Kecelakaan

Kini fafa berada di luar sekolahnya, fafa berharap dirinya sudah tidak di ganggu dengan hantu menyeramkan itu lagi.

Fafa berjalan di pinggir trotoar dengan sisa tenaganya, sesekali fafa berpegangan pada tiang yang ada di depannya. Fafa merasakan seperti ada yang mengikutinya, tapi setelah melihat ke belakang, dia tidak melihat siapa-siapa. Dia melanjutkan berjalannya yang ntah mau kemana yang jelas dia harus menghindar dari hantu itu, dan..

"Aaaaaaaa..."

Tiba-tiba tubuh fafa seperti ada yang mendorongnya hingga tubuhnya terhuyung ke tengah jalan.

Braakkk

Kecelakaan pun tidak terhindarkan, tubuh fafa tertabrak sebuah mobil, hingga membuat dirinya terpental jauh dari lokasi. Fafa merasakan tulangnya ada yang patah, darah keluar dari hidung, kepala bahkan fafa memuntahkan darah yang begitu banyak. Samar-samar fafa bisa melihat siapa yang mendorong tubuhnya itu, yaa!! Ternyata si hantu yang mengikuti fafa sampai dia mendorong tubuh fafa.

Di tempat lain, kiky khawatir dengan keadaan fafa, sampai saat ini fafa belum kembali ke sekolah.

Kiky, dery dan kevin ditambah feri sedang berada di kantin sekolah, kiky tak henti-hentinya menghubungi ponsel fafa, namun hasilnya sama saja, tidak ada jawaban dari sang empu.

Drrrrttttt Drrrtttttt

Tante Arum is calling....

"Eh eh ka, tante arum nelpon gue" Kiky mulai bersuara

"Yaudah cepetan angkat" Ucap dery

Kiky mengangkat panggilan dari mamanya fafa itu.

"Halo iya ada apa tan?" Tanya kiky

"......"

Prangg

Ponsel kiky terjatuh setelah mendengar fafa kecelakaan. Kiky menangis histeris di kantin.

"Ki ada apa?" Tanya dery khawatir yang melihat kiky tiba-tiba menangis

"Kaa... Fafa... kaa.... hikss" Ucap kiky dalam tangisnya

"Iya kenapa fafa kenapa kii" kata feri ikut bersuara

"Hikss.... Fafa kecelakaan kaa... Hikss"

Tangisan kiky tambah pecah, dery langsung mendekap tubuh kiky agar dapat menenangkannya.

"Yaudah kita kerumah sakit sekarang!!" Ujar kevin, "Fer, lo mau ikut gak?" Tanya kevin

"I..ya ka, g..ue ikut" Ujar feri

Kemudian mereka semua pergi meninggalkan kantin, menuju parkiran sekolah. Kevin satu mobil dengan feri menggunakan mobil feri, sedangkan kiky bersama dery menggunakan mobil dery.

Mereka semua mengendarai mobil menuju rumah sakit milik keluarga mahendra, dengan kecepatan tinggi.

Kiky tidak henti-hentinya menangis di dalam mobil dery, matanya sembap bahkan hidungnya juga sudah memerah.

"Kiii.... Mendingan lo tenangin diri dulu ya" Ucap dery lembut, kiky hanya mengangguk mengiyakan.

Setelah 30 menit, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Kiky langsung berlari di koridor rumah sakit di ikuti dengan dery, kevin dan feri.

Kiky menghampiri tante arum yang sedang duduk di depan ruangan fafa, kiky langsung memeluk tubuh arum dan kembali terisak-isak.

"Tante.. maafin kiky yang gak bisa jagain fafa.. hiks" Ucap kiky

"Udah sayang ya!! Jangan nangis, mata kamu sampe sembap gitu, sekarang mending kita berdoa agar operasinya fafa berjalan dengan lancar" Ujar arum

"A...apa? Op...operasi tante?" Tanya kiky terbata-bata

"Iya sayang!! Fafa harus menjalankan operasi karena patah tulang di kakinya" Ucap arum yang tanpa di sadari air matanya sudah menggenang.

"Hmm tante, apa david sudah di kasih tau?" Tanya dery memastikan

"Sudah, dan sekarang david dan sidik sedang perjalanan pulang kesini, dan Om menjemput mereka langsung ke jepang" Jelas arum

Mereka semua duduk di depan ruang operasinya fafa. Feri yang baru saja kenal dengan fafa juga merasa khawatir dengan keadaan cewek itu.

Tanpa mereka sadari dinda memperhatikan mereka semua, dinda masuk keruangan operasi fafa, disana dinda melihat fafa yang sedang berjuang antara hidup dan matinya, dinda menangis melihat gadis sebaik fafa harus mengalami hal seperti ini.

***

Tokyo, Jepang

Semenjak mendapatkan kabar bahwa fafa kecelakaan disana, david tidak henti-hentinya mondar-mandir di dalam apartemennya, dia menunggu kedatangan papanya untuk menjemput dirinya dan juga sidik.

Sidik juga ikut terkejut dengan apa yang terjadi sama fafa, apa yang dia takutkan terjadi, pikirannya terus tertuju pada fafa, dia tidak peduli dengan ponselnya yang terus bergetar ntah siapa yang menelponnya.

"Dik.. bilang sama gue kalo fafa gak bakalan kenapa-napa" Ucap david

Namun sidik hanya diam, enggan untuk menjawabnya

"Dik.. jawab gue dik, jangan diem aja" Kali ini david bersuara dengan nada yang cukup meninggi

Tak lama suara ketukan pintu terdengar, david membukakan pintu apartemennya, terpampang wajah sang papa disana.

"Kamu sudah siap? Kalau sudah siap semua kita pulang sekarang" Ujar sang papa

"Fafa gak kenapa-napa kan pa" Tanya david

Tapi papanya juga enggan untuk menjawab pertanyaan dari david, sidik keluar dengan menyeret kopernya dan koper milik david.

"Kita sudah siap om" Kata sidik

Kemudian mereka bergegas menuju atas gedung, disana sudah ada helikopter pribadi milik papanya yang sedang menunggu.

Di perjalanan david tidak bisa diam, pikirannya terus tertuju pada adik kesayangannya itu. Sidik hanya memandangi keluar jendela hanya satu yang ada di dalam pikiran sidik, yaitu fafa.

Setelah menempuh waktu kurang lebih 3 jam, akhirnya mereka sampai di atas gedung rumah sakit. David langsung melompat keluar dari helikopter pribadi milik papanya dan berlari sekencang mungkin untuk sampai keruangan fafa, diikuti sidik dan papanya.

David melihat teman-teman nya yang sedang berkumpul di depan ruang tunggu pasien, dirinya langsung memeluk tubuh sang mama.

"Maa, apa yang terjadi dengan fafa?" Tanya david penasaran

"Adik kamu kecelakaan, fafa terjatuh ke jalan dan tubuhnya tertabrak oleh mobil yang melintas hingga terpental jauh" Jelas sang mama

"Terus fafa keadaannya sekarang gimana?"

"Fafa baru saja selesai melakukan operasi" Kata mama

"Op...operasi ma?" Kata david tidak percaya

"Iya adik kamu habis di operasi karena ada tulang yang patah, dan sekarang....." Mamanya menggantungkan kalimatnya, "Fafa koma" lanjut mama

Degg...

Sidik yang mendengar bahwa fafa habis melakukan operasi dan sekarang fafa koma, langsung pergi ntah kemana.

"A..apa fafa k...koma?" Tanya david tidak percaya, mamanya hanya mengangguk "Maa,, david mau liat fafa, maa" Ujar david

David langsung memasuki ruangan fafa, pertahanan yang selama ini dia bangun runtuh seketika melihat banyaknya alat medis yang melekat pada tubuh adiknya itu.

David menangis di dalam sana, dia tidak kuat melihat adiknya seperti ini, semua orang yang melihat dari balik kaca yang ada di pintu juga ikut menangis. David menggenggam tangan fafa yang terbebas dari selang infus.

"Dee, bangun!! Kaka udah pulang.. kaka bawain oleh-oleh yang kamu minta" David mendongakkan kepalanya dan menghembuskan nafasnya pelan. "Faa.. bangun, kaka janji kalo nanti kamu bangun kaka ajak kamu jalan-jalan ke tempat yang kamu mau" Ujar david, air matanya mengalir tanpa di perintahkan. Siapa yang tidak tega melihat adik satu-satunya terbaring di rumah sakit dan bergantung pada alat medis.

Ditempat lain sidik sedang duduk di taman rumah sakit, sidik menunduk menangis dalam diam. Dia tidak menyangka jika kejadiannya akan seperti ini.

"Siapa yang udah ngelakuin ini ke lo faa?" Tanya sidik pada dirinya sendiri

"Seharusnya gue gak pergi, kalau waktu itu gue gak pergi fafa gak mungkin seperti ini" Gumam sidik

Tiba-tiba dinda muncul di hadapan sidik, dia mendongakkan kepalanya. Dinda duduk disebelah sidik dengan pandangan mata yang sendu, dinda juga merasakan sedih sama halnya dengan sidik dan yang lain.

"Ada sesuatu yang membuat fafa seperti ini" Kata dinda memulai percakapan

Sidik menoleh kearah hantu tersebut dan mengernyitkan dahi

"Maksud lo apa?" Tanya sidik heran

"Yaa.. ada sesuatu dibalik kecelakaan yang menimpa fafa" Setelah mengatakan itu dinda pergi menghilang. Sidik terus memikirkan perkataan dinda. Dia kembali menuju ruang fafa.

Terpopuler

Comments

Lestari

Lestari

episode yang menegangkan dan sedih gua enggak tahan baca ampek nangis😭

2021-07-04

1

queen

queen

kayaknya mantanya sidik y yang main dukun

2021-03-01

1

Aisyah 🐾

Aisyah 🐾

aku sampek nangis 😭😭terbawa suasana

2020-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sekolah Baru
3 Teman Hantu
4 Celaka
5 Hantu Lia
6 Membantu Lia
7 Membantu lia 2
8 Pingsan
9 Hantu baru
10 Jawaban dari mimpi
11 Mantan
12 Penjelasan
13 Ragu
14 Pergi
15 Sendirian
16 Basement
17 Ujian Semester
18 Class Meeting
19 Taman Sekolah
20 Kecelakaan
21 Rumah Sakit
22 Bayangan Hitam
23 Kematian Dinda
24 Pertemuan
25 Rencana Jahat
26 Pulang
27 Liburan
28 Kerasukan
29 Sembuh
30 Hantu
31 Takut
32 Fafa & Sidik
33 Pingsan
34 Hantu Yang Mengganggu Fafa
35 Memusnahkan Hantu Lisa
36 Penguntit 1
37 Penguntit 2
38 Penghianat
39 Menjauh
40 Senang atau Sedih
41 Sebuah Buku
42 Utusan Kakek
43 Kembali Diikuti
44 Menyusun Rencana
45 Mencari Buku
46 Felly Si Pengganggu
47 Memenangkan Saham
48 Mulai Latihan
49 Peresmian Hotel
50 Masuk Rumah Sakit
51 Mencari Pelaku
52 Kapan Sadar?
53 Sidik Sadar
54 Fighting
55 Kesedihan Dery
56 Teror
57 Cemburu?
58 Teror 2
59 Sketsa Wajah
60 Penculikkan
61 Khawatir
62 Hantu Jahat
63 Pemusnahan Hantu Jahat
64 Penculikkan 2
65 Petunjuk?
66 Kekhawatiran
67 Petunjuk Keberadaan Yusuf dan Arum
68 Usaha Penyelamatan Yusuf dan Arum
69 Membongkar identitas
70 Balas Dendam
71 Kondisi Fafa & Kiky
72 Fafa Koma
73 Kepergian Dinda
74 Jalan-jalan
75 Sakit Perut
76 Sakit Perut 2
77 Lampu Merah
78 Merelakan
79 Sepi
80 Kerinduan Yang Mendalam
81 Fafa Kecelakaan
82 Kepergian Fafa
83 Wake Up
84 Sadarkan Diri
85 Menikah
86 Menemukan Si Pelaku
87 Pelaku Sebenarnya
88 Pindah
89 Epilog
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Perkenalan
2
Sekolah Baru
3
Teman Hantu
4
Celaka
5
Hantu Lia
6
Membantu Lia
7
Membantu lia 2
8
Pingsan
9
Hantu baru
10
Jawaban dari mimpi
11
Mantan
12
Penjelasan
13
Ragu
14
Pergi
15
Sendirian
16
Basement
17
Ujian Semester
18
Class Meeting
19
Taman Sekolah
20
Kecelakaan
21
Rumah Sakit
22
Bayangan Hitam
23
Kematian Dinda
24
Pertemuan
25
Rencana Jahat
26
Pulang
27
Liburan
28
Kerasukan
29
Sembuh
30
Hantu
31
Takut
32
Fafa & Sidik
33
Pingsan
34
Hantu Yang Mengganggu Fafa
35
Memusnahkan Hantu Lisa
36
Penguntit 1
37
Penguntit 2
38
Penghianat
39
Menjauh
40
Senang atau Sedih
41
Sebuah Buku
42
Utusan Kakek
43
Kembali Diikuti
44
Menyusun Rencana
45
Mencari Buku
46
Felly Si Pengganggu
47
Memenangkan Saham
48
Mulai Latihan
49
Peresmian Hotel
50
Masuk Rumah Sakit
51
Mencari Pelaku
52
Kapan Sadar?
53
Sidik Sadar
54
Fighting
55
Kesedihan Dery
56
Teror
57
Cemburu?
58
Teror 2
59
Sketsa Wajah
60
Penculikkan
61
Khawatir
62
Hantu Jahat
63
Pemusnahan Hantu Jahat
64
Penculikkan 2
65
Petunjuk?
66
Kekhawatiran
67
Petunjuk Keberadaan Yusuf dan Arum
68
Usaha Penyelamatan Yusuf dan Arum
69
Membongkar identitas
70
Balas Dendam
71
Kondisi Fafa & Kiky
72
Fafa Koma
73
Kepergian Dinda
74
Jalan-jalan
75
Sakit Perut
76
Sakit Perut 2
77
Lampu Merah
78
Merelakan
79
Sepi
80
Kerinduan Yang Mendalam
81
Fafa Kecelakaan
82
Kepergian Fafa
83
Wake Up
84
Sadarkan Diri
85
Menikah
86
Menemukan Si Pelaku
87
Pelaku Sebenarnya
88
Pindah
89
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!