Bab. 3. Gandi.... Om Genit

Pada suatu hari di suatu tempat, waktu menunjukkan pukul 12.00 siang. Di sebuah kamar laki laki yang bernama Gandi baru membukakan matanya. Dia membuka pintu kamar lalu berjalan ke kamar mandi mencuci muka dan berkumur kumur. Setelahnya dia langsung berjalan meninggalkan rumah tujuannya tidak lain adalah warung kopi tempat dimana dia biasa nongkrong bersama teman temannya.

Di warung kopi tersebut sudah nongkrong teman teman Gandi dan beberapa teman kecil Ardi . Mereka masih menceritakan tentang kematian Ardi yang mendadak.

“Ga nyangka ya Ardi saat di puncak bisnisnya malah meninggal. Gandi yang bisnisnya amburadul malah gak mampus mampus.” ucap salah satu orang di antara mereka. Saat melihat Gandi mulai duduk di sampingnya.

“Sialan kamu, bisnisku amburadul kan dalam sudut pandangmu.” ucap Gandi sambil menerima satu gelas kopi dari pelayan warung.

“Terus dalam sudut pandangmu gimana?” tanya teman yang lain pada Gandi.

“Berantakan ha....ha.... ha...” ucap dari beberapa orang secara bersamaan sambil tertawa. Terlihat Gandi hanya tersenyum kecut.

“Sudah ga usah bicarakan bisnis, bicara jandanya Ardi aja.” ucap Gandi kemudian

“Aku sudah mengikuti akun instagramnya , ngelike semua postingan, komen banyak, tapi ga direspon.” ucap Gandi lagi lalu menyeruput kopi hitamnya.

“Ada yang punya nomor hapenya ga?” tanya Gandi sambil menatap teman temannya.

“Ga punya, punya nomornya Ardi, aku waktu ngucapkan turut berduka cita di nomor Ardi dijawab tuh..” jawab salah satu dari mereka. Tampak Gandi tidak menjawab namun bibirnya tersenyum menyeringai. Lalu terlihat jari jarinya sibuk mengetik ngetik layar hapenya.

“Kamu jangan macam macam sama dia Gan, ga level kamu sama almarhum Ardi.” ucap salah satu di antara mereka.

“Ga usah banyak omong kalian. Aku benar benar terpesona saat lihat dia. Gila tambah cantik saja dia, saat berduka saja mempesona.” jawab Gandi

“Dulu Ardi nemu dia dimana sih?” tanya salah satu orang di antara mereka.

“Waktu Ardi masih SMA sudah pacaran, Vitri saat itu masih SMP. Selisih usia mereka lima tahun.” jawab yang lain.

“Oooo gedung SMA dan SMP mereka sebelahan ya...” gumam orang yang tanya tadi.

“Iya kayaknya ban sepeda Vitri bocor atau rantai lepas.. terus ditolong Ardi. Lalu mereka dekat terus jadian.” ucap yang lain.

“Kasihan ya... kisah cinta yang manis berakhir tragis dengan kematian Ardi yang mendadak.” ucap salah satu di antara mereka.

“Untung Ardi sudah sukses bisnisnya, jadi meninggalkan banyak warisan buat anak istrinya.” ucap yang lain, dan terlihat Gandi tersenyum sambil mengangguk anggukkan kepalanya.

“Aku harus bisa mendapatkan dia.” gumam Gandi dalam hati.

Sudah beberapa hari pesan text Gandi untuk Savitri yang dikirim ke nomor Ardi, belum juga mendapat balasan. Gandi tidak putus asa dia masih terus memgirim pesan text yang berisi ucapan turut berduka cita dan kata kata untuk memotivasi Savitri.

“Hanya dibaca tidak dibalas.” gumam Gandi lalu meletakkan hapenya di meja.

Namun tiba tiba terdengar suara notifikasi dari hape Gandi, dia lalu buru buru mengambil hapenya, dan saat terlihat ada nama Savitri mengirim balasan Gandi cepat cepat membukanya. Dia sudah merubah nama kontak Ardi diganti dengan nama Savitri. Setelah membuka pesan balasan dari Savitri, Gandi tersenyum. Savitri hanya membalas ucapan terimakasih, sama seperti yang dikirim pada teman teman Ardi yang lain yang mengirim ucapan turut berduka. Namun Gandi sangat bahagia. Gandi lalu menulis pesan text lagi, dia menanyakan kapan acara doa buat almarhum Ardi. Pesan terkirim namun hanya dibaca oleh Savitri. Gandipun dengan sabar menunggu balasan.

Hingga tiba pada saatnya malam hari acara doa empat puluh hari meninggalnya Ardi yang diadakan di rumah Ardi. Keluarga, tetangga dan kerabat yang akan melaksanakan doa sudah datang.

Gandi dan teman temannya pun juga datang.

“Vit ada teman teman Ardi datang.” ucap ibunya Savitri.

“Ayo Ya, temeni aku.” Savitri mengajak pada Arya yang sedang berdiri di dekat mereka.

“Mama aku ikut.” ucap Reno lalu ikut berjalan menggandeng Arya.

“Atu juda.” ucap Reni sambil berlari menuju Arya.

“Papa Aya dendong atu......” teriak Reni kemudian sambil kedua tangannya diangkat ke atas. Arya lalu menangkap tubuh mungil Reni.

Mereka berempat lalu menuju ke depan. Tampak Gandi berada di barisan paling depan dengan membawa tiga kardus besar makanan. Satu kardus donat kesukaan Reni, satu kardus pizza kesukaan Reno dan satu kardus berisi cake buah kesukaan Savitri. Gandi mengetahui kesukaan mereka dari hasil stalking akun media sosial milik Savitri.

Gandi terlihat kaget saat melihat Arya mendampingi Savitri dan anak anaknya. Namun dia cepat cepat menormalkan ekspresi wajahnya.

“Hallo ganteng dan cantik... ini oleh oleh dari Om.” ucap Gandi sambil memberi salam pada mereka. Lalu menyerahkan oleh olehnya pada Savitri dan tidak lupa disertai senyum termanisnya.

“Telimakacih Om.” jawab Reni sambil tersenyum senang karena melihat kardus makanan kesukaannnya.

“Sama sama cantik.” ucap Gandi sambil menoleh menatap Reni sambil tersenyum.

“Terimakasih. Kok repot repot bawa oleh oleh segala, yang penting doanya buat bang Ardi.” ucap Savitri sambil menerima kardus kardus makanan tersebut.

“Tidak repot kok.” ucap Gandi sambil tersenyum

Setelah menyilahkan pada mereka Savitri lalu masuk ke dalam. Sedangkan Arya akan duduk di depan menemani teman teman Ardi. Reno selalu berada di dekat Arya, tangan mungilnya kadang memegang celana Arya kadang memegang kaki Reni yang digendong Arya.

“Papa Aya atu tuyun.” ucap Reni sambil berusaha melorotkan tubuh mungilnya. Arya lalu menurunkan Reni dengan pelan pelan. Sedangkan Gandi yang mendengar Reni memanggil Arya dengan sebutan papa, terlihat menoleh dan mengeryitkan dahinya.

“Mama atu batuin bawa Ma...” teriak Reni setelah turun dari gendongan Arya.

“Ma... atu batuin... Ma....” teriak Reni berlari di belakang Savitri.

“Reni jangan lari lari.” ucap Savitri sambil menoleh ke arah Reni lalu berhenti menunggu Reni.

Acara doa dilakukan dengan khusuk, para perempuan duduk di ruang tengah. Sedangkan kaum laki laki di ruang tamu dan teras. Setelah acara doa selesai. Seluruh keluarga berada di depan untuk mengucapkan terimakasih kepada para tamu. Para tamu bergilir pamit kepada keluarga almarhum Ardi. Dan tiba saatnya teman teman Ardipun pamit. Kini Gandi pamit di giliran terakhir. Gandi menyalami Opa, kakek, Arya, Reno.. dan sekarang dia berada di depan Savitri.

“Terimakasih untuk doa buat bang Ardi.” ucap Savitri.

“Sama sama. chat ku kok kadang tidak dibalas.” ucap Gandi lirih

“Becok atu balat Om denit” ucap Reni yang berada di gendongan Reni.

Teman teman Ardi yang mendengar ucapan Reni menoleh ke arah Gandi sambil tersenyum, sedangkan Gandi hanya bisa nyengir. Mereka terus berjalan menuju ke tempat mobil terparkir.

“Kamu itu keterlaluan Gan, sampai anaknya Ardi panggil kamu Om genit ha... ha....ha...” ucap salah satu dari mereka saat sudah di dekat mobil mereka yang terparkir.

“Masih juga empat puluh hari Ardi meninggal kamu sudah melakukan serangan.” ucap yang lain sambil membuka pintu mobil.

“Biarin sebelum kedahuluan yang lain.” jawab Gandi sambil masuk ke dalam mobil.

“Kok mereka panggil Arya dengan sebutan papa ya...” gumam Gandi saat sudah duduk di jok.

“Ya biasalah keponakan panggil Om nya dengan sebutan papa, bapak atau ayah. Keponakanku juga panggil aku ayah. Tapi by the way, tidak apa apa juga kalau Arya gantiin Ardi, usia Arya juga masih lebih tua dari Vitri, mungkin selisih dua tahun.” ucap salah satu dari mereka.

“Tampang Arya juga mirIp mirip Ardi.” saut yang lain.

"Rejekinya juga." tambah yang laiin. Gandi yang mendengar komentar teman temannya tentang Arya terlihat semakin jengkel.

“Aku akan buat perhitungan dengan Arya kalau itu sampai terjadi.” gumam Gandi dalam hati.

Terpopuler

Comments

Nit_Nit

Nit_Nit

ih gandi langsung gas ga liat waktu

2022-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Mendadak Janda
2 Bab. 2. Papa Arya
3 Bab. 3. Gandi.... Om Genit
4 Bab. 4. Pendekatan Gandi
5 Bab. 5. Pertemuan Dua Keluarga
6 Bab. 6. Provokasi Gandi
7 Bab. 7. Kencan Berdua (Akal Bulus Gandi)
8 Bab. 8. Gandi Menggila
9 Bab. 9. Pergunjingan Tetangga
10 Bab. 10. Arya vs Gandi
11 Bab. 11. Kegelisahan Savitri
12 Bab. 12. Ke Rumah Orang Tua
13 Bab. 13. Nikah
14 Bab. 14. Kelakuan di Awal Pernikahan
15 Bab. 15. Bulan Madu
16 Bab. 16. Reno dan Reni Terabaikan
17 Bab. 17. Tagihan
18 Bab. 18. Bentakan
19 Bab. 19. Reno Masuk Rumah Sakit
20 Bab. 20. Berpisah dengan Anak
21 Bab. 21. Pecah
22 Bab. 22. Pemaksa Tak Mau Diatur
23 Bab. 23. Omong Besar Gandi
24 Bab. 24. Diperbudak Suami
25 Bab. 25. Kedatangan Anna Istri Pertama Gandi
26 Bab. 26. Transferan Diperketat
27 Bab. 27. Telat
28 Bab. 28. PHK
29 Bab. 29. Gandi Mabuk
30 Bab. 30. Curahan Hati Savitri
31 Bab. 31. Uang Dirampas Hape Disita Gandi
32 Bab. 32. Konspirasi
33 Bab. 33. Gandi Kabur Membawa Uang dan Motor Savitri
34 Bab. 34. Mencari Pinjaman
35 Bab. 35. Hujan Badai
36 Bab. 36. Gandi Kembali ke Rumah Savitri
37 Bab. 37. Pulang, Cemburu dan Marah
38 Bab. 38. Ancaman Gandi
39 Bab. 39. Savitri Sakit
40 Bab. 40. Savitri Masuk Rumah Sakit
41 Bab. 41. Hamil
42 Bab. 42. Niat Licik Gandi
43 Bab. 43. Gandi Mencari Barang Berharga Savitri
44 Bab. 44. Rencana Membobol Lemari
45 Bab. 45. Tertunda
46 Bab. 46. Berkumpul dengan Anak
47 Bab. 47. Gandi Membawa Perempuan Sexy
48 Bab. 48. Savitri Pulang
49 Bab. 49. Gandi Diusir
50 Bab. 50. Selamatkan Dia
51 Bab. 51. Gandi Menggadaikan
52 Bab. 52. Tidak Tertolong
53 Bab. 53. Gandi Bonyok
54 Bab. 54. Rencana Cerai
55 Bab. 55. Sesi 2. Memulai Kehidupan Baru
56 Bab. 56. Sesi 2. Janda ke Dua Kali
57 Bab. 57. Sesi 2. Menyelimuti Arya
58 Bab. 58. Sesi 2. Arya Sakit
59 Bab. 59. Sesi 2. Hadirnya Masa Lalu Arya
60 Bab. 60. Sesi 2. Minta Balikan
61 Bab. 61. Sesi 2. Niat Savitri
62 Bab. 62. Sesi 2. Savitri Berdebar
63 Bab. 63. Sesi 2. Sekretaris Arya
64 Bab. 64. Sesi 2. Savitri Bertemu Helena
65 Bab. 65. Sesi 2. Tugas Sekretaris Baru
66 Bab. 66. Sesi 2. Arya Mulai Cemburu
67 Bab. 67. Sesi 2. Menerima Panggilan Telepon Helena
68 Bab. 68. Sesi 2. Menggoda Janda
69 Bab. 69. Sesi 2. Satu Kamar
70 Bab. 70. Sesi 2. Rencana Helena
71 Bab. 71. Sesi 2. Ada Rasa
72 Bab. 72. Sesi 2. Tragedi
73 Bab. 73. Sesi 2. Kesempatan
74 Bab. 74. Sesi 2. Akal Helena
75 Bab. 75. Sesi 2. Trauma
76 Bab. 76. Sesi 2. Beda Pendapat
77 Bab. 77. Sesi 2. Syarat
78 Bab. 78. Sesi 2. Arya Jatuh Cinta
79 Bab. 79. Sesi 2. Bukan Gombalan
80 Bab. 80. Sesi 2. Ke Rumah Sakit
81 Bab. 81. Sesi 2. Helena Keterlaluan
82 Bab. 82. Sesi 2. Tidak Menduga
83 Bab. 83. Sesi 2. Kuatir
84 Bab. 84. Sesi 2. Rencana Melamar
85 Bab. 85. Sesi 2. Menunggu Waktu
86 Bab. 86. Sesi 2. Ancaman buat Arya
87 Bab. 87. Sesi 2. Semoga Cinta
88 Bab. 88. Sesi 2. Tak Tega Pada Anaknya
89 Bab. 89. Sesi 2. Ketemu Gandi
90 Bab. 90. Sesi 2. Cincin buat Helena
91 Bab. 91. Sesi 2. Hancur Leburkan
92 Bab. 92. Sesi 2. Mengantar Helena
93 Bab. 93. Sesi 2. Mengantar Helena 2
94 Bab. 94. Sesi 2. Waktu Lamaran Semakin Dekat
95 Bab. 95. Sesi 2. Terobati
96 Bab. 96. Sesi 2. Lamaran
97 Bab. 97. Sesi 2. Jamu Calon Pengantin
98 Bab. 98. Sesi 2. Pernikahan ( Tamu Tak Diundang)
99 Bab. 99. Sesi 2. Kamar Pengantin
100 Bab. 100. Sesi 2. Menunggu Adik Bayi Datang
101 Bab. 101. Sesi 2. Adik Bayi
102 PROMO NOVEL BARU
103 Promo Novel Sukses Setelah Dihina dan Dicerai
104 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab. 1. Mendadak Janda
2
Bab. 2. Papa Arya
3
Bab. 3. Gandi.... Om Genit
4
Bab. 4. Pendekatan Gandi
5
Bab. 5. Pertemuan Dua Keluarga
6
Bab. 6. Provokasi Gandi
7
Bab. 7. Kencan Berdua (Akal Bulus Gandi)
8
Bab. 8. Gandi Menggila
9
Bab. 9. Pergunjingan Tetangga
10
Bab. 10. Arya vs Gandi
11
Bab. 11. Kegelisahan Savitri
12
Bab. 12. Ke Rumah Orang Tua
13
Bab. 13. Nikah
14
Bab. 14. Kelakuan di Awal Pernikahan
15
Bab. 15. Bulan Madu
16
Bab. 16. Reno dan Reni Terabaikan
17
Bab. 17. Tagihan
18
Bab. 18. Bentakan
19
Bab. 19. Reno Masuk Rumah Sakit
20
Bab. 20. Berpisah dengan Anak
21
Bab. 21. Pecah
22
Bab. 22. Pemaksa Tak Mau Diatur
23
Bab. 23. Omong Besar Gandi
24
Bab. 24. Diperbudak Suami
25
Bab. 25. Kedatangan Anna Istri Pertama Gandi
26
Bab. 26. Transferan Diperketat
27
Bab. 27. Telat
28
Bab. 28. PHK
29
Bab. 29. Gandi Mabuk
30
Bab. 30. Curahan Hati Savitri
31
Bab. 31. Uang Dirampas Hape Disita Gandi
32
Bab. 32. Konspirasi
33
Bab. 33. Gandi Kabur Membawa Uang dan Motor Savitri
34
Bab. 34. Mencari Pinjaman
35
Bab. 35. Hujan Badai
36
Bab. 36. Gandi Kembali ke Rumah Savitri
37
Bab. 37. Pulang, Cemburu dan Marah
38
Bab. 38. Ancaman Gandi
39
Bab. 39. Savitri Sakit
40
Bab. 40. Savitri Masuk Rumah Sakit
41
Bab. 41. Hamil
42
Bab. 42. Niat Licik Gandi
43
Bab. 43. Gandi Mencari Barang Berharga Savitri
44
Bab. 44. Rencana Membobol Lemari
45
Bab. 45. Tertunda
46
Bab. 46. Berkumpul dengan Anak
47
Bab. 47. Gandi Membawa Perempuan Sexy
48
Bab. 48. Savitri Pulang
49
Bab. 49. Gandi Diusir
50
Bab. 50. Selamatkan Dia
51
Bab. 51. Gandi Menggadaikan
52
Bab. 52. Tidak Tertolong
53
Bab. 53. Gandi Bonyok
54
Bab. 54. Rencana Cerai
55
Bab. 55. Sesi 2. Memulai Kehidupan Baru
56
Bab. 56. Sesi 2. Janda ke Dua Kali
57
Bab. 57. Sesi 2. Menyelimuti Arya
58
Bab. 58. Sesi 2. Arya Sakit
59
Bab. 59. Sesi 2. Hadirnya Masa Lalu Arya
60
Bab. 60. Sesi 2. Minta Balikan
61
Bab. 61. Sesi 2. Niat Savitri
62
Bab. 62. Sesi 2. Savitri Berdebar
63
Bab. 63. Sesi 2. Sekretaris Arya
64
Bab. 64. Sesi 2. Savitri Bertemu Helena
65
Bab. 65. Sesi 2. Tugas Sekretaris Baru
66
Bab. 66. Sesi 2. Arya Mulai Cemburu
67
Bab. 67. Sesi 2. Menerima Panggilan Telepon Helena
68
Bab. 68. Sesi 2. Menggoda Janda
69
Bab. 69. Sesi 2. Satu Kamar
70
Bab. 70. Sesi 2. Rencana Helena
71
Bab. 71. Sesi 2. Ada Rasa
72
Bab. 72. Sesi 2. Tragedi
73
Bab. 73. Sesi 2. Kesempatan
74
Bab. 74. Sesi 2. Akal Helena
75
Bab. 75. Sesi 2. Trauma
76
Bab. 76. Sesi 2. Beda Pendapat
77
Bab. 77. Sesi 2. Syarat
78
Bab. 78. Sesi 2. Arya Jatuh Cinta
79
Bab. 79. Sesi 2. Bukan Gombalan
80
Bab. 80. Sesi 2. Ke Rumah Sakit
81
Bab. 81. Sesi 2. Helena Keterlaluan
82
Bab. 82. Sesi 2. Tidak Menduga
83
Bab. 83. Sesi 2. Kuatir
84
Bab. 84. Sesi 2. Rencana Melamar
85
Bab. 85. Sesi 2. Menunggu Waktu
86
Bab. 86. Sesi 2. Ancaman buat Arya
87
Bab. 87. Sesi 2. Semoga Cinta
88
Bab. 88. Sesi 2. Tak Tega Pada Anaknya
89
Bab. 89. Sesi 2. Ketemu Gandi
90
Bab. 90. Sesi 2. Cincin buat Helena
91
Bab. 91. Sesi 2. Hancur Leburkan
92
Bab. 92. Sesi 2. Mengantar Helena
93
Bab. 93. Sesi 2. Mengantar Helena 2
94
Bab. 94. Sesi 2. Waktu Lamaran Semakin Dekat
95
Bab. 95. Sesi 2. Terobati
96
Bab. 96. Sesi 2. Lamaran
97
Bab. 97. Sesi 2. Jamu Calon Pengantin
98
Bab. 98. Sesi 2. Pernikahan ( Tamu Tak Diundang)
99
Bab. 99. Sesi 2. Kamar Pengantin
100
Bab. 100. Sesi 2. Menunggu Adik Bayi Datang
101
Bab. 101. Sesi 2. Adik Bayi
102
PROMO NOVEL BARU
103
Promo Novel Sukses Setelah Dihina dan Dicerai
104
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!