Bab 9.Missing Someone

Baru pertama kali ini Risty menginjakkan kakinya di Perusahaan milik suaminya, sebagian besar karyawan Bima melihat Risty dengan tatapan kagum. Mereka mengira Risty adalah kolega dari Bima karena semua mengenal sepak terjang CEO cantik yang beberapa kali masuk di majalah bisnis.

Risty memutuskan ikut ke Perusahaan Bima karena sekretaris Bima yang akan diajaknya meeting dengan klien mendadak sakit dan diharuskan rawat inap di Rumah sakit. Sedangkan asistennya sedang cuti, jika harus mengajak orang lain dia akan sangat kesusahan mengajari materi yang akan dipresentasikan ke klien.

Bima meminta tolong lagi pada Risty untuk membantunya menjadi sekretaris dadakannya, tidak mungkin dengan keadaan wajah hancur babak belur Bima harus mempresentasikan materinya kepada kliennya. Bahkan saat masuk ke kantornya dia mengenakan masker untuk menutupi luka dan memarnya.

Bima memanggil kepala divisi bagian marketing dan menyuruhnya untuk mengumumkan bahwa Risty adalah istrinya, agar semua karyawan bisa menjaga sikap pada Risty saat berada di kantor.

Saat kepala divisi marketing itu mengumumkan perihal Risty, sontak semua karyawan kaget dan tidak menyangka. Semua berbisik-bisik memuji Risty dan Bima sebagai pasangan serasi, adapula yang iri hati dan menerka jika hubungan mereka sekedar hubungan bisnis, sampai kepala divisi dibuat pusing dengan suara gaduh para karyawan.

"Sudah.. sudah! Bubar kalian, kembali bekerja! Jangan bisanya cuma bikin gosip terus!" teriak Kepala Divisi marketing.

Semua karyawan tidak berani menjawab dan bergegas membubarkan diri.

Sedangkan di dalam ruangan Bima.

"Bagaimana Ris? Apa kamu sudah memahami materi meeting nanti?" tanya Bima sedikit ragu.

"Sudah, tenang aja! Doakan aku nggak akan mengecewain klien kakak hari ini," ucap Risty yang masih menatap laptop-nya.

"Padahal hari ini aku tuh mau seharian rebahan di ranjang, bermalas-malasan, liat film action terbaru dan masih banyak lagi, semua gagal gara-gara Kak Bima! Tau gitu aku pergi ke kantor aja tadi!" Risty berpura-pura kesal.

"Oohh jadi nggak ikhlas nih bantuin? Ya udahlah pulang aja kalau nggak ikhlas! Biar aku meeting sendiri aja," ucapnya berpura-pura merajuk.

"Ikhlas dah ikhlas! Aku kan cuma bercanda, jangan ambekan napa! Masa badannya gede tapi suka merajuk, ishhh..isshh..isshhh tak patut.. tak patut.. tak patut," ucap Risty menirukan gaya bahasa Upin Ipin.

Sontak membuat Bima tersenyum lucu dan mengacak gemas rambut Risty.

"Apaan sih isshhhh! Rambutku jadi berantakan tau!" Risty mendengus kesal.

Setelah dua bulan lebih hubungan mereka semakin menjauh, sekarang hubungan mereka kembali akrab seperti saat mereka pulang ke kampung Risty.

Entah apa yang dirasakan keduanya, mereka seperti anak-anak yang sering bertengkar disepanjang waktu. Ada rasa gelisah dan rindu jika tidak bertatap mata.

Risty merasa bahagia berada didekat Bima, dia seperti menemukan kembali teman lamanya tetapi dia tidak ingin membuka hatinya untuk Bima kembali. Dia pernah jatuh cinta pada Bima diawal pertemuan mereka, bukan membalas perasaannya tapi Bima memberinya banyak luka sampai perasaaan itu terkikis dengan sendirinya.

Baginya sudah cukup memberikan kesempatan untuk Bima, dia tidak ingin terlalu berharap dan akhirnya terluka lagi. Kini dia selalu menanamkan dibenaknya jika hubungan Bima dan dirinya hanyalah sekedar hubungan persahabatan.

Sama halnya dengan Bima, Dia merasa menjadi dirinya sendiri bersama Risty. Tapi sayangnya Bima tidak menyadari bahwa dia mulai tertarik dengan istri cantiknya itu.

"Sudah pukul setengah 12, ayo kita berangkat ke lokasi! Aku takut kita terjebak macet kalau terlambat, bisa-bisa tender miliyaran ini melayang begitu saja!" ucap Bima segera membereskan keperluannya.

"Siap Boss Bima!" ucap Risty dengan gaya konyolnya dan Bima hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

***

Risty mulai mempresentasikan materi yang telah Bima dan sekretarisnya susun, dia menjelaskan dengan jelas, menarik dan mudah dimengerti, beberapa opsi keuntungan kedua belah pihak juga tak lupa dia jabarkan. Klien Bima sangat puas dengan presentasi Risty, dia langsung menyetujui kerjasama dengan perusahaan Bima.

"Nona Risty, memang selalu mengagumkan sekali! Siapapun yang berada didepan anda saat ini, pasti akan terhipnotis dengan kecerdasan anda," puji klien Bima.

Bima mengernyit heran, bagaimana kliennya itu bisa mengenal istrinya dengan baik. Sedangkan Risty hanya tersenyum mengangguk, dia tidak heran jika dia begitu terkenal dikalangan pebisnis.

"Anda mengenal sekretaris saya Tuan Indra?" Bima memastikan.

Tuan Indra mengangguk dan tersenyum sekilas, " Siapa yang tidak mengenal CEO cantik yang beberapa bulan ini wajahnya memenuhi majalah dunia bisnis, saya sangat penasaran bagaimana seorang CEO sukses tiba-tiba turun jadi seorang sekretaris? Apakah dia sekretaris spesial anda Tuan Bima?" Tuan Indra kembali tersenyum sembari memandang Bima dan Risty bergantian dengan penuh curiga.

"Saya tidak menyangka istri saya setenar itu, saya kira bisa mengelabuhi anda dengan mengatakan bahwa istri saya adalah sekretaris saya," Bima terkekeh.

"Waahh berita mengejutkan kah ini? Ternyata diam-diam Nona Risty telah menikah dengan pengusaha sukses yang sepadan dengannya,"

Risty tersenyum mengangguk mendengar ucapan Tuan Indra.

"Kami memang tidak menyukai publikasi yang berlebihan Tuan, dan acara pernikahan kami hanya digelar untuk lingkup keluarga saja," jelas Risty.

"Selamat untuk pernikahan anda berdua, semoga selalu diberkati dan bahagia," ucap Tuan Indra dengan tulus.

"Amiinnn Ya Robbala'laminn," ucap mereka bersamaan.

"Terimakasih atas doa tulus anda Tuan," ucap Bima dengan tulus dan Tuan Indra mengangguk tersenyum.

Setelah kerjasama mereka telah sepakati, Tuan Indra dan Asistennya pamit undur diri. Sedangkan Risty dan Bima memutuskan untuk makan di Restoran itu.

"Tumben kakak mau makan diluar?" tanya Risty sembari mengunyah makanannya.

"Restoran ini milik temanku yang kemarin kamu bebaskan dari penjara, aku sudah melihat Chef restoran ini saat memasak dan semua isi dapurnya. Jadi aku tidak khawatir dengan kebersihannya,"

"Teman yang siapa?"

"Yang namanya Niko, yang semalam pakai hoodie hitam,"

"Oohh, iya aku ingat!"

Hening

"Ris!"

"Hmmm,"

Risty memandang Bima.

"Terimakasih sudah membantuku berkali-kali, padahal aku selalu bersikap buruk padamu, aku minta maaf atas semua sikapku tempo hari,"

"Iya sudah jangan dipikirkan lagi, aku sudah lupakan," ucap Risty dengan enteng.

Setelah mereka menyelesaikan makan siangnya, Bima kembali ke perusahaannya dan Risty kembali ke apartemen untuk beristirahat. Dia seolah menjaga jarak pada Bima, dia tidak ingin terlibat dengan perasaan yang terlalu rumit lagi.

***

Satu bulan sudah berlalu, hubungan Risty dan Bima semakin akrab seperti sepasang sahabat. Bima masih sering mengunjungi Vania ke luar kota dan masih setiap hari berkomunikasi mesra dengan kekasihnya, sedangkan Risty sudah tidak mau tahu dan tidak peduli dengan itu semua. Jika dia bosan dia hangout bersama asistennya, shopping atau menghabiskan waktu di salon untuk memanjakan diri.

Dia selalu berusaha untuk membahagiakan hatinya walaupun dia sadar terkadang dia butuh seseorang untuk bersandar, tapi dia bukan tipe wanita yang mudah jatuh cinta.

Sedangkan Bima memutuskan memaafkan Vania karena cinta Vania yang begitu besar membuatnya melakukan hal buruk pada Risty, Bima menyadari kecemburuan Vania pada Risty.

Pagi itu Risty sedang sibuk dikantornya dan Yona mengingatkan akan sesuatu.

"Boss, besok kita ada jadwal meeting dan pembaharuan kontrak kerjasama dengan PT. Aryarajasa milik suami anda," ucap Yona.

"Wahhh benarkan?"

Risty memastikan dan Yona pun mengangguk.

"Tapi si br****sek itu belum pulang dari semalam, aku tidak yakin dia bisa datang. Apa dia sudah tahu kalau besok ada jadwal meeting dengan perusahaan kita?"

"Sepertinya sudah Boss,"

"Baiklah kita lihat saja besok, apa dia datang atau tidak?!"

Risty melanjutkan pekerjaannya.

Jam makan siang sudah tiba, Risty mengajak Yona makan di luar kantornya. Tiba-tiba dia ingin datang ke cafe dimana dia bertemu dengan orang yang hampir membuatnya jatuh cinta, sudah satu tahun ini dia tidak pernah bertemu lagi dengan laki-laki itu. Dia tidak ingin mencari tahu siapa dia, apa pekerjaannya dan apapun tentang laki-laki itu. Dia sadar diri laki-laki itu tidak mampu dia gapai walau terkadang terbesit rasa rindu yang tidak mampu dia ungkapkan.

"Boss, jangan ngelamun terus!"

Yona menepuk bahu Bossnya dan membawakan pesanan mereka. Risty terdiam dan memandang Yona kemudian mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

"Ada masalah lagi Boss?" Yona menatap Risty dengan serius.

"Nothing,"

"I'm missing someone," Risty menatap jalanan dengan tatapan kosong.

"Aku tahu kok, kamu rindu siapa Boss! Ternyata wajah cantik dan karir bagus tidak menjamin kisah cintamu semulus jalan tol ya Boss," Yona terkekeh.

Di luar kantor mereka berbicara akrab seperti sepasang sahabat.

"Daripada kamu pacaran mulu nggak dinikahin!"

"Daripada kamu Boss, dinikahin tapi nggak dianggep!"

"Iyuuhhh.. poor me,"

mereka terbahak bersama dan melanjutkan makan siang mereka.

Risty menghentikan makannya saat melihat seseorang yang dia rindukan seolah melewati jalan raya di depan cafe itu dan sontak Risty lari mengejar sampai ke luar cafe.

Tapi sayangnya laki-laki itu sudah masuk mobilnya dan berlalu pergi.

"Siapa Boss?" tanya Yona heran.

"Bukan siapa-siapa, sepertinya aku cuma salah lihat aja," Risty menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Mereka kembali ke kantor saat makan siang mereka telah selesai.

Episodes
1 Bab 1.Perjodohan
2 Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan
3 Bab 3.Wanita Penggoda versi Halal
4 Bab 4.Pulang Kampung
5 Bab 5.Gagal Move On?
6 Bab 6.Bertemu
7 Bab 7.Membuat Masalah
8 Bab 8.Mengobati
9 Bab 9.Missing Someone
10 Bab 10.Kembali
11 Bab 11.Masa Lalu
12 Bab 12.Perbincangan
13 Bab 13.Quality Time
14 Bab 14.Pertengkaran
15 Bab 15.Kesempatan
16 Bab 16.Kesedihan Erlangga
17 Bab 17.Hamil?
18 Bab 18.Menyadari
19 Bab 19.Berbohong Lagi
20 Bab 20.Bertanggungjawab
21 Bab 21.Pasrah
22 Bab 22.Tanpa Ijin
23 Bab 23.Suara Aneh
24 Bab 24.Gugatan
25 Bab 25.Ular Berbisa
26 Bab 26.Rumah Sakit
27 Bab 27.Bertemu Kembali
28 Bab 28.Janda Muda
29 Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
30 Bab 30.Boss Terbaik
31 Bab 31.Menemani Mantan
32 Bab 32.Kemarahan Daddy
33 Bab 33.Tak Dianggap Lagi
34 Bab 34.Membandingkan
35 Bab 35.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 2)
36 Bab 36.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 3)
37 Bab 37.CLARA
38 Bab 38.Masa Lalu Papa
39 Bab 39.Gadis Menyebalkan
40 Bab 40.Sunset Dan Pria Itu
41 Bab 41.Suami Idaman
42 Bab 42.Penolakan
43 Bab 43.Terpuruk
44 Bab 44.Kakak Terbaik
45 Bab 45.Kehilangan
46 Bab 46.Sebuah Pelukan
47 Bab 47.Ungkapan Cinta
48 Bab 48.Panggilan Sayang
49 Bab 49.Mencurigakan
50 Bab 50.Bima Vs Vania
51 Bab 51.Rencana
52 Bab 52.Rindu itu Berat
53 Bab 53.Caroline Vs Carlos
54 Bab 54.Terkejut
55 Bab 55.Bersyukur
56 Bab 56.Restu
57 Bab 57.Sidang Perdana
58 Bab 58.Sedih Dan Terpuruk
59 Bab 59.Permintaan Maaf Vania
60 Bab 60.Akhir Kisah Bima dan Vania
61 Bab 61.Saling Rindu
62 Bab 62.Akhir Cerita Clara
63 Bab 63.Keinginan Erlangga
64 Bab 64.Janji Suci
65 Bab 65.Yang Pertama
66 Bab 66.Nasehat Suami Tercinta
67 Bab 67.Si Jutek dan Si Playboy
68 Bab 68.Happy Ending
69 PENGUMUMAN
70 Season 2 : Mengejar Cinta Riana (Chapter 1)
71 MCR : Chapter 2. Konflik
72 MCR : Chapter 3.Party
73 MCR : Chapter 4. Nasib Yang Sama
74 MCR : Chapter 5. Kemarahan Kakak
75 MCR : Chapter 6. Perbincangan Ayah Dan Anak
76 MCR : Chapter 7. Melamar
77 MCR : Chapter 8. Sakit
78 MCR : Chapter 9. Firasat
79 MCR : Chapter 10. Ditolak Lagi
80 MCR : Chapter 11. Calon Suami
81 MCR : Chapter 12. Persiapan
82 MCR : Chapter 13. Pengantin Baru
83 MCR : Chapter 14. Sisi Lain
84 MCR : Chapter 15. Demam
85 MCR : Chapter 16. Cemburu
86 MCR : Chapter 17. Skak Mat
87 MCR : Chapter 18. Kunjungan
88 MCR : Chapter 19. Dinner
89 MCR : Chapter 20. Pelukan Hangat
90 MCR : Chapter 21. Mengakui
91 MCR : Chapter 22. Hak Dan Kewajiban
92 MCR : Chapter 23. Mengungkapkan
93 MCR : Chapter 24. Sangat Mirip
94 MCR : Chapter 25. Jabatan Baru
95 MCR : Chapter 26. CEO Cantik
96 MCR : Chapter 27. Wanita Kejam
97 MCR : Chapter 28. Kabur
98 MCR : Chapter 29. Terbongkar
99 MCR : Chapter 30. Usulan
100 MCR : Chapter 31. Pindah Kembali
101 MCR : Chapter 32. Panik
102 MCR : Chapter 33. Kesempatan
103 MCR : Chapter 34. END STORY
104 PENGUMUMAN
105 Bonus Chapter : Hasan-Alfi part 1
106 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 2
107 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 3
108 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 4
109 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 5
110 Bonus Chapter: Hasan-Alfi Part 6
111 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 7
112 Bonus Chapter End
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1.Perjodohan
2
Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan
3
Bab 3.Wanita Penggoda versi Halal
4
Bab 4.Pulang Kampung
5
Bab 5.Gagal Move On?
6
Bab 6.Bertemu
7
Bab 7.Membuat Masalah
8
Bab 8.Mengobati
9
Bab 9.Missing Someone
10
Bab 10.Kembali
11
Bab 11.Masa Lalu
12
Bab 12.Perbincangan
13
Bab 13.Quality Time
14
Bab 14.Pertengkaran
15
Bab 15.Kesempatan
16
Bab 16.Kesedihan Erlangga
17
Bab 17.Hamil?
18
Bab 18.Menyadari
19
Bab 19.Berbohong Lagi
20
Bab 20.Bertanggungjawab
21
Bab 21.Pasrah
22
Bab 22.Tanpa Ijin
23
Bab 23.Suara Aneh
24
Bab 24.Gugatan
25
Bab 25.Ular Berbisa
26
Bab 26.Rumah Sakit
27
Bab 27.Bertemu Kembali
28
Bab 28.Janda Muda
29
Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
30
Bab 30.Boss Terbaik
31
Bab 31.Menemani Mantan
32
Bab 32.Kemarahan Daddy
33
Bab 33.Tak Dianggap Lagi
34
Bab 34.Membandingkan
35
Bab 35.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 2)
36
Bab 36.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 3)
37
Bab 37.CLARA
38
Bab 38.Masa Lalu Papa
39
Bab 39.Gadis Menyebalkan
40
Bab 40.Sunset Dan Pria Itu
41
Bab 41.Suami Idaman
42
Bab 42.Penolakan
43
Bab 43.Terpuruk
44
Bab 44.Kakak Terbaik
45
Bab 45.Kehilangan
46
Bab 46.Sebuah Pelukan
47
Bab 47.Ungkapan Cinta
48
Bab 48.Panggilan Sayang
49
Bab 49.Mencurigakan
50
Bab 50.Bima Vs Vania
51
Bab 51.Rencana
52
Bab 52.Rindu itu Berat
53
Bab 53.Caroline Vs Carlos
54
Bab 54.Terkejut
55
Bab 55.Bersyukur
56
Bab 56.Restu
57
Bab 57.Sidang Perdana
58
Bab 58.Sedih Dan Terpuruk
59
Bab 59.Permintaan Maaf Vania
60
Bab 60.Akhir Kisah Bima dan Vania
61
Bab 61.Saling Rindu
62
Bab 62.Akhir Cerita Clara
63
Bab 63.Keinginan Erlangga
64
Bab 64.Janji Suci
65
Bab 65.Yang Pertama
66
Bab 66.Nasehat Suami Tercinta
67
Bab 67.Si Jutek dan Si Playboy
68
Bab 68.Happy Ending
69
PENGUMUMAN
70
Season 2 : Mengejar Cinta Riana (Chapter 1)
71
MCR : Chapter 2. Konflik
72
MCR : Chapter 3.Party
73
MCR : Chapter 4. Nasib Yang Sama
74
MCR : Chapter 5. Kemarahan Kakak
75
MCR : Chapter 6. Perbincangan Ayah Dan Anak
76
MCR : Chapter 7. Melamar
77
MCR : Chapter 8. Sakit
78
MCR : Chapter 9. Firasat
79
MCR : Chapter 10. Ditolak Lagi
80
MCR : Chapter 11. Calon Suami
81
MCR : Chapter 12. Persiapan
82
MCR : Chapter 13. Pengantin Baru
83
MCR : Chapter 14. Sisi Lain
84
MCR : Chapter 15. Demam
85
MCR : Chapter 16. Cemburu
86
MCR : Chapter 17. Skak Mat
87
MCR : Chapter 18. Kunjungan
88
MCR : Chapter 19. Dinner
89
MCR : Chapter 20. Pelukan Hangat
90
MCR : Chapter 21. Mengakui
91
MCR : Chapter 22. Hak Dan Kewajiban
92
MCR : Chapter 23. Mengungkapkan
93
MCR : Chapter 24. Sangat Mirip
94
MCR : Chapter 25. Jabatan Baru
95
MCR : Chapter 26. CEO Cantik
96
MCR : Chapter 27. Wanita Kejam
97
MCR : Chapter 28. Kabur
98
MCR : Chapter 29. Terbongkar
99
MCR : Chapter 30. Usulan
100
MCR : Chapter 31. Pindah Kembali
101
MCR : Chapter 32. Panik
102
MCR : Chapter 33. Kesempatan
103
MCR : Chapter 34. END STORY
104
PENGUMUMAN
105
Bonus Chapter : Hasan-Alfi part 1
106
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 2
107
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 3
108
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 4
109
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 5
110
Bonus Chapter: Hasan-Alfi Part 6
111
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 7
112
Bonus Chapter End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!