Episode 11

" Maaf Pak sepuluh menit lagi meeting dengan perusahaan Wijaya group di mulai " ujarnya yang sudah berdiri di tengah pintu, dan dia mengangguk hormat pada Karina yang duduk di sebrang meja kerjaku.

" Baik, tolong siapkan semuanya ya Mil?"Jawabku kemudian.

" Baik Pak akan saya siapkan, saya permisi dulu,"jawabnya.

" Mari Bu Karin" sapanya sebelum pergi dari ruanganku.

Karina hanya menganggukan kepalanya saja ke arah Mila dengan tatapan tak seperti biasanya.

" Kamu masih cemburu sama dia ya?" tanyaku ketika Mila sudah menghilang di balik pintu ruanganku.

" Ya sedikit " jawabnya singkat tanpa menatap mataku, lalu dia berdiri dan pamitan balik ke ruangan dia.

" Mas aku balik dulu ke ruangan aku ya? nanti aku maunya pulang bareng pokoknya dan satu lagi aku mau ruangan Mas di pasang cctv biar aku tak mati berdiri gara-gara cemburu sama sekretaris kamu itu" ujarnya jujur dengan muka yang masam.

Aku hanya tersenyum geli mendengar pernyataannya itu.

" Ya, sudah terserah kamu aja Karin, Mas mah nurut aja kok, lagian ga ada yang Mas sembunyikan dari kamu," jawabku jujur.

" Oke aku balik ke ruanganku dulu" ujarnya dan akupun berdiri untuk mengantar dia sampai depan pintu, dan sebelum pintu itu ku buka untuk dia, l*matan kecil kembali menyerang aku.

" Mas jangan nakal ya" ujarnya, aku hanya mengangguk saja dan tersenyum manis padanya.

Kembali aku menyelesaikan pekerjaan aku dan menyiapkan berkas untuk bahan rapat, jujur semenjak aku jadian sama Karin kerjaan ku sering tertunda karena dia, hampir tiap hari dia menghabiskan waktu kami berdua saja setelah jam istirahat, pasti dia nyelonong masuk dan bermanja-manja dengan aku.

Ada saja yang kami bahas, keluh kesah hingga sampai pada ciuman dan bercumbu di kantor sudah kami lakukan, sebenarnya aku juga ga enak pada yang lain tetapi, Karin selalu saja tak nurut apa kataku, dia terlalu mendominasi pada hubungan ini, apa lagi dasarnya dia anak manja susah untuk merubah dia dan menasehatinya, tetapi aku maklum saja, sabab latar belakang kami berbeda memang berbeda dan sedari kecil aku memang sudah mandiri, dan hidup sederhana.

Hari sudah larut malam, rasanya badanku remuk sekali, cuti yang seharusnya aku gunakan untuk istirahat kemaren malah terbuang sia-sia karena banyak masalah yang mendera menghampiri aku, semua begitu datang dengan tiba-tiba, bukan hanya badan tetapi lebih berat kepikiran.

Jujur aku masih kecewa berat pada keluarga Zaenab, tetapi apa mau di kata aku tak bisa memaksakan kehendak pada orang lain.

tok-tok-tok

Ketukan pintu membuyarkan lamunanku.

" Masuk!" seruku dari dalam

" Maaf pak saya pulang duluan ya?" ujar Mila di depan pintu mohon pamit padaku karena lembur kami telah usai.

" Iya Mil, silahkan dan hati-hati di jalan" ucapku dengan di iringi senyuman.

" Makasih Mas, " ucapnya yang seketika merubah panggilan padaku, dan dia berlalu dari ruanganku dengan tersebut manis padaku.

Tak lama kemudian datanglah Karin yang tiba-tiba masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu, Kulihat wajahnya terlihat panik.

" Ada apa sayang?" tanyaku dengan ikut emas.

" Mas, ayo buruan kita ke rumah sakit, tadi asisten Ayahku menyuruh aku datang ke rumah sakit entah apa yang terjadi pada Ayah aku ga tahu, ayoo... Mas buruan!" serunya tak sabaran.

" I- ia bentar Dek, aku beresin ini dulu ya," ucapku sembari membereskan berkas dan laptop yang ada di mejaku.

" Cepet Mas," serunya tak sabaran.

Selesai memberesi berkas dan laptop, lalu aku dan Karina segera menuju parkiran mobil, dan aku meninggalkan motorku di kantor sebab aku yang menyetir mobilnya Karin untuk melihat kondisi ayahnya.

" Moga saja ga apa-apa sayang" ucapku yang ketika itu kami sudah ada di dalam mobil, dan aku mulai mengendarai mobil itu membelah jalan raya yang sudah gelap ini.

Sedari tadi Karina telpon seseorang yang kelihatan ga di angkat.

Kami yang masih di jalan dengan suasana macet karena bertepatan dengan weekend jadi kemacetan di mana-mana.

" Mas, jangan tinggalin aku ya?" serunya dengan air mata menetes di pipinya, aku menyerengit tiba-tiba ketika mendengar pernyataan dia itu.

" Sayang kenapa kamu ngomong kaya gitu? ujarku sembari menghapus air mata yang menetes di pipinya yang mulus itu.

" Pokonya jangan tinggalin aku, aku ga punya siapa-siapa selain Ayah dan kamu," ucapnya jujur.

Untung perjalanan kami terhenti karena lampu merah, hingga membuat aku bisa memperhatikan ke arahnya.

Ku tatap sendu wajah itu, ku dekatkan wajahku ke arahnya dan ku kecup b*bir dia yang ranum itu, dengan sedikit lu**tan untuk menenangkan dia, entah kenapa aku sudah terbiasa ******* bibirnya dan melahap habis.

" InshAllah enggak akan sayang" Ucapku setelah melepaskan l*matan itu.

Dia pasrah dengan apa yang aku lakukan padanya, Karina menikmatinya juga, sebab dia juga membalas tak kalah panasnya. senyum bahagia menghiasi wajahnya yang tampak sayu itu.

" Ayah kamu pasti sembuh sayang" ucapku untuk menyemangati dia.

" Iya Mas, pokoknya kita harus cepet nikah Mas, itulah yang di inginkan Ayah padaku," jawabnya lalu menunduk.

" Ia Dek, Mas juga sudah ga tahan sebenarnya" ucapku jujur.

Tetapi di sudut hatiku masih ragu akan keputusan ini nantinya, sebab aku belum siap untuk meminang dia, aku cukup tahu diri akan keadaanku, finansial aku belum cukup untuk menghidupi dia nanti, dia tak bisa aku bandingkan dengan Zaenab, gaya hidup Karina dan Zaenab memang berbeda, pastinya aku lebih banyak mengeluarkan uang extra bila mempersunting Karin.

tin...tin... suara klakson mobil di belakangku membuyarkan lamunanku.

Bergegas aku menginjak gas membelah jalanan kota ini.

Suasana lalu tiba-tiba sunyi setelah pernyataan dia tadi.

Setelah tiba di parkiran rumah sakit Karina segera turun dari mobil tanpa menunggu aku, dia berjalan cepat masuk ke rumah sakit itu dengan panik, aku yang mengekorinya tak kalah paniknya juga, sebab aku juga penasaran dengan kondisi Ayah dari Karina.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 43
43 Episode 42
44 Episode Baru Penyesalan Mantan (PM 2) Bab 1
45 (PM 2) Bab 2
46 (PM 2) Bab 3
47 (PM 2) Bab 4
48 (PM 2) Bab 5
49 (PM 2) Bab 6
50 ( PM 2 ) Bab 7
51 (PM 2) Bab 8
52 (PM 2) Bab 9
53 (PM 2) Bab 10
54 (PM 2) Bab 11
55 (PM 2) Bab 12
56 (PM 2) Bab 13
57 (PM 2) Bab 14
58 ( PM 2) Bab 15
59 (PM 2) Bab 16
60 (PM 2) Bab 17
61 ( PM 2) Bab 18
62 ( PM 2 ) Bab 19
63 ( PM 2) Bab 20
64 ( PM 2) Bab 21
65 ( PM 2) Bab 22
66 ( PM 2) Bab 23
67 ( PM 2) Bab 24
68 ( PM 2) Bab 25
69 ( PM 2) Bab 26
70 ( PM 2) Bab 27
71 ( PM 2) Bab 28
72 ( PM 2) Bab 29
73 Draft( PM 2) Bab 30
74 ( PM 2) Bab 31
75 ( PM 2) Bab 32
76 ( PM 2) Bab 33
77 ( PM 2) Bab 34
78 ( PM 2) Bab 35
79 ( PM 2) Bab 36
80 ( PM 2) Bab 37
81 ( PM 2) Bab 38
82 ( PM 2) Bab 39
83 ( PM 2) Bab 40
84 ( PM 2) Bab 41
85 ( PM 2) Bab 42
86 ( PM 2) Bab 43
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 43
43
Episode 42
44
Episode Baru Penyesalan Mantan (PM 2) Bab 1
45
(PM 2) Bab 2
46
(PM 2) Bab 3
47
(PM 2) Bab 4
48
(PM 2) Bab 5
49
(PM 2) Bab 6
50
( PM 2 ) Bab 7
51
(PM 2) Bab 8
52
(PM 2) Bab 9
53
(PM 2) Bab 10
54
(PM 2) Bab 11
55
(PM 2) Bab 12
56
(PM 2) Bab 13
57
(PM 2) Bab 14
58
( PM 2) Bab 15
59
(PM 2) Bab 16
60
(PM 2) Bab 17
61
( PM 2) Bab 18
62
( PM 2 ) Bab 19
63
( PM 2) Bab 20
64
( PM 2) Bab 21
65
( PM 2) Bab 22
66
( PM 2) Bab 23
67
( PM 2) Bab 24
68
( PM 2) Bab 25
69
( PM 2) Bab 26
70
( PM 2) Bab 27
71
( PM 2) Bab 28
72
( PM 2) Bab 29
73
Draft( PM 2) Bab 30
74
( PM 2) Bab 31
75
( PM 2) Bab 32
76
( PM 2) Bab 33
77
( PM 2) Bab 34
78
( PM 2) Bab 35
79
( PM 2) Bab 36
80
( PM 2) Bab 37
81
( PM 2) Bab 38
82
( PM 2) Bab 39
83
( PM 2) Bab 40
84
( PM 2) Bab 41
85
( PM 2) Bab 42
86
( PM 2) Bab 43

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!