suara gejolak api.

Keringat dingin mengucur dari keningnya, darah terus-menerus mengalir dari setiap kulitnya yang terbuka.

Nafasnya memburu, tetap berusaha memegang gagang pedang dengan satu genggaman. Pandangannya hanya tertuju pada satu sosok, besar dan gagah.

Tidak ada luka di seluruh tubuhnya yang menjulang tinggi. Kedua tanduk kerbau melingkar di kepalanya, menunjukan sosoknya yang menyeramkan daripada apapun yang ada di dunia ini.

"Zhang Yuan." Suaranya menggelegar bagai petir, namun seperti angin dingin.

Jemari besarnya dengan kuku tajam menunjuk sosok Zhang Yuan yang terus menggenggam gagang pedangnya tanpa gentar. "Kenapa tidak menyerah juga? Percuma saja, kau akan segera mati." Lanjutnya.

Zhang Yuan yang mendengar itu terkekeh masam. Di sela-sela nafasnya yang memburu ia berucap, "Enyahlah! Walaupun aku akan mati, arwahku akan tetap bertarung denganmu!"

Perkataan Zhang Yuan hanya menimbulkan tawa menggelegar dari sang iblis.

Ia menunjuk Zhang Yuan dengan remeh, menantangnya untuk berduel sekali lagi. Zhang Yuan memberikan senyum miring, rasa semangat bertarung yang bergejolak ini kembali lagi.

Ia merindukan saat-saat ini, saat dimana ia memiliki rasa nafsu untuk bertarung. Zhang Yuan, di usianya yang masih muda sudah melangkah pada dunia kultivasi. Dan sekarang menjadi salah satu kultivator terhebat di antara 5 kultivator terkenal lainnya.

Dan kali ini hanya dirinya sendiri yang menapak pada dunia bawah untuk mengalahkan raja iblis kejam yang telah menghancurkan dunianya dalam sekejap mata.

Kakaknya, saudaranya, keluarganya, teman-temannya, semuanya telah musnah dan mati menjadi abu. Bahkan keempat kultivator hebat yang ia anggap sebagai saudaranya itu sudah melebur sampai ke tulang.

Tangan Zhang Yuan gemetar, rasa semangat dan dendam mengalir dalam darahnya. Dengan kuda-kuda yang kokoh ia mengambil banyak udara dari mulutnya walaupun sekarang paru-parunya mungkin sudah terluka begitu parah.

Zhang Yuan berteriak, amarah mengguncang nya hingga membuatnya menjadi gila. Kilat menyambar di matanya, dengan satu hentakkan kaki ia mampu berlari ratusan kilometer dengan waktu persekian detik.

Gejolak api semakin besar, abu berterbangan di mana-mana.

Iblis dunia bawah mundur beberapa langkah, mengambil pedang neraka yang paling ia banggakan dan menodongkannya pada sosok Zhang Yuan yang berlari kencang ke arahnya.

Pikiran Zhang Yuan kosong, bahkan kesadarannya di ambil alih oleh kemarahannya sendiri.

"Adik Yu, aku berjanji padamu akan memberikanmu manisan setiap hari." lirih Zhang Yuan dalam hati menyebut nama adik satu-satunya. Alisnya mengernyit, menahan tangis dengan penuh rasa penyesalan.

"Aku telah melanggar janjiku, nyatanya aku tidak pernah memberikanmu manisan selain hari itu." Zhang Yuan, pria itu kembali bertambah gusar dalam hatinya. Mengingat betapa keji ia melanggar janji dan mencampakkan adik nya itu dahulu.

Langkahnya bertambah cepat, pedangnya terangkat ke atas dengan cahaya terang hampir menerangi seluruh jurang.

"Aku berjanji akan bermain bersamamu dan membawakan mu manisan setiap hari. Aku berjanji."

"AYUNAN PEDANG BULAN PURNAMA!!" Teriaknya penuh kemarahan yang menggebu, Zhang Yuan mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga ketika iblis dunia bawah tepat berada di jangkauannya.

Asap mengepul, abu berterbangan, batu-batu abadi jurang neraka retak.

Gempa terjadi selama beberapa detik sebelum kesunyian kembali melanda.

Zhang Yuan mengatur nafasnya, pandangannya berkunang-kunang setelah mengeluarkan jurus terkuat yang ia latih selama bertahun-tahun.

Abu mengepul tepat di bawah kakinya, pedang bulan masih terlihat utuh dengan warna ungu kebiruan khasnya.

Setelah abu mulai menghilang, Zhang Yuan pikir ia telah menebas atau bahkan menghancurkan Iblis dunia bawah dengan sekali ayunan bulan purnama.

Tapi kenyataannya seribu kali lebih mengejutkan. Zhang Yuan muntah darah ketika tusukan pedang besi raksasa menembus perutnya, isi perutnya hancur, paru-parunya bekerja lebih lambat dari sebelumnya. Pedang itu menusuk dari tengah perutnya, lalu pedang itu menyayat perutnya ke kanan dan ke kiri, membelah bagian tubuh atas dan bawah menjadi terpisah.

"Kau pikir ayunan pedang ringanmu itu dapat membunuhku?" Suara iblis dunia bawah bergema di telinganya sebelum akhirnya ia kehilangan pendengaran.

Iblis dunia bawah memutar pedang besi keabadiannya, lalu menggerakkannya ke kiri dan kanan sekali lagi membentuk garis horizontal. Tubuh Zhang Yuan mendingin ketika menyentuh bebatuan.

Matanya melotot sempurna, ia masih memiliki kesadaran. Tapi yang ia lihat bukanlah pemandangan dunia bawah, melainkan sesuatu.

Ah, bukan! Ia melihat seseorang, seseorang yang terlihat tidak asing baginya.

Zhang Yuan melihat dirinya sendiri duduk di antara catatan-catatan miliknya di atas meja. Wajahnya menampakkan rasa bosan, namun tak lama kemudian ia tersenyum jahil sambil menuangkan tinta hitam ke atas catatannya sendiri. Itu adalah catatan tugas untuk murid tingkat menengah di sekte.

Kakak seperguruannya memarahinya, hendak mengejarnya tapi Zhang Yuan sudah lebih dulu melompat dari jendela dan kabur menuju pasar untuk makan daging di salah satu kedai di desa.

Kemudian ia melihat dirinya sendiri berada di tempat berbeda, yaitu ketika ia tidak sengaja membuat adik seperguruannya yang paling muda, Chang Yu menangis keras. Bocah kecil itu menghentak-hentakkan kaki kecilnya ke tanah, berteriak menyalahkan Zhang Yuan.

Zhang Yuan terlihat bingung ketika menghadapinya, tapi ia memiliki ide cemerlang untuk menenangkan Chang Yu dengan menggendongnya di pundak dan kabur diam-diam menuju pasar desa.

Disana ia membelikan bocah itu manisan yang banyak, dan itu ampuh untuk membuatnya berhenti menangis.

Kali pertama ia melihat senyuman Chang Yu membuatnya merasakan perasaan yang berbeda, ia baru menyadari bahwa anak-anak itu polos dan menyenangkan. Mereka menyelundup ke sekte dan makan manisan diam-diam disana.

"Kak Yuan akan membawakan manisan ini lagi kan? aku menyukainya!" Zhang Yuan tersenyum ketika mendengar perkataan kekanakan Chang Yu.

Ia menjawab, "Ya, aku akan membawakanmu manisan setiap hari." Kepala Zhang Yuan memanas, air mata keluar begitu saja. Ketika ia masih memiliki kesadaran dan menatap dirinya sendiri di sana, ia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa ketika ia tidak menepati janjinya sama sekali pada Chang Yu. Perlahan ia sibuk sendiri dengan berbagai urusan ketika menjadi seorang kultivator, dan meninggalkan Chang Yu sendirian.

Ah, beginikah rasanya mati? Sakit sekali. Perlahan semuanya berubah menjadi putih. Zhang Yuan memiliki sedikit lagi kesadaran sebelum ia benar-benar akan pergi.

Kaki kecil melangkah ke arahnya,ketika ia mendongak untuk melihat, yang ia lihat adalah sosok Chang Yu. Bocah itu mengenakan seragam sekte lengkap dan rapih, rambutnya yang lurus menjuntai ke bawah.

"Chang... Yu..?" Chang Yu membungkuk, menepuk kepala Zhang Yuan dengan senyuman polosnya yang hangat. Zhang Yuan merasakan kehangatan sekali lagi, memegang tangan Chang Yu yang tengah menepuk kepalanya.

Bibir pucat Zhang Yuan bergerak berusaha mengatakan sesuatu, "Ayo... pergi dan bermain.. bersama..".

Tidak ada balasan dari Chang Yu, senyum polosnya luntur ketika mendengar ucapan itu.

Chang Yu menggigit bibir bawahnya sendiri, matanya berkaca-kaca menatap mata Zhang Yuan yang hampir menutup sepenuhnya.

Ia menggeleng, mendorong tubuh Zhang Yuan dengan keras, "Tidak! Pergilah!" Zhang Yuan merasakan jantungnya yang semula ingin berhenti kembali berdetak cepat, tubuhnya serasa melayang di udara, jatuh ke bawah diliputi kegelapan.

Tangannya meraih-raih sosok Chang Yu yang semakin menjauh. " CHANG YU!!"

BRAK!

.

.

.

"Hei, berapa harga budak disini? anda bisa menjualnya dengan harga murah kan?" Suara hiruk pikuk pasar terdengar jelas. Roda dari kereta kuda terdengar dari luar, dan yang paling bisa di dengar disini adalah proses jual-beli yang aneh.

" Bocah kotor! Bangunlah! Sedikit lagi akan ada yang membelimu!". Seketika ia membuka kelopak matanya,dan yang ia dapati adalah bilik kayu rapuh. Bawahnya terdapat beberapa roda.

Dan ia menyadari sesuatu setelah beberapa detik.

"Dimana aku?".

-***Bersambung-

Hai, berikan semangat padaku ya agar cepat up nya!

Kelahiran Kembali

"Dimana aku?"

.

.

.

Kereta kuda bergerak ringan menimbulkan getaran. Bocah itu meringkuk karena kaget, pakaiannya lusuh, wajahnya kotor.

Dan yang paling tidak masuk akal dari dirinya adalah ia tidak mengingat dimana ia berada sekarang.

"Ku bilang cepat bangun bodoh!"

BRAK!

Tubuhnya tersungkur ketika di tendang. Rasanya ingin muntah, tapi ia tahan semua itu.

Dengan susah payah dengan tubuh yang lemah, ia mengubah posisinya menjadi duduk. Selagi mengumpulkan kesadaran, ia melirik kesana-sini, berusaha untuk mengingat dan mengetahui sesuatu.

Tapi, tetap saja. Ia tidak mengingat apapun.

"Tubuhku sakit.." Batinnya.

Tiba-tiba ia mengingat sesuatu, dan itu membuatnya kaget sendiri. Lekas ia mengangkat tangannya, dan yang ia lihat adalah tangan lusuh yang kurus.

Ukurannya jauh lebih kecil dari sebelumnya.

Ketika ia melihat postur tubuhnya sendiri, itu membuatnya tambah terkejut lagi.

"Sial! Sebenarnya apa yang terjadi?! Bukankah aku sudah mati?! ".

Dan ya, Akhirnya ia menyadari sesuatu yang janggal.

Kenapa ia berada disini dengan tubuh yang berbeda? Seperti bukan dirinya.

Suaranya juga terdengar lebih muda, seperti suara anak berumur sekitar 16 tahun.

Padahal di usianya yang asli, ia sudah menginjak usia 20 tahun.

Apa yang sebenarnya terjadi? Ini benar-benar aneh. Matanya melirik kesana-kemari, berusaha untuk mencari petunjuk mengapa ia bisa disini. Ia menyadari, tubuhnya sekarang bukanlah tubuhnya yang asli.

Matanya teralihkan pada sesuatu. Dan itu adalah sebuah mangkuk kecil berukuran satu telapak tangan, terlihat ada sedikit sisa makanan di dalamnya, encer dan lengket. Terlihat seperti bubur.

Ia bergumam, "Apa ini?."

"Bocah kotor!"

Zhang Yuan kaget,dengan cepat ia menoleh ke arah pintu kereta kuda. Yang ia lihat pertama kali adalah pria gendut berkumis dengan wajah garangnya. Ia menatap Zhang Yuan dengan marah kemudian berteriak, "Keluarlah sekarang!".

Zhang Yuan mengernyit, rasa kesal hinggap begitu saja. Zhang Yuan berucap ketus, " Siapa kau? Masih berani bicara begitu di depanku?".

Pria gendut itu terkejut ketika mendengar ucapan ketus dari Zhang Yuan. Dengan satu gertakkan gigi ia menarik lengan kurus Zhang Yuan sampai Zhang Yuan terpental dan tersungkur di atas tanah.

Zhang Yuan merasakan sakit dan remuk pada punggungnya, "Sialan! itu sakit bodoh! ".

"Tuan, jadi anda ingin membeli yang ini?" Pria gendut mulai bernegosiasi dengan seseorang.

Zhang Yuan mengangkat pandangannya, dan yang ia lihat adalah seorang pria paruh baya. Ia mengenakan mantel tebal yang terlihat cukup mahal. Penampilannya bersih dan rapih, pantas di sebut sebagai tuan rumah dari keluarga kaya. Pria paruh baya itu mengangguk, mengelus jenggot panjangnya, dan beralih pada pria gendut, "Berapa harganya?".

Mendengar percakapan soal harga di antara mereka berdua yang terlihat sedang berbisnis membuat Zhang Yuan panik sendiri. Perasaan panik tiba-tiba datang, ketika ia mulai berfikir bahwa dirinya akan di jual.

" Hei! Apa-apaan ini? K-kenapa aku di jual belikan?! ".

Setelah menerima pembayaran yang di harapkan, Pria gendut tersenyum manis pada pria paruh baya yang sudah membeli barang bisnisnya. Ia mengangkat kerah pakaian Zhang Yuan tanpa beban dan menyodorkan tubuh kecilnya ke hadapan pria paruh baya. Pria paruh baya itu menatap Zhang Yuan dengan pandangan dingin yang sulit di artikan.

Zhang Yuan menaruh pandangan datar sambil membatin, "Pak tua, apa ada yang salah dengan wajahku? ".

Pria paruh baya itu bertanya, "Apa dia laki-laki?".

Pria gendut terkekeh, "Tentu saja, walaupun ia memiliki kelainan karena suka memakai pakaian perempuan dan berdandan, ia tetaplah seorang budak laki-laki yang kami jual. Tuan jangan khawatir, ia cukup berguna untuk membersihkan rumah."

Zhang Yuan merasa seperti ada anak panah besar menembus kepalanya. Percakapan tadi membuatnya marah. Lekas ia mengamati tangannya serta tubuhnya. Memang, ia mengenakan pakaian perempuan, tapi mengapa?! Dia kan laki-laki!.

"Hidupku kenapa begini?..." Zhang Yuan membatin nestapa.

Pria paruh baya itu tersenyum, ia mengucapkan terimakasih pada pria gendut penjual budak dan membalikkan punggungnya.

"Anak kecil, ikut aku." Ujarnya dengan suaranya yang mulai serak.

Zhang Yuan terdiam sebentar, ia tidak pernah bermimpi maupun membayangkan seratus kali ia akan menjadi budak. Awalnya ia seorang kultivator terkenal, tapi kenapa ia malah turun jabatan menjadi seorang budak?!. Hidup memang tidak adil.

Zhang Yuan, di kehidupannya yang sekarang ia harus berprilaku layaknya seorang budak yang tunduk pada tuannya.

Zhang Yuan mengangguk, "Ya, Tuan.."

Ia menapak pada tanah yang kering, meninggalkan barisan kereta yang berisi banyak budak siap untuk di jual. Mereka kurus, kelaparan, dan tidak memiliki semangat untuk hidup. Banyak dari mereka, terutama di usia yang masih muda dijual dengan harga murah. Mereka diberi berbagai makanan yang tidak layak untuk dimakan, seperti bubur yang sudah dingin dan basi. Dan itu membuat hati seorang Zhang Yuan tergoyah, ia marah, kesal, sedih.

Kenapa ia tidak memperdulikan mereka sama sekali saat ia dalam masa jaya?.

Kenapa? Kenapa Zhang Yuan jadi lupa diri?.

Zhang Yuan menunduk, matanya terus menatap tanah kering yang ia pijak, pikirannya kosong. Tapi tak lama kemudian barang terlempar ke arahnya, seperti sebuah karung yang berat.

"Bawa itu!" Teriak seseorang dari kejauhan.

Zhang Yuan menoleh dengan cepat. Dan yang ia lihat adalah seseorang berpakaian seperti pelayan, ia melemparkan karung berisi barang-barang pada Zhang Yuan. Gigi Zhang Yuan bergemeletuk menahan tinju yang sudah mengepal di tangannya.

Pelayan wanita itu terlihat masih muda, sekitar berumur 19 tahun. Ia tersenyum sinis, "Bawalah itu, jangan sampai barangnya jatuh! Kau budak yang baru di beli, jangan sampai mengecewakan! Aku ini seniormu!."

Zhang Yuan menggenggam karung berisi barang dengan erat, bahkan mungkin dengan satu genggaman ia dapat menghancurkan semua barang di dalam karung yang ia bawa. Tapi ia tetap diam, dengan kesal mengangkat karung barang itu di punggungnya dan itu membuat semua orang ternganga lebar.

Pelayan wanita tadi sampai membolakan matanya karena kaget. Kenapa bocah itu bisa sekuat itu mengangkat barang berkilo-kilo?. Zhang Yuan berjalan beberapa langkah ke depan dengan santai, ia bahkan seperti tidak membawa beban berat di pundaknya. Ia menghampiri pelayan wanita dan tersenyum jahil, "Baik senior, aku akan mematuhi perintahmu."

Pelayan wanita yang melihat itu membatin marah, "Apa-apaan budak kurang ajar ini?! Ia bersikap sombong di depanku?!! "

Zhang Yuan bersiul dan jalan lebih cepat menyusul tandu yang di dalamnya terdapat pria paruh baya yang baru saja membelinya. Pria paruh baya atau yang bisa di sebut sebagai tuan rumah itu mengintip dari jendela tandu, dan ia menemukan Zhang Yuan berjalan di sebelahnya dengan membawa karung barang di pundak.

Tuan rumah menegurnya, "Nak, apa kau tidak keberatan membawa barang seberat itu?."

Zhang Yuan menoleh lalu menyengir, "Tidak sama sekali."

"Kalau boleh tahu, siapa namamu?" Tuan rumah bertanya.

Zhang Yuan terdiam sebentar. Otaknya mencerna untuk beberapa detik. Ia berdebat dengan dirinya sendiri, apa ia harus menggunakan identitas aslinya atau tidak. Mungkin lebih baik menggunakan nama aslinya. Tapi, tapi, tapi!!.

Ia ingin bermain-main dengan kehidupan barunya ini!!.

Zhang Yuan melirik dengan senyuman jahil kemudian langsung mengeluarkan senyuman polosnya.

Ia berucap dengan lantang, "Namaku Zhi Yuo!".

Tuan rumah terkekeh setelah mengetahui namanya, "Baiklah, nama yang bagus."

Mereka terdiam satu sama lain, melanjutkan perjalanannya dengan kesunyian.

Sesekali para pelayan mengobrol sambil mengiringi tandu, tapi tidak dengan salah satu pelayan senior wanita tadi.

Pelayan wanita itu tersenyum sinis, "Budak kurang ajar itu, enaknya aku apakan ya? "

-Bersambung-

Kelahiran kembali (2)

Rombongan dengan tandu terus berjalan sampai ke luar desa. Zhang Yuan, atau yang sekarang menyebut dirinya sebagai Zhi Yuo menoleh kesana-kemari. Ia melihat suasana baru, orang-orang baru, dan pemandangan yang masih asing di matanya. Apa karena ia terlahir di tubuh yang berbeda?.

Zhi Yuo memikirkan sesuatu, dan itu berkaitan dengan zaman ini. Seperti agak berbeda dengan zamannya dulu, apa karena ia sudah lama mati dan terlahir di tubuh berbeda dengan jangka waktu yang cukup lama?.

"Kita segera sampai! Siapkan barang-barangnya!" Teriak salah satu pelayan pria yang memimpin di depan.

Zhi Yuo tersenyum lebar, dengan matanya yang menyipit memberikan kesan yang konyol pada wajahnya. Dengan semangat ia memanggul barang berat yang ia bawa sepanjang perjalanan.

Ia penasaran dengan tempat tinggal tuan yang membelinya, apakah ia orang kaya? Jelas!.

"Kalau aku bekerja dengan orang kaya, apakah aku bisa makan daging setiap hari? Hehehe, setelah puas makan daging aku akan kabur dari rumahnya! " Zhi Yuo berkata dalam hati.

Zhi Yuo kembali terdiam ketika merasakan perasaan yang aneh pada mulutnya. Sejak tadi mulutnya terasa asam dan itu membuat nafasnya tidak enak. Yang ia bingungkan, bagaimana dan darimana ada rasa asam khas makanan basi di mulutnya ini?. Pikirannya langsung tertuju pada sesuatu.

Ya! mangkuk kecil seukuran telapak tangan yang ia lihat pertama kali saat terbangun.

Terlihat agak aneh seperti bubur kuning bau dan basi.

"Apa anak pemilik tubuh ini mati karena memakan makanan basi? jadi aku mengisi tubuh yang sudah mati? ".

"Kita sudah sampai!"

Zhi Yuo tersadar dari lamunannya, mulai menanggakkan kepalanya dan yang ia lihat pertama kali adalah pekarangan luas. Ada kolam ikan besar di sebelahnya disambut dengan rumah mewah beberapa meter dari sana. Banyak pelayan mondar-mandir di susul dengan beberapa penjaga. Zhi Yuo ternganga, ternyata orang ini benar-benar kaya! Bahkan lebih kaya dari yang ia pikirkan.

Tandu berhenti tepat di tengah pekarangan rumah. Beberapa penjaga berdatangan, mulai memandu tuan rumah yang terlihat lemah karena faktor usianya. Bahkan ketika turun dari tandu ia susah untuk berdiri.

"Aku taruh dimana barang-barang ini? ".

Dari kejauhan seorang gadis kecil, mungkin lebih muda darinya berlari ke arah tandu.

Ia bukan menghampiri Tuan rumah, melainkan menghampiri seorang wanita yang menjabat sebagai pelayan senior. Wajahnya terlihat panik, keringat dingin bercucuran.

Ia menunduk, "Apa yang bisa saya lakukan senior Lin?".

Lin Mei, dirinya yang menjabat sebagai pelayan senior di kediaman keluarga ini.

Matanya menatap sinis pada gadis kecil di hadapannya.

Dengan satu lirikkan ia mulai memberikan perintah, "Di belakang ada tas Tuan Gu, didalamnya berisi banyak pakaian. Bawalah masuk ke rumah! Jangan membuatku kecewa!".

Gadis kecil itu gemetaran, dengan cepat ia menunduk patuh, " B-baik senior Lin!".

Gadis kecil itu berlari beberapa langkah ke arah belakang tandu, ia menemukan beberapa pelayan yang membawa kereta berisi banyak barang.

Ketika ia memilih tas berisi pakaian, ia malah di paksa pelayan lain untuk membawa barang lebih berat. Mau tidak mau ia harus membawa satu karung barang itu apapun yang terjadi. Ia takut di hukum, maka dari itu ia harus melakukan apa yang di perintahkan seniornya.

Zhi Yuo melihat itu dari kejauhan, menyaksikan gadis itu bersusah payah menarik karung barang yang jelas lebih besar dari tubuhnya sendiri. Sedangkan para pelayan yang tadi membawa kereta barang pergi meninggalkannya menuju kediaman.

Zhi Yuo mengernyit tidak suka ketika para pelayan itu lewat di hadapannya dengan wajah sombong yang terlihat jelas. Terlebih lagi Lin Mei, ia melewati Zhi Yuo begitu saja tanpa menoleh sedikitpun ataupun membantu gadis yang ia suruh tadi.

Zhi Yuo berdeham, "Ekhem! Apa ia tidak memiliki tanggung jawab sama sekali? Padahal ia memiliki jabatan."

Zhi Yuo sengaja membesarkan suaranya, dan itu berhasil membuat Lin Mei tersindir.

Senior dari pelayan wanita itu menoleh dengan wajah marah, "Apa katamu?".

Mendengar dari nada bicara Lin Mei yang menekan seperti itu, berarti ia telah berhasil membawa Lin Mei ke perangkapnya sendiri.

Zhi Yuo menoleh dengan wajah polos seakan ia tidak tahu apa-apa.

" Ah, ada apa Senior Lin? Apa aku baru saja membicarakanmu?".

Gigi Lin Mei bergemeletuk ketika mendengar perkataan polos yang dibuat-buat Zhi Yuo.

Ia mengibaskan lengannya, "Awas saja nanti jika kau masih seperti itu!".

Zhi Yuo terkekeh geli, seketika rasa kesalnya mulai berganti dengan rasa keinginan untuk menjahili pelayan-pelayan di kediaman ini.

" Setidaknya kehidupan baruku ini tidak membosankan." Ucapnya dalam hati dengan seringai konyol yang hampir tidak pernah lepas dari wajahnya.

Ia beralih pada gadis kecil yang masih berusaha menarik karung berisi barang, kemudian menyapanya sedikit.

"Permisi."

Gadis itu terlihat terkejut, "E-eh! Ya?!..".

Zhi Yuo menatap wajah gadis itu sebentar, lalu beralih pada karung yang ia bawa.

"Berikan padaku, biar aku bantu bawakan."

Gadis itu terlihat benar-benar terkejut sebelum ia menggeleng dengan takut, "T-tidak.. terimakasih, tapi aku harus membawanya sendiri.."

Mendengar itu membuat Zhi Yuo memasang tampang malas. Gadis ini terlalu takut dan pemalu, bagaimana cara membuatnya menjadi lebih berani?.

Zhi Yuo mengacuhkan ucapan gadis itu dan langsung merebut karung barang yang ia bawa. Kedua pundak sempitnya sekarang penuh dengan barang berat, tapi ia menganggapnya begitu ringan.

Dengan santai Zhi Yuo berucap, "Ayo, tunjukan jalan masuk ke dalam."

Gadis itu hanya bisa melongo ketika melihat tubuh kecil Zhi Yuo tidak seimbang dengan berat beban yang ia bawa. Mungkin jika dipikir-pikir menggunakan logika, pasti tubuhnya sudah jelas tertiban.

Dan sekarang ia menganggap, Zhi Yuo adalah gadis yang kuat.

Gadis kecil itu membuntuti dari belakang, kemudian menyusul berada tepat di sebelah Zhi Yuo. Hening di antara mereka berjalan di pekarangan yang luas. Mungkin pintu masuk masih agak jauh karena saking luasnya pekarangan rumah.

Karena bosan Zhi Yuo mengajukan pertanyaan, "Siapa namamu?"

Gadis itu menjawab dengan suara pelan, "X-Xie... Jia...".

Zhi Yuo mengernyitkan alisnya, " Siapa?"

"Xie Jia..".

"Katakan lebih keras."

"X-Xie Jia!"

"Lebih keras lagi!"

"NAMAKU XIE JIA!"

"Huh?" Gadis bernama Xie Jia itu tersentak, buru-buru menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dengan wajah memerah menahan malu.

Zhi Yuo menyeringai dengan kekehan yang keluar dari bibirnya.

Ia berkata dengan nada tenang, "Bagus, jika di tanya kau harus menjawab dengan berani."

Sebenarnya ia sudah mengetahui sejak Xie Jia menyebutkan namanya sendiri dengan suara pelan, tapi ia ingin mengetes sampai mana keberanian anak ini.

"Umurmu?" Zhi Yuo bertanya lagi.

"T-tiga belas.." Balas Xie Jia dengan suara seperti burung bercicit.

"Apa? Aku tidak mendengar--"

"TIGA BELAS TAHUN!"

Xie Jia menyadari bahwa ia sudah kelewatan, dengan malu ia menunduk kemudian meminta maaf.

Zhi Yuo sedikit terkejut, tapi ia malah tersenyum santai.

"Oh, wow.." Lihatlah, ia malah kagum dengan keberanian gadis kecil ini.

"Kita berbeda tiga tahun, anggap saja aku sebagai kakakmu. Namaku Zhi Yuo." Ujar Zhi Yuo.

Xie Jia menatap Zhi Yuo yang jelas lebih tinggi darinya dengan pandangan polos, "Kakak Yuo?". Mendengar itu Zhi Yuo tertawa lalu mengangguk, " Ya! seperti itu!".

"Aku baru bekerja disini, jadi mohon bantuannya." Zhi Yuo tersenyum ramah. Dan entah mengapa dan sejak kapan wajahnya yang di rias oleh riasan khas perempuan menjadi tampan ketika tersenyum seperti itu.

Xie Jia mengangguk dengan senyum mengembang.

"Kak Yuo, kita sudah sampai." -Xie Jia.

"Ah, benarkah? Baiklah, ayo bantu aku membereskan barang." -Zhi Yuo.

-Bersambung-

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!