Episode 12

Nafasku terengah-engah ketika menyelesaikan permainan malam pertama kami, sungguh ini pengalaman pertama kali buat aku, di kala usiaku sudah menginjak kepala tiga lebih.

" Mas, capek" keluh Karina yang habis aku gempur habis-habisan, untung dia tak mengeluh tadi aku begitu menikmati permainan pertama kami, walaupun dari awal dia sudah merasa kesakitan karena dia baru pertama buat dia juga, tetapi ketika di tengah-tengah permainan aku bujuk lagi, akhirnya dia mau juga melanjutkan permainan yang sudah nanggung ini.

N*kmat benar perc*ntaan kami, malam pertama buat kami berdua.

Aku takut juga membuat aku ketagihan dengan istriku, sebab semua adalah yang pertama bagi kami

" Maaf ya sayang, membuat kamu sakit" ujarku jujur.

" Mas, aku mau bobok dulu ya, nanti Mas bisa lanjutkan lagi bila Mas mau," tawarnya dengan suara terengah-engah, sambil menyeka peluh di wajahnya dengan tisu yang ada di atas nakas.

Tentu saja aku mau bila nanti mengulang hal yang sama, sebab kami baru pertama kali merasakannya, jadi rasanya memang sama-sama ketagihan.

" Terimakasih sayangnya kamu sudah menjaganya untuk aku" balasku lirih di dekat telinganya

" Iya mas, aku istirahat dulu ya" serunya sambil bicara dengan mata terpejam.

Ku lihat dia hanya tersenyum manis mendengar ucapan ku itu, aku tahu dia juga sangat menyukainya dan dia juga sama kaya aku baru pertama.

Aku berjanji akan melakukannya lagi nanti, sebelum sholat subuh kamu akan aku h*bisin istri kecilku, lalu aku kecup dia lagi dengan sayang, lalu aku baru bisa memejamkan mata.

Aku lihat istriku tak bisa berjalan, dengan bibir bengkak, dan sewaktu mandi pun sampai aku mandikan karena dia tak bisa jalan dengan benar Karena badannya begitu lemas tak bertenaga.

" Maaf ya Dek, Mas khilaf," ucapku padanya.

" Udah ah... Mas aku malu ah, tapi Karin juga suka kok, tapi aku mau bobok lagi tolong jangan di ganggu ya bangunin aku bila suara adzan Dzuhur" ucapnya, dengan memohon.

Flashback on

Setelah sampai di rumah sakit ternyata sudah ada persiapan ada beberapa orang di dalam ruangan ayahnya Karin, aku juga kaget dengan rencana pernikahan mendadak ini aku tak menyangka bila Bapak Adi menodong aku untuk segera menghalalkan Karina anak semata wayangnya.

" Tolong penuhi permintaan saya Pram, kalian nikah dulu secara agama, untuk perkara pesta itu bisa kalian pikirkan nanti setelah ayah sembuh. Untuk kali ini penuhi permintaan saya " ucap pak Adi padaku.

Sementara aku yang memang menjalin hubungan dengan Karina tak bisa berkutik untuk menolaknya, sebab tak mungkin juga aku menolak bahwa kami juga serius menjalin hubungan dengan anaknya.

" Tolong jaga Karin, Pram dia adalah anakku satu-satunya, sayangi dia dan perlakuan dia dengan baik, kamulah orang yang bisa aku percaya dan beri tanggung jawab saat ini, karena saya percaya sama kamu, agar aku tenang bila aku sudah tak ada nanti, " ucapnya panjang lebar menasehati kami, yang tengah berada di sampingnya.

" Ayah jangan ngomong kaya gitu" ujar Karin yang tidak terima dengan ucapan Ayahnya, wajah Karina seketika menjadi sedih.

" Ayah hanya berjaga-jaga saja Karin, Ayah hanya ingin melihat bahagia bersama pria yang kamu cintai" pinta Pak Adi seraya memohon pada putrinya itu.

" Tapi Karin ga mau ayah tinggalin Karin, Ayah pasti akan sembuh, jangan menyerah Ayah, Ayah akan melihat cucu Ayah, dan menggendongnya nanti mengajak bermain juga." ucap Karin dengan derai air mata yang meluncur begitu deras.

Akhirnya di tempat yang tak seharusnya terjadilah pernikahan serba mendadak ini, dan di saksikan oleh beberapa saksi yang tak lain adalah Pak Hamdan dan pengacara keluarga ikut serta dalam pernikahan ini.

Dan petugas KUA yang di siapkan pak Adi sudah menunggu kami di ruang VVIP rumah sakit ini, aku tercengang dengan semuanya, kapan semua ini di rencanakan sama pak Adi, mungkin beliau sudah memerintahkan bodyguardnya untuk mengurusi semua persiapan ini.

Akhirnya Sah... sah ... dan aku hampir tak percaya bila aku sekarang sudah berganti status sebagai seorang suami dari seorang anak pemilik perusahaan yang bernama Adi group.

Setelah semua selesai aku dan Karin berdiri di sanding ranjang Pak Adi yang sekarang status sudah berubah menjadi Mertua aku itu.

Beliau memberikan wejangan untuk kami berdua, dan Pak Adi memberikan kami kado berupa sebuah rumah mewah di kawasan elit di menteng, sebenarnya aku ga mau menerimanya tetapi Pak Adi memaksa karena itu sebagai kado.

Dan mau ga mau aku menerimanya, sebab itu jauh dari prinsip aku waktu ini, menghidupi istriku dari jerih payah aku sendiri, pantang untuk meminta kepada orang tua.

Flashback off

Dan sekarang kami di sini di rumah mewah kami yang baru, setelah pulang dari rumah sakit kami di suruh untuk bulan madu ke Bali sebab Ayah mertuaku sudah menyiapkan villa di sana, tetapi aku menolaknya dengan halus sebab aku ingin pulang dulu untuk memberi kabar kepada ibuku tentang pernikahan mendadak ini, aku ingin menjelaskan semuanya pada ibuku, dan Ayah mertua mengijinkan aku ke sana.

Tentunya Karin pasti ikut juga, ga mungkin ga ikut sebab, maklum pengantin baru ga boleh jauh-jauh kata orang, dan memang benar itulah kenyataanya.

" Dek kamu mau ikut Mas pulang?" tanyaku sembari ku suapi dia untuk makan siang.

Dan kali ini aku menyiapkan Sup daging dan jamur serta jagung manis, dan tempe goreng dan bakwan jagung kesukaannya, kelihatanya dia sangat menyukainya atau lapar, gumamku dalam hati.

" Ya ikutlah Mas, bagaimana kalau aku kangen nanti gimana," ujarnya dengan bibirnya yang monyong kedepan.

" Pas tadi mas ga ada aku bingung nyarinya, tak kira Mas tinggalin aku sendiri di sini" ucapnya dengan cemberut sambil menelan makanannya.

Aku yang melihat dia menggerutu aja terkekeh sendiri, seperti anak kecil yang tak di kasih kembang gula, bibirnya selalu di monyongin, jadi pingin nyosor saja kalau kaya gitu.

Duh belum apa-apa sudah bucin kaya gini.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 43
43 Episode 42
44 Episode Baru Penyesalan Mantan (PM 2) Bab 1
45 (PM 2) Bab 2
46 (PM 2) Bab 3
47 (PM 2) Bab 4
48 (PM 2) Bab 5
49 (PM 2) Bab 6
50 ( PM 2 ) Bab 7
51 (PM 2) Bab 8
52 (PM 2) Bab 9
53 (PM 2) Bab 10
54 (PM 2) Bab 11
55 (PM 2) Bab 12
56 (PM 2) Bab 13
57 (PM 2) Bab 14
58 ( PM 2) Bab 15
59 (PM 2) Bab 16
60 (PM 2) Bab 17
61 ( PM 2) Bab 18
62 ( PM 2 ) Bab 19
63 ( PM 2) Bab 20
64 ( PM 2) Bab 21
65 ( PM 2) Bab 22
66 ( PM 2) Bab 23
67 ( PM 2) Bab 24
68 ( PM 2) Bab 25
69 ( PM 2) Bab 26
70 ( PM 2) Bab 27
71 ( PM 2) Bab 28
72 ( PM 2) Bab 29
73 Draft( PM 2) Bab 30
74 ( PM 2) Bab 31
75 ( PM 2) Bab 32
76 ( PM 2) Bab 33
77 ( PM 2) Bab 34
78 ( PM 2) Bab 35
79 ( PM 2) Bab 36
80 ( PM 2) Bab 37
81 ( PM 2) Bab 38
82 ( PM 2) Bab 39
83 ( PM 2) Bab 40
84 ( PM 2) Bab 41
85 ( PM 2) Bab 42
86 ( PM 2) Bab 43
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 43
43
Episode 42
44
Episode Baru Penyesalan Mantan (PM 2) Bab 1
45
(PM 2) Bab 2
46
(PM 2) Bab 3
47
(PM 2) Bab 4
48
(PM 2) Bab 5
49
(PM 2) Bab 6
50
( PM 2 ) Bab 7
51
(PM 2) Bab 8
52
(PM 2) Bab 9
53
(PM 2) Bab 10
54
(PM 2) Bab 11
55
(PM 2) Bab 12
56
(PM 2) Bab 13
57
(PM 2) Bab 14
58
( PM 2) Bab 15
59
(PM 2) Bab 16
60
(PM 2) Bab 17
61
( PM 2) Bab 18
62
( PM 2 ) Bab 19
63
( PM 2) Bab 20
64
( PM 2) Bab 21
65
( PM 2) Bab 22
66
( PM 2) Bab 23
67
( PM 2) Bab 24
68
( PM 2) Bab 25
69
( PM 2) Bab 26
70
( PM 2) Bab 27
71
( PM 2) Bab 28
72
( PM 2) Bab 29
73
Draft( PM 2) Bab 30
74
( PM 2) Bab 31
75
( PM 2) Bab 32
76
( PM 2) Bab 33
77
( PM 2) Bab 34
78
( PM 2) Bab 35
79
( PM 2) Bab 36
80
( PM 2) Bab 37
81
( PM 2) Bab 38
82
( PM 2) Bab 39
83
( PM 2) Bab 40
84
( PM 2) Bab 41
85
( PM 2) Bab 42
86
( PM 2) Bab 43

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!