Lonceng kecil berdenting sesuai dengan irama tandu. Rombongan pelayan keluarga Tuan Gu masih melanjutkan perjalanan. Mereka keluar dari area hutan mulai menghampiri jalan setapak yang lumayan ramai.
Ada rumah-rumah berjejeran di kanan-kiri,walaupun tidak banyak orang disana. Tapi mereka akan diberi kejutan yang lebih dari ini.
Zhi Yuo keluar dari semak-semak. Berusaha untuk tidak mengeluarkan suara,ia melompat dar atap rumah satu ke atap lainnya. Bunyi tapak kakinya tidak begitu nyaring. Inilah yang ia maksud,bahwa seni bela dirinya tidak banyak menghilang dari tubuhnya.
Zhi Yuo masih memiliki pertahanan diri walaupun ini bukanlah tubuh aslinya. Kalau diasah sedikit,sudah pasti ia lebih hebat lagi.
Zhi Yuo terus mengikuti arah rombongan walaupun ia sekarang terlihat seperti penguntit. Angin malam berhembus kencang,dedaunan bertebaran diantara gerombolan orang.
Suara langkah kaki bersahut-sahutan,menemani malam yang dingin nan sunyi itu membawa mereka ke tempat tujuan.
.
.
.
Kini keramaian menyambut secara tiba-tiba. Setelah keluar dari pemukiman yang terbilang cukup sepi dan berada di pinggir hutan,sekarang mereka mulai memasuki pasar yang ramai.
Lampion merah terpasang di setiap atap rumah. Nama toko terpajang dengan tulisan besar,bermaksud untuk menarik perhatian para pembeli. Banyak orang yang berlalu-lalang disana,entah untuk berbelanja ataupun sedang melakukan urusan lain. Pasar ini tetap ramai walaupun sudah menjelang tengah malam. Wajar saja,ini termasuk daerah perkotaan,jadi disini terbilang lebih ramai daripada daerah sebelumnya.
Iringan tandu terus berjalan,sampai akhirnya mereka tiba dan berhenti tepat di depan sebuah rumah megah yang berdiri di tengah-tengah keramaian. Rumah itulah yang paling mencolok.
Lin Mei keluar dari tandu bersama dengan pelayan lainnya. Kepalanya mendongak,senyumnya mengembang ketika ia melihat ke arah pintu utama kediaman itu.
Nyonya Fei berdiri disana,dengan pakaian indahnya yang sering ia kenakkan. Ia melambai pada Lin Mei menyuruhnya untuk masuk. Sementara pelayan-pelayan di kediaman Nyonya Fei menyambut kedatangan Lin Mei dengan hangat.
Tepat saat itu juga,Zhi Yuo muncul. Ia mengintip dari balik dinding sebuah toko yang terletak tidak jauh dari kediaman Nyonya Fei. Sekarang yang ia lihat,beberapa pelayan membawa keluar barang-barang dari dalam tandu. Sementara Lin Mei tengah berbincang dengan Nyonya Fei. Tak lama kemudian mereka masuk ke dalam diiringi dua pelayan pribadi Lin Mei.
Zhi Yuo menyipitkan matanya,sekarang ia tengah memutar otak bagaimana caranya ia bisa masuk dengan aman ke dalam kediaman. Matanya melirik kesana-sini,kemudian perlahan ia keluar dari tempat persembunyian.
Entah ada keberuntungan yang datang atau bagaimana Zhi Yuo secara tiba-tiba menemukan jalan pintas untuk masuk ke sana.
Kediaman ini tidak memiliki pagar,memudahkan akses untuk masuk ke dalam. Tapi kendalanya banyak pelayan yang mondar-mandir sejak tadi.
Zhi Yuo lebih memperhatikan langkahnya sejak tadi. Penutup wajahnya tetap ia pertahankan. Jangan sampai ia ketahuan.
Ia dengan secepat kilat berlari menuju ke samping kediaman. Disana minim cahaya,banyak tanaman hias yang menyerupai semak-semak memudahkannya untuk bersembunyi.
Zhi Yuo mengatur nafasnya yang mulai memburu. Ia melepas penutup wajahnya,sekarang kulitnya mulai mengeluarkan bulir-bulir keringat.
Ini bagus,ia tidak ketahuan saat berlari tadi. Ia berlari secepat kilat sampai dikira bayangan semata. Tubuh ini begitu ringan,jadi ia bisa menggunakannya dengan mudah disaat genting begini.
Suara gemersak tiba-tiba datang dari arah berlawanan. Zhi Yuo sedikit tersentak,ia menaikkan penutup wajahnya kembali lalu mundur beberapa langkah ke belakang.
"Apa ini? Kenapa ada suara aneh disini?" Suara seseorang terdengar jelas. Seperti suara seorang laki-laki.
Zhi Yuo mengintip dari balik semak-semak,dan yang ia lihat itu adalah pelayan laki-laki di kediaman Nyonya Fei.
"Ck! Keluar saja kau! Kucing sialan!" Pelayan itu membawa cambuk di tangannya,dengan cepat ia melayangkannya ke arah Zhi Yuo.
Untungnya refleks Zhi Yuo sangat bagus,ia dapat mendeteksi gerakan itu dan menghindarinya. Tapi masalahnya ia malah ketahuan. Secara tidak sengaja ia keluar dari semak-semak dan memperlihatkan wujudnya pada orang itu.
Pelayan itu kaget bukan main, "S-siapa kau?! Sana pergi! Perampok!".
Dia mengayunkan cambuknya secara acak karena panik. Zhi Yuo menghindari semua serangannya. Ia rasa tidak ada masalah besar saat menghadapi pelayan ini.
Dengan kecepatan tak terdeteksi ia mendekati pelayan itu lalu mencekik kerah bajunya. Pelayan laki-laki itu merasa tercekik,batuk berkali-kali.
"Maaf,tapi aku ada urusan disini. Kau tidurlah dulu," Zhi Yuo mempersiapkan kepalan tangan lalu dengan cepat meninju wajah pelayan itu dengan satu kali pukulan.
Wajah pelayan laki-laki itu berasap,hidungnya mengeluarkan darah ketika Zhi Yuo menancapkan tinjunya disana. Ia ambruk ke tanah. Sementara Zhi Yuo menghela nafas lega karena ini tidak terlalu menimbulkan keributan.
Zhi Yuo tahu apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Dilihatnya jendela kamar yang tampak terbuka di atas sana. Ia mengumpulkan banyak tenaga di kakinya,lalu setelah cukup ia langsung melompat sampai mendarat di jendela.
Zhi Yuo menoleh kesana-kemari. Setelah dipastikan keadaan aman,ia mulai masuk ke dalam sebuah kamar yang terlihat cukup megah. Desain ruangannya cukup sederhana. Tapi ada banyak barang mahal disana,kebanyakan terbuat dari emas dan perak.
Zhi Yuo berdecak, "Apa pemilik kamar ini tidak menyayangkan barangnya? Terlalu gegabah membiarkan jendela terbuka,"
"Kalau di jual pasti mahal. Ck! dasar orang kaya,"
Zhi Yuo merasa takjub sekaligus iri dengan barang-barang dirumah itu. Ia ingin sekali mengambilnya dan menjualnya,tapi ia tahu itu tidak boleh dilakukan. Berhubung ia adalah mantan kultivator yang baik hati dan tidak sombong.
Baiklah,ini saatnya fokus untuk menjalankan misi. Zhi Yuo membuka pintu yang tidak terkunci,dan itu mengarah langsung pada balkon rumah yang menuju langsung pada ruangan besar seperti ruang pertemuan tepat di bawahnya.
Nyonya Fei masuk dari pintu utama,diikuti oleh Lin Mei dan dua pelayan lainnya. Zhi Yuo mengendap,dengan perasaan was-was ia mengintip dari pagar lantai dua. Tentu ia memastikan agar dirinya tetap aman dan tidak ketahuan.
Telinganya mulai terpasang untuk mendengar obrolan mereka berdua.
"Lin Mei,sudah cukup lama kita tidak bertemu. Bagaimana keadaanmu?" Nyonya Fei bertanya dengan sedikit basa-basi.
"Ah..itu..tentu kabarku baik-baik saja Nyonya Fei. Bagaimana dengan anda?" Lin Mei bertanya balik.
Salah satu pelayan menuangkan teh hijau ke dalam cangkir. Aroma teh menyeruak saat itu juga.
Nyonya Fei mengambil gelas yang berisi teh dihadapannya.
"Hm...kabarku juga baik. Oh,iya ngomong-ngomong aku akan berkunjung besok pagi," Ujarnya sambil menghirup teh hijau.
"Ah! Benarkah? Baiklah kalau begitu,saya sudah menyiapkan penyambutan meriah untuk anda. Mungkin Tuan Gu memberikan anda hadiah juga,seperti apa yang sering ia lakukan ketika anda berkunjung," Lin Mei berucap dengan senang.
Senyum Nyonya Fei seketika memudar. Tapi kemudian senyum itu kembali lagi menjadi lebih manis.
"Tentu saja aku menantikan itu. Aku mau menanyakan sesuatu. Apakah rencana kita berjalan dengan lancar?" Pertanyaan dari Nyonya Fei membuat keheningan di sekitar.
Jantung Zhi Yuo berdebar cepat saat itu juga. Ia penasaran juga sedikit khawatir apa yang dimaksud Nyonya Fei.
"Kita telah bertukar surat rahasia sejak lama," Nyonya Fei meletakkan cangkirnya ke tempat semula.
"Jadi,bagaimana rencana kita dalam menghabisi suamiku sendiri?"
.
.
.
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments