BALI

Hot Duda Bagian 5

Oleh Sept

Adinda yang berani mengerjai sang suami, langsung mematikan ponselnya setelah melakukan sesuatu yang membuat Anggara nyut-nyutan. Dia tersenyum puas setelah Anggara berkali-kali menelpon lagi tapi ia abaikan.

"Rasain!" ucapnya kemudian memilih mandi, tanpa peduli ponselnya terus berdering. Sedangkan di Montana Group, Anggara harus menahan diri agar tidak langsung ke hotel menyusul istrinya tersebut.

Ya, mereka masih di hotel. Rencananya akan berangkat ke Bali lusa. Karena ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan, pengantin baru itu harus tetap ke perusahaan, sebelum benar-benar berangkat ke Bali.

Beberapa saat kemudian. Di dalam ruang kerjanya, akhirnya Adinda menelpon balik. Anggara langsung memasang muka masam begitu mereka melakukan vcall kembali.

"Awas ya, nanti kalau aku pulang."

Yang diancam malah terkekeh, seolah tidak takut dengan ancaman suaminya itu.

"Seger banget nih, Mas ... habis mandi!" goda Adinda lagi.

"Dinda!"

"Hehehe ..."

"Ya sudah, aku tutup ya. Ada meeting sebentar lagi."

"Iya ... yang semangat ya kerjanya ... sayangkuuu!" ucap Adinda sambil memajukan bibirnya, membuat Anggara hanya bisa menggeleng kepala.

"Bye ... luv u. See u ..."

Adinda hanya tersenyum, tidak membalas ucapan cinta dari suaminya.

***

Di tempat berbeda, di perusahaan yang sama. Lisa sedang istirahat, ia baru memakan sarapannya. Sendirian di kursi yang ada di ujung. Tidak jauh dari sana, ada rekannya yang bisik-bisik. Tapi Lisa dapat mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Dia sengaja kan? Cari perhatian sama pak Anggara!" celetuk teman yang lebih lama, bisa dikatakan ia senior di sana. Dan kelihatan tidak suka dengan Lisa. Mungkin karena kalah cantik, atau kalau muda.

"Iya, paling juga alasan nabrak pak Anggara. Apa dia gak ngaca? Mana mungkin pak Anggara tertarik padanya? Noleh saja gak akan!" tambah teman yang lain.

"Lagian kenapa caper sama pengantin baru? ASTAGA. Kaya gak laku saja!"

"Emang gak laku! Ngerasa sok cantik paling! Hahahaha!"

Teman-teman Lisa mulai membicarakan hal-hal negative tentang gadis tersebut. Dan Lisa hanya bisa menelan makanan yang ia pangku. Rasanya harusnya enak, tapi karena mendengar suara sumbang itu, indra perasaan jadi hambar. Makanan yang harusnya enak jadi tidak terasa.

"Ehem ... ehem!" Putri yang baru tiba dari loker langsung duduk di dekat Lisa.

Ia menatap sini pada sesama rekan kerjanya. Ia sudah tahu, setiap karyawan baru, apalagi kalau lebih cantik, muda, good looking lah, pasti kena sasaran julid rekan-rekan yang lebih lama. Seperti sudah hukum alam, atau penyakit menular, hal itu selalu terjadi dan berjelanjuta. Sebab, Putri juga dulu merasakan hal yang sama seperti yang di alami oleh Lisa sekarang. Melakukan kesalahan sedikit, langsung digunjing satu group.

"Jangan denger mereka!" ucap Putri kemudian ikut makan bersama Lisa.

Lisa hanya melempar senyum, kemudian kembali makan. Lumayan, kehadiran Putri membuat makanan yang ia makan sedikit lebih terasa. Begitulah keseharian Lisa di kantor tempatnya bekerja, menjadi karyawan yang dianggap rendahan, membuat ia selalu dipandang sebelah mata. Tapi ia tidak memasukkan dalam hati, selama ia tidak melakukan kesalahan yang fatal, ia akan tetap bertahan.

Hidup ini tidak mudah, tapi Lisa tidak akan mudah menyerah juga. Lisa hanya ingin terus berjuang. Apalagi ia masih muda. Meskipun jalannya tidak pernah mulus. Setidaknya dia memiliki tubuh yang sehat. Ia akan terus berusaha, meskipun orang-orang rajin menjatuhkan mentalnya.

***

Beberapa hari kemudian.

Bali.

Anggara dan Adinda sedang menikmati bulan madu mereka. Keduanya tengah honeymoon di pulau Dewata, Bali. Ini adalah hari pertama mereka di Bali, dan seharian pula mereka tetap di dalam hotel, tidak keluar sama sekali.

Di atas ranjang yang sudah tidak berbentuk, seperti kapal pecah, banyak pakaian berserak di mana-mana. Anggara kini terlelap sambil memeluk guling. Sedangkan Adinda, pengantin baru itu sedang membersihkan tubuhnya setelah pergelutan sengit bersama suaminya.

Entah sehari ini ia berapa kali dibuat mandi dan keramas oleh Anggara. Sepertinya rambutnya belum kering sempurna sudah basah kembali. Adinda jadi tersenyum, benar juga kata orang, kalau pengantin baru itu pasti boros shampoo.

"Sayang .... Dinda!" panggil Anggara yang baru membuka mata tapi sudah mencari istrinya.

Ia menatap sekeliling, dilihatnya kamar yang masih berantakan.

"Sayang!"

Tap tap tap

Dinda berjalan, ia masih memakai handuk kimono, membuat Anggara tersenyum menatapnya.

"Sini!" Anggara meminta istrinya mendekat.

"Jangan aneh-aneh, ya Mas. Aku baru mandi!"

Pria itu langsung berdiri, dan langsung menarik tubuh Adinda hingga wanita itu balik ke ranjang bersamanya.

"Aku habis keramas!" protes Adinda.

"Siapa suruh!" celetuk Anggara langsung menyibak kain putih tebal yang menutupi tubuh Adinda.

"Ya ampun!" pekik Adinda sambil memeluk tubuhnya sendiri.

CUP

Kalau sudah keluar jurus kuncup Anggara, Adinda sudah tidak bisa berkutik lagi. Ia hanya bisa pasrah, dan menikmati keadaan, ketika Anggara mulai berulah.

"Mas gak capek?" bisik Adinda yang merasakan ketegangan di bawah sana.

"Capek sih, tapi kalau main seperti ini sih capeknya langsung hilang," jawab Anggara jujur tanpa malu, kemudian tanganny menarik selimut. Keduanya lantas bersembunyi di dalam selimut, entah apa yang mereka lakukan, karena selanjutnya terdengar suara-suara yang meresahkan. Dan selimut bergerak-gerak.

"Padahal aku habis mandi!" suara Adinda yang masih protes.

"Iya ... Nanti aku mandiin!"

"Ish!"

"Sempit banget, sayang!"

BUGH ...

Anggara terkekeh karena tangan Adinda memukuli tubuhnya yang bidang itu.

"Pemanasan dulu!" sela Adinda.

"Udah basah kok!"

Malu, Adinda langsung saja menggigit kismis milik Anggara. Membuat pria itu memekik kemudian memeluknya hangat.

"Geli ... awas ya," ucap Anggara.

Mata Adinda memejam, tatkala sesuatu tiba-tiba masuk.

"Mas!" pekik Adinda.

Seolah tidak mendengar ucapan istrinya, di balik selimut Anggara dengan santai melakukan gerakan maju mundur cantik, hingga lama-lama sesuatu yang cair ingin keluar seperti akan meledak.

"Sayang!" bisik Anggara.

...................

"Lebih cepat, Mas!" tantang Adinda.

Anggara yang seperti menahan napas, ia pun mempercepat gerakan. Hingga tubuh keduanya malah hampir mengejangg secara bersamaan.

"Sayang ... seprainya basah ... kamu keluar?" bisik Anggara dengan sengaja setelah merasakan sesuatu yang lembab di bawah sana.

Benar-benar malu, Adinda langsung saja mencubit pinggang Anggara. Dan pria itu lalu kembali menggoda. Membisikkan kata-kata yang membuat Adinda merasakan panas di wajahnya.

"Kamu hottt banget!"

BUGH

Pria itu terkekeh, tapi tidak berhenti meledak istrinya yang berhasil mencapai puncak Himalaya.

"Aduh! Sakit! Gak usah malu ... aku malah seneng, Kita bisa puncak sama-sama," tutur Anggara lagi kemudian mengecupp kening Adinda dengan sayang. Wanita yang paling ia cintai, rasanya ia tidak tahu akan seperti apa bila ia tidak bersama Adinda.

Mereka benar-benar melewati bulan madu yang mesra, hangat, panas, dan penuh gejolak. Hingga hari terakhir, semuanya masih baik-baik saja. Sampai akhirnya, bulan madu mereka harus berakhir di sebuah rumah sakit di Bali. BERSAMBUNG

Follow IG Sept ya, fb juga loh, untuk nambah temen dan supaya tahu cerita apa saja yang Sept tulis selama ini.

IG Sept _September2020

Fb Sept September

Terima kasih ya atas semua supportnya selama ini, tengkyuu bestie. Setelah diajak senam jantung oleh Mas Erwin dalam "The Devil Husband" Sekarang kita bakalan bucin-bucinan deh, meskipun ada satu atau dua kilo bawangnya. Hehehe ...

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

padahal kalau habis main engga usah langsung mandi,,mandi nya sekalian aja subuh yang penting kan kalau habis main cuci aja itu nya yang bersih subuh baru keramas mandi wajib sekalian solat subuh,kecuali kalau malas mandi baru langsung mandi pas habis main

2024-02-13

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat kak

2023-05-26

0

User Minor

User Minor

seru....

2023-01-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!