7

Byuurr...

Byuurr...

Para gangster menyiram Erland dan Eliana, Eliana tengah pingsan karena pengaruh bius. Sementara Erland pingsan akibat kepalanya terkena hantaman yang sangat keras oleh pipa besi sehingga kepala Erland terluka.

Erland dan Eliana mengerjap langsung terbangun dari pingsan begitu merasakan wajah mereka basah disiram air oleh pada gangster itu.

Nasib sial dialami Eliana, dia mendapatkan kejutan seperti ini di hari ulang tahunnya. Apalagi kaki dan tangannya terikat. Begitu juga Erland.

"Hahaha.... akhirnya kalian bangun juga." kedua gengster itu tertawa renyah memperhatikan Erland dan Eliana.

"Dasar penipu! Dimana senjata yang kami pesan?" tanya gangster 1 kepada Erland dengan nada menyentak.

Erland mencoba mengambil hati mereka dan menjelaskan semuanya "Aku minta maaf bang, sepertinya ini ada kesalahan teknis bang..."

Namun Eliana memotong perkataan Erland, "Dasar bedebah! Cepat lepaskan aku! Aku tidak memiliki hubungan dengan pria ini, jadi tidak ada alasan untuk mengikatku disini."

"Bedebah kamu bilang?" Sang gangster terlihat marah.

Erland mengedipkan mata pada Eliana agar Eliana diam dan mencoba untuk mengikuti rencana Erland. Tapi begitu lah Eliana, dia lebih mementingkan dirinya sendiri. Apalagi dia sangat ketakutan karena teringat dengan penculikan 13 tahun yang lalu.

Eliana harus segera keluar dari sini, dia tidak ingin sampai tak sadarakan diri disini. Walaupun begitu, Eliana berusaha pura-pura tidak takut kepada para gangster itu.

"Aku akan membayar berapapun uang kepada kalian asalkan kalian lepaskan aku." pinta Eliana, dia sudah mengeluarkan kering dingin menahan rasa takutnya.

"Kita memang butuh uang, tapi kita lebih butuh senjata itu sebelum kepala kami dipenggal oleh bos kami."

Erland malah kesal karena Eliana tidak memiliki sifat prikemanusiaan, lebih mementingkan keselamatannya sendiri walaupun dia tau ini semua salah dirinya. "Kamu orangnya egois sekali."

"Aku memang seperti ini, memangnya kenapa? Seharusnya aku yang marah gara-gara kamu aku jadi terlibat dengan masalah kamu, aku tidak akan membiarkan kamu hidup jika aku berhasil keluar dari sini."

Gengster 1 memperhatikan wajah Eliana, dia sangat terpesona dengan kecantikan gadis angkuh itu sampai dia melenelan ludahnya beberapa kali, "Gadis ini cantik sekali, bagaimana kalau kita bersenang-senang dengannya?" tanya gengster 1 kepada gengster 2.

Eliana sangat emosi mendengarnya, baru juga dia mau mangap tapi terdahului Erland.

"Jangan macam-macam sama dia, dia tidak ada dalam urusan kita. Karena itu lebih baik kalian lepaskan gadis ini."

Eliana jadi teringat dengan seseorang yang pernah menolongnya saat penculikan waktu itu. Anak lelaki itu rela berkorban demi Eliana.

Bugh...

Gengster 2 memukul wajah gengster 1 dengan penuh amarah, "Kondisikan otak mesummu itu. Sekarang ini kita sedang berada di situasi yang sangat sulit."

Gengster 1 mendengus kesal memegang wajahnya.

"Aku harus menghubungi temanku, sepertinya koper itu tertukar di kantor. Karena itu lepaskan ikatan tangannku." pinta Erland.

Genster 2 terpaksa melepaskan ikatan tali di tangan Erland.

Tutt...tutt...tutt...

Erland mencoba untuk menghubungi Rizal namun Rizal tidak mengangkat teleponnya juga.

Ah sial! Gerutu hatinya.

Dia terpaksa harus kabur dari sini sebelum mereka para gengster membunuhnya. Erland melihat ada balok kayu, dia membawa balon kayu itu lalu memukul kepala gengster 1 yang sedang berjongkok untuk mendengar pembicaraan Erland dan Rizal.

"Arrghh..." Gengster 1 merasakan kepalanya sangat pusing.

Erland memukul gengster 2 yang berusaha menyerangnya. Dengan cepat dia membuka ikatan di kakinya, lalu berkelahi dengan mereka berdua.

Erland melayangkan beberapa tinju ke tubuh dan wajah mereka sehingga akhirnya mereka terkapar pingsan di lantai.

Erland segera membuka ikatan di tangan dan kaki Eliana, "Ayo cepat kita harus segera lari dari sini."

Erland menggegam tangan Eliana, dia baru menyadari Eliana sangat ketakutan karena tangannya begitu sangat dingin, namun perempuan itu tidak ingin terlihat lemah di depan siapapun walau sebenarnya dia sangat rapuh.

Para gangster yang ada di luar berlarian ke dalam, berhasil mengepung Erland dan Eliana. Erland tidak mungkin sanggup menghadapi mereka yang jumlahnya mungkin kurang lebih dua puluh orang, apalagi mereka membawa senjata tajam.

"Kalian boleh menghajarku, oke mari kita bertarung, tapi biarkan dulu gadis ini pergi." pinta Erland. Dia merasa bersalah pada Eliana karena telah membuat Eliana berada dalam bahaya karenanya.

Eliana sangat gemetaran, kepalanya begitu terasa sangat sakit dan pusing, dia menatap Erland dengan tatapan sayu.

Mengapa pria ini mengingatkanku kepada anak itu?

...****************...

"Sudah 24 tahun tapi kalian belum menemukan juga Juanku!" bentak Tuan Mario, dia menatap sangar kepada para pengawalnya.

Bahkan wajah mereka begitu terlihat lebam bekas pukulan dari Tuan Mario.

"Maafkan kami Tuan, kami..."

Pembicaraan itu berhenti begitu melihat ada Juan masuk ke dalam ruang kerja papanya.

"Pa, ayo kita makan siang bersama." ajak Juan kepada sang papa.

Tuan Mario menghela nafas, untung saja Juan tidak mendengar pembicaraan dia dan anak buahnya.

Tuan Mario menganggukkan kepala, dia segera pergi menemui sang istri yang sudah menunggu di ruang makan. Juan berjalan di belakang papanya dengan menatap punggung sang papa.

Akhirnya mereka pun makan siang bersama.

"Bukannya El ulang tahun hari ini?" tanya nyonya Vera kepada Juan.

"Iya, mah. Juan ingin memberikan kejutan kepada El tapi handphone El tidak aktif." jawab Juan, sambil menikmati makan siang buatan sang mama.

"Sayang sekali, padahal mama masak yang banyak buat El." nyonya Vera memang begitu sangat menyayangi Eliana.

Tuan Mario berhenti makan, "Itu artinya usianya 22 tahun sekarang, kamu harus menikahi Eliana." katanya kepada Juan.

Sesuai kesepakatan dengan Tuan Adnan, jika Eliana tidak menikah di usia 22 tahun, maka Wakil Direktur akan megambil alih perusahaan itu, karena saat ini Eliana masih bersifat sementara menjadi Direktur Utama, di usianya yang masih muda banyak para pemegang saham yang meragukan kinerja Eliana.

Mau Eliana menikah atau tidak tetap menjadi keuntungan untuk Tuan Mario, yang penting jika Eliana memutuskan untuk menikah, harus dengan Juan, dia akan akan bertindak kepada siapa saja yang berani merebut Eliana dari Juan.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

serem juga kalau hidup dgn gengster,

2023-03-23

0

Mimi Ilham

Mimi Ilham

yaaa..kaburrrrr

2022-12-28

0

Ikha Ranni

Ikha Ranni

ni yang mukul siapa.. kenapa ada 2 Erland di 2 situasi.. 🤔😁

2022-11-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!