Setelah membuka kunci gerbang dan melangkah masuk Savitri menutupnya kembali lalu dia berjalan menuju ke rumahnya. Dia memang sudah membawa kunci sendiri dengan maksud agar pulangnya tidak menganggu tidur Mbak Lastri dan kedua anaknya. Sedangkan Arya masih berdiri menunggu Savitri, masih setia berdiri di depan pintu.
“Jam berapa kamu datang?” tanya Savitri saat berada di depan pintu lalu masuk ke dalam melewati Arya.
“Tidak lama setelah kak Vitri berangkat.” jawab Arya lalu menutup pintu dan berjalan mengikuti langkah Savitri. Arya berjalan sambil mengendus endus aroma tubuh Savitri.
“Kak Vitri coba buka mulutnya.” ucap Arya sambil memegang tubuh Savitri dengan kedua tangannya dan menghadapkan wajah Savitri pada wajahnya.
“Apa sih kamu.” ucap Savitri sambil menampar Arya. Sedangkan Arya diam saja masih mengendus endus aroma udara di sekitar wajah Savitri.
“Jangan kurang ajar kamu.” ucap Savitri sambil mendorong tubuh Arya.
“Aman, Kak Vitri ga minum dan ga kena asap rokok.” ucap Arya lalu melepas tubuh Savitri dan berjalan meninggalkan Savitri. Dia memastikan mulut Savitri tidak berbau alkohol ataupun aroma rokok.
“Aku bisa jaga diri Ya.” ucap Savitri sambil terus berjalan. Savitri lalu membuka pintu kamarnya ingin segera melihat anak anaknya. Namun tidak ada kedua anaknya dan Mbak Lastri di kamarnya. Savitri lalu berjalan menuju ke kamarnya Reno. Dengan cepat dia membuka pintu kamar namun juga kosong tidak ada orang di dalam. Savitri mencari Mbak Lastri, dia berjalan menuju ke kamar mbak Lastri diketuk ketuk pintu kamar mbak Lastri namun tidak dibuka.
“Apa sudah tidur, apa mereka tidur di sini.” gumam Savitri membuka handel pintu pelan pelan. Dan betapa kagetnya dia karena kamar mbak Lastripun kosong.
“Apa iya mereka berempat tidur di kamar tamu.” gumam Savitri tidak habis pikir. Baru ditinggal begitu saja bikin bingung.
Saat Savitri menutup pintu dan akan berjalan meninggalkan kamar Mbak Lastri. Terlihat Mbak Lastri berjalan menuju ke kamarnya dengan wajah senyum terpuaskan.
“Ibu.” ucap Mbak Lastri kaget.
“Reno dan Reni dimana?” tanya Savitri.
“Tadi tidurnya sama Om Arya. Di kamar tamu”
“Terus kamu dari mana, juga tidur di sana?" tanya Savitri menyelidik.
“Tidaklah Bu, saya tadi tidur di kamar saya. Terus saya terbangun perut melilit krucuk krucuk he... he... terus saya ke dapur makan Bu.. Diet saya gagal.” ucap mbak Lastri dengan nada penyesalan sebab di dalam perutnya baru saja masuk satu piring nasi lengkap dengan lauk pauknya dan juga satu mangkok mie instan masih di tambah sepotong pizza dan satu mangkok puding coklat saus susu keju.
“Besok diet lagi.” ucap Savitri sambil tersenyum. Savitri lalu bergegas menuju ke kamar tamu. Sebelum mengetuk pintu kamar tamu sudah terbuka dan tampak Arya masih memegang handel pintu.
“Kak, mereka tidur sangat nyenyak aku gendong mereka dibawa ke kamar kak Vitri atau bagaimana?" ucap Arya meminta pertimbangan kakak iparnya.
Savitri lalu berjalan menuju ke tempat tidur dilihat Reno dan Reni tidur dengan sangat pulas. Dia merasa kasihan jika mereka terbangun.
“Biar saja mereka tidur di sini.” ucap Savitri lirih.
“Baiklah kak Vitri tidur di sini aku tidur di kamar Reno.” ucap Arya lalu hendak berjalan akan meninggalkan Savitri.
“Ya, temani mereka dulu sebentar, aku ganti baju. Takut kalau mereka terbangun mencari kamu.” ucap Savitri sebelum Arya melangkahkan kaki meninggalkan ruang tamu.
Arya lalu masuk ke dalam kamar tamu dan duduk di sofa yang berada di kamar tamu tersebut sambil memandangi kedua ponakannya yang tidur dengan pulas. Tidak lama kemudian Savitri sudah muncul lagi dengan baju tidur piyama dan rambut yang tergerai dengan wajah polosnya tanpa make up. Arya memandang sekilas wajah sang kakak ipar. Arya akui kalau Savitri memang cantik alami tanpa polesanpun wajah cantiknya mempesona.
“Sudah Ya kamu bisa ke kamar Reno.” ucap Savitri
“Eh iya Kak.” jawab Arya lalu meninggalkan kamar tamu.
Savitri lalu melangkahkan kaki menuju tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di antara kedua anaknya dengan pelan pelan agar tidak membangunkan mereka. Namun Reno masih dengan mata terpejam lalu memeluk Savitri.
“Papa....” gumam Reno sambil mempererat pelukannya dengan mata masih terpejam. Savitri kemudian menepuk nepuk pelan pantat Reno agar pulas lagi tidurnya. Reno terlihat tidur pulas lagi sambil memeluk Savitri dengan erat.
“Pa....” teriak Reni dengan mata terpejam sambil tangan mungilnya bergerak memegang tubuh Savitri. Savitri lalu membalikan tubuhnya pelan pelan agar pelukan tangan Reno tidak terlepas. Savitri menepuk nepuk pelan pantat Reni.
“Apa aku harus menikah demi mereka.” gumam Savitri sambil membelai lembut rambut Reni, kemudian membelai lembut tangan mungil Reno yang memeluk erat pinggangnya.
Sementara itu di lain tempat, setelah masuk rumah Gandi berjalan mondar mandir sambil memegang hapenya. Banyak panggilan dan pesan masuk namun tidak dihiraukan oleh Gandi. Hati Gandi terbakar api cemburu saat melihat malam hari Arya berada di rumah Savitri.
“Apa yang harus aku lakukan.” ucap Gandi. Pikirannya terus pada Arya dan Savitri yang berada di bawah satu atap.
“Mereka berdua terjaga sementara yang lain tidur.” gumam Gandi membayangkan Arya dan Savitri berduaan. Gandi lalu menghubungi Savitri. Berkali kali Gandi mencoba membuat panggilan baik panggilan suara maupun panggilan video tapi tetap tidak diangkat. Gandi terus melakukan panggilan tanpa lelah, maksudnya adalah mengganggu kegiatan Savitri dan Arya.
“Sudah tidur, apa mereka sedang sibuk.” gumam Gandi. Gandi tidak menyerah dia tidak berhenti terus melakukan panggilan hingga dini hari.
Savitri yang berada di kamar tamu tidak mendengar hape Ardi yang terus berdering. Demikian juga Arya sudah tertidur pulas di kamar Reno. Sedangkan Mbak Lastri yang kekenyangan hanya gulang gulung membolak balikkan tubuhnya di tempat tidur.
“Heh.. tadi tidak bisa tidur kelaparan sekarang tidak bisa tidur karena kekenyangan.” gerutu Mbak Lastri yang masih juga terjaga. Mata mbak Lastri melihat jam dinding sudah hampir jam tiga pagi. Mbak Lastri lalu bangkit dari tidurnya, dia memutuskan untuk kerja saja daripada besok kesiangan bangun.
Mbak Lastri lalu memulai pekerjaannya dengan menyetrika baju baju terutama seragam sekolah. Setelah selesai menyetrika Mbak Lastri berjalan menuju ke ruang keluarga, dengan maksud akan membereskan ruang tersebut. Sebab kemarin Arya dan kedua keponakannya bermain di ruang tersebut sehingga bantal bantal sofa dan mainan berantakan. Saat berjalan Mbak Lastri mendengar suara dering hape di kamar Savitri.
“Dini hari ada telpon, mungkin telpon penting.” gumam Mbak Lastri.
“Ibu Vitri tidur di mana ya.”
Mbak Lastri mencoba memutar handel pintu pelan pelan lalu membuka pintu dengan perlahan juga. Mbak Lastri melihat kamar kosong tidak ada Savitri yang dicari. Lalu mbak Lastri masuk kamar dan mendekati hape yang berdering.
“Om Gandi video call.” ucap Mbak Lastri sambil tersenyum saat melihat ada nama Gandi tertera di layar hape. Lalu Mbak Lastri menggeser tombol hijau. Sementara Gandi di sana senang sekali saat panggilannya di terima. Namun rasa senang berubah kaget saat di dalam layar tampak wajah mbak Lastri dengan senyum lebarnya.
“Kok kamu, mana ibu Vitri.”
“Hust... jangan berisik, Ibu sedang tidur. Om mau apa dini hari video callan. Apa mau video call an enak enak sama saya.” ucap Mbak Lastri dengan senyum menggoda sambil memainkan kancing daster di bagian dadanya.
“Hai.. jangan lakukan. Katakan sekarang dimana Ibu Vitri tidur. Kok sepertinya itu kamar tidur Vitri.” ucap Gandi saat di layar hape menangkap foto Savitri dan Ardi dalam ukuran besar.
“Saya juga tidak akan melakukan takut nanti di screen shot sama Om, terus saya diperas.”
“Kepedean kamu, dimana Savitri?”
“Tidur di kamar tamu.” ucap mbak Lastri lalu menutup sambungan telponnya.
Gandi terlihat kesal sebab Mbak Lastri begitu saja menutup sambungan telpon, padahal dia belum mendapatkan kepastian dengan siapa Savitri tidur.
“Ha? Apa tadi yang dibilang Mbak Lastri, Savitri tidur di kamar tamu, dia tidur dengan Arya... alamak.. enak benar itu si Arya.” gerutu Gandi sambil berjalan mondar mandir karena gelisah. Gandi tidak bisa tidur dia berpikir keras bagaimana caranya agar tidak kedahuluan Arya dalam menikahi Savitri.
Akhirnya tiada pilihan lain selain harus terus memepet Savitri. Gandi sudah tidak ambil pusing dengan omongan dan nasehat teman temannya. Dia setiap hari datang ke rumah Savitri. Pagi hari datang mengantar Reno kalau sebelumnya setelah mengantar Reno, Gandi pulang, tidak kembali ke rumah Savitri namun datang di jam saat menjemput Reno itu pun jika dibutuhkan. Tetapi kalau sekarang setelah mengantar Reno, Gandi datang lagi ke rumah Savitri. Begitu pun setelah menjemput Reno, Gandi tidak pulang pulang. Pokoknya setia setiap saat berada di rumah Savitri. Dia rela disuruh apapun asal boleh berada di rumah Savitri.
“Om, kami akan istirahat sebaiknya Om pulang saja.” ucap Savitri saat mereka semua sudah selesai makan siang. Termasuk Gandi juga ikut makan siang dan dia makan hingga dua porsi piring besar. Sementara Reno dan Reni sudah berada di dalam kamar karena tadi Reno ada pelajaran olah raga jadi dia terlihat sangat lelah dan ingin segera tidur siang. Reni pun juga capek karena tadi sibuk dengan mainan barunya.
“Apa boleh ikut istirahat... eh ehm di kamar tamu maksudku.” ucap Gandi yang iri karena Arya bisa tidur di kamar tamu.
“Maaf Om, kamar tamu belum sempat diberesi Mbak Lastri.” jawab Savitri berusaha menolak dengan halus.
“Tidak diberesi juga tidak apa apa, aku suka yang apa adanya Vit.” ucap Gandi sambil tersenyum masih berusaha agar masih bisa di rumah Savitri. Savitri lalu melihat Mbak Lastri, dia membutuhkan bantuan Mbak Lastri karena sudah kehabisan kata kata.
“Sini Om... istirahat di kamarku saja... sungguh apa adanya di sana.” ucap Mbak Lastri sambil menarik tangan Gandi. Gandi yang ditarik tangannya oleh Mbak Lastri dengan spontan memberontak, lalu berjalan meninggalkan rumah Savitri, namun Gandi masih mencari cara agar selalu bisa memepet Savitri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Azizah az
ayo Mbak Lastri maju terus pantang mundur😂
2022-08-27
1
Nit_Nit
Dia mau mepet savitri malah dipepet mbak lastri😁
2022-08-07
0