11. Menikmati Masa Kehamilan

Nyonya Susan masih memikirkan kehamilan Andien saat sudah berada di Indonesia. Reza yang tidak mengetahui rencana jahat orangtuanya pada kekasihnya itu, mengira kedua orangtuanya baru pulang dari luar kota.

"Hallo mam!" Sapa Reza ketika duduk di meja makan.

"Bagaimana keadaan perusahaan saat ayah tinggalkan dua hari ini, nak?" Tanya tuan Handoyo.

"Semuanya terkendali tanpa masalah, ayah." Ucap Reza sambil tersenyum.

"Syukurlah, kamu sudah bisa menjalani roda perusahaan kita nak, ayah harap kamu juga siap untuk berumahtangga karena ayah sudah buat janji untuk acara perkenalan kalian berdua. Maksud ayah, kamu akan menikah dengan Monika, putrinya tuan Atalla." Ucap Tuan Handoyo.

Reza meletakkan sendok dan garpu miliknya dengan sedikit membanting di atas piringnya yang masih penuh dengan nasi dan lauk pauk.

"Maafkan Reza, ayah!" Reza tidak ingin dijodohkan dengan wanita manapun karena besok, Reza ingin menjemput Andien di Kolombia. Jika gadis itu tidak mau pulang karena ingin menempuh pendidikannya. Reza akan tetap menikahinya sebelum bayiku lahir di dunia ini." Ucap Reza membuat nyonya Susan seketika tersedak.

"Uhuk...uhuk!" Nyonya Susan buru-buru meneguk air putih untuk melancarkan pencernaannya.

"Reza!" Kamu tidak akan ke manapun karena ayah akan menghapuskan namamu dalam daftar warisan jika kamu nekat menjemput gadis itu.

Lagipula dia sudah menandatangani surat perjanjian antara ayah dan dirinya yang tidak akan saling menuntut satu sama lain jika anaknya itu lahir ke dunia ini." Ancam tuan Handoyo pada putranya.

Nyali Reza kembali menciut saat namanya bukan menjadi pewaris dari kekayaan orangtuanya.

"Suka atau tidak suka, kamu harus tetap menikahi Monika dalam waktu dekat ini. Lupakan gadis miskin itu, karena kehidupan keluarganya, tidak dapat dibanggakan jika masuk ke keluarga kita." Ucap ayahnya dengan angkuh.

Nyonya Susan terlihat diam seribu bahasa, karena hatinya mulai condong pada Andien yang saat ini sedang hamil kembar.

Niatnya untuk memisahkan putranya dengan Andien, kini berbalik seratus delapan puluh derajat, saat ini. Ia ingin melihat cucu-cucunya itu lahir ke dunia. Tapi ambisi suaminya akan harta dan reputasi membutakan mata batinnya yang tidak melihat lagi sisi kemanusiaan sebagai makhluk sosial.

"Ayah, mengapa kalian tega menyakiti hati Andien dengan membuat perjanjian konyol itu. Suatu saat nanti bayiku akan tumbuh besar dan dia akan mencari tahu ayah kandungnya." Ucap Reza.

"Mengapa harus wanita miskin yang kamu pilih, padahal masih banyak wanita kaya yang sangat cantik yang akan menjadi pendampingmu." Ucap tuan Handoyo makin geram dengan putranya.

"Ayah, hatiku lebih memilih dia bukan akal dan mataku yang aku jatuh cinta padanya. Apakah ayah menikahi ibu dengan penawaran materi yang dilakukan kakek untuk kebahagiaan ayah?"

Plakkk..!" Tuan Handoyo menampar putranya yang makin kurangajar kepada dirinya.

"Ayah!!" Pekik dua putrinya ketika melihat kakak mereka di tampar di depan mereka.

"Ini juga pelajaran untuk kalian agar memilih pasangan bukan berdasarkan hati tapi memikirkan lagi apa tujuan dari setiap ikatan. Jika tidak ada hubungannya dengan kekuasaan dan jabatan, jangan pernah memikirkan untuk melanjutkan cinta bodoh yang akan berakhir pada penderitaan." Ucap tuan Handoyo memberi nasehat untuk ketiga anaknya yang merupakan saudara kembar tiga.

"Ayah, setiap letak kebahagiaan tidak diukur berapa hebatnya pasangan kita, tapi berapa besar perhatian dan tanggung jawabnya dia dalam memerankan perannya berdasarkan statusnya, entah itu menjadi suami atau menjadi istri.

Jadi, apa yang ayah sebutkan tadi, itu hanya fasilitas pelengkap, bukan pendukung untuk rumah tangga itu bisa bahagia." Ucap Rika mengomentari ayahnya.

"Diam!" Tahu apa kamu tentang bahagia?" Kalian belum merasakan membina rumah tangga, jadi kalian hanya menebak jenis kebahagiaan hanya berdasarkan nalar semata bukan pengelaman yang ayah dan mami jalankan selama ini." Ucap tuan Handoyo.

Reza melirik kedua saudara kembarnya untuk tidak lagi menimpali perkataan ayah mereka. Rika dan Riska menghabiskan makan mereka secepatnya karena apa pun yang mereka katakan kepada ayah, tidak akan mengubah keputusan apapun berdasarkan pandangannya tentang kebahagiaan untuk anak-anaknya.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Sementara itu, di Kolombia Andien menikmati hari-harinya di masa kehamilannya yang sudah memasuki usia tujuh bulan. Masa liburan kuliah bertepatan dengan liburan Natal, membuatnya punya banyak waktu memperhatikan perkembangan kehamilannya. Mulai dari melakukan USG, makan dan minum sesuai dengan kebutuhan gizi untuk keempat calon bayinya.

Sore itu, tuan Leonardo menemani Andien untuk melakukan USG karena mereka ingin mengetahui jenis kelamin sang bayi.

"Wah, dua diantara mereka mau memperlihatkan jenis kelaminnya, tapi dua lagi cukup sulit karena terhalang oleh kaki mereka. Tapi tidak apa, Tuan dan nyonya bisa menyiapkan nama untuk mereka, empat nama lelaki dan empat nama perempuan." Ucap dokter Gabriel.

"Terimakasih dokter!" Ucap keduanya lalu menanyakan beberapa hal penting lainnya yang berhubungan dengan kandungan Andien.

Ibu muda ini, sedikitpun tidak pernah mengeluh dengan kehamilannya yang dua kali lebih besar perutnya dengan kehamilan normal. Walaupun ia menjadi pusat perhatian orang-orang yang melihatnya sepanjang jalan ketika tuan Leonardo mengajak gadis ini jalan-jalan di pusat keramaian karena suasana kota yang cukup dingin menjelang hari Natal.

"Apakah kamu tidak ingin berlibur di Indonesia?" Tanya tuan Leo saat sedang duduk di bangku taman kota bersama Andien sambil menikmati makanan hangat milik mereka.

"Jika ini kehamilan yang diharapkan oleh kebanyakan orang, mungkin aku dengan senang hati mau berlibur dan melahirkan bayi kembar empat di tanah kelahiran ku, tapi aku tidak bisa merasakan itu adalah momen bahagia untuk keluarga besar ku, melainkan aib bagi mereka karena aku mengandung di luar nikah." Ucap Andien sambil berkaca-kaca.

"Aku mengerti Andien, hanya saja keempat calon bayimu itu adalah bayi spesial, mungkin saja orangtuamu mengesampingkan ego mereka dengan rasa malu yang berlebihan, jika mereka melihat keempat malaikat kecil ini hadir untuk memberikan warna baru dalam hidupmu, mungkin juga hidup keluargamu, Andien." Timpal tuan Leonardo.

"Bagi masyarakat di sini, kehamilan di luar nikah bukan hal yang tabu untuk ditutupi sebagian kalangan karena hubungan sosial kalian tidak begitu memperdulikan aib orang lain, tapi di Indonesia kehamilan di luar nikah adalah momok yang menakutkan bagi keluarga yang memiliki etika dan agama yang kuat dalam menjaga reputasi nama baik keluarga yang dibina secara turun temurun.

Sekalinya kamu melakukan kesalahan, bukan hanya namamu saja yang akan dihina, tapi kedua orangtuamu, saudara maupun kakek nenekmu akan di caci maki dan di hina setiap saat sampai mereka bosan membicarakan aibmu." Ucap Andien.

"Astaga!" Itu berarti keluarga pembawa aib itu bisa dikucilkan oleh masyarakat setempat?" Tanya Leonardo yang tidak begitu mengerti dengan budaya kehidupan Indonesia walaupun ia memiliki darah negara tersebut.

"Itulah sebabnya, di negara kami, banyak remaja yang nekat mengugurkan kandungannya hanya untuk menyelamatkan nama baiknya, walaupun tidak sedikit dari mereka ada yang ketahuan bahkan sampai meregang nyawa karena kehabisan darah.

Yang lebih menyedihkan ibu-ibu muda itu membuang bayinya di tong sampah bahkan meletakkan bayinya di tempat-tempat yang bisa di lihat orang lain, jika masih hidup agar bisa diadopsi." Ujar Andien.

"Itu berarti, hanya sebagian besar wanita hebat seperti dirimu, yang mau menyelamatkan bayimu ketimbang memikirkan reputasi keluarga." Ujar tuan Leonardo.

Andien hanya mengangguk sambil merapatkan lagi jaketnya karena terasa makin dingin.

"Ayo kita pulang Andien!" Aku tidak mau kamu terkena flu." Titah tuan Leo.

Keduanya berjalan menuju mobil dan Andien berhenti sesaat ketika mendengar ponselnya berdering. Gadis itu melihat siapa yang sedang menghubungi dirinya.

Tidak tanggung-tanggung, ibunya yang sangat merindukan putrinya itu malah melakukan panggilan video call dengan buah hatinya itu.

"Astagfirullah!" Ibu?" Bagaimana ini?" Ujar Andien sangat panik untuk menjawab panggilan video call dari keluarganya.

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

terlalu sombong ayahnya Reza nih sok punya duit banyak seolah" hanya duit yg bisa nolong dia bukan klg ato anaknya.jika udh renta dan sakit" an tinggal sendiri drmh apa duit bisa bonceng krmh sakitnya tuan songong..

2023-03-02

1

Sukliang

Sukliang

sedihhhh

2022-10-19

1

Samsuna

Samsuna

semangat Andien

2022-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Gadis Idaman
2 2. Surat Cinta Untuk Andien
3 3. Janji Temu
4 4. Aku Akan Bertanggung jawab
5 5. Aku Salah
6 6. Ingkar
7 7. Syok
8 8. Kehamilan fantastis
9 9. Jatuh cinta
10 10. Perjanjian
11 11. Menikmati Masa Kehamilan
12 12. Terungkap
13 13. Kehilangan
14 14. Jangan pulang!
15 15. Pertunangan
16 16. Detik-detik Menegangkan
17 17. Kelahiran Baby Kembar Empat
18 18. Pengelaman Pertama
19 19. Kedatangan Tamu
20 20. Pengakuan
21 21. Batal
22 22. Excited
23 23. Interogasi
24 24. Kejeniusan si kembar empat
25 25. Kunjungan Profesor Brooklyn
26 26. Pertemuan Tak Terduga
27 27. TEGA
28 28. Kerinduan
29 29. Karma
30 30. Pesona Si Kembar Empat
31 31. Penolakan
32 32. Rencana Calista
33 33. Penjemputan
34 34. Orang Penting
35 35. Senjata Makan Nyonya
36 36. Kagum
37 37. Kharismatik
38 38. Tidak Bisa Hadir
39 39. Puisi Untuk Ayah
40 40. Bingung
41 41. Penyakit Mematikan
42 42. Kesedihan Reza
43 43. Terharu
44 44. Ketulusan Cinta
45 45. Wasiat Andien
46 46. Jangan Katakan Itu Lagi
47 47. Penyesalan Tiada Akhir
48 48. Momen Berharga
49 49. Tenang Namun Menghanyutkan
50 50. Pilihan Yang Sulit
51 51. Tangisan Anak-anak.
52 52. Perdebatan Sengit
53 53. Permintaan Terakhir
54 54. KEHILANGAN
55 55. Menikah
56 56. Lupakan Masa Lalu!
57 57. Perpisahan
58 58. Kemesraan Yang Terjalin
59 59. Hukuman atau ujian?
60 60. Apakah Aku Menyakitimu?
61 61. Curhatan
62 62. Tidak Akan Pernah!
63 63. Kasus Tuan Leo
64 64. Rencana Pulang kampung
65 65. Pertemuan Kembali
66 66. Celoteh Si Kembar Empat
67 67. Kejutan lain
68 68. Miss You Honey
69 69. Hukumanmu
70 70. Yakin Bisa?
71 71. Keteduhan Iman
72 72. Cobaan Awal Ramadhan
73 73. Kesedihan Ratih
74 74. Senyum Rania
75 75. Hadian Pertama Untuk Istri
76 76. Rumah Mertua
77 77. Jelas Saja Kamu Salah!
78 78. Sedang Ada Pengadilan
79 79. Mudik Lebaran
80 80. Balasan Setimpal
81 81. Kembar Empat Lagi...
82 82. Kambuh
83 83. Aksi Kembar Empat
84 84. Liburan Asyik
85 85. ULTAH Si Kembar
86 86. Hilangnya Calista
87 87. Pengejaran
88 88. Kehampaan Tanpa Calista
89 89. Kesempatan
90 90. Enaknya Menjadi Sutradara
91 91. Tiga Pernikahan
92 92. Tangisan Perpisahan
93 93. Keluarga Kembar
94 94. Mengajar Putra Mahkota
95 95. Pemuda Kesepian
96 96. Tercengang
97 97. Rahasia Calista
98 98. Pendarahan
99 99. Salah Prediksi
100 100. Senyum Kebahagiaan
101 101. Jahatnya Mantan
102 102. Terguncang
103 103. Nama Baby
104 104. Keputusan Andien
105 105. Kesempatan Kedua
106 106. Dasar Anak Kecil!
107 107. Tanpa Pamit
108 108. Terkejut
109 109. Merana
110 110. Mie Instan
111 111. Memasuki Usia Remaja
112 112. Sudah Melupakan
113 113. Keisengan Davin
114 114. Dipermalukan
115 115. Akulah Tujuanmu
116 116. Menghilangkannya
117 117. Pelarian Pangeran Fatih
118 118. Tangkap Dia!
119 119. Pengorbanan
120 120. Pinangan
121 121. Rencana Pembunuhan Calista
122 122. Hancur
123 123. Permohonan
124 124. Pernikahan Dua Putri Reza
125 125. Protes
126 126. Honey Moon
127 127. Bekerjalah Padaku!
128 128. Positif
129 129. Curiga!
130 130. Menghentikan
131 131. Berkunjung ke Maroko
132 132. Suasana Istana
133 133. Permainan Di Mulai
134 134. Pesta Otak
135 135. Cerita Cinta Al-Ghifari
136 136. Duka
137 Pengumuman
138 138. Perombakan Pejabat
139 139. DENDAM
140 140. Di Ambang Kematian
141 141. Hilangnya Alat Bukti!
142 142. PUTRA MAHKOTA
143 143. KEMARAHAN CAMILLA
144 144. Rayuan
145 145. TAKJUB
146 146. CAMILLA
147 147. AKULAH KEMATIANMU!
148 148. CINTA
149 149. BUAYA JANTAN
150 150. YANG TERBAIK!
151 151. Hadiah Terindah
152 152. TANGIS BAYI KEMBAR Empat
153 153. CALON ISTRI
154 154. TAMU KERAJAAN
155 155. Penyesalan Ayah!
156 156. BERAKHIR!
157 157. PENGUMUMAN
Episodes

Updated 157 Episodes

1
1. Gadis Idaman
2
2. Surat Cinta Untuk Andien
3
3. Janji Temu
4
4. Aku Akan Bertanggung jawab
5
5. Aku Salah
6
6. Ingkar
7
7. Syok
8
8. Kehamilan fantastis
9
9. Jatuh cinta
10
10. Perjanjian
11
11. Menikmati Masa Kehamilan
12
12. Terungkap
13
13. Kehilangan
14
14. Jangan pulang!
15
15. Pertunangan
16
16. Detik-detik Menegangkan
17
17. Kelahiran Baby Kembar Empat
18
18. Pengelaman Pertama
19
19. Kedatangan Tamu
20
20. Pengakuan
21
21. Batal
22
22. Excited
23
23. Interogasi
24
24. Kejeniusan si kembar empat
25
25. Kunjungan Profesor Brooklyn
26
26. Pertemuan Tak Terduga
27
27. TEGA
28
28. Kerinduan
29
29. Karma
30
30. Pesona Si Kembar Empat
31
31. Penolakan
32
32. Rencana Calista
33
33. Penjemputan
34
34. Orang Penting
35
35. Senjata Makan Nyonya
36
36. Kagum
37
37. Kharismatik
38
38. Tidak Bisa Hadir
39
39. Puisi Untuk Ayah
40
40. Bingung
41
41. Penyakit Mematikan
42
42. Kesedihan Reza
43
43. Terharu
44
44. Ketulusan Cinta
45
45. Wasiat Andien
46
46. Jangan Katakan Itu Lagi
47
47. Penyesalan Tiada Akhir
48
48. Momen Berharga
49
49. Tenang Namun Menghanyutkan
50
50. Pilihan Yang Sulit
51
51. Tangisan Anak-anak.
52
52. Perdebatan Sengit
53
53. Permintaan Terakhir
54
54. KEHILANGAN
55
55. Menikah
56
56. Lupakan Masa Lalu!
57
57. Perpisahan
58
58. Kemesraan Yang Terjalin
59
59. Hukuman atau ujian?
60
60. Apakah Aku Menyakitimu?
61
61. Curhatan
62
62. Tidak Akan Pernah!
63
63. Kasus Tuan Leo
64
64. Rencana Pulang kampung
65
65. Pertemuan Kembali
66
66. Celoteh Si Kembar Empat
67
67. Kejutan lain
68
68. Miss You Honey
69
69. Hukumanmu
70
70. Yakin Bisa?
71
71. Keteduhan Iman
72
72. Cobaan Awal Ramadhan
73
73. Kesedihan Ratih
74
74. Senyum Rania
75
75. Hadian Pertama Untuk Istri
76
76. Rumah Mertua
77
77. Jelas Saja Kamu Salah!
78
78. Sedang Ada Pengadilan
79
79. Mudik Lebaran
80
80. Balasan Setimpal
81
81. Kembar Empat Lagi...
82
82. Kambuh
83
83. Aksi Kembar Empat
84
84. Liburan Asyik
85
85. ULTAH Si Kembar
86
86. Hilangnya Calista
87
87. Pengejaran
88
88. Kehampaan Tanpa Calista
89
89. Kesempatan
90
90. Enaknya Menjadi Sutradara
91
91. Tiga Pernikahan
92
92. Tangisan Perpisahan
93
93. Keluarga Kembar
94
94. Mengajar Putra Mahkota
95
95. Pemuda Kesepian
96
96. Tercengang
97
97. Rahasia Calista
98
98. Pendarahan
99
99. Salah Prediksi
100
100. Senyum Kebahagiaan
101
101. Jahatnya Mantan
102
102. Terguncang
103
103. Nama Baby
104
104. Keputusan Andien
105
105. Kesempatan Kedua
106
106. Dasar Anak Kecil!
107
107. Tanpa Pamit
108
108. Terkejut
109
109. Merana
110
110. Mie Instan
111
111. Memasuki Usia Remaja
112
112. Sudah Melupakan
113
113. Keisengan Davin
114
114. Dipermalukan
115
115. Akulah Tujuanmu
116
116. Menghilangkannya
117
117. Pelarian Pangeran Fatih
118
118. Tangkap Dia!
119
119. Pengorbanan
120
120. Pinangan
121
121. Rencana Pembunuhan Calista
122
122. Hancur
123
123. Permohonan
124
124. Pernikahan Dua Putri Reza
125
125. Protes
126
126. Honey Moon
127
127. Bekerjalah Padaku!
128
128. Positif
129
129. Curiga!
130
130. Menghentikan
131
131. Berkunjung ke Maroko
132
132. Suasana Istana
133
133. Permainan Di Mulai
134
134. Pesta Otak
135
135. Cerita Cinta Al-Ghifari
136
136. Duka
137
Pengumuman
138
138. Perombakan Pejabat
139
139. DENDAM
140
140. Di Ambang Kematian
141
141. Hilangnya Alat Bukti!
142
142. PUTRA MAHKOTA
143
143. KEMARAHAN CAMILLA
144
144. Rayuan
145
145. TAKJUB
146
146. CAMILLA
147
147. AKULAH KEMATIANMU!
148
148. CINTA
149
149. BUAYA JANTAN
150
150. YANG TERBAIK!
151
151. Hadiah Terindah
152
152. TANGIS BAYI KEMBAR Empat
153
153. CALON ISTRI
154
154. TAMU KERAJAAN
155
155. Penyesalan Ayah!
156
156. BERAKHIR!
157
157. PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!