3

Berbeda kehidupannya dengan Erland. Juan Wiliam, sebuah nama yang seharusnya milik Erlan Putra. Juan menjalani kehidupan yang sangat bahagia, dia begitu di manja oleh nyonya Vera, apapun yang dia mau pasti akan dibelikan.

Apalagi hari ini dia belikan banyak mainan oleh mama dan papanya.

"Juan suka mainannya?" tanya sang mama.

"Suka sekali." seru Juan. "Makasih mah, makasih pah."

"Sama-sama sayang." Nyonya Vera langsung memeluk Juan dengan lembut.

Tuan Mario tidak menanggapi perkataan Juan, dia segera pergi ke kamarnya menaiki anak tangga satu persatu.

Juan merasa canggung kepada papanya. Tuan Mario selalu bersikap dingin kepadanya walaupun Juan sudah melakukan banyak cara untuk merebut hati papanya, mungkin karena Tuan Mario tau betul bahwa Juan yang 8 tahun hidup bersamanya bukanlah Juan yang sebenarnya. Tuan Mario melakukan semua itu hanya demi istrinya. Sampai sekarang Tuan Mario masih mencari anak kandungnya.

...****************...

Malam ini ada acara makan malam antara keluarga Tuan Mario dengan Tuan Adnan, Tuan Adnan adalah pendiri Alaska Corp, salah satu perusahaan terbesar di negeri ini bahkan memiliki banyak cabang di luar negeri.

Sudah lama Tuan Mario mengicar perusahaan Alaska Corp ini bahkan dia sudah menanamkan saham yang besar disana, berharap bisa menguasai Alaska Corp.

Adnan memiliki seorang putri yang sangat cantik, masih berusia 6 tahun, lebih muda dua tahun dari Juan. Mamanya Eliana meninggal dua tahun yang lalu karena gagal jantung.

Nyonya Vera begitu sangat menyukai Eliana, mungkin karena dia berharap memiliki anak perempuan, sayangnya dia divonis tidak akan memiliki anak lagi.

Nyonya Vera memberikan segelas susu kepada Juan dan Eliana. Dia memperhatikan mereka berdua, "Aku rasa anak kita cocok sekali." katanya kepada Tuan Adnan.

Tuan Adnan yang sedang makan, dia berhenti sejenak memperhatikan Juan dan Eliana sambil tersenyum, "Iya mereka cantik dan tampan."

"Bagaimana kalau kita jodohkan mereka?" usul Tuan Mario, dia rasa kini Juan memiliki makna yang berharga, dengan kelak mereka menikahkan Juan dan Eliana, Juan bisa menjadi penguasa di Alaska Corp, tentu saja akan menjadi miliknya.

Tuan Adnan hanya terkekeh, "Kalau saya setuju saja, tapi itu gimana keputusan Eliana nanti jika sudah dewasa, apalagi sekarang mereka masih kecil."

Tuan Mario sangat kecewa tapi dia tidak bisa memaksa keputusan sang Direktur Utama. "Hahaha... baiklah nanti kita bahas lagi kalau anak kita sudah dewasa." ucap Tuan Mario, dia mengelus rambut Juan.

Juan menengadah memandangi sang papa, dia tersenyum, untuk pertama kalinya Tuan Mario mengelus rambut anaknya.

Eliana tidak memberikan respon apa-apa, dia belum mengerti dengan pembicaraan ketiga orang dewasa tersebut.

Malam itu Eliana terlihat begitu sangat ceria, dia sudah bisa melupakan rasa sedihnya saat kehilangan mamanya.

Namun telah terjadi peristiwa yang mengerikan untuknya, setelah dia berusia 9 tahun, dia culik oleh seorang penjahat, karena itu dia memiliki trauma karena melihat seorang anak laki-laki disiksa secara brutal oleh si penculik itu gara-gara membantu Eliana melarikan diri.

Karena itu Eliana mengalami gangguan kepribadian, dia lebih suka menyendiri, takut dengan orang asing, sangat takut dengan kegelapan. Bahkan dia tidak bisa tersenyum walau papanya sudah memanggil banyak badut dan pelawak ke rumahnya. Mungkin karena rasa bersalahnya kepada anak lelaki yang menolongnya, Eliana memilih melarikan diri sendirian karena anak lelaki itu terus saja menyuruhnya untuk pergi.

Walaupun pada akhirnya penculiknya sudah tertangkap, namun Eliana tidak menemukan anak lelaki itu di tempat dia di sekap, entah anak lelaki itu dibunuh dan disembunyikan mayatnya atau dia juga melarikan diri setelah Eliana pergi.

...****************...

"Lari, cepat lari!"

Eliana tersentak dari mimpinya, dia segera bangun untuk mengatur nafasnya, hampir saja dia kehilangan nafas gara-gara mimpi buruk itu.

Gadis berusia 22 tahun itu beranjak dari ranjangnya, dia membuka pintu kamar untuk menikmati udara pagi, mungkin saja dengan begitu rasa takutnya akan menghilang.

Eliana berdiri di tepi balkon memandangi para ART yang sedang membersihkan halaman mansion yang begitu luas.

Tuan Adnan meninggal dua tahun yang lalu karena kecelakaan, karena itu Eliana dituntut untuk mempimpin perusahaan, kecuali jika perusahaan itu dia serahkan kepada pemegang saham kedua, Tuan Mario Wilson.

Eliana merasa kematian papanya tidak wajar karena itu dia masih mencari siapa yang telah membuat papanya meninggal.

Para ART yang sedang bersih-bersih si halaman rumah, mereka memperhatikan Eliana yang sedang berdiri di balkon, walaupun baru bangun tidur, Eliana terlihat sangat cantik dan mempesona.

Eliana memejamkan matanya dan menghirup udara dengan pelan.

Anak laki-laki itu, apakah dia masih hidup? Jika iya, apakah dia hidup dengan baik? Akan aku jadikan dia suamiku jika dia masih hidup.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

Terpopuler

Comments

Nia Nara

Nia Nara

Ceritanya unik thor

2024-02-04

0

Muliati

Muliati

terima kasih atas cerita novelnya aku suka sekali ceritanya.

2023-12-18

0

Zarin Mayresa

Zarin Mayresa

maaf ya kak BKN spam like cuma dulu aku pernah baca trus aplikasi nya ke hapus makanya aku cari balik

2023-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!