Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan

"Plakkkkkk..!"

Tamparan keras Helena menggema di ruangan keluarga milik mereka.

"Bima! Jaga sopan santunmu pada daddymu! Tidak seharusnya kamu bersikap kurang ajar pada daddymu! Kami begini karena ingin memilihkan istri yang tepat untukmu, aku yakin suatu saat kamu akan menyesal sudah membantah keputusan kami!" Bu Helena meradang dan seketika membuat Bima menjadi merasa bersalah.

"Sudah sayang kendalikan emosimu," Pak Prabu menenangkan istrinya, "Bima, maafkan daddy dan mommy jika harus memaksa, daddy memiliki hutang nyawa pada Pak Haris sahabat daddy itu, aku berjanji padanya akan membalas kebaikannya dengan menikahkanmu dengan putrinya, agar hubungan kami bukan hanya sekedar persahabatan tapi menjadi keluarga," ucap Pak Prabu sembari menghela nafasnya panjang dan melanjutkan ceritanya, "Dulu aku dan Pak Haris bekerja di tambang di sebuah pulau, sewaktu mommymu sedang mengandung kamu. Kami sama-sama memulai dari nol walaupun kakekmu orang kaya bukan berarti daddy hanya mengandalkan uangnya. Daddy mulai bekerja di pertambangan keluar dari tanah Jawa guna mencari pengalaman dan uang hasil kerja keras sendiri, kala itu tiba-tiba terjadi longsor, sedangkan daddy masih berada di bawah tanah. Semua pekerja berlarian menyelamatkan diri mereka sendiri, tidak satupun seorangpun yang berusaha menolong daddy karena resikonya sangat besar, tapi Pak Haris rela turun kebawah tanah menyelamatkan daddy dan tidak mempedulikan keselamatannya, kami bersyukur kami bisa sama-sama selamat dari tragedi itu dan bisa berkumpul lagi bersama kalian lagi. Sejak saat itu daddy berjanji pada diri sendiri akan membalas kebaikannya, menjadikan keluarga mereka menjadi bagian dari keluarga kita dengan perjodohan ini dan Pak Haris menyambut baik niat daddy dengan bahagia."

Bima terdiam mendengar cerita daddynya, dia tidak bisa membantah lagi. Dia sadar jika saat itu Pak Haris tidak menyelamatkan daddynya pasti saat ini dia akan kehilangan sosok seorang ayah. Dia berfikir untuk sementara dia akan menerima perjodohan ini, dan memikirkan langkah selanjutnya nanti.

"Kenapa daddy baru mengatakan semua ini padaku? Harusnya tidak mendadak seperti ini, jadi aku bisa mengenal lebih dekat calon istriku,"

"Bertahun-tahun daddy mencari keberadaan Pak Haris tapi tidak ada hasil, daddy akui memang kurang begitu maksimal mencarinya karena kesibukan di perusahaan, dan tidak disangka kami malah tak sengaja bertemu satu bulan lalu di sebuah pertemuan antar pengusaha di Ibukota,"

"Bima, pasti akan lebih indah kalau kalian saling mengenal dan pacaran saat kalian sudah halal, mommy yakin kamu menyukainya," ucap Bu Helena dengan lembut.

"Baiklah mom, dad.. aku menerima perjodohan ini,"

"Alhamdulillah.." ucap mereka bersamaan.

"Aku ke kantor duluan dad, mom.. Assalamualaikum.." ucap Bima sembari mencium tangan kedua orangtuanya.

"Wa'alaikumsalam.. Warahmatullahi.. Wabarakatuh.."

***

Hari ini adalah acara lamaran Bima dan Risty. Pak Prabu, Bu Helena dan Bima bersama rombongan mereka datang ke Ibukota langsung untuk melamar calon menantunya.

Hari itu adalah kali pertama Bima dan Risty bertemu secara langsung. Sejenak Bima tertegun melihat Risty yang sangat cantik dengan balutan baju kebaya modern dengan riasan make up yang soft. Sedangkan Risty memandang Bima sekilas dan menunduk lagi, jangan ditanya bagaimana perasaan Risty, dia sangat bahagia, deg-degan dan semakin jatuh hati dengan calon suaminya itu.

"Hei ada apa dengan jantungku tiba-tiba berdetak lebih kencang begini, ahh mungkin hanya perasaan kagum sesaat aja, aku akui dia memang cantik tapi hatiku hanya mencintai Vania saja, tidak ada yang bisa menggantikan Vania dihatiku," ucap Bima dalam hati.

Setelah prosesi lamaran telah selesai, pada keluarga sibuk berbincang hangat bersama dan calon mempelai pengantin duduk bersanding dengan mode sama-sama diam, hingga salah satu kerabat Bima menggoda mereka.

"Hei Kak Bim, tumben diem aja nih! Biasa juga cerewet kayak burung kakak tua," goda Zahra sepupu Bima.

Sontak Bima melotot mendengar ucapan Zahra.

"Diam kamu Ara!"

"Hallo kakak iparku, kenalkan namaku Zahra," sapa Zahra pada Risty.

"Hallo juga Zahra, aku Risty, senang berkenalan denganmu," ucap Risty dengan manis dan lemah lembut.

"Aduuhh selain cantik kakak iparku sangat manis, kok jadi ikutan jatuh cinta ya," goda Zahra sembari menyenggol bahu Bima.

Bima hanya memutar malas bola matanya mendengar godaan Zahra, Zahra adalah putri dari adik perempuan daddynya, dia sangat usil dan pandai bergaul dengan siapa saja.

Sedangkan Risty hanya terkekeh malu mendengar godaan Zahra.

"Kak Bim, apaan sih diem aja! Ajak ngobrol kek Kak Risty, masa' cewek secantik ini dianggurin! Sakit gigi apa gimana nih,"

"Dasar anak kecil ganggu aja! Sana pergi balik ke ketek mamakmu sana!" ucap Bima sembari mendorong pelan adik sepupunya.

Zahra hanya mendengus kesal dan pergi meninggalkan mereka.

"Risty.. maaf kalau adik sepupuku terus menggoda kamu, dia memang rese' dari lahir," ucap Bima tersenyum manis.

Risty yang melihat senyuman manis Bima semakin membuat hatinya berbunga-bunga, dia merasa Bima juga merasakan perasaan yang sama dengannya.

"Tidak masalah Kak Bima, aku sangat menyukainya, dia sangat bersahabat dan manis,"

"Apa kamu ingin makan atau minum sesuatu biar aku ambilkan untukmu?" tawar Bima.

"Boleh Kak, aku ingin minum jus buah saja," jawab Risty.

Kemudian Bima beranjak pergi ke meja untuk mengambilkan Risty minum, belum sempat dia mengambil ternyata ponselnya berbunyi. Dia sangat tahu siapa yang saat ini menghubunginya dan dia menjauh keluar untuk menerima telpon.

"Hallo sayang.. "

"Kamu dimana sayang?" tanya Vania.

"Apa kamu lupa sayang? Dua hari lalu aku bilang kalau aku mau lamaran dengan wanita pilihan daddyku,"

"Astaga, sakit banget hatiku!"

"Jangan bicara seperti itu sayang, aku kan sudah bilang kalau aku tidak mencintai wanita itu sama sekali sayang! Kamu jangan khawatir aku akan membuatnya meninggalkanku nantinya, kamu harus bersabar ya!" rayu Bima.

"Aku takut kamu malah jatuh cinta sama dia kalau terus-terusan tinggal bersama dia,"

"Tidak akan sayang, dia itu hanya gadis desa yang kalem dan terlihat polos sama sekali bukan tipeku, aku rasa aku bisa dengan mudah membodohinya nanti, kamu tenang saja sayang! Jangan memikirkan yang tidak-tidak!"

"Baiklah aku percaya padamu sayang, aku akan selalu setia menunggumu!"

"Terimakasih sayang, love you!"

Kemudian mereka mengakhiri sambungan telepon mereka, dan tanpa disadari perbincangan Bima telah didengar oleh Risty, yang kala itu mencarinya karena Bima tak kunjung membawakannya minum. Agar tidak menimbulkan kecurigaan Risty kembali ketempatnya duduk semula.

Hati Risty begitu hancur mendengar calon suaminya masih berhubungan dengan kekasihnya dan terang-terangan meremehkan dirinya didepan kekasihnya. Dia salah mengira, ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan. Tangannya mengepal kuat menahan emosi, rasanya ingin sekali dia menampar calon suaminya itu.

"Br*****k! Semua laki-laki memang sama! Kamu liat saja Bima! Aku akan buat kamu jatuh cinta padaku! Ingat itu aku akan buat kamu bertekuk lutut padaku!" ucap Risty dalam hati.

Tanpa rasa bersalah Bima datang menghampiri Risty dan membawakan minum sesuai pesanannya.

"Maaf kalau lama, pasti kamu sangat haus karena menungguku, aku harus menerima telpon dari kolegaku tadi, aku minta maaf,"

"Tidak masalah Kak Bim," ucap Risty dengan senyuman terpaksa.

Setelah beberapa saat sudah disepakati bahwa pernikahan mereka akan berlangsung dua minggu lagi dan setelah acara lamaran usai, Bima dan keluarganya kembali ke kotanya.

Pak Haris dan Bu Hana mulai sibuk mempersiapkan acara pernikahan putri angkatnya dengan mewah dan meriah. Sedangkan Risty yang sudah mengetahui kebusukan calon suaminya tidak lagi antusias seperti saat akan melangsungkan lamaran kemarin.

Dia bekerja tak kenal lelah seperti biasanya menjadi seorang CEO wanita di perusahaan milik Papa angkatnya. Dia terkenal sebagai CEO wanita yang cantik dan pekerja keras, tapi sayangnya banyak lelaki yang menganggap Risty malah memiliki kelainan penyimpang karena banyak pengusaha muda yang mendekatinya malah selalu ditolaknya. Risty malah sering tertangkap kamera sering jalan dan terlihat mesra dengan Yona asisten tomboynya, padahal kenyataannya mereka hanya sama-sama suka bertingkah konyol dan persahabatan mereka begitu dekat.

Risty sedikit melamun di ruang kerjanya di kantor, dia masih sakit hati mengingat kelakuan calon suaminya itu.

"Boss.. Jangan banyak melamun! Harusnya saat ini Boss bahagia mempersiapkan pernikahan dan memilih gaun pernikahan sendiri," seru Yona pada Boss cantiknya.

"Hmmm.." Risty terlalu malas untuk menanggapi asistennya.

"Apa yang membuatmu risau Boss? Ayo ceritakan padaku, jangan ada rahasia diantara kita Boss!"

"Hmmm.." Risty hanya memutar malas bola matanya.

"Kalau Boss tidak mau cerita, kita putus saja! Sampai disini saja hubungan kita, Boss tidak menganggap ku sekarang!" ucap Yona pura-pura merajuk dan Risty hanya terkekeh.

"Coba kamu laki-lak ya Yon, mending aku lari dan nikah sama kamu aja Yon! Kamu selalu ada dan setia padaku Yon,"

"Yon.. Yon.. emang namaku YONO Boss! Udah aku bilang berkali-kali panggil aku "Nana" Boss! Boss tau nggak sampai di cafe langganan kita aku jadi sering dipanggil Mas Yono sama waiters disana!" Yona merajuk lagi dan Risty semakin terbahak.

"Iya deh iya.. Terimakasih ya Nana sayang, kamu jadi bikin moodku lebih baik, udah jangan bahas macem-macem dulu, suatu saat aku bakal cerita ke kamu kok, sekarang belum saatnya, oke!"

"Baiklah Boss cantik, udah jam makan siang nih, tunggu aku bawakan Jus dan burger kesukaanmu ya!" ucap Yona dan Risty tersenyum mengangguk, kemudian Yona berjalan keluar ruangan Risty.

Risty sangat bersyukur memiliki asisten sekaligus sahabat yang sangat mengerti dirinya.

***

Dua minggu telah berlalu kini Bima telah duduk didepan penghulu bersama mempelai wanitanya. Setelah mengucapkan ijab qobul di saksikan semua tamu dan keluarganya akhirnya mereka telah resmi menjadi suami istri. Acara mereka berlangsung di kediaman mempelai wanita, di Mansion milik Pak Haris.

Bima sedikit terkejut mengetahui bahwa Risty hanyalah putri angkat Pak Haris pada saat Ibu Aminah memperkenalkan diri sebagai ibu yang sebenarnya.

Bima merasa dia bisa membatalkan perjodohan ini karena Risty nyatanya hanya putri angkat dan Pak Haris sebenarnya tidak memiliki putri, tapi Bima masih memiliki perasaan. Dia menekan egonya agar tidak mempermalukan orangtuanya. Dia lega akhirnya dia memiliki alasan kuat untuk meninggalkan istrinya nanti demi bersama kekasih tercintanya.

Setelah rentetan acara pernikahan telah usai, kini sepasang pengantin baru itu sedang berada di kamar pengantin mereka.

Sang laki-laki telah membersihkan tubuhnya dan mengistirahatkan tubuh lelahnya di ranjang milik istrinya. Dia sedikit deg-degan juga karena baru pertama kali tidur seranjang dengan seorang wanita, dia hanya memainkan ponselnya untuk sekedar membuat matanya agar cepat mengantuk.

Tapi bukannya mengantuk, dia malah melotot dan pandangan matanya menjadi segar saat melihat pemandangan indah tiba-tiba muncul didepan matanya, dan dengan susah payah dia menelan ludahnya dengan kasar.

Episodes
1 Bab 1.Perjodohan
2 Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan
3 Bab 3.Wanita Penggoda versi Halal
4 Bab 4.Pulang Kampung
5 Bab 5.Gagal Move On?
6 Bab 6.Bertemu
7 Bab 7.Membuat Masalah
8 Bab 8.Mengobati
9 Bab 9.Missing Someone
10 Bab 10.Kembali
11 Bab 11.Masa Lalu
12 Bab 12.Perbincangan
13 Bab 13.Quality Time
14 Bab 14.Pertengkaran
15 Bab 15.Kesempatan
16 Bab 16.Kesedihan Erlangga
17 Bab 17.Hamil?
18 Bab 18.Menyadari
19 Bab 19.Berbohong Lagi
20 Bab 20.Bertanggungjawab
21 Bab 21.Pasrah
22 Bab 22.Tanpa Ijin
23 Bab 23.Suara Aneh
24 Bab 24.Gugatan
25 Bab 25.Ular Berbisa
26 Bab 26.Rumah Sakit
27 Bab 27.Bertemu Kembali
28 Bab 28.Janda Muda
29 Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
30 Bab 30.Boss Terbaik
31 Bab 31.Menemani Mantan
32 Bab 32.Kemarahan Daddy
33 Bab 33.Tak Dianggap Lagi
34 Bab 34.Membandingkan
35 Bab 35.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 2)
36 Bab 36.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 3)
37 Bab 37.CLARA
38 Bab 38.Masa Lalu Papa
39 Bab 39.Gadis Menyebalkan
40 Bab 40.Sunset Dan Pria Itu
41 Bab 41.Suami Idaman
42 Bab 42.Penolakan
43 Bab 43.Terpuruk
44 Bab 44.Kakak Terbaik
45 Bab 45.Kehilangan
46 Bab 46.Sebuah Pelukan
47 Bab 47.Ungkapan Cinta
48 Bab 48.Panggilan Sayang
49 Bab 49.Mencurigakan
50 Bab 50.Bima Vs Vania
51 Bab 51.Rencana
52 Bab 52.Rindu itu Berat
53 Bab 53.Caroline Vs Carlos
54 Bab 54.Terkejut
55 Bab 55.Bersyukur
56 Bab 56.Restu
57 Bab 57.Sidang Perdana
58 Bab 58.Sedih Dan Terpuruk
59 Bab 59.Permintaan Maaf Vania
60 Bab 60.Akhir Kisah Bima dan Vania
61 Bab 61.Saling Rindu
62 Bab 62.Akhir Cerita Clara
63 Bab 63.Keinginan Erlangga
64 Bab 64.Janji Suci
65 Bab 65.Yang Pertama
66 Bab 66.Nasehat Suami Tercinta
67 Bab 67.Si Jutek dan Si Playboy
68 Bab 68.Happy Ending
69 PENGUMUMAN
70 Season 2 : Mengejar Cinta Riana (Chapter 1)
71 MCR : Chapter 2. Konflik
72 MCR : Chapter 3.Party
73 MCR : Chapter 4. Nasib Yang Sama
74 MCR : Chapter 5. Kemarahan Kakak
75 MCR : Chapter 6. Perbincangan Ayah Dan Anak
76 MCR : Chapter 7. Melamar
77 MCR : Chapter 8. Sakit
78 MCR : Chapter 9. Firasat
79 MCR : Chapter 10. Ditolak Lagi
80 MCR : Chapter 11. Calon Suami
81 MCR : Chapter 12. Persiapan
82 MCR : Chapter 13. Pengantin Baru
83 MCR : Chapter 14. Sisi Lain
84 MCR : Chapter 15. Demam
85 MCR : Chapter 16. Cemburu
86 MCR : Chapter 17. Skak Mat
87 MCR : Chapter 18. Kunjungan
88 MCR : Chapter 19. Dinner
89 MCR : Chapter 20. Pelukan Hangat
90 MCR : Chapter 21. Mengakui
91 MCR : Chapter 22. Hak Dan Kewajiban
92 MCR : Chapter 23. Mengungkapkan
93 MCR : Chapter 24. Sangat Mirip
94 MCR : Chapter 25. Jabatan Baru
95 MCR : Chapter 26. CEO Cantik
96 MCR : Chapter 27. Wanita Kejam
97 MCR : Chapter 28. Kabur
98 MCR : Chapter 29. Terbongkar
99 MCR : Chapter 30. Usulan
100 MCR : Chapter 31. Pindah Kembali
101 MCR : Chapter 32. Panik
102 MCR : Chapter 33. Kesempatan
103 MCR : Chapter 34. END STORY
104 PENGUMUMAN
105 Bonus Chapter : Hasan-Alfi part 1
106 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 2
107 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 3
108 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 4
109 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 5
110 Bonus Chapter: Hasan-Alfi Part 6
111 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 7
112 Bonus Chapter End
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1.Perjodohan
2
Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan
3
Bab 3.Wanita Penggoda versi Halal
4
Bab 4.Pulang Kampung
5
Bab 5.Gagal Move On?
6
Bab 6.Bertemu
7
Bab 7.Membuat Masalah
8
Bab 8.Mengobati
9
Bab 9.Missing Someone
10
Bab 10.Kembali
11
Bab 11.Masa Lalu
12
Bab 12.Perbincangan
13
Bab 13.Quality Time
14
Bab 14.Pertengkaran
15
Bab 15.Kesempatan
16
Bab 16.Kesedihan Erlangga
17
Bab 17.Hamil?
18
Bab 18.Menyadari
19
Bab 19.Berbohong Lagi
20
Bab 20.Bertanggungjawab
21
Bab 21.Pasrah
22
Bab 22.Tanpa Ijin
23
Bab 23.Suara Aneh
24
Bab 24.Gugatan
25
Bab 25.Ular Berbisa
26
Bab 26.Rumah Sakit
27
Bab 27.Bertemu Kembali
28
Bab 28.Janda Muda
29
Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
30
Bab 30.Boss Terbaik
31
Bab 31.Menemani Mantan
32
Bab 32.Kemarahan Daddy
33
Bab 33.Tak Dianggap Lagi
34
Bab 34.Membandingkan
35
Bab 35.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 2)
36
Bab 36.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 3)
37
Bab 37.CLARA
38
Bab 38.Masa Lalu Papa
39
Bab 39.Gadis Menyebalkan
40
Bab 40.Sunset Dan Pria Itu
41
Bab 41.Suami Idaman
42
Bab 42.Penolakan
43
Bab 43.Terpuruk
44
Bab 44.Kakak Terbaik
45
Bab 45.Kehilangan
46
Bab 46.Sebuah Pelukan
47
Bab 47.Ungkapan Cinta
48
Bab 48.Panggilan Sayang
49
Bab 49.Mencurigakan
50
Bab 50.Bima Vs Vania
51
Bab 51.Rencana
52
Bab 52.Rindu itu Berat
53
Bab 53.Caroline Vs Carlos
54
Bab 54.Terkejut
55
Bab 55.Bersyukur
56
Bab 56.Restu
57
Bab 57.Sidang Perdana
58
Bab 58.Sedih Dan Terpuruk
59
Bab 59.Permintaan Maaf Vania
60
Bab 60.Akhir Kisah Bima dan Vania
61
Bab 61.Saling Rindu
62
Bab 62.Akhir Cerita Clara
63
Bab 63.Keinginan Erlangga
64
Bab 64.Janji Suci
65
Bab 65.Yang Pertama
66
Bab 66.Nasehat Suami Tercinta
67
Bab 67.Si Jutek dan Si Playboy
68
Bab 68.Happy Ending
69
PENGUMUMAN
70
Season 2 : Mengejar Cinta Riana (Chapter 1)
71
MCR : Chapter 2. Konflik
72
MCR : Chapter 3.Party
73
MCR : Chapter 4. Nasib Yang Sama
74
MCR : Chapter 5. Kemarahan Kakak
75
MCR : Chapter 6. Perbincangan Ayah Dan Anak
76
MCR : Chapter 7. Melamar
77
MCR : Chapter 8. Sakit
78
MCR : Chapter 9. Firasat
79
MCR : Chapter 10. Ditolak Lagi
80
MCR : Chapter 11. Calon Suami
81
MCR : Chapter 12. Persiapan
82
MCR : Chapter 13. Pengantin Baru
83
MCR : Chapter 14. Sisi Lain
84
MCR : Chapter 15. Demam
85
MCR : Chapter 16. Cemburu
86
MCR : Chapter 17. Skak Mat
87
MCR : Chapter 18. Kunjungan
88
MCR : Chapter 19. Dinner
89
MCR : Chapter 20. Pelukan Hangat
90
MCR : Chapter 21. Mengakui
91
MCR : Chapter 22. Hak Dan Kewajiban
92
MCR : Chapter 23. Mengungkapkan
93
MCR : Chapter 24. Sangat Mirip
94
MCR : Chapter 25. Jabatan Baru
95
MCR : Chapter 26. CEO Cantik
96
MCR : Chapter 27. Wanita Kejam
97
MCR : Chapter 28. Kabur
98
MCR : Chapter 29. Terbongkar
99
MCR : Chapter 30. Usulan
100
MCR : Chapter 31. Pindah Kembali
101
MCR : Chapter 32. Panik
102
MCR : Chapter 33. Kesempatan
103
MCR : Chapter 34. END STORY
104
PENGUMUMAN
105
Bonus Chapter : Hasan-Alfi part 1
106
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 2
107
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 3
108
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 4
109
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 5
110
Bonus Chapter: Hasan-Alfi Part 6
111
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 7
112
Bonus Chapter End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!