Hang Out

Sinar matahari masuk ke dalam kamar Are membuat Are mengerjapkan matanya. Ia mengerutkan keningnya saat merasakan seperti ada yang menimpa perutnya. Ia menoleh ke samping dan betapa terkejutnya Are setelah mengetahui apa penyebabnya. Ternyata Alvin tidur sambil memeluknya.

" Minggir Mas aku mau bangun." Ucap Are mencoba menjauhkan tangan Alvin dari perutnya.

" Sebentar lagi sayang." Gumam Alvin mengeratkan pelukannya.

" Rese' ih peluk peluk, minggir nggak kalau nggak mau gue tendang nih." Ancam Are.

" Iya iya sayang, galak amat sih." Ucap Alvin melepas pelukannya. Ia duduk bersandar pada headboard menatap Are yang sedang duduk bersila di atas ranjang.

" Pagi sayangku." Ucap Alvin merapikan rambut Are.

" Nggak perlu pegang pegang Mas, aku nggak suka." Cebik Are.

" Are....

" Nggak usah protes, aku nggak nyaman kamu sentuh sentuh gitu." Ujar Are memotong ucapan Alvin.

" Baiklah." Sahut Alvin turun dari ranjang menuju kamar mandi.

Brak.....

Alvin menutup pintu kamar mandi dengan keras membuat Are berjingkrak kaget.

" Sekarang kau bisa merasakan apa yang aku rasakan selama ini Mas, kalau bisa telepon Abangmu dan beritahu semua perlakuanku kepadamu, dengan begitu Kak Erald akan tahu bagaimana sifat asliku, Are yang keras kepala dan tidak mudah di tindas, sebelumnya aku selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang kalem tapi setelah di sakiti aku akan menampakkan sifat asli dalam diriku ini." Monolog Are tersenyum smirk.

Are turun ke bawah menuju kamar tamu sambil membawa baju ganti. Ia berencana mandi di sana dan langsung pergi hang out bersama Naya. Ia tidak akan melayani Alvin lagi seperti sebelumnya. Biarlah Ia di kata istri tidak tahu diri Are tidak peduli. Baginya siapa yang sudah menyakitinya maka dia akan membalasnya dengan caranya sendiri.

Selesai mandi Are kembali ke kamarnya. Ia menatap Alvin yang duduk di ranjang hanya dengan memakai handuk saja.

" Sayang mana baju gantiku? Mas udah kedinginan nih." Ucap Alvin.

" Maaf Mas aku sedang terburu buru jadi kamu ambil sendiri ya baju gantimu, biar sesuai seleramu selama ini kan kamu pernah suka dengan fasionku." Sahut Are duduk di meja rias.

Alvin jadi teringat saat Ia mencibir baju ganti yang Are siapkan untuknya. Ia bilang kalau pilihan Are sangat norak dan kampungan. Hati Are kembali mencelos mendapat penolakan dari Are.

Alvin segera masuk ke ruang ganti untuk memakai bajunya. Setelah selesai Ia kembali ke kamarnya namun Ia sudah tidak mendapati Are di sana. Alvin hanya bisa menghela nafasnya saja.

Alvin turun ke bawah mencari Are tapi Ia tidak menemukan Are dimanapun. Ia melihat ke garasi melihat mobil yang biasa di pakai ternyata tidak ada. Alvin yakin kalau Are pergi menggunakan mobil itu.

" Ternyata keputusanku mempertahankan kamu membuat sikapmu berubah sayang, aku tahu kau sedih dan kecewa karena kepergian Bang Erald, sebesar itukah rasa cintamu kepada Bang Erald? Aku berharap kau akan segera melupakan perasaanmu kepada Bang Erald, kembalikan cintamu untukku sayang... Hanya untukku." Monolog Alvin.

Alvin masuk ke dalam mobilnya. Ia melajukan mobilnya menuju kantor. Ia tidak akan mengekang Are ataupun membatasi gerak Are. Biarkan senyaman Are saja.

Di rumah Mami Valen, saat ini Are sedang duduk berhadapan di ruang tamu bersama Mami Valen.

" Ada perlu apa sayang kamu datang kemari?" Tanya Mami Valen menatap Are.

" Apa Mami sudah berhasil merebut perusahaanku kembali?" Bukannya menjawab Are justru balik bertanya.

" Kenapa?" Tanya Mami Valen.

" Aku sudah berhasil membuat Mas Al mencintaiku dan menjauhi Rena, maka aku akan mengambil hakku." Ujar Are.

" Tapi kamu...

" Perjanjian pengembalian perusahaan hanya membuat Mas Alvin mencintaiku dan menjauhi Rena bukan tentang aku harus terus berada di sampingnya atau tidak." Ucap Are memotong ucapan Mami Valen.

" Hah ternyata kau cerdik juga, apakah ini sifat aslimu?" Tanya Mami Valen.

" Iya Mi, aku akan menunjukkan sifat asliku jika aku terusik atau pun terancam." Sahut Are.

" Bagus Mami suka yang sepertimu." Ujar Mami Valen.

" Terima kasih Mi." Sahut Are.

" Lalu gimana dengan perusahaanku Mi?" Tanya Are menatap Mami Valen.

" Jangan khawatir! Perusahaan sudah berpindah tangan atas namamu, kau bisa pergi ke perusahaanmu untuk mengadakan meeting dengan para dewan direksi, biarkan mereka yang memilih siapa yang pantas menjadi CEO di sana, tentunya bukan ibu tirimu yang nggak bisa apa apa itu." Ujar Mami Valen.

" Aku akan membuat mereka memilihku dan aku akan menyingkirkan nenek lampir tu dari perusahaan ataupun rumahku." Sahut Are.

" Ibu tirimu memiliki orang yang selalu membantunya selama ini dan posisinya juga lumayan kuat, kau akan sedikit kesusahan jika kau hanya menghadapinya sendirian." Ujar Mami Valen.

Are menatap Mami Valen.

" Siapa orang itu Mi?" Tanya Are.

" Asisten ayahmu." Sahut Mami Valen.

" Pak Burhan?" Tanya Are memastikan.

" Ya... Setelah Mami selidiki mereka mempunyai hubungan khusus sebelum ayahmu meninggal." Ucap Mami Valen.

" Apa?" Pekik Are tidak percaya.

" Apa kematian Papa ada campur tangan mereka Mi?" Tanya Are.

" Sepertinya begitu." Ujar Mami Valen.

" Baiklah sepertinya mereka sedang bermain main denganku, aku butuh satu orang kepercayaan Mami untuk membantuku menyingkirkan mereka dari perusahaan." Ucap Are.

" Mami berikan Jodi untuk membantumu." Sahut Mami Valen.

" Terima kasih Mi." Sahut Are.

" Tapi apa kamu punya orang kepercayaan untuk membantu mengurus perusahaan?" Tanya Mami Valen.

" Ada Mi, dia sahabatku yang akan menjadi asistentku nanti." Sahut Are.

" Siapa dia?" Tanya Mami Valen.

" Raga, dia akan menjadi asistentku dan Naya akan aku rekrut menjadi sekretarisku." Ucap Are.

" Baiklah pastikan mereka memiliki kemampuan yang bisa memperkuat perusahaan sayang, Jodi juga akan menjadi asistent pribadimu yang akan membantumu." Ucap Mami Valen.

" Iya Mi, kalau begitu aku permisi dulu." Pamit Are menyalami Mami Valen dengan takzim.

" Hati hati sayang." Ucap Mami Valen.

" Assalamu'alaikum." Ucap Valen.

" Wa'alaikumsallam." Sahut Mami Valen.

Are melajukan mobilnya menuju pusat perbelanjaan terdekat untuk bertemu dengan sahabatnya Naya. Sejak Are menikah keduanya tidak pernah bertemu lagi karena Are merasa terkurung di dalam rumahnya. Sekarang Ia sudah bebas dan Ia akan memanfaatkan waktu untuk bersenang senang.

Setelah memarkirkan mobilnya Are berjalan menuju pintu depan dimana Naya sudah menunggunya.

" Are." Panggil Naya melambaikan tangannya.

" Hai." Sahut Are menghampiri Naya.

" Lhoh ada Raga juga?" Tanya Are menunjuk ke arah Raga.

" Kamu mau hang out nggak ngajak ngajak, untung aku bertemu dengan Naya di sini kalau tidak aku akan melewatkan kesempatan jalan bareng wanita wanita cantik." Canda Raga.

" Hmm gombal, ingat Are sudah memiliki suami." Ujar Naya.

" Iya iya gue udah tahu." Sahut Raga.

" Ayo kita nonton dulu." Ajak Are menggandeng tangan Naya.

" Eh tunggu! Masa aku di tinggal sih." Ucap Raga mengejar Are dan Naya.

Setelah puas menonton film sampai selesai, akhirnya Are, Naya dan Raga memutuskan makan dulu sebelum pulang. Lagian hari juga masih siang, masih jam makan siang.

" Kita ke sana aja." Ucap Are menunjuk sebuah resto yang masih berada di kawasan mall itu.

Ketiganya masuk ke dalam lalu memesan makanan. Setelah pesanan datang ketiganya nampak makan sambil sesekali mengobrol.

" Ini kelihatannya enak Ar." Ujar Raga mengambil potongan kecil daging ayam dari piring Are.

" Apaan sih, pesan sendiri sana." Ujar Are.

" Lebih enak punyamu lhoh Ar." Sahut Raga.

" Kalau gue di bantuin kamu ngehabisin makanannya ya gue nggak akan kenyang lah Ga." Ujar Are.

" Nanti gantian kamu ambil makanan di piringku deh, rasanya lebih nikmat makan sepiring berdua sama pacar." Ujar Raga.

" Ngaco' deh kamu." Ucap Are menyenggol pundak Raga.

" Ha ha ha maaf." Ucap Raga.

" Iya gue maafin." Sahut Are melanjutkan makannya.

Saat mereka sedang asyik memakan makanannya tiba tiba....

" Are." Panggil.....

Siapa hayo??? Ada yang tahu?

Tulis di kolom komentar ya...

Miss U All...

Tbc.....

Episodes
1 Wedding Day
2 Sudah Punya Pacar
3 Perlakuanmu
4 Surat Perjanjian
5 Kedatangan Rena
6 Semakin Dekat
7 Kemarahan Alvin
8 Kecelakaan
9 Menjagamu
10 Perasaanku
11 Mami Tahu?
12 Mencoba Berubah
13 Rena Tidak Terima
14 Mengungkapkan Perasaan
15 Kecewa
16 Meninggalkanmu
17 Aresha Sakit
18 Hang Out
19 Ketemu Pelakor
20 Jati Diri
21 Keputusan
22 Kembali ke Rumah
23 Terpuruk Karenamu
24 Menyelamatkanmu
25 Tanda Tangan
26 Status Baru
27 Pertemuan
28 Berbicara Berdua
29 Ungkapan Cinta
30 Kembali
31 First Kiss
32 Akhirnya Menyerah
33 Ungkapan Aresha
34 Rencana Pernikahan
35 Bertemu Alvin
36 Pertunangan
37 Hilang Kendali
38 Kemarahan Erald
39 Kehancuran Sebelum Pernikahan
40 Menghindar
41 Menghilang
42 Mengikuti Permainanmu
43 Pernikahan & Kepergian
44 Kabar Duka
45 Malam Pengantin
46 Kehidupan Baru
47 Berkumpul dengan Keluarga
48 Kedatangan Ghea
49 Jalan Jalan
50 Fara Terpesona
51 Bertemu Mara
52 Curiga
53 Are Pingsan
54 Pertengkaran
55 Kedatangan Erald
56 Perasaan Juna
57 Penculikan
58 Pembalasan
59 Kasih Sayang
60 Mual
61 Calon Daddy
62 Problema
63 Negosiasi
64 Check Up
65 Misi Fara
66 Fara Beraksi
67 Kesal
68 Perasaan Dua Insan
69 Vebby Kecewa
70 Pertunangan
71 Ungkapan Perasaan
72 Ungkapan Juna dan Fara
73 Kebahagiaan
74 Rencana Pertunangan
75 Pertunangan yang Sesungguhnya
76 Dare Or Truth
77 Pernikahan Fara & Juna
78 Siapa Wanita Itu?
79 Sebenarnya Ada Apa?
80 Semakin Runyam
81 Insiden
82 Rumah Sakit
83 Revandra Wijaya
84 Wedding Day
85 MP
86 Pulang Ke Rumah
87 Are Cemburu
88 Pelampiasan
89 Quality Time Bersamamu
90 Honeymoon SaVeb
91 Kecurigaan Vebby
92 Gara Gara Alergi
93 Meminta Pendapat
94 Siasat dan Lamunan
95 Negosiasi
96 Perkelahian dua kubu
97 Masalah Lagi
98 Surprise Are
99 Benarkah aku kehilanganmu?
100 Syukurlah
101 Wellcome Babby Twins
102 Aarash & Aarish Ardian Xander
103 Kebahagiaan Bersama Twins
104 Fara Tersinggung
105 Menjenguk Babby Twins
106 Vebby Iseng
107 Ikhlas
108 Gadis Pencuri Hati
109 Nasehat Mama Luci
110 Menemui Reya
111 Hamil Lagi?
112 Reaksi Are
113 Pulang Ke rumah Arsen
114 Ungkapan Perasaan
115 Lamaran Arsen
116 Menjalin Kedekatan
117 Pertunangan Arsen
118 Terkejut
119 Reaksi Calon Ortu
120 The Wedding Arsen
121 Malam Pengantin
122 Edisi Arsen 1. Kemarahan Reya
123 Edisi Arsen 2. Berburuk Sangka
124 Edisi Arsen 2. Berburuk Sangka
125 Edisi Arsen 3. Emosi Labil
126 Edisi Arsen 4. Pembuktian
127 Masa Ngidam
128 Menjelang Persalinan
129 Drama Malam Pertama
130 Keluarga Bahagia
131 The End
132 Bhonchap 1. Gadis Gila
133 Bhonchap 2. Senjata makan Tuan
134 The Last Bhonchap
135 Promo Karya
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Wedding Day
2
Sudah Punya Pacar
3
Perlakuanmu
4
Surat Perjanjian
5
Kedatangan Rena
6
Semakin Dekat
7
Kemarahan Alvin
8
Kecelakaan
9
Menjagamu
10
Perasaanku
11
Mami Tahu?
12
Mencoba Berubah
13
Rena Tidak Terima
14
Mengungkapkan Perasaan
15
Kecewa
16
Meninggalkanmu
17
Aresha Sakit
18
Hang Out
19
Ketemu Pelakor
20
Jati Diri
21
Keputusan
22
Kembali ke Rumah
23
Terpuruk Karenamu
24
Menyelamatkanmu
25
Tanda Tangan
26
Status Baru
27
Pertemuan
28
Berbicara Berdua
29
Ungkapan Cinta
30
Kembali
31
First Kiss
32
Akhirnya Menyerah
33
Ungkapan Aresha
34
Rencana Pernikahan
35
Bertemu Alvin
36
Pertunangan
37
Hilang Kendali
38
Kemarahan Erald
39
Kehancuran Sebelum Pernikahan
40
Menghindar
41
Menghilang
42
Mengikuti Permainanmu
43
Pernikahan & Kepergian
44
Kabar Duka
45
Malam Pengantin
46
Kehidupan Baru
47
Berkumpul dengan Keluarga
48
Kedatangan Ghea
49
Jalan Jalan
50
Fara Terpesona
51
Bertemu Mara
52
Curiga
53
Are Pingsan
54
Pertengkaran
55
Kedatangan Erald
56
Perasaan Juna
57
Penculikan
58
Pembalasan
59
Kasih Sayang
60
Mual
61
Calon Daddy
62
Problema
63
Negosiasi
64
Check Up
65
Misi Fara
66
Fara Beraksi
67
Kesal
68
Perasaan Dua Insan
69
Vebby Kecewa
70
Pertunangan
71
Ungkapan Perasaan
72
Ungkapan Juna dan Fara
73
Kebahagiaan
74
Rencana Pertunangan
75
Pertunangan yang Sesungguhnya
76
Dare Or Truth
77
Pernikahan Fara & Juna
78
Siapa Wanita Itu?
79
Sebenarnya Ada Apa?
80
Semakin Runyam
81
Insiden
82
Rumah Sakit
83
Revandra Wijaya
84
Wedding Day
85
MP
86
Pulang Ke Rumah
87
Are Cemburu
88
Pelampiasan
89
Quality Time Bersamamu
90
Honeymoon SaVeb
91
Kecurigaan Vebby
92
Gara Gara Alergi
93
Meminta Pendapat
94
Siasat dan Lamunan
95
Negosiasi
96
Perkelahian dua kubu
97
Masalah Lagi
98
Surprise Are
99
Benarkah aku kehilanganmu?
100
Syukurlah
101
Wellcome Babby Twins
102
Aarash & Aarish Ardian Xander
103
Kebahagiaan Bersama Twins
104
Fara Tersinggung
105
Menjenguk Babby Twins
106
Vebby Iseng
107
Ikhlas
108
Gadis Pencuri Hati
109
Nasehat Mama Luci
110
Menemui Reya
111
Hamil Lagi?
112
Reaksi Are
113
Pulang Ke rumah Arsen
114
Ungkapan Perasaan
115
Lamaran Arsen
116
Menjalin Kedekatan
117
Pertunangan Arsen
118
Terkejut
119
Reaksi Calon Ortu
120
The Wedding Arsen
121
Malam Pengantin
122
Edisi Arsen 1. Kemarahan Reya
123
Edisi Arsen 2. Berburuk Sangka
124
Edisi Arsen 2. Berburuk Sangka
125
Edisi Arsen 3. Emosi Labil
126
Edisi Arsen 4. Pembuktian
127
Masa Ngidam
128
Menjelang Persalinan
129
Drama Malam Pertama
130
Keluarga Bahagia
131
The End
132
Bhonchap 1. Gadis Gila
133
Bhonchap 2. Senjata makan Tuan
134
The Last Bhonchap
135
Promo Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!