Bab 5.Gagal Move On?

"Aaawwww!" teriak Risty dan reflek memeluk pinggang Bima.

"Hati-hati jalannya Kak Bim! Bikin sakit semua badanku nih, tuh lihat banyak lubang di jalan!" protes Risty dengan masih memeluk pinggang Bima.

"I.. iya maaf, jalanan gelap aku nggak liat tadi," ucap Bima tergagap.

Bima semakin tidak fokus merasakan benda kenyal yang tadi siang dipegangnya kini malah berkali-kali menabrak punggungnya, dan sentuhan tangan halus Risty saat ini mendarat sempurna di pinggangnya tanpa tahu sang pemilik pinggang sudah panas dingin akibat ulahnya.

"Ya Salaam.. Cobaan apalagi ini! Hufttt! Tenang Bim tenang.. Rileks! Tarik nafas.. Buang perlahan.. tarik lagi.. Buang lagi! Jangan sampai gara-gara wanita bar-bar ini monster kecilku berubah wujud!" ucap Bima dalam hati penuh kegusaran.

Setelah berkendara beberapa menit, kemudian mereka telah sampai di pasar malam yang terlihat ramai dan indah itu. Bima yang tidak pernah melihat pasar malam versi orang kampung merasa takjub. Terlihat beberapa wahana, banyak pegadang makanan dan pernak-pernik disana membuatnya tersenyum sumringah.

"Ayo kita naik bianglala itu!" Risty memegang tangan Bima dan menariknya sembari berlari kecil.

Lagi-lagi sentuhan tangan halus Risty pada tangan besarnya membuat sesuatu perasaan aneh menjalar dihatinya. Dia ikut tersenyum melihat senyuman polos dari Risty. Senyuman yang manis tanpa dibuat-buat. Si kembar pun mengikuti mereka dan hanya menggelengkan kepalanya melihat kakaknya yang begitu antusias.

Mereka berempat akhirnya naik bianglala bersama, Bima dan Risty begitu takjub melihat suasana pasar malam dan pedesaan dari atas Bianglala. Risty terus berceloteh dan berteriak bahagia.

"Hei gadis bar-bar! Hentikan teriakanmu! Apa kamu nggak capek daritadi nggak bisa diem!" ucap Bima dengan nada dingin.

"Ceilehh yang lagi syirik! Pasti Kak Bima iri karena waktu kecil nggak pernah main kayak gini rame-rame kan?" ejek Risty mengulurkan lidahnya.

Bima hanya terdiam mendengar ejekan Risty, karena memang kenyataannya masa kecilnya dihabiskan untuk liburan ke luar negeri dan belajar saja tanpa mengetahui kehidupan orang biasa disekitarnya.

Setelah mencoba beberapa wahana, Risty dan Bima berada di kedai penjual gula kapas sedangkan si kembar masih asik mencoba semua wahana. Risty membeli dua gula kapas dan memberikan satu pada Bima. Bima memakannya dengan sembarangan dan lelehan gula berwarna merah itu belepotan dimulut laki-laki tampan itu.

Dari kejauhan Risty melihat seseorang mendekat padanya, seseorang yang sudah lama dikenalnya dan pernah ada dihatinya. Saat laki-laki itu sudah berjarak 10 meter darinya, tanpa rasa malu tiba-tiba Risty mencium bibir Bima yang masih belepotan gula.

"Hmmmm.." Bima kaget dan melotot, anehnya dia tidak menolak dan malah menikmati ciuman istrinya.

Risty sangat bahagia sekaligus deg-degan, dua kali ini dia sudah mencuri c*uman bibir suaminya.

"Hmmm.. Manis," batinnya.

"Kak Bima ini gimana sih! Makan gula kapasnya berantakan semua! Kayak anak kecil tau nggak sayang!" ucap Risty yang melepas c*umannya.

Sontak membuat laki-laki yang akan mendekat itu berhenti ditempat dan akan berbalik arah.

"Dasar ka..!" Belum Bima sempat marah Risty memotong perkataannya.

"Ehh Iqbal ya?" sapa Risty dan Bima mengernyitkan dahinya.

Laki-laki bernama Iqbal itu pun menoleh lagi dan tersenyum kecut, sedangkan Bima menatap laki-laki bernama Iqbal itu dari atas sampai ke bawah dengan tatapan tak suka. Laki-laki yang baru dia lihat itu terlihat tampan dengan khas wajah laki-laki Jawa, dia memiliki kulit yang kuning langsat dan lesung pipinya membuat laki-laki itu semakin enak dipandang.

"Hai Risty! Apa kabarmu?" jawab Iqbal tersenyum manis.

"Alhamdulillah aku baik Bal.. kamu sendiri bagaimana kabarnya? Ohh iya kamu kesini sama siapa Bal?" ucap Risty sembari melingkarkan tangannya pada lengan Bima dengan manja.

"Alhamdulillah kabarku juga baik, aku sama istri dan anakku Ris, kamu sendiri sama siapa kesini? Tumben kamu pulang kampung Ris?"

Iqbal memandang wajah wanita yang masih ada dihatinya itu, semakin cantik dan bersinar. Rambut hitam panjang yang dulu sekarang menjadi coklat terang, walaupun hanya memakai kaos berwarna putih dan jeans biru, Risty terlihat cantik dan sangat menarik.

Dia menyesal dan merutuki kebodohannya, kenapa dia dulu tidak menentang keinginan papanya yang menjodohkannya dengan anak lurah dari desa lain. Dulu dibenaknya hanya ingin hidup enak dan berlimpah uang, dia pikir dia bisa bahagia dengan uang tapi nyatanya, hidupnya hampa. Wanita yang dulu mencintainya kini memiliki kehidupan yang lebih bahagia dan uang yang dia punya tidak akan bisa mengembalikan kebahagiaannya yang dulu.

"Aku sama suamiku Iqbal!" jawab Risty sembari tersenyum, "Sayang.. kenalkan ini Iqbal temanku," Risty memandang Bima dengan memberikan kode-kode lewat matanya.

Bima mengulurkan tangannya dengan gaya angkuhnya dan disambut Iqbal dengan senyum manisnya.

"Bima, suami Risty," ucap Bima dengan nada dingin.

"Iqbal," balas Iqbal.

Dan tak disangka seorang wanita berpenampilan biasa dan anak kecil mendekati Iqbal dan mengajaknya pergi dari situ.

"Papa.. Ayo! Aku ingin main itu!" Anak berumur 4 tahun itu merengek pada Iqbal sedangkan ibunya hanya mengikuti mereka dari belakang tanpa membuka suara.

"Iya sayang bentar ya nak! Maaf Risty, Mas Bima aku pergi dulu ya!" pamit Iqbal dan mereka mengangguk sekilas.

Risty sudah melupakan perasaan cintanya, kecewa dan luka hatinya telah sembuh. Dia hanya ingin menunjukkan kepada mantannya bahwa hidupnya lebih bahagia walaupun kenyataannya kisah cintanya tidaklah semulus karirnya.

Bima menepuk bahu Risty perlahan dan sontak Risty menoleh padanya.

"Belum puas memandangi mantan kekasihmu itu? Sepertinya ada yang gagal move on nih!" ejek Bima.

Risty memicingkan mata tanda tak suka dengan ucapan Bima.

"Bagaimana kakak tahu laki-laki itu mantan kekasihku? Lagian siapa juga yang gagal move on! Aku tuh cuma nunjukin ke dia kalau sekarang aku lebih bahagia!" sungutnya kemudian berjalan meninggalkan Bima.

"Hei tunggu gadis bar-bar! Aku masih ingin buat perhitungan denganmu!" teriak Bima dan Risty tak menggubrisnya.

"Seenaknya aja c*um orang sembarangan, nggak tau tempat nggak tau waktu main s*sor aja! Kalau bukan anak Pak Haris udah aku siksa dia!" gerutu Bima dengan kesal.

Setelah puas bermain dan membeli banyak cemilan, akhirnya mereka pulang kerumah pada pukul 10.00 malam.

***

Tiga hari telah berlalu kini Risty dan Bima akan bersiap pulan menuju Mansion Bima. Mereka berpamitan kepada Bu Aminah dan kedua adik kembarnya. Adik kembar Risty sangat menyukai Bima yang mudah akrab dan sangat royal pada mereka, Bima berjanji akan berkunjung lagi saat ada waktu senggang dan hal itu membuat kedua adik iparnya bahagia.

Setelah berkendara beberapa jam, akhirnya mereka telah sampai di Mansion milik keluarga Bima.

Risty dan Bima disambut hangat oleh Pak Prabu dan Bu Helena.

"Selamat datang menantu cantikku, mommy sudah menunggu kedatangan kalian," ucap Bu Helena dengan wajah sumringah.

Dia memeluk dan mencium pipi menantunya itu dan Risty mencium tangan kedua mertuanya dengan sopan.

"Mommymu yang jarang ke dapur hari ini sampai heboh memasak banyak menu untuk menyambutmu Ris," ucap Pak Prabu mengulum senyum.

"Maafkan kedatanganku jadi merepotkan mommy," ucap Risty sedikit menyesal.

"Tidak merepotkan sayang, mommy malah bahagia sekali bisa memasak untuk menantu kesayangan mommy," ucapnya dengan tersenyum manis.

"Oohh jadi sekarang aku nggak dianggap nih, sebenernya yang anak mommy sama daddy siapa sih?!" Bima menggerutu.

"Aduhhh mommy lupa kalau bocah tampan mommy tadi belum disambut, Maafkan mommy sayang," ucap Bu Helena sembari menyentuh pipi putra bungsunya.

"Mommy, please aku bukan bocah lagi! Acara kangen-kangenannya nanti aja ya, aku udah lapar ini mom!"

"Baiklah sayang ayo kita makan sama-sama, tapi cuci itu tangan kakimu dulu! Kebiasaan kamu itu belum cuci tangan suka asal comot makanan aja!" Bu Helena memperingatkan.

"Iya mommyku sayang!"

***

Setelah ritual makan malam mereka selesai, Pak Prabu dan Bu Helena berbincang hangat bersama anak dan menantunya, sekedar menanyakan kabar Pak Haris dan istrinya.

"Bima.."

"Iya dad.."

"Daddy ingin kamu mengurus perusahaan yang di Ibukota saja, agar kamu bisa lebih dekat dengan istrimu, istrimu memiliki tanggungjawab besar untuk memimpin perusahaan dan ribuan karyawan bergantung padanya. Tidak mungkin juga dia akan mengikutimu tinggal disini, jadi biar Erlangga yang mengurus perusahaan disini dan kamu menggantikannya disana," ucap Pak Prabu dengan serius.

"Tapi dad.. Susah payah aku membangun perusahaan disini dari nol dan tidak mungkin juga aku meninggalkannya begitu saja, kami bisa bertemu seminggu sekali saat akhir pekan dad," tawar Bima.

"Kamu setuju kan sayang kalau kita bertemu di akhir pekan saja?" tanya Bima pada Risty dengan berpura-pura manis dan Risty hanya tersenyum mengangguk.

"Tidak bisa!" sela Bu Helena, "Mana ada pengantin baru harus tinggal berjauhan! Aku tidak akan ijinkan kalian tinggal berjauhan! Kapan aku punya cucu kalau baru menikah saja kalian tidak tinggal bersama!" sungutnya.

"Tapi mom.. Istriku juga tidak keberatan!" protes Bima.

"Mommy tidak peduli pokoknya kalian harus tinggal bersama setiap hari dan ikuti keputusan yang daddymu ambil!" kekeh Bu Helena.

"Benar kata mommymu Bim, tidak seharusnya kalian ini tinggal berjauhan apalagi kalian baru menikah, kamu tidak usah khawatir dengan perusahaan milikmu, kakakmu selalu bisa diandalkan dan kalian kan juga bisa saling sharing masalah perusahaan, tinggallah di Ibukota dan berbahagialah kalian disana," Pak Prabu menasehati dengan lembut dan pasangan pengantin baru itu mengangguk dengan patuh.

"Kalau boleh tahu, kakak ipar ada dimana mom? Aku tidak melihatnya daritadi?" tanya Risty.

"Kakak iparmu sedang berada di Australia mengurus cabang perusahaan disana dan berkunjung ke tempat tunangannya," jawab Bu Helena sedangkan Risty hanya tersenyum mengangguk.

Episodes
1 Bab 1.Perjodohan
2 Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan
3 Bab 3.Wanita Penggoda versi Halal
4 Bab 4.Pulang Kampung
5 Bab 5.Gagal Move On?
6 Bab 6.Bertemu
7 Bab 7.Membuat Masalah
8 Bab 8.Mengobati
9 Bab 9.Missing Someone
10 Bab 10.Kembali
11 Bab 11.Masa Lalu
12 Bab 12.Perbincangan
13 Bab 13.Quality Time
14 Bab 14.Pertengkaran
15 Bab 15.Kesempatan
16 Bab 16.Kesedihan Erlangga
17 Bab 17.Hamil?
18 Bab 18.Menyadari
19 Bab 19.Berbohong Lagi
20 Bab 20.Bertanggungjawab
21 Bab 21.Pasrah
22 Bab 22.Tanpa Ijin
23 Bab 23.Suara Aneh
24 Bab 24.Gugatan
25 Bab 25.Ular Berbisa
26 Bab 26.Rumah Sakit
27 Bab 27.Bertemu Kembali
28 Bab 28.Janda Muda
29 Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
30 Bab 30.Boss Terbaik
31 Bab 31.Menemani Mantan
32 Bab 32.Kemarahan Daddy
33 Bab 33.Tak Dianggap Lagi
34 Bab 34.Membandingkan
35 Bab 35.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 2)
36 Bab 36.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 3)
37 Bab 37.CLARA
38 Bab 38.Masa Lalu Papa
39 Bab 39.Gadis Menyebalkan
40 Bab 40.Sunset Dan Pria Itu
41 Bab 41.Suami Idaman
42 Bab 42.Penolakan
43 Bab 43.Terpuruk
44 Bab 44.Kakak Terbaik
45 Bab 45.Kehilangan
46 Bab 46.Sebuah Pelukan
47 Bab 47.Ungkapan Cinta
48 Bab 48.Panggilan Sayang
49 Bab 49.Mencurigakan
50 Bab 50.Bima Vs Vania
51 Bab 51.Rencana
52 Bab 52.Rindu itu Berat
53 Bab 53.Caroline Vs Carlos
54 Bab 54.Terkejut
55 Bab 55.Bersyukur
56 Bab 56.Restu
57 Bab 57.Sidang Perdana
58 Bab 58.Sedih Dan Terpuruk
59 Bab 59.Permintaan Maaf Vania
60 Bab 60.Akhir Kisah Bima dan Vania
61 Bab 61.Saling Rindu
62 Bab 62.Akhir Cerita Clara
63 Bab 63.Keinginan Erlangga
64 Bab 64.Janji Suci
65 Bab 65.Yang Pertama
66 Bab 66.Nasehat Suami Tercinta
67 Bab 67.Si Jutek dan Si Playboy
68 Bab 68.Happy Ending
69 PENGUMUMAN
70 Season 2 : Mengejar Cinta Riana (Chapter 1)
71 MCR : Chapter 2. Konflik
72 MCR : Chapter 3.Party
73 MCR : Chapter 4. Nasib Yang Sama
74 MCR : Chapter 5. Kemarahan Kakak
75 MCR : Chapter 6. Perbincangan Ayah Dan Anak
76 MCR : Chapter 7. Melamar
77 MCR : Chapter 8. Sakit
78 MCR : Chapter 9. Firasat
79 MCR : Chapter 10. Ditolak Lagi
80 MCR : Chapter 11. Calon Suami
81 MCR : Chapter 12. Persiapan
82 MCR : Chapter 13. Pengantin Baru
83 MCR : Chapter 14. Sisi Lain
84 MCR : Chapter 15. Demam
85 MCR : Chapter 16. Cemburu
86 MCR : Chapter 17. Skak Mat
87 MCR : Chapter 18. Kunjungan
88 MCR : Chapter 19. Dinner
89 MCR : Chapter 20. Pelukan Hangat
90 MCR : Chapter 21. Mengakui
91 MCR : Chapter 22. Hak Dan Kewajiban
92 MCR : Chapter 23. Mengungkapkan
93 MCR : Chapter 24. Sangat Mirip
94 MCR : Chapter 25. Jabatan Baru
95 MCR : Chapter 26. CEO Cantik
96 MCR : Chapter 27. Wanita Kejam
97 MCR : Chapter 28. Kabur
98 MCR : Chapter 29. Terbongkar
99 MCR : Chapter 30. Usulan
100 MCR : Chapter 31. Pindah Kembali
101 MCR : Chapter 32. Panik
102 MCR : Chapter 33. Kesempatan
103 MCR : Chapter 34. END STORY
104 PENGUMUMAN
105 Bonus Chapter : Hasan-Alfi part 1
106 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 2
107 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 3
108 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 4
109 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 5
110 Bonus Chapter: Hasan-Alfi Part 6
111 Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 7
112 Bonus Chapter End
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1.Perjodohan
2
Bab 2.Bertepuk Sebelah Tangan
3
Bab 3.Wanita Penggoda versi Halal
4
Bab 4.Pulang Kampung
5
Bab 5.Gagal Move On?
6
Bab 6.Bertemu
7
Bab 7.Membuat Masalah
8
Bab 8.Mengobati
9
Bab 9.Missing Someone
10
Bab 10.Kembali
11
Bab 11.Masa Lalu
12
Bab 12.Perbincangan
13
Bab 13.Quality Time
14
Bab 14.Pertengkaran
15
Bab 15.Kesempatan
16
Bab 16.Kesedihan Erlangga
17
Bab 17.Hamil?
18
Bab 18.Menyadari
19
Bab 19.Berbohong Lagi
20
Bab 20.Bertanggungjawab
21
Bab 21.Pasrah
22
Bab 22.Tanpa Ijin
23
Bab 23.Suara Aneh
24
Bab 24.Gugatan
25
Bab 25.Ular Berbisa
26
Bab 26.Rumah Sakit
27
Bab 27.Bertemu Kembali
28
Bab 28.Janda Muda
29
Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
30
Bab 30.Boss Terbaik
31
Bab 31.Menemani Mantan
32
Bab 32.Kemarahan Daddy
33
Bab 33.Tak Dianggap Lagi
34
Bab 34.Membandingkan
35
Bab 35.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 2)
36
Bab 36.Balada Cinta Asisten Tomboy (Part 3)
37
Bab 37.CLARA
38
Bab 38.Masa Lalu Papa
39
Bab 39.Gadis Menyebalkan
40
Bab 40.Sunset Dan Pria Itu
41
Bab 41.Suami Idaman
42
Bab 42.Penolakan
43
Bab 43.Terpuruk
44
Bab 44.Kakak Terbaik
45
Bab 45.Kehilangan
46
Bab 46.Sebuah Pelukan
47
Bab 47.Ungkapan Cinta
48
Bab 48.Panggilan Sayang
49
Bab 49.Mencurigakan
50
Bab 50.Bima Vs Vania
51
Bab 51.Rencana
52
Bab 52.Rindu itu Berat
53
Bab 53.Caroline Vs Carlos
54
Bab 54.Terkejut
55
Bab 55.Bersyukur
56
Bab 56.Restu
57
Bab 57.Sidang Perdana
58
Bab 58.Sedih Dan Terpuruk
59
Bab 59.Permintaan Maaf Vania
60
Bab 60.Akhir Kisah Bima dan Vania
61
Bab 61.Saling Rindu
62
Bab 62.Akhir Cerita Clara
63
Bab 63.Keinginan Erlangga
64
Bab 64.Janji Suci
65
Bab 65.Yang Pertama
66
Bab 66.Nasehat Suami Tercinta
67
Bab 67.Si Jutek dan Si Playboy
68
Bab 68.Happy Ending
69
PENGUMUMAN
70
Season 2 : Mengejar Cinta Riana (Chapter 1)
71
MCR : Chapter 2. Konflik
72
MCR : Chapter 3.Party
73
MCR : Chapter 4. Nasib Yang Sama
74
MCR : Chapter 5. Kemarahan Kakak
75
MCR : Chapter 6. Perbincangan Ayah Dan Anak
76
MCR : Chapter 7. Melamar
77
MCR : Chapter 8. Sakit
78
MCR : Chapter 9. Firasat
79
MCR : Chapter 10. Ditolak Lagi
80
MCR : Chapter 11. Calon Suami
81
MCR : Chapter 12. Persiapan
82
MCR : Chapter 13. Pengantin Baru
83
MCR : Chapter 14. Sisi Lain
84
MCR : Chapter 15. Demam
85
MCR : Chapter 16. Cemburu
86
MCR : Chapter 17. Skak Mat
87
MCR : Chapter 18. Kunjungan
88
MCR : Chapter 19. Dinner
89
MCR : Chapter 20. Pelukan Hangat
90
MCR : Chapter 21. Mengakui
91
MCR : Chapter 22. Hak Dan Kewajiban
92
MCR : Chapter 23. Mengungkapkan
93
MCR : Chapter 24. Sangat Mirip
94
MCR : Chapter 25. Jabatan Baru
95
MCR : Chapter 26. CEO Cantik
96
MCR : Chapter 27. Wanita Kejam
97
MCR : Chapter 28. Kabur
98
MCR : Chapter 29. Terbongkar
99
MCR : Chapter 30. Usulan
100
MCR : Chapter 31. Pindah Kembali
101
MCR : Chapter 32. Panik
102
MCR : Chapter 33. Kesempatan
103
MCR : Chapter 34. END STORY
104
PENGUMUMAN
105
Bonus Chapter : Hasan-Alfi part 1
106
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 2
107
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 3
108
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 4
109
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 5
110
Bonus Chapter: Hasan-Alfi Part 6
111
Bonus Chapter : Hasan-Alfi Part 7
112
Bonus Chapter End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!