POV Author
Sementara di tempat lain seorang wanita tengah mengomel sendiri, dia melihat seorang wanita yang di sebut sebagai Bos di situ, sangat dekat dengan bos-nya juga yang dulu adalah rekan sesama staf tetapi sekarang dia menjadi Manager dia sendiri.
Ya semenjak kejadian penggelapan dan pemecatan di beberapa divisi di perusahaan ini, maka terjadilah rotasi di beberapa divisi di antaranya Pram di angkat sebagai Manajer dan Pak Hamdan sebagai Direktur Operasi yang cukup handal dan kompak keduanya.
Mila yang sedari tadi gundah tak menentu, dia di tegur oleh Big Bos supaya tidak membawakan bekal buat pria pujaan hatinya, dia kelihatan gusar dan kesel sendiri, sebab dia tak berkutik dengan ucapan yang dilontarkan Karina padanya, terlalu pedas, Milan hanya diam saja, secara dia hanya seorang bawahan saja.
Dan hanya jawab Ia yang dapat dia ucapkan, tahu sendiri Karin adalah Big Bos, haduh sangat berat baginya, mendapat pesaing yang tak seimbang.
Mila langsung tak berkutik mendapat tatapan tajam dari Karina, sebab tak ada gelagat wanita itu menyukai Pram juga, bisa di lihat keseharian mereka dan intensitas bertemu tak ada tanda-tanda itu, sebab Karin kalau di depan umum napak dingin pada siapapun juga.
Nyalinya seketika ciut mendapatkan saingan sekelas Karina.
Apa mau di kata dia hanya karyawan biasa harus bersaing dengan Bos besar itu.
' Huft aku harus bersabar, aku sudah lama menyukai Mas Pram, aku ga boleh seperti Bella yang terlihat agresif dalam merebut hati Mas Pram, aku harus terlihat kalem dan elegan sebab sainganku di sini bukan ecek-ecek,' seru Mila dalam hati menyemangati dirinya sendiri.
POV Mila
Selain Bella yang kalau dandan kaya ondel-ondel saja, Mas Pram aja jijik, jadi aku mendingan lebih kalem sajalah, siapa tahu Mas Pram akan tertarik sama kelembutan yang aku punya, ujarku dalam hati.
Sejenak aku selesai mengerjakan tugasku, tiba-tiba Bos wanitaku keluar dari ruang Mas Pram, lalu dia menghampiri aku, kelihatan elegant sekali wanita muda ini, siapa saja pasti iri melihat dia, selain Wajahnya yang sendu tetapi dia tegas dalam bertindak, aku kagum padanya. Walaupun dia saingan aku untuk meluluhkan hati Mas Pram, tetapi aku tak akan patah semangat, aku akan tetap sekuat tenaga untuk terus maju pantang kendor pokoknya.
" Mila, tolong ya lain kali jangan bawa makanan untuk Mas Pram, sebab aku sendiri yang akan mengurusi makan siangnya, ataupun makan malam calon suamiku itu," lirih Bu Karina jelas sekali di dekat telingaku.
Aku yang mendengar saja ternganga atas pernyataan dia itu, 'sejak kapan mereka tunangan?' lirihku dalam hati.
Rasanya kalau semua karyawati di sini tahu akan kenyataan ini sudah di pastikan mereka akan pada patah hati secara berjamaah.
" I-ia Bu Karin saya sudah mengerti dari tadi, sejak ibu memberi tahu saya di dalam tadi, jadi ibu jangan khawatir akan itu" balasku yang terlihat gugup di depan dia seolah dia tahu mencium gelagat aku yang sudah menyukai Mas Pram sejak lama.
" Bagus, dan peringatan ini bukan hanya untuk kamu saja Mila, tetapi siapapun karyawati yang menitipkan makanan untuk calon suamiku tolong jangan di terima ya?" ucapnya lagi, tanpa bantahan.
" B-baik Bu Karin, saya mengerti" balasku lagi dengan nada yang gugur dan aku tersenyum paksa ke arahnya.
" Baik kali begitu saya permisi dulu ya? kamu jangan ganjen calon suami saya ya Mil, jangan kaya si Bella ya Mil" serunya dan berlalu dari hadapan ku.
Aduh mimpi apa aku semalam hingga menerima gertakan dari big Bos itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Arie'shantie
lanjut
2022-07-27
1