Rip Aldo (2)

"Entah kenapa orang ini benar-benar payah" Pikir Nana yang kehabisan ide dalam menjelaskan maksudnya.

"Baiklah sekali lagi" bersiap-siap untuk menjelaskan.

"Bawakan aku kertas" kata Nana memberi perintah, "Okeh" Aldo pun mengiyakan saja, "Ini" menyerahkan selembar kertas kosong.

"Sekarang tanda tangan di sini" menunjuk ke arah pojok kertas tersebut tanpa basa-basi Aldo langsung tanda tangan di sana, melihat itu membuat Nana agak kesal, "Sudah" kata Aldo kembali menyerahkan kertas tersebut.

Sudah tidak ada cara lain untuk menjelaskannya kecuali satu hal yakni praktek, "Perhatikan ini baik-baik" mulai serius.

Tanpa berkedip Aldo menatap kertas kosong yang kini ada di tangan Nana, "Aku akan menjelaskannya melalui praktek jadi pahami ini dan jangan sampai lupa" mulai menulis sesuatu di kertas tersebut.

"Kertas putih yang tidak memiliki noda memang terkesan begitu suci tapi bagaimana kalau tiba-tiba saja menjadi hitam dan rumit?" menunjukkan sesuatu sembari memberikan isyarat pada Aldo untuk membacanya, "Disini tertulis 'Saya Aldo mengatakan dengan ini kalau saya akan menyerahkan semua harta milik saya kepada saudari Nana, yang bertanda tangan Aldo" ujar Aldo membaca, ia awalnya diam sejenak sembari meresapi apa yang baru ia katakan barusan, dan "Ah" barulah ia paham akan maksud Nana selama ini.

"Ah sekarang aku paham" percaya diri, "Syukurlah kalau paham tapi ingat satu hal ini" menggantungkan perkataan, "Apa?" mengernyitkan dahi, "Semua yang terlihat kadang tidak selalu benar, adakalanya kau harus cermat tapi tidak ada salahnya kalau kau sedikit santai dalam hal tersebut, itu akan sedikit membantumu di saat-saat tertentu" ujar Nana memberikan masukan.

"Wah, tidak ku sangka kau benar-benar paham akan hal tersebut" terkagum-kagum akan sosok Nana saat ini, "Jadi coba jelaskan yang barusan" kata Nana mengetes kemampuan pemahaman Aldo saat ini, awalnya Aldo ragu untuk menjelaskannya namun ia melakukannya, "Okeh" menghirup udara dalam-dalam.

Raut wajahnya menjadi lebih tenang dari sebelumnya, Nana pikir Aldo akan sedikit memahami maksud yang ia tujukan sebenarnya namun ia salah.

"Sebenarnya aku sudah tahu akan hal itu, tapi aku berpura-pura tidak tahu, gimana keren kan?" ujar Aldo dengan gampangnya, mendengar hal barusan membuat Nana diam sejenak.

"Apa maksudmu tadi?" memasang wajah polos karena Nana pikir ia hanya bercanda dengan mengatakan kalau sebenarnya ia mengetahuinya sejak lama.

"Yah sebenarnya aku sudah tahu tapi-" aura di sekitar Aldo menjadi hitam pekat, mulutnya pun menjadi terkunci tatkala dirinya tak sengaja bercanda dengan sosok yang seharusnya tidak ia kerjai itu, "Eh" melangkah mundur.

Pusing di kepala dengan rasa panas di tangannya benar-benar ia fokusnya pada satu titik yakni tangannya, "Kau ingat kalau aku tidak suka di permainkan kan? lalu kenapa kau" semakin mendekati Aldo.

"Eh apa aku kelewatan yah?" pikir Aldo kelabakan apalagi reaksi Nana saat ini sangat menakutkan baginya.

"MAAFKAN AKUUUUUU"Berteriak sekencang-kencangnya.

"Eh apa itu?" pekik beberapa orang di luar sana yang mendengar suara teriakan yang amat memekakkan telinga itu.

---

Tak lama kemudian, "Ah nyamannya" gumam Nana yang senyum-senyum sendiri, "M-maafkan aku" Isak seseorang yang tengah memijat kepala Nana dengan pelan, "Jangan malas agak kebawah" memberikan perintah.

Wajahnya terdapat bekas tonjokan yang nampak membekas merah dengan jelas di pipinya, "Oh iya lanjutkan yang tadi do" ujar Nana di sela-sela waktu santainya.

"Yang mana?" tanya Aldo dengan hati-hati karena takut menyinggung Nana lagi, "Masalah paket botol tadi" gumam Nana.

Sebenarnya Aldo tidak tahu apapun mengenai hal tersebut tapi ia bisa sedikit menarik kesimpulan akan hal tersebut, "Teror? atau ulah orang iseng?" gumam Aldo ragu yang tentunya menyulut rasa penasaran keduanya.

"Kalau teror, kenapa orang itu melakukannya kenapa juga harus ada darah, apa itu darahnya atau darah orang lain atau bahkan darah hewan yang ia lukai?" gumam Nana masih menerka-nerka.

"Kau ada benarnya juga tapi bagaimana menurutmu tentang yang satunya" melirihkan suaranya.

"Oh maksud mu CD itu? kalau memang iseng itu sama sekali tidak lucu, kalau memang dia sengaja melakukannya pasti dia punya alasan tersendiri bukan? dan kalau memang tidak sengaja aku rasa mustahil" gumam Nana ada benarnya juga.

Aldo sama sekali tidak memberikan pendapatnya, "Apa ini ulahmu do?" tanya Nana memastikan.

"Lah? kok aku? ya bukan lah, ya masa aku kasih CD ku sendiri buat apa hah, itu memalukan" ujar Aldo bersemu merah yang tentunya terbesit sesuatu di pikiran Nana, "Okeh biar aku saja" kata Nana mengambil alih.

Masalah sepele namun sedikit mengganggu itu membuat Nana mau tidak mau harus menanggapinya, meski di sisi lain ia juga menjalankan tugasnya sebagai seorang ketua dan tentunya di bantu oleh Aldo, "Bagaimana?" ia pikir dengan menyibukkan diri ia akan melupakan kejadian itu namun ia salah.

Hari kedua setelah kejadian botol, Nana kembali mendapatkan paket yang berisikan sebuah topi beserta CD sama seperti kemarin, "Lagi-lagi?" tanya Nana.

Aldo yang menemukannya pun sedikit heran mengenai isi paket tersebut, "Aku heran apa yang mengirim ini kurang kerjaan apa lagi buang-buang CD sih?" cetus Aldo yang membuat Nana cengengesan.

"Hahaha entahlah tapi yang jelas dia sangat percaya diri akan hal ini" tak habis pikir akan apa yang ia dapatkan.

Terpopuler

Comments

🇮🇩 ♏🌹🅰️ 🇵🇸

🇮🇩 ♏🌹🅰️ 🇵🇸

Jangan lupa Boom Like, Rate 5⭐, hadiah sama Votenya yaaaa...
꧁☞︎︎︎𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉✍︎꧂

2021-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Itu
2 Awal Baru
3 Janji Apa?
4 Sakit Pertama
5 Sakit Rasanya
6 Siapa?
7 Hanya Saja
8 Oke
9 Sosok Baru
10 Kenapa?
11 Bukan Aku, Tapi Mereka (1)
12 Bukan Aku, Tapi Mereka (2)
13 Aku Menolak
14 Tidak Akan
15 Negosiasi (1)
16 Negosiasi (2)
17 Ketahuan (1)
18 Ketahuan (2)
19 Rip Aldo (1)
20 Rip Aldo (2)
21 Pertemuan Ke Dua (1)
22 Pertemuan Ke Dua (2)
23 Kedatangan Tamu(1)
24 Kedatangan Tamu (2)
25 Atas Nama Rehan (1)
26 Atas Nama Rehan (2)
27 Aku Pulang(1)
28 Aku Pulang (2)
29 Katakan Padaku(1)
30 Katakan Padaku (2)
31 Anak Itu
32 Kisah Lama(1)
33 bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Bagian 119
120 Bagian 120
121 Bagian 121
122 Bagian 122
123 Bagian 123
124 Bagian 124
125 Bagian 125
126 Bagian 126
127 Bagian 127
128 Bagian 128
129 Bagian 129
130 Bagian 130
131 Bagian 131
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Hari Itu
2
Awal Baru
3
Janji Apa?
4
Sakit Pertama
5
Sakit Rasanya
6
Siapa?
7
Hanya Saja
8
Oke
9
Sosok Baru
10
Kenapa?
11
Bukan Aku, Tapi Mereka (1)
12
Bukan Aku, Tapi Mereka (2)
13
Aku Menolak
14
Tidak Akan
15
Negosiasi (1)
16
Negosiasi (2)
17
Ketahuan (1)
18
Ketahuan (2)
19
Rip Aldo (1)
20
Rip Aldo (2)
21
Pertemuan Ke Dua (1)
22
Pertemuan Ke Dua (2)
23
Kedatangan Tamu(1)
24
Kedatangan Tamu (2)
25
Atas Nama Rehan (1)
26
Atas Nama Rehan (2)
27
Aku Pulang(1)
28
Aku Pulang (2)
29
Katakan Padaku(1)
30
Katakan Padaku (2)
31
Anak Itu
32
Kisah Lama(1)
33
bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Bagian 119
120
Bagian 120
121
Bagian 121
122
Bagian 122
123
Bagian 123
124
Bagian 124
125
Bagian 125
126
Bagian 126
127
Bagian 127
128
Bagian 128
129
Bagian 129
130
Bagian 130
131
Bagian 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!