Rena Tidak Terima

Setelah di rawat di rumah sakit selama satu minggu, akhirnya hari ini Alvin di perbolehkan pulang. Lukanya sudah sembuh namun cara berjalannya belum normal, Ia membutuhkan Are untuk memapahnya kemanapun Ia pergi.

Satu minggu belakangan Are lalui dengan perasaan hampa karena selama satu minggu Erald tidak pernah mengunjunginya. Entah apa alasannya Arre tidak tahu. Ada sesuatu yang hilang dalam hatinya. Berbeda dengan Alvin yang nampak bahagia karena semakin dekat dengan Are membuatnya semakin yakin dengan perasaan cintanya terhadap Are, namun Alvin belum berani mengungkapkannya karena Ia takut jika pernyataannya justru akan membuat Are menjauhinya. Ia akan menunggu moment yang tepat untuk mengungkapkannya kepada Are.

Bagaimana dengan nama Rena? Nama Rena telah mati bersamaan dengan Alvin tahu tentang pengkhianatan yang Rena lakukan kepadanya. Bahkan selama satu minggu ini Alvin sama sekali tidak mengingat Rena. Yang ada dalam pikirannya adalah Are... Are dan Are saja.

Saat ini Alvin sedang duduk bersandar pada headboard sambil memainkan ponselnya. Are datang dengan membawa nampan berisi makanan di tangannya.

" Makan dulu Mas." Ucap Are duduk di tepi ranjang.

" Sebentar sayang Mas lagi nanggung mainnya." Sahut Alvin yang sedang sibuk dengan game onlinenya.

Are menghela nafasnya bukan karena sikap Alvin tapi lebih kepada panggilan sayang yang Alvin ucapkan.

" Ayolah Are... Terima kembali Alvin sebagai suamimu, hargai keputusannya untuk berubah Are." Ujar Are dalam hati menyemangati diri sendiri.

" Mas makan dulu." Ucap Are mencoba bersabar.

" Iya sayang... Kamu juga bisa menyuapi Mas sambil Mas main game." Ujar Alvin.

Dengan terpaksa Are menyuapi Alvin. Alvin tersenyum menatap Are yang terlihat sangat manis di matanya. Suapan demi suapan Are berikan kepada Alvin hingga tandas. Are meletakkan piring kosongnya ke nampan, lalu Ia mengambil obat untuk Alvin.

" Ini obatnya Mas." Ucap Are memberikan beberapa butir obat kepada Alvin.

" Terima kasih sayang." Ucap Alvin.

" Hmm." Gumam Are.

" Are." Panggil Alvin.

" Iya Mas." Sahut Are.

" Duduklah sini." Ucap Alvin menepuk sisi lain ranjangnya.

Are menurut saja. Ia duduk serong menatap Alvin.

" Kamu terlihat begitu cantik." Ucap Alvin menyelipkan anak rambut Are ke telinga. Are memejamkan matanya.

Alvin menatap wajah cantik istrinya dalam dalam. Are membuka matanya membuat tatapan mereka bertemu. Jantung Alvin berdebar kencang, Ia memajukan wajahnya lalu....

Cup....

Alvin mengecup lama kening Are. Setelah itu Alvin menatap wajah Are lagi. Alvin kembali memajukan wajahnya ingin mengecup bibir Are namun Are menoleh ke samping menghindari Alvin.

" Kenapa? Kamu menghindari ciumanku?" Tanya Alvin menatap Are.

" Maaf Mas aku tidak bisa, dan tolong jangan lakukan itu lagi aku tidak terbiasa dengan semua itu." Sahut Are beranjak meninggalkan Alvin.

Hati Alvin mencelos mendapat penolakan dari Are. Ia pandangi punggung Are sampai tak terlihat lagi.

" Sepertinya aku harus secepatnya mengungkapkan perasaanku supaya Are percaya padaku jika aku benar benar mencintainya." Monolog Alvin.

Are berjalan menuju dapur untuk mencuci piring bekas makan Alvin. Di sana Ia melihat seseorang yang Ia rindukan sedang menikmati secangkir kopi.

" Kak Er." Pekik Are meletakkan nampan di wastafel.

" Kakak aku merindukanmu." Ucap Are refleks mengalungkan tangannya ke leher Erald.

Deg.... Deg....

Jantung keduanya berdetak sangat kencang.

" Are lepaskan! Nanti Alvin lihat bisa salah paham dia." Ucap Erald.

" Ah maaf Kak." Sahut Are duduk di depan Erald.

" Kak Er memang kemana saja selama ini? Kenapa tidak mengunjungiku di rumah sakit?" Tanya Are menatap Erald.

" Kakak keluar kota selama lima hari jadi nggak bisa nemuin kamu ataupun Alvin, maafin Kakak ya." Sahut Erald.

" Aku maafkan tapi ada syaratnya." Ujar Are.

" Hmmm mulai nakal pakai syarat segala." Ucap Erald.

" Harus donk." Sahut Are.

" Baiklah Kakak terima, apa syaratnya?" Tanya Erald.

" Kakak harus mengajakku jalan jalan terus nonton gimana?" Ujar Are.

" Apa Alvin tidak keberatan kamu pergi sama Kakak?" Tanya Erald.

" Aku bosan Kak selama satu minggu mengurus Mas Al di rumah sakit, aku ingin refreshing mencari udara segar, kalau mau mengajak Mas Al kan nggak mungkin? Buat jalan aja masih perlu bantuan." Ujar Are murung.

" Baiklah Kakak akan mengajakmu, jangan bersedih gitu donk, entar jeleknya kelihatan." Ucap Erald.

" Emang aku jelek ya Kak?" Tanya Are.

" Enggak kamu cantik, bahkan sangat cantik." Ucap Erald keceplosan.

Nyes.....

Ucapan Erald bagai air es yang menyiram hati Are.

" Eh maaf jangan salah paham dengan ucapan Kakak ya." Ujar Erald merutuki kebodohannya.

" Iya Kak aku tahu kok." Sahut Are.

Mereka melanjutkan mengobrol sampai tiba tiba....

" Alvin." Terdengar suara teriakan seorang wanita dari ruang tamu.

" Siapa Kak?" Tanya Are.

" Sepertinya suara Rena." Sahut Erald.

" Mau apa dia kemari Kak?" Tanya Are.

" Memang mau apa lagi? Pasti mau menemui Alvin lah." Sahut Erald.

" Ayo kita lihat Kak." Ajak Are.

Keduanya berjalan menuju ruang tamu namun Rena sudah menaiki tangga menuju kamar Alvin. Are dan Erald segera menyusulnya.

" Alvin." Panggil Rena menghampiri Alvin.

" Rena." Ucap Alvin menatap Rena.

" Kenapa kamu mengabaikan aku selama satu minggu ini? Aku di rawat di rumah sakit yang sama denganmu tapi kamu sama sekali tidak menjengukku, kenapa Honey?" Tanya Rena.

" Aku sengaja tidak menjengukmu karena aku tidak mau berhubungan lagi denganmu." Ucap Alvin.

" Apa? Apa maksudmu Alvin?" Tanya Rena terkejut.

" Kita sudahi saja hubungan ini Rena, mulai saat ini kita tidak ada hubungan apapun, aku ingin hidup dengan tenang dan bahagia bersama istriku." Ujar Alvin.

" Tidak bisa Alvin, kau tidak bisa mencampakkan aku begitu saja setelah apa yang kamu lakukan padaku." Ucap Rena tidak terima.

" Memangnya apa yang aku lakukan padamu? Bukankah berhubungan denganku membuatmu hidup mewah seperti orang kaya? Apa yang membuatmu rugi? Tidak ada kan? Walaupun aku memberikanmu banyak uang tapi aku sama sekali tidak pernah menyentuhmu." Ucap Alvin.

" Tapi aku tidak mau kau pergi meninggalkan aku Alvin, aku tidak rela kau lebih memilih istrimu daripada aku, dia wanita tidak benar Alvin, dia hanya mengincar uangmu saja." Ujar Rena.

" Tutup mulutmu Rena." Bentak Alvin membuat Rena berjingkrak kaget.

" Istriku tidak sepertimu yang suka memanfaatkan orang lain." Ucap Alvin dengan nada tinggi.

" Apa maksud ucapanmu Alvin?" Tanya Rena.

" Sebelum kau menjebakku lebih baik aku pergi lebih dulu bukan, aku rasa kau sangat paham dengan ucapanku Rena." Ucap Alvin membuat Rena melongo.

" Kenapa? Kau kaget aku tahu semua rencanamu?" Tanya Alvin.

" A... Apa maksudmu Alvin?" Tanya Rena.

" Kau dan kekasihmu hanya memanfaatkan aku sebagai mesin atm berjalanmu saja, kau tidak benar benar mencintaiku, kau membohongiku selama ini Rena dan bodohnya aku selalu mempercayaimu." Ujar Alvin.

" Kekasihku yang mana Alvin? Aku tidak mempunyai kekasih selain dirimu." Ujar Rena.

" Tidak perlu bersandiwara lagi Rena, aku sudah tahu semuanya, sebelum aku menuntutmu ke pengadilan lebih baik kau pergi sejauh mungkin dari hidupku, atau hidupmu akan berakhir di dalam penjara." Ancam Alvin membuat Rena menelan kasar salivanya.

" Sekarang pergilah atau aku akan berbuat kasar kepadamu." Sambung Alvin menatap tajam ke arah Rena membuat Rena ketakutan.

" Aku tidak terima ini Alvin, aku akan membuat perhitungan kepadamu dan kepada Aresha." Ancam Rena meninggalkan kamar Alvin.

" Bukan kamu yang akan membuat perhitungan tapi aku Rena, karena kamu aku tidak bisa melihat cinta istriku, karena kamu aku dengan keji menyiksa istriku, dan karena kamu aku lupa dengan seseorang yang tulus mencintaiku, aku berharap cinta Are masih ada untukku, aku harap Are akan membalas perasaanku setelah aku mengungkapkannya." Batin Alvin.

Di depan pintu Rena bertemu dengan Are dan Erald yang berdiri di sana. Are dan Erald hanya melihat perdebatan Rena dan Alvin saja. Mereka tidak mau ikut campur dalam urusan Alvin dan Rena.

Rena menatap tajam ke arah Are.

" Semua ini gara gara kamu." Ucap Rena menunjuk wajah Are.

" Kenapa gara gara aku? Memangnya apa yang aku lakukan?" Tanya Are santai.

" Kamu sudah merebut kekasihku Aresha, kau pantas di sebut sebagai pelakor." Tekan Rena.

" Hati tahu dimana dia akan berlabuh Rena, aku tidak melakukan apapun Mas Al datang kepadaku lalu menikahiku, setelah pernikahan aku pun tidak melakukan apa apa kan? Tapi apa? Mas Al tetap memilihku, aku yakin kamu tahu benar dimana posisimu, apakah sebenarnya kau mendapatkan tempat di hati Mas Al atau tidak, hati Mas Al tahu mana yang tulus dan mana yang tidak, itulah cinta Rena.... Cinta sejati walaupun seberapa jauh dia pergi pasti dia tahu tempatnya kembali, kau bukan siapa siapa dan selamanya akan menjadi seperti itu." Tegas Are menekan dada Rena.

" Awas saja kau, aku akan merebut Mas Al kembali." Ucap Rena.

" Silahkan kalau bisa... Asal kau tahu jika Mas Al mau bersamamu maka sekarang juga aku akan serahkan dia kepadamu, tapi sayangnya Mas Al tidak mau tuh gimana?" Ejek Are membuat Rena semakin geram.

Rena menghentakkan kakinya berjalan menjauh dari Are dan Erald. Erald menatap Are begitupun sebaliknya.

" Kamu hebat Re." Ucap Erald.

" Ini semua karena Kakak selalu di sampingku." Sahut Are.

" Maksudmu?" Tanya Erald.

" E.... E....

Bantu jawab donk biar Are nggak gagu

Jangan lupa like koment vote dan hadiahnya ya

Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu

Miss U All

TBC

Episodes
1 Wedding Day
2 Sudah Punya Pacar
3 Perlakuanmu
4 Surat Perjanjian
5 Kedatangan Rena
6 Semakin Dekat
7 Kemarahan Alvin
8 Kecelakaan
9 Menjagamu
10 Perasaanku
11 Mami Tahu?
12 Mencoba Berubah
13 Rena Tidak Terima
14 Mengungkapkan Perasaan
15 Kecewa
16 Meninggalkanmu
17 Aresha Sakit
18 Hang Out
19 Ketemu Pelakor
20 Jati Diri
21 Keputusan
22 Kembali ke Rumah
23 Terpuruk Karenamu
24 Menyelamatkanmu
25 Tanda Tangan
26 Status Baru
27 Pertemuan
28 Berbicara Berdua
29 Ungkapan Cinta
30 Kembali
31 First Kiss
32 Akhirnya Menyerah
33 Ungkapan Aresha
34 Rencana Pernikahan
35 Bertemu Alvin
36 Pertunangan
37 Hilang Kendali
38 Kemarahan Erald
39 Kehancuran Sebelum Pernikahan
40 Menghindar
41 Menghilang
42 Mengikuti Permainanmu
43 Pernikahan & Kepergian
44 Kabar Duka
45 Malam Pengantin
46 Kehidupan Baru
47 Berkumpul dengan Keluarga
48 Kedatangan Ghea
49 Jalan Jalan
50 Fara Terpesona
51 Bertemu Mara
52 Curiga
53 Are Pingsan
54 Pertengkaran
55 Kedatangan Erald
56 Perasaan Juna
57 Penculikan
58 Pembalasan
59 Kasih Sayang
60 Mual
61 Calon Daddy
62 Problema
63 Negosiasi
64 Check Up
65 Misi Fara
66 Fara Beraksi
67 Kesal
68 Perasaan Dua Insan
69 Vebby Kecewa
70 Pertunangan
71 Ungkapan Perasaan
72 Ungkapan Juna dan Fara
73 Kebahagiaan
74 Rencana Pertunangan
75 Pertunangan yang Sesungguhnya
76 Dare Or Truth
77 Pernikahan Fara & Juna
78 Siapa Wanita Itu?
79 Sebenarnya Ada Apa?
80 Semakin Runyam
81 Insiden
82 Rumah Sakit
83 Revandra Wijaya
84 Wedding Day
85 MP
86 Pulang Ke Rumah
87 Are Cemburu
88 Pelampiasan
89 Quality Time Bersamamu
90 Honeymoon SaVeb
91 Kecurigaan Vebby
92 Gara Gara Alergi
93 Meminta Pendapat
94 Siasat dan Lamunan
95 Negosiasi
96 Perkelahian dua kubu
97 Masalah Lagi
98 Surprise Are
99 Benarkah aku kehilanganmu?
100 Syukurlah
101 Wellcome Babby Twins
102 Aarash & Aarish Ardian Xander
103 Kebahagiaan Bersama Twins
104 Fara Tersinggung
105 Menjenguk Babby Twins
106 Vebby Iseng
107 Ikhlas
108 Gadis Pencuri Hati
109 Nasehat Mama Luci
110 Menemui Reya
111 Hamil Lagi?
112 Reaksi Are
113 Pulang Ke rumah Arsen
114 Ungkapan Perasaan
115 Lamaran Arsen
116 Menjalin Kedekatan
117 Pertunangan Arsen
118 Terkejut
119 Reaksi Calon Ortu
120 The Wedding Arsen
121 Malam Pengantin
122 Edisi Arsen 1. Kemarahan Reya
123 Edisi Arsen 2. Berburuk Sangka
124 Edisi Arsen 2. Berburuk Sangka
125 Edisi Arsen 3. Emosi Labil
126 Edisi Arsen 4. Pembuktian
127 Masa Ngidam
128 Menjelang Persalinan
129 Drama Malam Pertama
130 Keluarga Bahagia
131 The End
132 Bhonchap 1. Gadis Gila
133 Bhonchap 2. Senjata makan Tuan
134 The Last Bhonchap
135 Promo Karya
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Wedding Day
2
Sudah Punya Pacar
3
Perlakuanmu
4
Surat Perjanjian
5
Kedatangan Rena
6
Semakin Dekat
7
Kemarahan Alvin
8
Kecelakaan
9
Menjagamu
10
Perasaanku
11
Mami Tahu?
12
Mencoba Berubah
13
Rena Tidak Terima
14
Mengungkapkan Perasaan
15
Kecewa
16
Meninggalkanmu
17
Aresha Sakit
18
Hang Out
19
Ketemu Pelakor
20
Jati Diri
21
Keputusan
22
Kembali ke Rumah
23
Terpuruk Karenamu
24
Menyelamatkanmu
25
Tanda Tangan
26
Status Baru
27
Pertemuan
28
Berbicara Berdua
29
Ungkapan Cinta
30
Kembali
31
First Kiss
32
Akhirnya Menyerah
33
Ungkapan Aresha
34
Rencana Pernikahan
35
Bertemu Alvin
36
Pertunangan
37
Hilang Kendali
38
Kemarahan Erald
39
Kehancuran Sebelum Pernikahan
40
Menghindar
41
Menghilang
42
Mengikuti Permainanmu
43
Pernikahan & Kepergian
44
Kabar Duka
45
Malam Pengantin
46
Kehidupan Baru
47
Berkumpul dengan Keluarga
48
Kedatangan Ghea
49
Jalan Jalan
50
Fara Terpesona
51
Bertemu Mara
52
Curiga
53
Are Pingsan
54
Pertengkaran
55
Kedatangan Erald
56
Perasaan Juna
57
Penculikan
58
Pembalasan
59
Kasih Sayang
60
Mual
61
Calon Daddy
62
Problema
63
Negosiasi
64
Check Up
65
Misi Fara
66
Fara Beraksi
67
Kesal
68
Perasaan Dua Insan
69
Vebby Kecewa
70
Pertunangan
71
Ungkapan Perasaan
72
Ungkapan Juna dan Fara
73
Kebahagiaan
74
Rencana Pertunangan
75
Pertunangan yang Sesungguhnya
76
Dare Or Truth
77
Pernikahan Fara & Juna
78
Siapa Wanita Itu?
79
Sebenarnya Ada Apa?
80
Semakin Runyam
81
Insiden
82
Rumah Sakit
83
Revandra Wijaya
84
Wedding Day
85
MP
86
Pulang Ke Rumah
87
Are Cemburu
88
Pelampiasan
89
Quality Time Bersamamu
90
Honeymoon SaVeb
91
Kecurigaan Vebby
92
Gara Gara Alergi
93
Meminta Pendapat
94
Siasat dan Lamunan
95
Negosiasi
96
Perkelahian dua kubu
97
Masalah Lagi
98
Surprise Are
99
Benarkah aku kehilanganmu?
100
Syukurlah
101
Wellcome Babby Twins
102
Aarash & Aarish Ardian Xander
103
Kebahagiaan Bersama Twins
104
Fara Tersinggung
105
Menjenguk Babby Twins
106
Vebby Iseng
107
Ikhlas
108
Gadis Pencuri Hati
109
Nasehat Mama Luci
110
Menemui Reya
111
Hamil Lagi?
112
Reaksi Are
113
Pulang Ke rumah Arsen
114
Ungkapan Perasaan
115
Lamaran Arsen
116
Menjalin Kedekatan
117
Pertunangan Arsen
118
Terkejut
119
Reaksi Calon Ortu
120
The Wedding Arsen
121
Malam Pengantin
122
Edisi Arsen 1. Kemarahan Reya
123
Edisi Arsen 2. Berburuk Sangka
124
Edisi Arsen 2. Berburuk Sangka
125
Edisi Arsen 3. Emosi Labil
126
Edisi Arsen 4. Pembuktian
127
Masa Ngidam
128
Menjelang Persalinan
129
Drama Malam Pertama
130
Keluarga Bahagia
131
The End
132
Bhonchap 1. Gadis Gila
133
Bhonchap 2. Senjata makan Tuan
134
The Last Bhonchap
135
Promo Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!