Andien menatap wajah kedua saudara kembarnya. Ia mengangguk dengan pasti membuat kedua saudaranya itu begitu kesal.
"Apa yang kamu harapkan dari bajingan itu, mbak Andien. Dia sendiri sudah melangsingkan pernikahannya dengan wanita lain. Untuk apa repot-repot menunggunya dan setia pada dirinya." Ucap Adam.
Andien terperanjat mendengar pengakuan kedua saudara kembarnya itu sampai mendelik matanya." Apa..?" Dia sudah menikah?" Tanya Andien sedih.
"Iya Andien. Saat kamu melahirkan bayimu, saat itu kami mencari tahu nomor ponselnya dari sahabatmu Reni.
Kami menghubungi ponselnya dan saat itu ada seorang wanita yang mengangkat ponselnya. Kami menanyakan siapa dirinya dan gadis itu mengaku bahwa dia adalah istri dari Reza.
Kami pun mengurungkan niat untuk memberitahunya bahwa bayi kembar empatnya telah lahir dengan selamat." Ucap Adam.
Andien terlihat sangat syok. Ia berkali-kali meneguk air putih sambil mengusap bulir bening yang terus meluncur deras dari kelopak mata indahnya.
"Bukalah hatimu untuk lelaki lain, mbak Andien, karena keempat bayimu butuh seorang figur ayah." Ucap Agam menasehati Andien.
"Tidak!" Aku tidak akan menikah dengan siapapun. Keempat bayiku tidak membutuhkan ayah karena akulah ibu sekaligus ayah untuk mereka." Ucap Andien tegas.
Adam dan Agam saling melempar pandang dengan menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar.
Mereka tidak ingin lagi berdebat karena Andien terlihat kembali merasakan kesedihan atas kabar yang mereka baru saja berikan pada ibu bayi kembar empat itu.
Andien masuk ke kamarnya dan membiarkan keempat bayinya yang sedang tidur bersama baby sitter mereka.
Andien menatap wajahnya yang terlihat masih tembem pasca melahirkan." Semudah itukah pria itu melupakan aku?" Tanya Andien depan meja riasnya.
Ingin rasanya ia menanyakan langsung kebenaran kabar pernikahan Reza pada ayah dari bayinya, namun ia begitu takut jika yang mengangkat ponselnya Reza adalah istrinya Reza sendiri.
Andien menghempaskan tubuhnya di kasur empuk king size miliknya, ia menumpahkan air matanya ke atas bantal dengan mengumpat lelaki bajingan yang telah menghancurkan masa depannya.
🌷🌷🌷🌷
Ternyata apa yang diakui oleh saudara kembarnya Andien tidak seperti itu kenyataannya.
Reza sama sekali belum menikah dengan Monika karena lelaki tampan itu masih memikirkan Andien.
Hari itu di saat Andien sedang melahirkan bayinya, keluarga besar Reza sedang mengadakan pertemuan makan malam bersama di sebuah restoran mewah untuk membicarakan tanggal pernikahan yang harus di majukan oleh pihak Monika karena gadis itu tidak ingin menikah dengan Reza saat perutnya makin membesar.
Di saat yang sama, Reza bertemu lagi dengan Wildan sahabatnya itu. Ia pun bergegas menemui Wildan yang sedang makan malam bersama koleganya.
Tanpa sadar Reza meninggalkan ponselnya begitu saja. Di saat yang sama, Adam menghubungi Reza untuk memberikan tahukan kepada kekasih Andien itu atas kelahiran bayi kembar empat miliknya dengan Andien.
Monika mengambil ponsel itu dan menjauhi keluarganya untuk menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal.
"Hallo, assalamualaikum mas Reza!" Sapa ada dari seberang telepon.
"Waalaikumuslam!" Jawab Monika.
"Ini dari siapa ya?" Tanya Monik ramah.
"Oh saya adiknya Andien, teman dekatnya bang Reza." Ucap Adam yang tidak tahu siapa Monika.
"Oh, mas Reza sedang ngobrol dengan ayahku." Ucap Monik bohong.
"Maaf!" Saya sedang bicara dengan siapa ya?" Tanya Adam penasaran.
"Oh, perkenalkan!" Saya adalah istri dari mas Reza." Ucap Monika karena dia sudah tahu wanita masa lalu Reza.
"Istri Reza...?" Tanya Adam tidak percaya.
"Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Monika.
"Oh tidak ada, nona!" Terimakasih banyak. Sampaikan salam ku untuk mas Reza." Ucap Adam lalu mengakhiri pembicaraannya dengan Monika.
Reza masih saja berkutat dengan sahabatnya Wildan." Apakah kamu mengetahui tentang Andien?" Apakah dia sudah melahirkan bayinya?" Tanya Reza tidak sabaran.
"Aku belum mengunjungi Andien di Kolombia karena aku juga sedang sibuk dengan pekerjaanku di rumah sakit.
Hanya saja aku mempercayakan seorang informan yang saat ini sedang menyelidiki keadaan Andien.
Andien ternyata sudah menikah dengan seorang pria tampan yang diketahui seorang CEO yang memiliki banyak perusahaan.
Kedua orangtuanya tinggal di Bali untuk menghabiskan masa tua mereka di sana. Ibu pria itu asli Indonesia, jadi tuan Leonardo blasteran indo Colombia." Ucap Wildan.
"Apa...?" Andien sudah menikah dengan seorang bule?" tanya Reza tidak percaya dengan informasi yang ia dengar saat ini.
"Apakah kamu meragukan informasi itu?" Tanya Wildan.
"Tentu saja!" Andien bukan wanita yang mudah jatuh cinta dengan lelaki manapun. Untuk mendapatkan cintanya, kamu harus mencari seribu jalan untuk mendapatkan hatinya."
Maksudmu, kamu mendapatkannya dengan susah payah lalu menghancurkan hidupnya begitu saja hingga membuatnya hamil?" Timpal Wildan dengan kata-kata menohok.
"Itulah kesalahanku yang tidak bisa aku maafkan diriku sampai saat ini. Entah mengapa akal ku yang saat itu sudah dikendalikan oleh syahwat hingga memaksanya dengan kasar padahal gadis itu mati-matian memohon padaku sambil berontak." Ucap Reza membuat Wildan makin murka kepada sahabatnya ini.
"Ternyata kamu sangat memalukan Reza. Kamu bahkan tidak lebih dari seorang lelaki pengecut yang hanya bisa berbuat namun tidak bisa bertanggungjawab atas perbuatanmu." Ucap Wildan lalu meninggalkan Reza begitu saja.
Reza kembali menghampiri keluarganya. Ia pun dengan kasar mengucapkan pembatalan pernikahannya di hadapan dua keluarga yang sedang mencari tanggal dan bulan baik untuk pernikahan kedua anak mereka.
"Percuma kalian berusaha memaksaku dengan menikahi gadis yang sudah hamil anak orang lain. Dia sengaja menjebakku dengan mempercepat pernikahan ini agar perutnya tidak membesar sebelum malam pengantin kami." Ucap Reza membuat Monika tersentak.
"Kau....?" Tanya Monika begitu kesal dengan tuduhan telak pada dirinya.
"Mau apa...?" Tidak usah kamu mangkir dari niat jahatmu itu padaku, Monika. Aku tahu siapa kau sebenarnya Monika.
Mengapa kamu tidak membuat pengakuan kepada keluargamu kalau saat ini kamu sedang hamil dua bulan, bukan?" Tanya Reza sinis.
"Benarkah itu Monika?" Tanya ayahnya dengan bentakan membuat semua yang ada di meja itu terlonjak kaget.
Monika seperti maling tertangkap basah." Pantas kamu dengan senang hati menerima perjodohan ini yang sebelumnya kamu menolaknya dengan mentah-mentah." Timpal ibunya.
"Ayo kita pulang!" Mohon maaf Tuan Handoyo, pertunangan mereka saya batalkan. Lupakan kerjasama perusahaan kita, tuan Handoyo karena perbuatan putriku telah membuat aku sangat malu kepadamu." Ucap ayah Monika lalu meninggalkan restoran itu dengan perasaan gusar.
"Reza!" Apa yang kamu katakan itu benar?" Tanya nyonya Susan dengan wajah pucat.
"Ironis bukan?" Aku menghamili putri orang lain dan kalian menjodohkan aku dengan wanita yang sudah dihamili oleh banyak lelaki yang tidak jelas siapa ayah kandung calon bayinya Monika." Ucap Reza lalu meninggalkan kedua orangtuanya begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
Andin lebih baik sama Wildan atau Leo. tp kalau Leo jd mualaf kalau tidak y jgn
2022-12-03
1
Sukliang
nyinya susan , kamu ajan sangat menyesal kalo tsu 4 cucu mu
2022-10-20
1
Samsuna
Andien bodoh masih mengharapkan Reza😡
2022-10-05
1