Bab 19.Berbohong Lagi

Sudah tiga hari ini Bima mengantarkan Risty ke kantornya dan menjemputnya saat pulang kerja. Bima benar-benar memperlakukan Risty bak seorang putri. Saat di apartemennya pun Bima rela membantu Risty memasak di dapur dan memberi hadiah-hadiah kecil untuknya. Risty sedikit terlena dengan ucapan dan perlakuan manis Bima, tapi dengan cepat dia menyadarkan dirinya bahwa Bima bukan orang yang tepat untuk mendapatkan hatinya.

Sabtu malam Minggu, Bima mengajak Risty makan malam romantis lagi. Tapi kali ini Bima mengajak dinner romantis di Balkon Apartemennya. Dia menata meja dan kursi sedemikian rupa dan memasak khusus untuk Risty hanya untuk mengambil hatinya.

Dia mengesampingkan Vania yang terus merengek meminta untuk ditemani. Bima beralasan menyelesaikan pekerjaannya di kantor, dengan sedikit rayuan dan ucapan manis Vania sedikit luluh padanya dan berhenti untuk menelponnya.

Bima hanya ingin membangun chemistry dan kemesraan bersama istrinya. Dia terlalu egois karena bertekad ingin mendapatkan keduanya. Sedangkan Risty tidak bisa menolak ajakan makan malam Bima.

"Risty sayang!" panggil Bima pada istrinya.

"Iya kak!"

"Apa saat ini aku udah bisa dapetin hati kamu seutuhnya? Tolong jangan biarin aku terus ngemis cinta darimu! Aku benar-benar udah jatuh cinta dengan pesonamu sayang!" rayu Bima lalu memberikan setangkai bunga mawar merah didepan Risty.

Risty terkekeh geli mendengar ungkapan cinta si buaya darat, bukannya bahagia, dia semakin muak dengan suaminya. Dia benar-benar sudah bosan berpura-pura manis pada Bima.

"Ahh Kak Bima bisa aja!" Risty berpura-pura malu dan menepuk tangan Bima sekilas.

Dengan cepat Bima menangkap tangan Risty, memegangnya dengan lembut. Mengarahkan tangan Risty ke pipinya dan ke bibirnya lalu Dia mencium tangan istrinya dengan mesra. Risty sedikit terlena, dia memejamkan mata sebentar dan merasakan c**man Bima pada tangannya.

Saat dia membuka matanya wajah Bima telah berada di depan wajahnya. Bima hendak menc**m bibir Risty, tidak bisa dipungkiri Risty juga merindukanmu ciuman seorang laki-laki. Apalagi laki-laki didepannya adalah suaminya sendiri, pasangan halalnya. Walaupun dia belum mencintai suaminya, tapi Risty pernah membuka hati untuknya.

B*bir keduanya mulai men*mpel, mereka berc**man begitu intens. Semakin lama semakin dalam dan semakin panas. Bima mulai berani meraba benda kenyal nan padat didepannya. Risty sedikit mendesah karena g**rah yang tiba-tiba muncul, dia mendadak melupakan sifat br****sek suaminya. Membiarkan Bima berbuat sesuatu yang membuatnya begitu penasaran.

Risty malam itu memakai Dress cantik bunga-bunga yang memiliki 5 kancing di belakang. Satu kancing Risty sudah terlepas, Bima melepaskan dengan sangat lembut tanpa melepaskan c*uman mereka. Rasanya seperti dejavu bagi Risty, lalu kancing kedua pun telah terbuka. Saat kancing ketiga akan terbuka tiba-tiba ponsel Bima berdering dengan kencang.

Sontak keduanya melepaskan c**man mereka dan menjadi salah tingkah.

"Maaf sayang! Aku angkat telpon dulu ya!" Bima merasa tidak enak.

"Iya kak, nggak papa!" Risty mengangguk dan tersenyum masam.

Bima begitu kesal, suasana romantis yang dia bangun sejak tadi menjadi berantakan karena deringan ponselnya.

Dia mengumpat dalam hati, kenapa dia sampai lupa untuk meng-aktifkan mode silent pada ponselnya.

"Halo!"

"Tuan Bima, ini saya Bi Wati! Aduhh maaf Tuan, Non Vania sekarang berada di Ambulan sama saya! Non Vania pingsan! Tolong Tuan cepat kesini! Saya takut Non Vania kenapa-napa!"

"Apa!! Ba.."

Seketika Bima menyadari dia masih bersama Risty, dia menghentikan ucapannya agar tidak bertanya terlalu jauh.

"Kamu tenang ya! Baiklah saya segera kesana!" ucapnya lalu menutup panggilan telponnya.

"Ada apa kak?" tanya Risty dengan nada khawatir.

"Nggak papa sayang, maaf aku harus pergi sekarang! Mommy tadi pingsan lalu dibawa ke rumah sakit, kebetulan daddy sedang keluar kota dan Kak Angga sudah kembali ke Australia. Jadi, aku yang harus mendampingi mommy, maaf ya sayang aku harus ninggalin kamu dulu!" ucap Bima berbohong.

Bima memang tahu kalau kakak dan daddy-nya sedang tidak di mansion saat ini. Beberapa waktu lalu saat dia menemani Vania, dia sempat mampir ke Mansion keluarganya. Dia melihat daddy-nya yang tengah bersiap untuk pergi ke luar kota.

Dia tidak tahu harus berkata apalagi agar istrinya tak curiga, dia memilih berbohong agar meyakinkan istrinya.

"Apa?? Mommy pingsan? Aku ikut ya kak? Aku khawatir sama mommy!" Risty semakin gelisah dan khawatir.

"Belum bisa sayang, aku harus cepat sampe kesana! Karena mereka membutuhkanku, kamu tenang aja nanti aku kabari ya! Aku bakal ngajak kamu jenguk mommy kalo beliau udah sehat!" ucap Bima dan berlalu pergi.

"Mommy maaf aku terpaksa berbohong! I'm sorry Mom! Aku berdoa semoga mommy dan daddy sehat selalu dan bahagia, amiinn." ucap Bima dalam hati. Dia merasa bersalah karena berbohong mengatasnamakan mamanya.

Risty mengangguk dan memandang Bima dengan pandangan nanar. Banyak pertanyaan dibenaknya, kenapa Bima bersikeras tidak mengajaknya? Padahal Risty berhak tahu kondisi mertuanya secara langsung, dia jadi berfikir apa benar yang dikatakan Bima bahwa mommy-nya memang sakit. Atau kekasih Bima yang hamil itu yang sedang sakit.

Dia tidak tahu harus menghubungi siapa, kontak yang dia punya hanya milik mommy Bima dan tidak mungkin juga dia menghubunginya. Dia hanya bisa menunggu kabar dari Bima saja.

Setelah beberapa jam berkendara dengan kecepatan maksimal, akhirnya Bima telah sampai di rumah sakit besar dimana Vania dirawat.

Dia berlari mencari ruangan Vania dirawat, terlihat Vania begitu pucat dan lemah dengan selang infus ditangannya. Dia masih tertidur karena efek obat yang diberikan dokter.

Bima berjalan mendekat ranjang Vania dan menepuk pundak Bi Wati.

"Bi, gimana keadaan Vania?" tanya Bima.

Bi Wati menoleh kearah sumber suara.

"Tuan Bima! Non Vania sudah lebih baik tuan, nona muntah terus seharian, tiap habis makan selalu muntah. Sampai badan nona lemas karena tidak ada asupan makanan yang bisa masuk. Sepertinya nona hanya bisa makan kalau berada didekat tuan, karena kemarin-kemarin juga makan hanya dikit aja. Nona sempat cerita sama saya, mual nona tidak terlalu jika dekat sama Tuan," terang Bi Wati.

"Baiklah Bi, aku temui dokter sebentar ya!" ucap Bima pada Bi Wati.

"Baik Tuan," jawab Bi Wati mengangguk.

Saat berada di luar ruangan, Bima meremas rambutnya dengan kuat, dia sangat frustasi melihat keadaan Vania yang lemah seperti itu. Dia merasa bersalah dan tidak berguna, bisa-bisanya disaat Vania tersiksa karena mengandung buah hatinya, dia malah bermesraan dengan istrinya.

Tadinya dia berfikir untuk membuat Risty juga hamil agar Risty tidak meminta perceraian, tapi melihat keadaan Vania seperti itu dia tidak tega lagi untuk menyakiti hatinya. Dia pasrah jika suatu saat nanti Risty meminta berpisah darinya.

"Apa aku harus mengubur perasaan yang baru tumbuh ini dalam-dalam? Aku udah mulai mencintainya, tapi kenyataan berkata lain. Apa aku bisa hidup kalo kehilangan dia disisiku? Walaupun pernikahanku dengannya belum genap satu tahun, tapi aku terbiasa bersamanya dan setiap hari memandang wajahnya," ucap Bima dalam hati.

Perasaannya benar-benar gelisah dan tidak tenang. Dia tidak bisa memilih untuk kehilangan salah satu dari dua wanita yang berada disisinya saat ini. Dia menghela nafasnya panjang dan berjalan ke ruangan dokter.

Dokter mengatakan agar Bima benar-benar menjaga Vania dengan baik. Vania tidak boleh stress, asupan makanan dan gizi juga harus terpenuhi. Bima hanya terdiam dan mengangguk mendengar semua perkataan sang dokter.

Saat Bima akan kembali ke ruangan Vania dirawat, ponselnya tiba-tiba berdering.

📞"Assalamualaikum Kak Bim!"

Suara Risty dari seberang telpon.

"Ya Ris, Wa'alaikumsalam.."

"Kak, gimana keadaan mommy? Apa mommy baik-baik aja kak?" tanya Risty dengan khawatir.

"Mommy nggak papa Ris, kamu tenang aja! Mommy hanya kecapekan, besok pasti sudah baikan,"

"Alhamdulillah! Syukurlah kalo mommy baik-baik aja, salam buat mommy ya kak! Bilang sama mommy Insyaallah besok aku jenguk mommy!" ucap Risty berbinar penuh semangat.

"Eh jangan kesini dulu Ris!" seru Bima tiba-tiba.

"Hah? Kenapa kak?"

"Ah itu, tadi dokter bilang mommy belum boleh dijenguk dulu karena mommy saat ini sedang masa pemulihan, sepertinya lusa baru boleh dijenguk." ucap Bima berbohong lagi.

"Ohh gitu ya?"

Risty sedikit curiga.

"Tapi mommy nggak papa kan kak? Apa ada yang serius kak?"

"Udah jangan mikir macem-macem! Mommy udah lebih baik, nanti kalo mommy udah bisa dijenguk, aku kabari ya sayang!"

"Ya udah kak nggak papa, jangan lupa ngabarin aku terus ya kak!"

📞"Iya sayang, kamu tenang aja!"

Setelah perbincangan mereka ditelpon telah selesai, Bima masuk kedalam ruangan Vania dirawat.

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, Bima menyuruh Bi Wati untuk beristirahat di Sofa, sedangkan dia memilih duduk disamping ranjang Vania dirawat. Badan dan otaknya sangat lelah hari ini, sampai dia tertidur dengan bertumpu pada tangannya.

Sedangkan Risty masih belum bisa tidur, dia memikirkan gelagat Bima yang terlihat mencurigakan. Iseng-iseng dia melihat kontak WhatsApp mama mertuanya. Dia melihat kontak nama mama mertuanya itu sedang online saat ini, dia sedikit terkejut.

Bagaimana bisa orang yang sedang sakit menyempatkan online pada tengah malam? Biasa mereka akan lebih banyak tidur karena efek obat dari dokter. Atau ponsel mama mertuanya berada ditangan Bima saat ini? Beberapa pertanyaan muncul terus dalam benaknya.

Daripada dia penasaran, dia mencoba chat kontak mama mertuanya. Jika memang yang memegang orang lain ataupun suaminya dia bisa meminta maaf jika memang sudah menganggu.

💌 "Assalamualaikum mom.."

Risty mengirimkan chat dengan perasaan ragu. Satu detik, dua detik, sampai detik yang ke 60, terlihat pesan itu baru saja terbaca.

"Wa'alaikumsalam menantuku sayang,"

Episodes
1 Bab 1.Perjodohan
2 Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan
3 Bab 3.Wanita Penggoda versi Halal
4 Bab 4.Pulang Kampung
5 Bab 5.Gagal Move On?
6 Bab 6.Bertemu
7 Bab 7.Membuat Masalah
8 Bab 8.Mengobati
9 Bab 9.Missing Someone
10 Bab 10.Kembali
11 Bab 11.Masa Lalu
12 Bab 12.Perbincangan
13 Bab 13.Quality Time
14 Bab 14.Pertengkaran
15 Bab 15.Kesempatan
16 Bab 16.Kesedihan Erlangga
17 Bab 17.Hamil?
18 Bab 18.Menyadari
19 Bab 19.Berbohong Lagi
20 Bab 20.Bertanggungjawab
21 Bab 21.Pasrah
22 Bab 22.Tanpa Ijin
23 Bab 23.Suara Aneh
24 Bab 24.Gugatan
25 Bab 25.Ular Berbisa
26 Bab 26.Rumah Sakit
27 Bab 27.Bertemu Kembali
28 Bab 28.Janda Muda
29 Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
30 Bab 30.Boss Terbaik
31 Bab 31.Menemani Mantan
32 Bab 32.Kemarahan Daddy
33 Bab 33.Tak Dianggap Lagi
34 Bab 34.Membandingkan
35 Bab 35.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 2)
36 Bab 36.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 3)
37 Bab 37.CLARA
38 Bab 38.Masa Lalu Papa
39 Bab 39.Gadis Menyebalkan
40 Bab 40.Sunset Dan Pria Itu
41 Bab 41.Suami Idaman
42 Bab 42.Penolakan
43 Bab 43.Terpuruk
44 Bab 44.Kakak Terbaik
45 Bab 45.Kehilangan
46 Bab 46.Sebuah Pelukan
47 Bab 47.Ungkapan Cinta
48 Bab 48.Panggilan Sayang
49 Bab 49.Mencurigakan
50 Bab 50.Bima Vs Vania
51 Bab 51.Rencana
52 Bab 52.Rindu itu Berat
53 Bab 53.Caroline Vs Carlos
54 Bab 54.Terkejut
55 Bab 55.Bersyukur
56 Bab 56.Restu
57 Bab 57.Sidang Perdana
58 Bab 58.Sedih Dan Terpuruk
59 Bab 59.Permintaan Maaf Vania
60 Bab 60.Akhir Kisah Bima dan Vania
61 Bab 61.Saling Rindu
62 Bab 62.Akhir Cerita Clara
63 Bab 63.Keinginan Erlangga
64 Bab 64.Janji Suci
65 Bab 65.Yang Pertama
66 Bab 66.Nasehat Suami Tercinta
67 Bab 67.Si Jutek dan Si Playboy
68 Bab 68.Happy Ending
69 PENGUMUMAN
70 Season 2 : Mengejar Cinta Riana (Chapter 1)
71 MCR : Chapter 2. Konflik
72 MCR : Chapter 3.Party
73 MCR : Chapter 4. Nasib Yang Sama
74 MCR : Chapter 5. Kemarahan Kakak
75 MCR : Chapter 6. Perbincangan Ayah Dan Anak
76 MCR : Chapter 7. Melamar
77 MCR : Chapter 8. Sakit
78 MCR : Chapter 9. Firasat
79 MCR : Chapter 10. Ditolak Lagi
80 MCR : Chapter 11. Calon Suami
81 MCR : Chapter 12. Persiapan
82 MCR : Chapter 13. Pengantin Baru
83 MCR : Chapter 14. Sisi Lain
84 MCR : Chapter 15. Demam
85 MCR : Chapter 16. Cemburu
86 MCR : Chapter 17. Skak Mat
87 MCR : Chapter 18. Kunjungan
88 MCR : Chapter 19. Dinner
89 MCR : Chapter 20. Pelukan Hangat
90 MCR : Chapter 21. Mengakui
91 MCR : Chapter 22. Hak Dan Kewajiban
92 MCR : Chapter 23. Mengungkapkan
93 MCR : Chapter 24. Sangat Mirip
94 MCR : Chapter 25. Jabatan Baru
95 MCR : Chapter 26. CEO Cantik
96 MCR : Chapter 27. Wanita Kejam
97 MCR : Chapter 28. Kabur
98 MCR : Chapter 29. Terbongkar
99 MCR : Chapter 30. Usulan
100 MCR : Chapter 31. Pindah Kembali
101 MCR : Chapter 32. Panik
102 MCR : Chapter 33. Kesempatan
103 MCR : Chapter 34. END STORY
104 PENGUMUMAN
105 Bonus Chapter : Hasan-Alfi part 1
106 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 2
107 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 3
108 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 4
109 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 5
110 Bonus Chapter: Hasan-Alfi Part 6
111 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 7
112 Bonus Chapter End
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1.Perjodohan
2
Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan
3
Bab 3.Wanita Penggoda versi Halal
4
Bab 4.Pulang Kampung
5
Bab 5.Gagal Move On?
6
Bab 6.Bertemu
7
Bab 7.Membuat Masalah
8
Bab 8.Mengobati
9
Bab 9.Missing Someone
10
Bab 10.Kembali
11
Bab 11.Masa Lalu
12
Bab 12.Perbincangan
13
Bab 13.Quality Time
14
Bab 14.Pertengkaran
15
Bab 15.Kesempatan
16
Bab 16.Kesedihan Erlangga
17
Bab 17.Hamil?
18
Bab 18.Menyadari
19
Bab 19.Berbohong Lagi
20
Bab 20.Bertanggungjawab
21
Bab 21.Pasrah
22
Bab 22.Tanpa Ijin
23
Bab 23.Suara Aneh
24
Bab 24.Gugatan
25
Bab 25.Ular Berbisa
26
Bab 26.Rumah Sakit
27
Bab 27.Bertemu Kembali
28
Bab 28.Janda Muda
29
Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
30
Bab 30.Boss Terbaik
31
Bab 31.Menemani Mantan
32
Bab 32.Kemarahan Daddy
33
Bab 33.Tak Dianggap Lagi
34
Bab 34.Membandingkan
35
Bab 35.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 2)
36
Bab 36.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 3)
37
Bab 37.CLARA
38
Bab 38.Masa Lalu Papa
39
Bab 39.Gadis Menyebalkan
40
Bab 40.Sunset Dan Pria Itu
41
Bab 41.Suami Idaman
42
Bab 42.Penolakan
43
Bab 43.Terpuruk
44
Bab 44.Kakak Terbaik
45
Bab 45.Kehilangan
46
Bab 46.Sebuah Pelukan
47
Bab 47.Ungkapan Cinta
48
Bab 48.Panggilan Sayang
49
Bab 49.Mencurigakan
50
Bab 50.Bima Vs Vania
51
Bab 51.Rencana
52
Bab 52.Rindu itu Berat
53
Bab 53.Caroline Vs Carlos
54
Bab 54.Terkejut
55
Bab 55.Bersyukur
56
Bab 56.Restu
57
Bab 57.Sidang Perdana
58
Bab 58.Sedih Dan Terpuruk
59
Bab 59.Permintaan Maaf Vania
60
Bab 60.Akhir Kisah Bima dan Vania
61
Bab 61.Saling Rindu
62
Bab 62.Akhir Cerita Clara
63
Bab 63.Keinginan Erlangga
64
Bab 64.Janji Suci
65
Bab 65.Yang Pertama
66
Bab 66.Nasehat Suami Tercinta
67
Bab 67.Si Jutek dan Si Playboy
68
Bab 68.Happy Ending
69
PENGUMUMAN
70
Season 2 : Mengejar Cinta Riana (Chapter 1)
71
MCR : Chapter 2. Konflik
72
MCR : Chapter 3.Party
73
MCR : Chapter 4. Nasib Yang Sama
74
MCR : Chapter 5. Kemarahan Kakak
75
MCR : Chapter 6. Perbincangan Ayah Dan Anak
76
MCR : Chapter 7. Melamar
77
MCR : Chapter 8. Sakit
78
MCR : Chapter 9. Firasat
79
MCR : Chapter 10. Ditolak Lagi
80
MCR : Chapter 11. Calon Suami
81
MCR : Chapter 12. Persiapan
82
MCR : Chapter 13. Pengantin Baru
83
MCR : Chapter 14. Sisi Lain
84
MCR : Chapter 15. Demam
85
MCR : Chapter 16. Cemburu
86
MCR : Chapter 17. Skak Mat
87
MCR : Chapter 18. Kunjungan
88
MCR : Chapter 19. Dinner
89
MCR : Chapter 20. Pelukan Hangat
90
MCR : Chapter 21. Mengakui
91
MCR : Chapter 22. Hak Dan Kewajiban
92
MCR : Chapter 23. Mengungkapkan
93
MCR : Chapter 24. Sangat Mirip
94
MCR : Chapter 25. Jabatan Baru
95
MCR : Chapter 26. CEO Cantik
96
MCR : Chapter 27. Wanita Kejam
97
MCR : Chapter 28. Kabur
98
MCR : Chapter 29. Terbongkar
99
MCR : Chapter 30. Usulan
100
MCR : Chapter 31. Pindah Kembali
101
MCR : Chapter 32. Panik
102
MCR : Chapter 33. Kesempatan
103
MCR : Chapter 34. END STORY
104
PENGUMUMAN
105
Bonus Chapter : Hasan-Alfi part 1
106
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 2
107
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 3
108
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 4
109
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 5
110
Bonus Chapter: Hasan-Alfi Part 6
111
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 7
112
Bonus Chapter End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!