POV Zaenab
Aku clingak clinguk beberapa kali menatap ke depan untuk memastikan Mas Pram susah datang apa belum, sepertinya mereka pulang larut biasanya aku lihat sebelum Maghrib sudah terlihat mobil putih itu terparkir di dalam halaman rumah Mas Pram, hari sudah mulai larut, aku yang tak ada kepentingan apapun menjadi resah karena belum melihat mereka kembali.
Tentunya bukan Karina yang aku harapkan, tetapi Mas Pramudya gimana ini aku butuh uang ga mungkin aku meminta Bu Nani, aku sudah tak punya muka pada wanita paruh baya itu, sebab wanita itu sepertinya sudah mencium glagatku yang tidak baik.
Apa aku kirim Chart saja sama Mas Pram.
√ Zaenab (" Mas aku butuh uang buat bayar buku sama serta study tour yang akan segera di adakan di waktu dekat ini")
√ Mas Pram (" Wah enak banget ya, minta uang sama suami orang, emang siapa kamu, hah? ")
Seketika aku kaget membaca balannya aku yakin 100% bukan Mas Pram yang menulis pesan aku, tetapi wanita Pelakor itu, idih enggak banget deh, kecantikan banget jadi orang ga tahu apa kemana-mana ya cantikan akulah, aku ngedumel sendiri.
√ Zaenab ("Karina , kamu pikir kamu siapa hah?kamu tahu ga kamu itu hanya pelarian Mas Pram saja, jangan harap Mas Pram jatuh cinta sama kamu ya") balasku dengan mengomelinya
√ Mas Pram (" Jaga bicara kamu Nap, bila kamu butuh uang kerjalah jangan suka minta terus, bukankah jatah kuliah kamu bulan ini sudah di transfer, jadi kamu sudah ga boleh minta lagi, lagian Mas Pram itu milikku sekarang")
Seketika aku marah membaca balasan terakhir pesan dari Karina .
awas saja ya, seperti aku ibuku aku akan mengadukan kamu pada Roy, supaya kamu di kasih pelajaran dan ga macam-macam sama aku, aku sudah geram sama kamu Karina.
Sok kecentilan banget jadi orang, pasti kamu guna-guna Mas Pram biar dia suka sama kamu, ga mungkin tidak.Umpatku dalam hati.
POV Karina
Enak aja melorotin suamiku senaknya memangya dia siapa, saudara bukan main minta terus, sudah bersyukur di kasih jarang bulanan masih saja dia mengenis tak tahu mau, aku ngedumel sendiri di dalam mobil, sementara Mas Pram sedang melihat lokasi proyek bersama dengan pengawas lapangan.
Aku sendiri enggan untuk ikut turun sebab cuaca panas sekali dan badanku agak sedikit demam.
Baiknya aku ngasih pelajaran buat anak serta ibu ini, sebab lama-lama mereka ga tahu diri jadinya, nglunjak kalau di pikir-pikir. Heran deh sama ibu dan Mas Pram, begitu percayanya dan terlalu baik pada keluarga Zaenab.
Ketika aku mulai menutup mata untuk istirahat sejenak, tiba-tiba jendela kaca mobil di ketuk oleh seseorang.
Ternyata sang suami sudah tersenyum manis di luar sana, duh lihat senyuman dia semakin pingin aja aku, duh mau tak ajak ke hotel deh habis ini, menuntaskan tadi yang belum tuntas, jiwa mesumku meronta-ronta.
" Sudah selesai Mas," tanyaku ketika Mas Pram masuk ke dalam, dia langsung duduk di belakang kemudi, duh melihat peluhnya yang bercucuran membuat aku menjadi pingin saja ini.
" Bentar lagi ya sayang kita ada sedikit kendala ini dan harus segera di selesaikan, kita merapat dulu ke pos sana" balas Mas Pram sambil mengemudi menuju ke sebuah bangunan semi permanen yang ada di pinggiran lokasi, tempat tersebut di jadikan sebagai kantor sementara untuk para pengurus lapangan, sebagai pembuatan laporan dan meeting para mandor lapangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Devi Lusi
klo aku jdi karina gak aku biarin suamiq biayain wanita lain Kayak gitu pram jga lmah amat
2022-12-13
0