"Orangnya kemana, sih? Mana udah lewat dua jam lagi! Udahlah. Mending cabut aja." gumam orang itu, lalu mengambil selembar kertas merah, dan diletakkan ke atas meja.
Tap!
Tap!
Tap!
Srek!
"Sorry, Aku terlambat."
Penampilan tertutup rapat dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Siapa yang bisa mengenali sosok seperti itu? Pastinya tidak mungkin ada, termasuk pengunjung cafe yang baru saja bersiap bangun dari tempat duduknya.
"Siapa, Kamu?"
"Ini aku, Hazel." Hazel melepaskan maskernya sesaat, tapi langsung dipakai lagi setelah melihat pria di depannya membulatkan bibir bergumam oh.
Pria itu kembali duduk. Begitu juga dengan Hazel. Kini keduanya saling berhadapan dalam keheningan, membuat wanita itu tidak sabar, dan mengeluarkan ponselnya. Kemudian di letakkan di atas meja. "Kapan pekerjaanmu akan selesai?"
"Empat puluh delapan jam." jawab lawan bicaranya seraya mengambil ponsel Hazel dari atas meja.
"Terlalu lama. Dua puluh empat jam, bagaimana?" tawar Hazel seperti nego cabe di pasar koplak.
Padahal pekerjaan yang akan dilakukan pria itu bukanlah hal sepele. Mungkin model terkenal itu hanya sibuk shopping. Tawaran Hazel tidak didengarkan. Justru pria itu sibuk mengotak-atik ponsel Hazel dengan serius.
Merasa diabaikan, Hazel menggebrak meja.
Braak!
Pria itu meletakkan ponsel kembali ke atas meja seraya mengalihkan tatapan ke wanita di depannya. "Sekali lagi kamu kurang ajar. Bersiaplah lengser dari popularitas mu HAZEL LAURENT!"
Gleek!
Ultimatum pria di depannya langsung menciutkan nyali seorang Hazel. Wanita itu menunduk dengan tangan mengepal erat. Andai saja kartu AS nya tidak diketahui pria itu. Sudah pasti rasa takut tidak ada dalam kamus Hazel Laurent.
Melihat reaksi Hazel yang seperti tikus kejepit, membuatnya kembali memeriksa ponsel dengan tenang, dan tanpa gangguan.
Setelah tiga puluh menit bergelut dengan angka dan huruf. Akhirnya bisa meletakkan ponsel, lalu merenggangkan otot leher dan tangan. "Semua sudah ku kirim ke emailku. Gunakan saja ponselmu! Empat puluh delapan jam nomormu akan ku sadap. Okay, aku pergi dulu."
"Please, dua puluh empat jam. Kamu tahu 'kan situasi saat ini sudah tidak bisa menunggu lagi?" Hazel memohon dengan suara lembutnya.
Jika orang lain yang mendengar suara mendayu Hazel. Sudah pasti di pikir tengah menggoda pria di depannya. Akan tetapi tidak dengan pria satu ini, karena pria itu hanya melakukan pekerjaan secara profesional saja. "I don't care. Ini pekerjaan ku, tanggung jawabku. Kalau mau sewa saja orang lain! Aku ingin lihat, siapa yang mampu melakukan pekerjaan four in one untuk pekerjaan kotor mu."
Dasar pemeras! Jika bukan karena otakmu yang ok. Sudah lama kutebas kepalamu bocah ingusan. ~batin Hazel menahan emosinya.
"Tidak perlu mengumpat ku di dalam hatimu, Nyonya Hazel terhormat. Ups." Pria itu membungkam bibirnya sendiri. "Bagaimana jika aku panggil wanita bayaran?"
"KAU....,"
"Turunkan nada bicaramu! Aku bukan suami bodohmu, atau selingkuhanmu. Sekali saja kamu menyakiti ego ku. Hancur hidupmu." Pria itu mengintimidasi Hazel, lalu melangkahkan kakinya melenggang pergi dari tempat pertemuan.
Kepergian pria itu, membuat Hazel melepaskan masker seraya menyambar gelas minuman yang ada di depannya. Untung saja masih ada sisa setengah cangkir teh hijau.
"Hai, boleh gabung?" sapa seseorang yang tiba-tiba saja berdiri di samping Hazel.
Hazel melirik, "Apa kita kenal?"
"Yah, eh tidak. Aku hanya suka semua fashionmu yang menjadi kiblat para wanita." Orang itu mengulurkan tangannya. "Aku Anggun, boleh duduk di sini? Nona Hazel."
"Terserah! Aku harus pergi." Hazel bangun, tapi pundaknya di tahan oleh Anggun.
Pluk!
Hazel menepis tangan Anggun yang berani menyentuh dirinya. "Berani sekali....,"
"Sorry. Duduklah! Kemarahan mu tidak akan menyelesaikan masalah, tapi menambah masalah." Anggun menarik kursi lalu duduk seraya melambaikan tangan pada seorang pelayan cafe.
"Tidak ada salahnya kita ngobrol sebentar saja. Btw, aku tidak sengaja mendengar obrolan mu bersama pria tadi." ucap Anggun.
Pelayan datang, membuat wanita itu berhenti sejenak.
"Mau pesan apa, Nona?" tanya sang pelayan.
Anggun menatap Hazel yang saat ini masih saja diam dengan bibir mencebik kesal. Sepertinya percuma bertanya. Jadi lebih baik membuat pesanan sendiri. "Minuman special. Pergilah!"
Pelayan itu mengangguk paham atas pesanan Anggun, dan langsung pergi meninggalkan meja pelanggannya tanpa mencatat pesanan. Hal itu, membuat Hazel tidak paham. Lagipula apa arti dari minuman special di cafe kecil seperti tempatnya berada saat ini?
"Minuman special itu wine. Jangan khawatir, mereka tidak menyediakan wine murahan." jelas Anggun tanpa basa basi.
Hazel tidak tahu kenapa wanita itu tiba-tiba memaksa untuk ngobrol bersamanya. Akan tetapi, cara Anggun menunjukkan jati diri sudah cukup memberikan kesan sebagai wanita egois. Bukankah mencari teman se frekuensi cukup sulit.
"Apa maumu?" tanya Hazel seraya menyandarkan tubuhnya ke kursi.
Anggun tersenyum, "Mari berteman denganku! Aku akan bantu selesaikan masalah mu. Bagaimana?"
"Hehehe, apa aku ini tetanggamu atau teman lamamu?" Hazel merasa geli dengan permintaan Anggun. "Kurasa kamu tahu, siapa aku. Benar begitu kan?"
Anggun mengangguk.
"Ck. Ck. Apa kamu salah satu fansku?" tanya Hazel sekali lagi.
Anggun menggelengkan kepalanya.
"Lalu?" Hazel melepaskan kacamatanya.
Kini tatapan dua wanita itu saling terpaut. Seakan mencari kebenaran dari identitas satu sama lain. Hingga Hazel memutuskan kontak mata, dan mengambil kertas serta pulpen dari dalam tas selempang nya.
"Bacalah dalam hati." Anggun menyodorkan kertas ke Hazel, setelah menuliskan sesuatu.
Tidak ingin menambah rasa penasarannya. Kertas di geser, lalu dibaca dalam hati seperti permintaan Anggun.
Apa wanita ini waras? Kenapa bisa jauh lebih gila dariku?~batin Hazel menatap tulisan di atas kertas dengan senyuman tipis.
"Bagaimana? Deal?" Anggun mengulurkan tangan kanannya ke arah Hazel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
Mau apa si anggun 🙄
2022-12-29
1
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
siapa anggun sebenarnya,mengambil kesempatan dalam kesempitan
2022-12-29
1
delete account
hazel kenapa tuh
2022-11-16
1