"Sepertinya kamu tidak mau menjawab. Aku akan telpon Jessi saja," Bryant mengambil ponsel dari saku celananya.
Baru saja ingin membuka kunci layar, Samuel menghela nafas panjang. "Tidak perlu! Biarkan dia bahagia dengan pilihannya."
"Apa maksudmu?" tanya Bryant menatap punggung Samuel.
Samuel terdiam, membuat Bryant paham. Sahabatnya itu tidak akan menceritakan masalahnya jika di antara mereka berdua masih ada orang lain yaitu Ara.
"Muel, Ara wanita baik, dan aku percaya jika istriku ini bukan wanita yang suka gosip. Lagipula, kalian akan tinggal di tempat yang sama. Anggap saja sebagai perkenalan, bukan begitu Ara?" Bryant mengalihkan tatapan ke istri sirinya meminta persetujuan.
Ara mengangguk, tanpa satu patah kata keluar dari bibirnya. Hanya saja di dalam hatinya tengah bergelut antara sadar dan tidak sadar. Perkataan Bryant sungguh menggetarkan jiwa lara dengan taburan obat.
Aku tidak tahu. Apakah nanti bisa menjadi seorang ibu, atau hanya ditakdirkan untuk hamil demi pria yang kini menjadi suamiku. Akan tetapi, aku akan menjalankan tanggung jawabku sebagai seorang istri dengan sebaik-baiknya. ~batin Ara.
Mendengar perkataan Bryant. Muel membuang nafas panjang, seakan beban seluruh dunia ada di pundaknya.
"Jessi memintaku mundur dari pernikahan kami, dan menggantikan posisiku dengan mantan kekasihnya." ucap Samuel, membuat Ara tercengang.
Sedangkan Bryant menatap kaca spion tengah melihat wajah sahabatnya yang kusut dengan mata sendu. Pria itu tengah patah hati. Pantas saja terlalu banyak diam sejak dari bandara. Seharusnya telinga sudah panas akibat cercaan ataupun gurauan, dan kali ini telinga masih dalam keadaan aman terkendali.
"Maaf, apa hubungan kalian sudah lama?" tanya Ara pelan hampir seperti sebuah bisikan, tapi Bryant dan Muel masih bisa mendengar pertanyaan itu.
"Sekitar lima tahun. Sama seperti hubungan Bryant dan....,"
"Ekhem!" Bryant berdehem agar Muel tidak melanjutkan apa yang seharusnya menjadi rahasia.
Ara tak paham apa yang akan Muel katakan, terlebih lagi deheman Bryant menjadikan dokter itu membungkam mulutnya sendiri.
"Ada apa?" tanya Ara bingung.
Bryant tak ingin berbohong apalagi menipu, tapi blum saatnya mengatakan kebenaran. Dimana dirinya sudah memiliki istri sah yang bernama Hazel. Lagipula hubungan suami istri siri akan berlangsung selama Ara belum memberikan keturunan untuk keluarga besar marga Putra.
"Tidak ada, Bryant kekurangan minum sepertinya." jawab Muel santai, dan dibalas tatapan lega sahabatnya itu.
Ara mencari sesuatu di sekelilingnya dengan tatapan mata. Hingga sebuah botol air mineral terlihat menyembul di depannya. Lalu botol diambil, dan disodorkan ke Bryant. "Tuan, minumlah biar tenggorokannya tidak kering."
Mau tidak mau Bryant menerima botol itu, lalu meminum air mineralnya hingga tandas tak tersisa. Muel yang melihat itu dengan mencuri pandang melalui kaca spion tengah menahan tawanya.
Mode kepepet selalu berhasil. Baru kali ini si singa jantan tidak bisa berkutik. Ara kasihan sekali kamu, tapi sebagai sahabat yang baik. Akan kupastikan kamu aman dan selalu mendapatkan keadilan dari singa jantan satu ini. Lagipula, masa depan sahabat ku ada ditanganmu. ~batin Muel tersenyum tipis seraya menambahkan kecepatan mobil agar segera sampai Villa tujuannya.
Sementara di kota lain. Dimana di dalam sebuah kamar yang awalnya rapi, dan harum berubah menjadi kapal pecah dalam hitungan menit. Semua jenis pakaian berhamburan di atas tempat tidur. Semua alat make up beserta alat kecantikan lainnya hancur berceceran di lantai. Bukan hanya itu saja, karena kaca besar yang selalu menjadi tempat bercermin ikut dihancurkan hingga rusak parah.
"Aaaarrrgghh!" teriakan kencang memenuhi kamar luas yang kedap suara.
Penampilannya tak lagi cantik, tapi sudah berubah seperti mba kunti yang suka gentayangan di pohon beringin. Rambutnya berantakan menutupi sebagian wajah, make up belepotan dengan pakaian sobek yang menampilkan paha mulus nya.
Benda pipih yang menyala masih menampilkan sebuah foto manis dengan pose menggoda. Foto dua lawan jenis yang menyatukan raga mereka dengan mata berkabut nafsu terekspos sempurna tanpa ada efek blur.
"Tenang!" gumamnya menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya perlahan.
"Jika foto ini sampai di tangan pria bodoh itu, bagaimana? Tidak! Aku tidak akan biarkan dia mengetahui perbuatanku." Wanita itu menggigit kukunya dengan wajah cemas. "Aku harus apa sekarang?"
Triiing!
Triiing!
Triiing!
Suara dering ponsel mengalihkan perhatiannya. Sebuah nama tertera, membuat wanita itu bergegas menjawab panggilan tanpa pikir panjang.
"Apa maumu, HAH!" bentaknya seraya mengepalkan tangan hingga kukunya memutih.
...****************...
...🇮🇩JAYALAH INDONESIA KU🇮🇩...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
siap siap ya Hazel
2023-01-04
1
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
betul sekali kamu Samuel
2023-01-04
1
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
betul sekali kamu Samuel
2023-01-04
1