"Apa saya boleh minta tolong lagi untuk menjaga Lyra, Bu?" ucapku pada tetangga terdekatku, bu Murni. Tentu saja aku telah memandikan Lyra. Tak lupa aku juga telah menyiapkan botol besar berisi ASI perahku untuk putri semata wayangku itu.
"Mbak Zura mau ke rumah sakit ya?" tanya bu Murni.
"Ya, Bu. Saya tidak mungkin membawa Lyra ke rumah sakit," jawabku. Wanita murah senyum itu mengangguk paham.
"Maaf, Bu, merepotkan."
"Tidak kok Mbak. Sesama tetangga kita memang harus saling membantu. Apalagi saya sudah begitu lama menginginkan kehadiran anak. Saya bisa merasakan kebahagiaan tersendiri saat bersama Lyra."
"Jangan rewel ya, solehah nya ibu," ucapku sembari mengecup kening Lyra.
"Hati-hati, Mbak."
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam."
Aku meninggalkan halaman rumah bu Murni dan keluar dari komplek perumahan tempat tinggalku.
"Bu Azzurra mau kemana pagi-pagi begini?" sapa pak Ahmad, security yang berjaga di pos jaga.
"Saya mau ke rumah sakit, Pak."
"Loh, memangnya siapa yang sakit?"
"Ibu mertua saya."
"Sejak kapan beliau dirawat?"
"Sejak pagi kemarin, Pak."
"Oh, Minggu kemarin jatah saya shift malam. Saya baru shift pagi mulai hari ini."
"Mari, Pak."
"Hati-hati, Bu. Sampaikan salam saya untuk bu Kinanti. Semoga beliau lekas sembuh."
"Baik, Pak. Terima kasih. Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam."
Tidak sampai lima menit sebuah taksi melintas di hadapanku.
"Rumah sakit MR, Pak," ucapku pada pengemudi taksi.
"Baik, Bu."
Setibanya di rumah sakit.
Aku bergegas menuju ruang perawatan ibu. Jujur, aku penasaran dengan sosok Melly yang tadi diceritakan Bu Murni. Siapa Melly? Apa dia orang yang sama dengan Mila? Ataukah masih ada Mila-Mila lain di belakangku?
"Astaghfirullah."
Lekas kutepis pikiran buruk yang sempat melintas di kepalaku. Tanpa terasa aku sudah berada persis di depan ruang perawatan ibu. Ruang Anyelir VIP. Aku memang meminta dokter untuk menempatkan ibu mertuaku di ruangan yang paling mahal di rumah sakit ini lantaran aku ingin beliau mendapatkan perawatan terbaik. Aku tidak peduli meski pun uang tabunganku akan habis terkuras untuk ini.
Aku menarik nafas panjang dari hidung lalu menghembuskannya melalui mulut. Sungguh, perasaan ini begitu tegang layaknya saat aku hendak melahirkan Lyra dulu.
Perlahan kuputar gagang pintu lalu mendorongnya. Apa aku tidak salah lihat? Ibu hanya sendirian di ruangan ini. Lalu, di mana mas Fabian? Kenapa dia tega meninggalkan ibu di ruangan ini sendirian?
Aku menutup kembali pintu ruangan itu. Di saat itulah ibu terbangun.
"Maaf, membuat Ibu terbangun."
Tiba-tiba netraku menangkap rantang dua susun yang berada di dekat tempat sampah. Aku mengenal betul benda itu. Rantang itu berisi makan malam untuk mas Fabian yang kemarin malam kutitipkan pada Bu Murni. Kenapa rantang ini ada di lantai dekat tempat sampah?
Aku berjalan menghampiri rantang berwarna hijau muda itu lalu memeriksa isinya. Syukurlah, rantang ini kosong yang berarti mas Fabian memakan habis makan malam buatanku. Tunggu dulu! Hidungku mencium bau tidak sedap dari dalam tempat sampah yang berada di dalam ruangan ini. Baunya seperti bau sambal kacang basi. Demi menjawab rasa penasaranku, kuinjak bagian bawah tempat sampah berukuran kecil itu hingga tutupnya terbuka dan menampakkan isi di dalamnya.
Astaghfirullah. Bau tidak sedap itu rupanya capcay beserta sambal kacangnya. Untuk pertama kalinya mas Fabian membuang makanan yang kumasak dengan tanganku. Mengapa kamu setega ini, Mas? Apa aku tidak lagi berarti untukmu? Bukankah kamu sendiri yang bilang masakanku paling lezat sedunia?
Aku memejamkan mataku, kubiarkan saja buliran hangat itu menetes dan membasahi pipi. Perih, namun tak berdarah.
Bersambung…
Hai, pembaca setia….
Ditunggu dukungannya ya….
Jangan lupa tinggalkan like,komentar positif, favorit, vote, dan hadiah. Sekecil apapun dukungan kalian. Akan sangat berarti bagi Author 🥰🥰🥰🥰
🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 328 Episodes
Comments
ALNAZTRA ILMU
bila bangkitnya zura
2025-01-19
0
RATNA RACHMAN
nyeseknya sampai kapan azura..ayo bangkit..😭
2022-08-21
0
Thebel Yanix
kepengen azhurra memergoki suami dan selingkuhannya sedang bermesraan di rumah sakit.. pass lihat jangan pernah di maafkan zhura, langsung aja kaburr
2022-08-18
2