"Jadi katakan apa yang kau ketahui?" gumam Nana saat mulai membicarakan tentang hal tadi, Aldo awalnya tidak mau menggubrisnya namun ia terus di pancing oleh Nana yang mana membuatnya kesal, "Sesuatu yang tidak pernah menarik perhatianmu tiba-tiba menjadi sesuatu yang penting buatmu bukankah itu sedikit mencurigakan?" ujar Aldo mengingatkan Nana akan dirinya beberapa hari yang lalu.
"Yah kau benar juga sih" mengangguk.
"Kalau tidak salah, kau itu ada dua kan? tapi bagaimana bisa?" to the point serta mulai bertanya-tanya akan jati diri Nana yang sebenarnya.
Kalau di lihat-lihat dari pandangan Aldo Nana hanyalah seorang anak kecil tujuh tahun di bawahnya namun ada kalanya ia juga melihat sosok dewasa dari diri Nana yang tentunya membuat ia penasaran, "Apa kau punya kepribadian ganda atau semacamnya?" tanya Aldo penasaran.
Pembicaraan mereka berdua mulai serius, Nina yang memimpin tubuh Nana pun mulai tersinggung, "Jadi katakan aku ini siapa?" tanya Nina pada Aldo.
"Sepertinya kau memang punya kepribadian ganda" mengangguk pelan.
"Mau di bilang apapun itu, aku sama sekali tidak peduli tapi yang jelas, bisakah kau merahasiakannya?" ujar Nana mencoba menutup mulut Aldo.
Karena jika jati dirinya terbongkar mungkin akan timbul masalah tersendiri kedepannya yang apabila di biarkan akan mengganggu rencananya kelak.
"heh" menyeringai, "Tapi katakan satu hal, apa kau bisa mematuhi satu perintahku?" tanya Aldo rupanya punya maksud tersendiri, "Selagi tidak melewati batas, mungkin masih bisa" gumam Nana ragu.
"Aku akan menagih nya kelak, jadi anggap saja sekarang impas" ujar Aldo yang tentunya sedikit mencurigakan bagi sosok Nina, "aku tidak begitu yakin akan tujuanmu yang sebenarnya tapi perlu kau ketahui, aku ini orangnya gegabah lho" mengancam.
"Tenang saja, aku juga tahu itu" tersenyum.
Percakapan mereka berdua pun berakhir pada saat itu juga, keduanya melakukan perjanjian yang cukup beresiko bagi Nana, "Hah" menghela nafas panjang.
"Aku akan istirahat" ujar Aldo bangkit dari duduknya, "Yah baguslah" sahut Nana pusing memikirkan apa yang akan ia lakukan kedepannya.
Rencana yang ia susun dengan Nina barusan sepenuhnya di gagalkan oleh Aldo karena Aldo menganggap rencana itu seperti penjajahan yang berujung pembantaian kelompok, "Aku kesal" gumam Nina, "Aku juga" membalasnya.
---
Satu rahasia telah Aldo pegang sementara Nana sama sekali tidak punya sesuatu yang bisa ia gunakan untuk mengancam Aldo, "Ah sial, kenapa aku bisa ceroboh seperti ini" melemparkan sesuatu dari mejanya.
Mau bagaimana pun juga ia sudah menyepakati perjanjian tadi, jadi mau tidak mau ia harus melakukannya, dan mengenai apa yang Aldo minta ia akan memikirkannya kelak.
Keesokan harinya, Aldo yang sepenuhnya pulih pun berlari dengan raut wajahnya yang pucat, "Gawat" teriak Aldo di hadapan Nana.
"Eh? kau masih sakit kah?" gumam Nana sembari mengupil, "Ewww hentikan itu" gumam Aldo jijik, "Bentar dulu aku lagu sibuk" terus merogoh kedalam hidungnya, "O-okeh" tidak percaya.
Setelah menunggu beberapa saat, "Ah leganya, jadi gimana do?" tanya Nana pada Aldo yang kini benar-benar pucat.
"Eh buset, mejanya pasti banyak upilnya" Pikir Aldo setelah beberapa saat memperhatikan Nana mengupil serta menempelkannya di beberapa bagian meja.
"Do?" panggil Nana sekaligus membuyarkan lamunannya, "Eh?" terperanjat kaget.
"Gimana tadi?" tanya Nana.
"Oh itu yah" menyerahkan sebuah botol kaca yang sudah dalam keadaan pecah, "Apa ini? kau minum?" tanya Nana asal, "Eh ngga lah" bela Aldo.
"Aku menemukannya tadi pagi di depan sana" merujuk pada depan pintu, "Apa ada sesuatu yang lain?" tanya Nana mulai serius, karena bagaimanapun ini sudah termasuk dalam hal teror.
"Yah sebenarnya aku juga menemukan sesuatu yang lain tapi-" ragu, "Tapi?" mengernyitkan dahi.
"Ini agak memalukan tapi aku menemukan ini" menutupi sesuatu dengan kertas, "Apa ini" membuka kertas, dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui apa yang Aldo maksud barusan.
"S*hit, mataku ternodai" pikir Nana yang tidak habis pikir dengan temuan Aldo itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Dian Daeng Baji
sangat suka
2021-03-27
0
🇮🇩 ♏🌹🅰️ 🇵🇸
Jangan lupa Boom Like, Rate 5⭐, hadiah sama Votenya yaaaa...
꧁☞︎︎︎𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉✍︎꧂
2021-03-13
0
aRy
18 like sdh mendarat
2020-12-24
4