Bab. 16. Reno dan Reni Terabaikan

Bulan madu mereka berdua sudah usai. Lama kelamaan tubuh Savitripun bisa menikmati permainan kasar Gandi, seperti merasakan sensasi tersendiri. Mereka berdua kini sudah kembali ke rumah dan sudah menjalankan aktivitas sehari hari.

Pada suatu malam Savitri tidur di kamarnya bersama Reni. Gandi yang sedang menonton TV di ruang keluarga mendadak dia menginginkan Savitri., dia lalu memencet tombol off remot TV dan melangkah menuju ke kamarnya Savitri. Savitri yang sudah tertidur dicium dengan memburu oleh Gandi. Di luar dugaan Savitripun membalas ciuman Gandi dengan tidak kalah memburunya. Tidak ingin membuang kesempatan Gandi lalu dengan segera membopong Savitri dan dibawanya ke kamar tamu meninggalkan Reni yang tertidur pulas seorang diri. Dengan tidak sabar Gandi merebahkan tubuh Savitri di tempat tidur dan terjadilah pergulatan panas di sana membunuh dinginnya malam. Setelah keduanya terpuaskan mereka tertidur dengan pulas. Sudah tidak ingat lagi Reni yang tidur seorang diri di kamar Savitri.

Sementara itu di saat dini hari semua sedang merajut mimpi, Reni merasakan kandung kemihnya penuh dan harus dikeluarkan.

“Ma... pipis Ma....” gumam Reni dengan mata terpejam.

“Ma.... pipis Ma...” ucap Reni lebih keras dengan mata yang masih terpejam.

“Ma........” teriak Reni lalu membuka matanya, kemudian dia duduk untuk melihat Mamanya.

“Hua..... hua..... hua..... Mama.... Mama dimana... atu atut cendili...." tangis Reni pecah saat menyadari dia hanya seorang diri di dalam kamar.

“Hua.... hua.......” tangisan Reni yang sangat keras terdengar di kamar Reno yang bersebelahan. Mbak Lastri yang kamarnya di belakang tidak mendengar suara tangis Reni. Reno yang mendengar suara tangisan Adiknya langsung terbangun. Dia berjalan dengan mata terkantuk kantuk....

“Adik.” ucap Reno saat membuka pintu dilihatnya Reni duduk di tempat tidur sambil menangis.

“Kakak atu tatut hua... hua.... Mama dimana?” teriak Reni sambil masih menangis

“Jangan takut ada kakak di sini.” ucap Reno sambil mendekati Reni

“Adik kok ngompol?” tanya Reno karena melihat sprai basah.

“Iya Kak bacah cemua.. datal..”

“Ya ayo ganti celana dan bajunya.” ucap Reno lalu membantu adiknya turun dari tempat tidur Reni. Reno lalu membawa Reni ke kamar mandi dan mengambilkan baju ganti.

“Adik tidul di tamal Kaka aja ya. Atu atut.” ucap Reni saat sudah selesai ganti baju.

“Iya.. Iya...” jawab Reno. Lalu mereka berdua berjalan keluar kamar Savitri dan masuk ke kamar Reno. Mereka tidur berdua di sana.

Pagi harinya, Mbak Lastri sudah menyiapkan sarapan di meja makan. Namun sudah waktunya sarapan meja makan masih sepi.

“Kakak apa tidak sekolah ya.” gumam Mbak Lastri lalu dia berjalan menuju ke kamar Reno, kemudian dia mengetuk ngetuk kamar Reno. Mbak Lastri membuka pelan pelan daun pintu. Mbak Lastri kaget saat melihat ada dua anak yang tidur nyenyak dengan saling memeluk.

“Reni kenapa tidur di sini. Ah pasti dipindah oleh pengantin baru.” gumam mbak Lastri sambil tersenyum kemudian mendekati tempat tidur Reno. Mbak Lastri duduk di tepi kasur tempat tidur tersebut sambil menatap wajah Reno yang terlihat nyenyak. Terasa kasihan kalau dibangunkan namun sudah siang.

“Kak Reno.. sudah siang, sekolah tidak.” ucap Mbak Lastri sambil menggoyang goyang kaki Reno.

“Hmmm...” gumam Reno sambil menendang tangan mbak Lastri.

“Ini tangan Mbak Lastri bukan bola kok ditendang. Ayo bangun, sekolah biar pinter.”

“Masih ngantuk Mbak...” ucap Reno dengan mata masih terpejam

“Kalau malas sekolah jadi anak bodoh loh.” ucap Mbak Lastri. Reno lalu mau membukakan matanya. Reno lalu bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk mandi. Sejak ditinggal Savitri bulan madu Reno sudah belajar untuk menyiapkan kebutuhannya sendiri. Mandi , ganti baju, pakai sepatu semua sudah bisa dia lakukan sendiri.

“Mbak...., Mama dan Papa Gandi masih bobok, aku yang ngantar siapa?” tanya Reno saat sudah siap akan berangkat ke sekolah.

“Kakak diantar pakai ojek aja ya.”

“Ogah.”

“Lihat jam itu Mbak... jam segitu sudah dimulai pelajaran... aku sudah telat. Daripada dihukum Ibu Guru lebih baik aku tidak usah sekolah. Bobok lagi aja aku juga masih ngantuk.” ucap Reno lalu dia kembali masuk ke dalam kamar.

Waktu terus berlalu, Gandi dan Savitri yang selalu sibuk di malam hari dengan pergulatannya membuat mereka bedua bangun selalu siang. Reno kalau bisa bangun pagi diantar oleh ojek atau dititipkan pada Anisa. Tetapi jika Reno malas bangun pagi karena terbangunkan oleh Reni yang pipis sudah dipastikan Reno bolos sekolah. Dan jika Reno tidak sekolah Reni malah senang sebab bisa bermain dengan Kakaknya.

Saat masih bermain main dengan kakaknya Reno, Reni menangis sambil menggaruk ngaruk pangkal paha dan pantatnya.

“Hua.... hua..... catit.... datal....catit....” tangis Reni dengan tangan masih menggaruk ngaruk.

“Adik kenapa?” tanya Reno lalu melepaskan mainan di tangannya kemudian mengusap usap pundak Reni. Reni lalu menunjukkan bagian tubuhnya yang sakit. Reno kaget melihat ada banyak ruam merah dan bekas garukan di paha dan pantat Reni. Akibat Reni sering ngompol dan yang membersihkan Reno hanya sebisanya anak kecil membuat bagian tubuh Reni yang terkena ompol menjadi iritasi. Jika pun memakai pempers di malam hari sampai penuh baru dibuka di pagi hari, kulit Reni yang sensitif menjadi iritasi.

“Adik garuk garuk ya?” tanya Reno dan Reni mengangguk. Reno melihat kuku jari Reni ysng sudah panjang. Reno lalu berjalan mengambil lotion anti gagal.

“Jangan digaruk ya.. nanti biar Mbak Lastri memotong kuku Adik.” ucap Reno sambil mengoles lotion anti gatal di tubuh Reni. Mereka berdua lalu bermain main lagi. Namun tidak lama kemudian Reni menangis lagi sambil menggaruk garuk lagi bagian tubuhnya yang gatal. Reno sudah mengusap usap bagian tubuh Reni agar tidak digaruk namun tetap saja Reni menangis. Mbak Lastri yang sedang di dapur mendengar suara tangis Reni yang tidak berhenti, lalu dengan segera mendatangi.

“Adik kenapa?” tanya Mbak Lastri mendekat lalu mengendong Reni. Reno lalu melaporkan pada Mbak Lastri tubuh Reni yang gatal dan banyak bekas garukan.

“Lah... kok sampai kayak gini Dik. Selama ini Adik tahan ya. Adik kalau mandi sama Mama atau sama siapa?” tanya Mbak Lastri saat melihat bagian tubuh Reni. Selama ini biasanya Savitri yang memandikan Reni. Saat Savitri pergi dia dan Anisa yang memandikan Reni.

“Kakak.” jawab Reni sambil masih terisak.

“Iya Mbak, kan Mama sekarang seringnya tidur di ruang tamu dan bangun siang terus Adik tidur sama Kakak kan sekalian mandinya. Kalau Kakak bolos sekolah he.. he...” jawab Reno dengan jujur.

“Kemarin waktu Mbak Lastri mandiin belum ada ruam ruamnya. Ini pasti karena ompol. Kakak bangunin Mama sana. Bilang Adik sakit, harus dibawa Dokter takutnya ini nanti jadi infeksi.” ucap Mbak Lastri sambil mengobati ruam dan luka goresan di tubuh Reni.

Reno lalu berlari menuju ke ruang tamu. Dia menggedor gedor dan menendang nendang pintu sambil berteriak teriak.

“Ma... cepat bangun Adik sakit Ma...”

“Ma... Adik sakit Ma.... harus dibawa ke dokter kata Mbak Lastri.” teriak Reno masih dengan menggedor gedor pintu. Sebab dia sangat kuatir dengan Adiknya saat Mbak Lastri bilang harus segera dibawa ke Dokter.

Savitri dan Gandi kaget saat mendengar ada teriakan Reno dan gedor gedor pintu. Savitri lalu bangkit dari tempat tidur lalu segera keluar dari kamar. Sedangkan Gandi mengambil bantal dan menutupi kuping dengan bantal lalu tidur lagi.

“Kakak tidak sekolah lagi?” tanya Savitri.

“Kesiangan bangun Ma, adik sakit Ma, nangis terus.” ucap Reno. Savitri lalu bergegas untuk melihat Reni. Reni masih dipangku Mbak Lastri dan Reni masih terisak isak. Mbak Lastri terlihat sudah selesai memotong kuku jari jari Reni. Savitri memegang kening Reni.

“Hanya sedikit demamnya.” gumam Savitri.

“Ini Bu, yang sakit. Kasihan anaknya gatal dan digaruk garuk jadi tambah banyak lukanya.” ucap Mbak Lastri sambil menunjukkan bagian tubuh Reni yang sakit. Savitri terlihat kaget.

“Kok bisa sampai seperti ini. Mbak Lastri kalau mandiin dia ga lihat sebelumnya?” tanya Savitri lalu memgambil alih Reni dari pangkuan Mbak Lastri. Savitri mengamati ruam ruam dan luka di tubuh Reni.

“Ehmmmmm terakhir kali saya mandiin belum ada Bu.” jawab Mbak Lastri takut takut

“Maaf Ma, Kakak yang mandiin Adik. Adik maunya dimandiin Kakak. Maaf Ma, Kakak ga lihat luka luka Adik.” ucap Reno sambil menundukkan kepalanya merasa bersalah. Savitri lalu menarik tubuh Reno dan dipeluknya dari samping. Savitri tidak tega melihat wajah Reno yang merasa bersalah. Savitri lebih merasa bersalah karena dia serba salah tidak bisa menolak kemauan Gandi karena hati dan tubuh tidak sinkron, hati menolak tetapi tubuhnya tidak bisa menolak. Dan di pagi hari benar benar mata susah dibuka.

“Ya sudah Mama mandi dulu nanti kita antar Adik ke Dokter.” ucap Savitri lalu dia berjalan menuju ke ruang tamu untuk membangunkan Gandi agar mengantar ke Dokter.

“Bang, bangun antar kita ke rumah sakit. Adik sakit.” ucap Savitri sambil menggoyang goyang kaki Gandi.

“Ehmmm... kamu kan bisa bawa mobil sendiri. Aku masih ngantuk.” ucap Gandi sambil merapatkan lagi bantal untuk menutup kupingnya. Savitri tidak mau banyak berdebat. Dia lalu berjalan menuju ke kamarnya untuk bersiap siap mengantar Reni ke Dokter. Jika semakin parah dia juga takut disalahkan oleh keluarga almarhum suaminya.

Terpopuler

Comments

Azizah az

Azizah az

vit kmu nggk mikir gtu sama gandi dia cuma butuh tubuh Lo doang

2022-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Mendadak Janda
2 Bab. 2. Papa Arya
3 Bab. 3. Gandi.... Om Genit
4 Bab. 4. Pendekatan Gandi
5 Bab. 5. Pertemuan Dua Keluarga
6 Bab. 6. Provokasi Gandi
7 Bab. 7. Kencan Berdua (Akal Bulus Gandi)
8 Bab. 8. Gandi Menggila
9 Bab. 9. Pergunjingan Tetangga
10 Bab. 10. Arya vs Gandi
11 Bab. 11. Kegelisahan Savitri
12 Bab. 12. Ke Rumah Orang Tua
13 Bab. 13. Nikah
14 Bab. 14. Kelakuan di Awal Pernikahan
15 Bab. 15. Bulan Madu
16 Bab. 16. Reno dan Reni Terabaikan
17 Bab. 17. Tagihan
18 Bab. 18. Bentakan
19 Bab. 19. Reno Masuk Rumah Sakit
20 Bab. 20. Berpisah dengan Anak
21 Bab. 21. Pecah
22 Bab. 22. Pemaksa Tak Mau Diatur
23 Bab. 23. Omong Besar Gandi
24 Bab. 24. Diperbudak Suami
25 Bab. 25. Kedatangan Anna Istri Pertama Gandi
26 Bab. 26. Transferan Diperketat
27 Bab. 27. Telat
28 Bab. 28. PHK
29 Bab. 29. Gandi Mabuk
30 Bab. 30. Curahan Hati Savitri
31 Bab. 31. Uang Dirampas Hape Disita Gandi
32 Bab. 32. Konspirasi
33 Bab. 33. Gandi Kabur Membawa Uang dan Motor Savitri
34 Bab. 34. Mencari Pinjaman
35 Bab. 35. Hujan Badai
36 Bab. 36. Gandi Kembali ke Rumah Savitri
37 Bab. 37. Pulang, Cemburu dan Marah
38 Bab. 38. Ancaman Gandi
39 Bab. 39. Savitri Sakit
40 Bab. 40. Savitri Masuk Rumah Sakit
41 Bab. 41. Hamil
42 Bab. 42. Niat Licik Gandi
43 Bab. 43. Gandi Mencari Barang Berharga Savitri
44 Bab. 44. Rencana Membobol Lemari
45 Bab. 45. Tertunda
46 Bab. 46. Berkumpul dengan Anak
47 Bab. 47. Gandi Membawa Perempuan Sexy
48 Bab. 48. Savitri Pulang
49 Bab. 49. Gandi Diusir
50 Bab. 50. Selamatkan Dia
51 Bab. 51. Gandi Menggadaikan
52 Bab. 52. Tidak Tertolong
53 Bab. 53. Gandi Bonyok
54 Bab. 54. Rencana Cerai
55 Bab. 55. Sesi 2. Memulai Kehidupan Baru
56 Bab. 56. Sesi 2. Janda ke Dua Kali
57 Bab. 57. Sesi 2. Menyelimuti Arya
58 Bab. 58. Sesi 2. Arya Sakit
59 Bab. 59. Sesi 2. Hadirnya Masa Lalu Arya
60 Bab. 60. Sesi 2. Minta Balikan
61 Bab. 61. Sesi 2. Niat Savitri
62 Bab. 62. Sesi 2. Savitri Berdebar
63 Bab. 63. Sesi 2. Sekretaris Arya
64 Bab. 64. Sesi 2. Savitri Bertemu Helena
65 Bab. 65. Sesi 2. Tugas Sekretaris Baru
66 Bab. 66. Sesi 2. Arya Mulai Cemburu
67 Bab. 67. Sesi 2. Menerima Panggilan Telepon Helena
68 Bab. 68. Sesi 2. Menggoda Janda
69 Bab. 69. Sesi 2. Satu Kamar
70 Bab. 70. Sesi 2. Rencana Helena
71 Bab. 71. Sesi 2. Ada Rasa
72 Bab. 72. Sesi 2. Tragedi
73 Bab. 73. Sesi 2. Kesempatan
74 Bab. 74. Sesi 2. Akal Helena
75 Bab. 75. Sesi 2. Trauma
76 Bab. 76. Sesi 2. Beda Pendapat
77 Bab. 77. Sesi 2. Syarat
78 Bab. 78. Sesi 2. Arya Jatuh Cinta
79 Bab. 79. Sesi 2. Bukan Gombalan
80 Bab. 80. Sesi 2. Ke Rumah Sakit
81 Bab. 81. Sesi 2. Helena Keterlaluan
82 Bab. 82. Sesi 2. Tidak Menduga
83 Bab. 83. Sesi 2. Kuatir
84 Bab. 84. Sesi 2. Rencana Melamar
85 Bab. 85. Sesi 2. Menunggu Waktu
86 Bab. 86. Sesi 2. Ancaman buat Arya
87 Bab. 87. Sesi 2. Semoga Cinta
88 Bab. 88. Sesi 2. Tak Tega Pada Anaknya
89 Bab. 89. Sesi 2. Ketemu Gandi
90 Bab. 90. Sesi 2. Cincin buat Helena
91 Bab. 91. Sesi 2. Hancur Leburkan
92 Bab. 92. Sesi 2. Mengantar Helena
93 Bab. 93. Sesi 2. Mengantar Helena 2
94 Bab. 94. Sesi 2. Waktu Lamaran Semakin Dekat
95 Bab. 95. Sesi 2. Terobati
96 Bab. 96. Sesi 2. Lamaran
97 Bab. 97. Sesi 2. Jamu Calon Pengantin
98 Bab. 98. Sesi 2. Pernikahan ( Tamu Tak Diundang)
99 Bab. 99. Sesi 2. Kamar Pengantin
100 Bab. 100. Sesi 2. Menunggu Adik Bayi Datang
101 Bab. 101. Sesi 2. Adik Bayi
102 PROMO NOVEL BARU
103 Promo Novel Sukses Setelah Dihina dan Dicerai
104 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab. 1. Mendadak Janda
2
Bab. 2. Papa Arya
3
Bab. 3. Gandi.... Om Genit
4
Bab. 4. Pendekatan Gandi
5
Bab. 5. Pertemuan Dua Keluarga
6
Bab. 6. Provokasi Gandi
7
Bab. 7. Kencan Berdua (Akal Bulus Gandi)
8
Bab. 8. Gandi Menggila
9
Bab. 9. Pergunjingan Tetangga
10
Bab. 10. Arya vs Gandi
11
Bab. 11. Kegelisahan Savitri
12
Bab. 12. Ke Rumah Orang Tua
13
Bab. 13. Nikah
14
Bab. 14. Kelakuan di Awal Pernikahan
15
Bab. 15. Bulan Madu
16
Bab. 16. Reno dan Reni Terabaikan
17
Bab. 17. Tagihan
18
Bab. 18. Bentakan
19
Bab. 19. Reno Masuk Rumah Sakit
20
Bab. 20. Berpisah dengan Anak
21
Bab. 21. Pecah
22
Bab. 22. Pemaksa Tak Mau Diatur
23
Bab. 23. Omong Besar Gandi
24
Bab. 24. Diperbudak Suami
25
Bab. 25. Kedatangan Anna Istri Pertama Gandi
26
Bab. 26. Transferan Diperketat
27
Bab. 27. Telat
28
Bab. 28. PHK
29
Bab. 29. Gandi Mabuk
30
Bab. 30. Curahan Hati Savitri
31
Bab. 31. Uang Dirampas Hape Disita Gandi
32
Bab. 32. Konspirasi
33
Bab. 33. Gandi Kabur Membawa Uang dan Motor Savitri
34
Bab. 34. Mencari Pinjaman
35
Bab. 35. Hujan Badai
36
Bab. 36. Gandi Kembali ke Rumah Savitri
37
Bab. 37. Pulang, Cemburu dan Marah
38
Bab. 38. Ancaman Gandi
39
Bab. 39. Savitri Sakit
40
Bab. 40. Savitri Masuk Rumah Sakit
41
Bab. 41. Hamil
42
Bab. 42. Niat Licik Gandi
43
Bab. 43. Gandi Mencari Barang Berharga Savitri
44
Bab. 44. Rencana Membobol Lemari
45
Bab. 45. Tertunda
46
Bab. 46. Berkumpul dengan Anak
47
Bab. 47. Gandi Membawa Perempuan Sexy
48
Bab. 48. Savitri Pulang
49
Bab. 49. Gandi Diusir
50
Bab. 50. Selamatkan Dia
51
Bab. 51. Gandi Menggadaikan
52
Bab. 52. Tidak Tertolong
53
Bab. 53. Gandi Bonyok
54
Bab. 54. Rencana Cerai
55
Bab. 55. Sesi 2. Memulai Kehidupan Baru
56
Bab. 56. Sesi 2. Janda ke Dua Kali
57
Bab. 57. Sesi 2. Menyelimuti Arya
58
Bab. 58. Sesi 2. Arya Sakit
59
Bab. 59. Sesi 2. Hadirnya Masa Lalu Arya
60
Bab. 60. Sesi 2. Minta Balikan
61
Bab. 61. Sesi 2. Niat Savitri
62
Bab. 62. Sesi 2. Savitri Berdebar
63
Bab. 63. Sesi 2. Sekretaris Arya
64
Bab. 64. Sesi 2. Savitri Bertemu Helena
65
Bab. 65. Sesi 2. Tugas Sekretaris Baru
66
Bab. 66. Sesi 2. Arya Mulai Cemburu
67
Bab. 67. Sesi 2. Menerima Panggilan Telepon Helena
68
Bab. 68. Sesi 2. Menggoda Janda
69
Bab. 69. Sesi 2. Satu Kamar
70
Bab. 70. Sesi 2. Rencana Helena
71
Bab. 71. Sesi 2. Ada Rasa
72
Bab. 72. Sesi 2. Tragedi
73
Bab. 73. Sesi 2. Kesempatan
74
Bab. 74. Sesi 2. Akal Helena
75
Bab. 75. Sesi 2. Trauma
76
Bab. 76. Sesi 2. Beda Pendapat
77
Bab. 77. Sesi 2. Syarat
78
Bab. 78. Sesi 2. Arya Jatuh Cinta
79
Bab. 79. Sesi 2. Bukan Gombalan
80
Bab. 80. Sesi 2. Ke Rumah Sakit
81
Bab. 81. Sesi 2. Helena Keterlaluan
82
Bab. 82. Sesi 2. Tidak Menduga
83
Bab. 83. Sesi 2. Kuatir
84
Bab. 84. Sesi 2. Rencana Melamar
85
Bab. 85. Sesi 2. Menunggu Waktu
86
Bab. 86. Sesi 2. Ancaman buat Arya
87
Bab. 87. Sesi 2. Semoga Cinta
88
Bab. 88. Sesi 2. Tak Tega Pada Anaknya
89
Bab. 89. Sesi 2. Ketemu Gandi
90
Bab. 90. Sesi 2. Cincin buat Helena
91
Bab. 91. Sesi 2. Hancur Leburkan
92
Bab. 92. Sesi 2. Mengantar Helena
93
Bab. 93. Sesi 2. Mengantar Helena 2
94
Bab. 94. Sesi 2. Waktu Lamaran Semakin Dekat
95
Bab. 95. Sesi 2. Terobati
96
Bab. 96. Sesi 2. Lamaran
97
Bab. 97. Sesi 2. Jamu Calon Pengantin
98
Bab. 98. Sesi 2. Pernikahan ( Tamu Tak Diundang)
99
Bab. 99. Sesi 2. Kamar Pengantin
100
Bab. 100. Sesi 2. Menunggu Adik Bayi Datang
101
Bab. 101. Sesi 2. Adik Bayi
102
PROMO NOVEL BARU
103
Promo Novel Sukses Setelah Dihina dan Dicerai
104
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!