9

Eliana terbangun dari pingsannya, dia mengerjapkan matanya begitu menyadari dirinya berada di rumah sakit.

Eliana melihat ada Miss Bona yang sedang duduk di sampingnya.

"Syukurlah anda sudah sadar nona El." Miss Bona sangat bernafas lega melihat Eliana yang sudah tersadar kembali dari pingsannya.

Eliana mencari keberadaan Erland, padahal dia ingat betul terakhir yang dia lihat sebelum pingsan adalah Erland. "Dimana pria itu?"

"Dia baru saja pergi karena ada urusan pekerjaan."

"Pekerjaan?" Eliana mengerutkan dahinya, "Padahal dia terluka kenapa harus kerja lagi?"

Miss Bona tersenyum geli, "Sejak kapan anda mempedulikan orang lain nona El?"

"Aku? Peduli padanya?" Eliana menunjuk dadanya sendiri.

"Ini bukan soal peduli, tapi pertanggungjawaban, dia sudah menempatkan aku berada di dalam bahaya, dia tidak bisa pergi seenaknya begitu saja." Eliana mengatakannya dengan penuh emosi.

Miss Bona memberikan kartu nama Erland, "Pria itu menitipkan kartu namanya pada saya, dia bilang akan melakukan apa saja untuk menebus kesalahannya."

Eliana merebut kartu nama Erland di tangan Miss Bona.

...Erland Putra...

...Biro Jasa Apapun Bisa...

...O88xxxxxxx...

...Jalan Cempaka, no 13...

"Biro jasa apapun bisa?" Eliana nampak geli membacanya, sampai dia tidak sadar tertawa kecil.

"Oh anda tertawa nona?" Miss Bona nampak takjub karena sudah lama dia tidak melihat nonanya tertawa ataupun tersenyum.

"Tidak, aku tidak tertawa." Eliana malah menyangkal.

Miss Bona mengalah saja, dia tidak ingin berdebat dengan nonanya. "Lalu mau nona apakan pria itu?"

"Entah lah, aku ingin sekali menghukumnya dan memberi pelajaran padanya."

"Tapi kan dia sudah bertanggungjawab, dia mengantarkan nona ke rumah sakit ini, bahkan dia menjaga nona dari tadi." Miss Bona malah membela Erland.

"Masih ada hal penting yang harus kita bahas, mengenai pernikahan nona El."

"Nikah? Maksudnya aku harus menikah?" Eliana sangat keberatan. Dia sama sekali tidak memiliki niat untuk menikah, apalagi membayangkan tubuhnya yang sempurna harus di jamah orang lain, membuat dia jijik membayangkannya.

"Oh iya saya lupa, selamat ulang tahun nona El yang ke 22 tahun, tadi ada keluarga Tuan Mario datang ke Mansion."

"Mau apa mereka datang ke mansionku?"

Miss Bona menghela nafas, "Apa nona lupa dengan perjanjian Tuan Adnan beserta para pemegang saham di Alaska Corp? Nona El akan tetap menjadi Direktur menggantikan Tuan Adnan jika di usia 22 tahun nona El menikah, tapi jika nona El tidak bersedia menikah, maka pemimpin perusahaan akan di ambil alih oleh Tuan Mario.".

Alaska Corp adalah perusahaan besar, yang memiliki beberapa pemegang saham, karena itu harus ada kesempatan untuk para pemegang saham lainnya untuk menjadi pemimpin perusahaan, namun karena Tuan Adnan pendiri Alaska Corp sekaligus pemegang saham yang besar di Alaska Corp, Tuan Adnan yang paling berkuasa.

Setelah Tuan Adnan meninggal, seharusnya Tuan Mario yang menjadi penggantinya karena kini jumlah saham mereka sama. Namun Tuan Adnan tidak ingin Alaska Corp di pimpin oleh Tuan Mario kerena tau rencana Tuan Mario yang ingin perusahaannya di dalam dunia gemerlap seperti bisnis perjudian dan banyak bar milik Tuan Mario untuk dijadikan bagian dalam Alaska Corp.

Tuan Adnan tidak ingin Alaska Corp berubah menjadi bisnis dunia gemerlap, karena itu dia menulis surat kekuasaan bahwa Eliana lah pengganti dirinya memimpin perusahaan, karena ada protes sana sini akhirnya Tuan Adnan mengajukan persyaratan, jika di usia 22 tahun Eliana belum menikah juga makan pemimpin perusahaan di pegang oleh Tuan Mario. Mario menyetujuinya toh jika Eliana menikah pun pasti akan dengan Juan.

"Nanti saja kita bahas soal pernikahan!" pinta Eliana.

"Tapi ini penting sekali nona."

Eliana ingin memberi pelajaran dulu kepada Erland, "Tolong cari tau latar belakang tentang pria ini!" Eliana memberikan kembali kartu nama Erland kepada Miss Bona.

"Buat apa nona?"

"Sudah ku bilang aku tidak akan melepaskan orang yang berbuat masalah padaku." Eliana sangat pendendam sekali.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***